35+ Pola Puisi Pendek Wacana Kehidupan, Alam Dan Persahabatan :)

Puisi Pendek – Hal apa yg ada di asumsi anda tatkala mendengar kata puisi? Mungkin yg terbersit di asumsi ialah suatu karya yg terdiri atas kata-kata indah dgn tema tertentu.

Ya, semua hal di dunia ini bisa dijadikan tema untuk membuat puisi. Di bawah ini kumpulan puisi pendek perihal kehilangan, cinta, islami, & alam.

Setiap individu mempunyai cara mereka masing-masing, dgn cara ekspresi yg tak sama. Salah satu cara dlm berekspresi yg sering digunakan adalah melalui penciptaan puisi pendek.

Dalam praktiknya bisa menggambarkan berbagai emosi di setiap segi kehidupan yg berlainan. Seperti acuan puisi pendek berikut untuk banyak sekali kejadian dlm hidup:


Puisi Pendek Religi

Puisi Pendek Religi

Sisi kehidupan agama merupakan segi yg dimiliki oleh siapa saja. Aspek religius menjadi hal utama pada setiap diri manusia. Ada banyak cerita suka murung yg akan terangkai dlm kehidupan di bidang religi. Semua itu akan tergambar pada puisi pendek berikut:

 


1. Menyerah

Cerita keteladanan membuat gue merasa mual

Semua kurasa sudah cukup, gue ingin memuntahkannya

Mual dgn apa yg ada padaku

Memuntahkan semua yg menjadi milikku

Bagaimana bisa?

Atau cuma gue yg tak bisa

Terdiam bagai patung, mencerna tanpa memperoleh makna

Dalam satu atau dua, mati menjadi lebih terpuji

Belajar lebih banyak untuk  mengerti tanpa berkuasa atas diri sendiri

 


2. Butir Mutiara Dari Pendosa

Aku pendosa, hilangkan taat untuk khianat

Memilih pergi dr tinggal untuk mati

Naluri memaksa gue untuk tetap seperti koloni

Liar, brutal

Aku pendosa

Mengemis, dlm iba yg dipandang sebelah mata

Takut, kecil tak memiliki arti

Mengais ampunan dlm sisa yg begitu memuakkan

Aku pendosa

Menitikkan air mata mutiara dlm kalut hati sarat emosi

 


3. Hakim Maha Adil

Untuk siapa semua kerja & sulit payah

Kabarnya ada ganjaran berupa nirwana & neraka

Hingga letih tak lagi dapat dirasa, hingga sakit tak lagi bisa mensugesti

Mereka berencana apa dgn perjuangan & susah payah

Katanya ada segunung harta yg menjadi perebutan semua insan

Untuk apa bumi sibuk tiada henti

Kami mempunyai peta hidup sendiri-sendiri

Tentang pahala & dosa, kami tak peduli

Hidup menjadi baik biar hidupmu baik

Yang maha adil menyaksikan dr langit yg begitu tinggi

 


4. Menaklukkan Rasa Sakit

Dalam dunia yg gelap, nyatanya tak semua membutuhkan cahaya

Dalam hamparan yg bisu, tak semua telinga membutuhkan alunan merdu

Mata menjadi menyala pada apa yg telah bundar terkunci anak panah

Sayup-sayup musik tak lagi penting, dlm hati sudah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri

Untuk bersujud kami berjuang

Melawan mata peluru & anak panah bermesin

Hanya untuk bertamu ke tempat tinggal Tuhan kami

Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini

Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah

Seperti kesiaan kalian terus menabur  lelah memperlihatkan sakit pada kaum kami

Tidak ada keraguan, tidak mempunyai rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani

 


5. Esok Hari

Bilakah kau mengajukan pertanyaan esok mirip apa dunia?

