Pendekatan geografi intinya yaitu cara pandang keilmuan geografi terhadap suatu isu. Hal ini diharapkan untuk mengkontekskan lingkup pembahasan geografi yg sungguh luas supaya tak terlalu menyebar kemana-mana.
Menurut Nursid Sumaatmadja, terdapat 4 jenis pendekatan geografi yg kerap dipakai oleh para geografer dlm membahas suatu permasalahan. Keempat jenis pendekatan tersebut ialah
- Pendekatan Keruangan
- Pendekatan Ekologi
- Pendekatan Historis
- Pendekatan Sistem
Keempat pendekatan ini memiliki pemfokusan pada konsep-rancangan geografi yg berlawanan-beda, sesuai dgn tujuan penelitiannya. Selain itu, keempat pendekatan ini pula mempergunakan prinsip geografi yg berlainan-beda pula.
Pada postingan kali ini, kita akan mencoba membahas lebih dlm mengenai tatkala pendekatan geografi yg kerap digunakan dlm penelitian geografi kebanyakan.
Daftar Isi
Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan atau Spatial Approach ialah salah satu pendekatan geografi yg paling sering digunakan tatkala mengkaji fenomena-fenomena geografi.
Pendekatan ini biasanya menganalisis ruang bumi dgn menganalisis setiap aspek yg ada pada permukaan bumi. Konsep yg lebih banyak didominasi dipakai disini adalah konsep keruangan & kekerabatan-kekerabatan antar ruang.
Secara umum, terdapat 3 jenis pendekatan yg masuk kedalam pendekatan spasial. Ketiga pendekatan tersebut antara lain adalah
Pendekatan Topik
Pendekatan topik geografi mencoba untuk mendalami fenomena geografi dengan-cara topikal. Artinya, geografer akan berusaha untuk mendapatkan topik utama dlm kajian geografi tersebut kemudian mendasari kajian & hal-hal yang lain pada topik tersebut.
Ketika geografer sudah menerangkan & memeriksa topik ini dgn jelas, gres akan dicari hubungan-hubungannya dgn lingkungan disekitarnya.
Karena ini merupakan salah satu jenis pendekatan spasial, maka tentu saja akan ada peninjauan topik dengan-cara keruangan & hubungan-keterkaitannya dengan-cara spasial.
Pendekatan Aktivitas Manusia
Pendekatan geografis ini fokus khususnya adalah pada aktivitas manusia yg terjadi di penduduk . Pendekatan ini biasanya memiliki kegunaan untuk meneliti & menjelaskan apa yg sedang terjadi di suatu golongan masyarakat.
Dalam berkegiatan, insan akan memiliki dampak pada lingkungan sekitar. Hubungan inilah yg akan menjadi topik bahasan dr pendekatan aktivitas insan.
Karena pendekatan ini merupakan cuilan dr pendekatan wilayah, maka pastinya kekerabatan-kekerabatan yg terbentuk ini dikaji dengan-cara spasial pula.
Pendekatan Region (wilayah)
Pendekatan wilayah berfokus pada wilayah dengan-cara keseluruhan dimana gejala geografi tersebut terjadi. Artinya, disini kajiannya akan lebih komprehensif terhadap faktor kewilayahan dibandingkan dgn pada topik khusus gejalanya.
Kajian ini cukup komprehensif sebab menggabungkan seluruh faktor yg ada pada kajian topikal dgn kajian kemanusiaan & dikontekskan pada wilayah. Oleh sebab itu, pendekatan ini kerap memerlukan lebih banyak waktu & data dlm pelaksanaannya.
Contohnya yakni kajian perihal gunung meletus. Pertama akan dikaji apa itu gunung meletus, kenapa terjadi disitu, kemudian apa yg ada disekitarnya. Kemudian akan dikontekskan apa dampaknya kepada kegiatan insan & keadaan lingkungan sekitar.
Setelah hal-hal tersebut diterangkan & dikontekskan, maka ditemukan sebuah sintesa perihal gambaran regional dr fenomena letusan gunung api tersebut.
Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi mencoba untuk meneliti suatu gejala geografi dgn mempelajari hubungannya dgn lingkungan sekitar. Karena berhubungan dgn alam sekitar, maka pendekatan ini banyak mempergunakan ruang lingkup keilmuan geografi lingkungan.
Contohnya adalah tatkala kita mengkaji suatu daerah pertanian, maka akan dibahas dinamika kegiatan tersebut pada alam sekitar. Mungkin saja, kegiatan tersebut meminimalkan keanekaragaman hayati karena mempergunakan pertanian monokultur.
Bisa jadi, pertanian pula menimbulkan efek pada mutu air & menghipnotis siklus air. Hal ini bisa saja terjadi tatkala air hasil irigasi berhasil menyerap masuk kedalam tanah & mensugesti air tanah.
Pendekatan Historis
Pendekatan historis berusaha untuk menjelaskan & menganalisis suatu gejala geografi berdasarkan apa yg sudah terjadi di masa kemudian. Pendekatan ini sangat mementingkan aspek kronologis, data masa lalu, & prediksi untuk masa depan.
Contoh dr pendekatan historis yakni analisis mengenai pertumbuhan perekonomian suatu negara. Analisis ini menjajal menerangkan bagaimana suatu negara meningkatkan produk domestik bruto nya & mengentaskan kemiskinan.
Hasilnya adalah, terdapat berbagai teori-teori yg mencoba menerangkan perkembangan ekonomi dengan-cara historis & step-by-step. Salah satunya adalah teori tahapan pertumbuhan yg dicetuskan oleh WW. Rostow.
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem atau kerap disebut selaku Systems Thinking adalah upaya untuk menjelaskan suatu gejala geografi sebagai semesta fenomena serta sebagai cuilan dr sistem tertentu.
Agar lebih mudah mengerti, mari kita coba ambil contoh kemajuan suatu daerah perkotaan. Ambil acuan Tokyo, salah satu tempat perkotaan terbesar di dunia.
Kota tokyo sangatlah besar, didalamnya terdapat banyak sekali kegiatan-kegiatan & guna lahan yg saling berafiliasi. Oleh alasannya itu, kita mampu menilai bahwa Tokyo yakni sebuah tata cara yg memiliki banyak pemain drama didalamnya.
Namun, kita harus menyadari pula bahwa Tokyo merupakan satu kota di sebuah negara yg lebih besar, yakni Jepang. Terdapat banyak kota-kota di Jepang yg saling terhubung satu dgn yg lainnya. Oleh alasannya adalah itu, Tokyo merupakan salah satu pemain drama dlm tata cara perkotaan negara Jepang.
Contoh diatas ialah salah satu bentuk pendekatan sistem dimana sebuah gejala akan dianalisis dr skala yg lebih besar. Bisa jadi, gejala tersebut terdiri dr banyak fenomena-fenomena lainnya yg terhubung dlm suatu tata cara.
Atau, mampu jadi gejala tersebut merupakan salah satu gejala dlm metode yg jauh lebih besar. Hal inilah yg dicoba dijelaskan oleh pendekatan tata cara dlm geografi.
Referensi
Sumaatmadja, N. (1996). Studi Geografi sebagai Suatu Pendekatan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni Bandung.