Ia yg letih, ia yg terlalu banyak menjadi saksi

Dunia yg jenuh, manusia terus mengucapkan kemunafikan

Tiang renta terus tergeruk oleh serakahnya

Bila bumi dihancurkan, kami sudah membaca

Gunung & kapas berterbangan

Kandungan yg gugur, kami menjadi lupa diri sebab ngeri

Ampunan telah tertutup, hanya penyesalan yg membuat kita sama

Bila lah mana matahari lupa akan garis edarnya

Kata ampun sudah tak lagi bermakna

Baca Juga: Puisi Perpisahan Sekolah


6. Dalam Bumi Gelap

Tersihir, semua tertunduk alasannya adalah malu

Sesaat, untuk kemudian kembali tersadar & bertelanjang

Menari, mengucapkan mantra-mantra

Terselubung, gelap beratap sinar dr api awet

Pantas saja Tuhan menjadi murka

Dalam bumi gelap,suara tangis tak menjadi satu-satunya bunyi

Duka bukan pula satu-satunya rasa

Dalam bumi yg gelap

Manusia menjadi Tuhan untuk diri mereka sendiri

 


7. Ampunan Kembali

Tidak pernah kecewa gue meminta, tak akan pernah ada kecewa untuk mengiba

Permohonan pada langit yg disampaikan senandung merdu kesunyian

Titik embun menyentuh kering untuk pertama kali

Memberikan pengharapan hidup pada gersang

Sebuah benih berakar pada awalnya

Topan kencang tak akan lagi menggoyangkan

Kini kuat laksana gunung menjulang

Tidak ada doa yg terbengkalai dlm daftar terkabulnya

Untuk yg terbaik semua akan menjadi baik

 


Puisi Pendek Bertemakan Alam

Puisi Pendek Bertemakan Alam

Takdir hidup bersandingan dgn alam dr lahir hingga dgn meninggal, mengakibatkan insan & alam memiliki kekerabatan yg dekat. Dalam praktek kehidupannya tak senantiasa semua itu akan berjalan dgn gampang. Banyak dilema, rintangan & bahkan kesan keserakahan dgn unsur materi. Berikut puisi pendek bertemakan wacana alam:

 


1. Hijau Ku Cinta

Pernahkah kau pahami perihal wangi ketika gerimis membelai bumi

Rasa yg berpengaruh seolah mengalun menyalami memberi tenang

Pembawa cita-cita, menyinarkan keluh kesah

Padanya ada salam yg langit titipkan

  Puisi Alam Pegunungan Indah Menawan

Untuk mereka dgn sabar menguatkan sabar di setiap detik

Laju lembut, tak membiarkan satu lubang semut tanpa rejeki

Kau akan terpesona saat genangan hujan mulai surut

Terkumpul jauh hingga samudra luas

Bekas jejak subur yaitu buang tangan

 


2. Tentang Mereka

Alkisah wacana mereka yg tak lagi mengerti, ngeri menjadi di kala ambisi terus di isi

Dengan lahapan api, dgn mesin pemberani

Seperti tuli pendengaran yg dibawa seharian

Bisik angker tak memundurkan tekat

Rupiah menjadi sesembahan  ilahi manusia yg sama

Tentang mereka dgn hati tak lagi peduli

Jiwa malang menjadi bergelimpangan menuntaskan suratan

Tertahan air mata akan mereka tumpahkan pada yg menunjukkan mereka hidup

Sesaat sesudah iblis itu pergi

 


3. Atap Langit Berbintang

Berbaringlah gue pada daerah terdamai yg pernah gue singgahi

Dalam busana tercantik dgn wangi yg sangat senang untuk terus gue endus

Bila ada cermin mungkin tak akan gue menoleh langit

Terlalu sibuk & takjub gue dgn apa yg menjadi milikku saat ini

Ini bukan malam perkawinan, gue mengerti

Gaun putih dgn riasan bagus meski tak nampak pantulanku di tanah hijau

Beratapkan langit berbintang satu-satunya saksi

Aku indah dlm kepungan peti mati

 


4. Malang

Bertahan dlm tanah tandus

Gerimis surga menawarkan nafas sambungan yg tepat pada waktunya

Seketika kembali mencengkeram kejam bumi

Mencari pinjaman terkokoh menghindari sekarat kembali

Kemana rekan, kemana saudara

Hanya sendiri di tengah tanah gersang tak berpenghuni

Tidak ada kumbang tak akan nampak pelangi bunga

Tatapan mata yaitu besar lengan berkuasa ku, & ku mampu dr bayangan ku sendiri pada pecahan beling

Kemana suara tawa itu pergi

Aku menggeliat di tanah gersang tak ada yg menemani

 


5. Cerita Lama

Kala itu tak lagi langit mempunyai rasa senang meski sedikit

Kabut seolah memiliki kuasa untuk mengisolasi

Jarak terbentuk pada kaum langit & pertiwi

Semua yg keluar dlm mulut cuma terdengar kembali oleh sumber suara

Oleh pengamanan yg ketat, tak ada yg melalui batas garis meski satu langkah saja

Beritanya itu soal ibu yg murka

Memuntahkan benci setelah sekian lama ia telan sendiri

Di tepi suatu kubangan air, kian menjadi lah amarah & caci maki

Kabarnya cerita usang itu pun memberikan duka hingga ke negeri yg jauh di sana

 


6. Garang

Kejar-mengejar tanpa jeda

Mengular melalui semua yg bisa ia lenyapkan

Mengupas misteri dlm kotak sirkus tanpa banyolan

Mawar di tangan timbul duri & melukai

Cerita ini soal dendam tak cuma mengenai saya

Permohonan yg hilang tertelan rasa amarah yg lapar

Rata sudah kalian tak ada

Aku kembali tenang seakan tak terjadi apa-apa

 


Puisi Pendek Percintaan

Puisi Pendek Percintaan

Cinta adalah anugerah paling luar biasa, tempat mencari kedamaian & sekaligus pertentangan. Dalam kehidupan cinta ada senyum & tangis yg silih berubah saling mengisi. Percintaan bikin seseorang menjadi penyair yg bisa membuat puisi pendek dgn rinci segala peristiwanya. Inilah contohnya:

 


1. Satu Kamu

Ah… jikalau lah mana

Manusia itu himpit menghimpit menyanggupi bumi

Aku tak merasakan kekurangan & dunia ku tetap akan luas

Berlarian dgn memeluk akrab lengan mu

Mengitari bumi yg tak begitu luas, ku rasa

Bila lah mana, matahari tetap diam dlm pelukan malam

Aku tak akan menyaksikan gelap, alasannya hidupku akan senantiasa jelas

Bersama sinar matamu yg menjadi kekuatan

Meleburkan kesedihan untuk semua nanar yg gue tatap

 


2. Tergoda

Oleh sebuah pesan berantai yg berhenti di saya

Akhir cinta hanya untuk satu orang istimewa

Mengucapkan janji suci untuk sejenak meleburkan waktu

Sampai nafas terakhir hidupku sudah terikat oleh janji

Satu selamanya ku rasa tak akan pernah cukup

Bersama dahaga kian lara

Untuk sekali lagi, bolehkan gue mintakan fleksibilitas

Berikan lagi dia, bagai permata

Kembang yg belum mekar sempurna

Untuk sekali lagi

Bolehkan gue minta tambah satu

Kepada momen ketika ku curi kilatan mata yg menghentikan rotasi galaksi

 


3. Cerita Bersama Dia

Kenyang ku telan air mata yg gue keluarkan

Terlalu berisik mendengarkan tawa yg kita sengaja untuk menjadikan lebih keras

Lelah berusaha terlihat tepat dlm dekap mu yg memang tanpa cacat

Ijinkan waktu melambat di sini

Detik terasa usang untuk gue mengontrol nafasku kembali

Tepat di titik ini, sempurna mirip ini

Tubuh tambun yg menghangatkan situasi yg beku

Mengapa lah semua meski kisah ku bersamamu

Tunggulah, akan ku bunuh semua ragu

Maaf jikalau gue kembali dgn penuh luka & tak anggun lagi

 


4. Terakhir

Untuk kali ini mungkin semua tak akan pernah terulang

Memohon, lutut itu bertekuk tak untuk ketika selanjutnya

Itu yaitu nya terakhir yg ku bagi dua

Maaf gue tak bisa memberikan mu semua meski ananda terus meminta

Dengan mati gue tak bisa lagi mengasihi

Dengan mati gue tak akan pernah bisa melindungi

Mati, tak akan bisa memberiku waktu untuk memberi

Mati?

Itukah yg bergotong-royong kau minta

 


5. Bangku Di Teras Rumahku

Pernah

Di kala senja memudar melebur menjadi kelabu

Di dikala matahari sungguh letih hingga tak mengawalkami untuk duduk dana berbincang

Kelebatan malam tak lagi memberikan ultimatum ketakutan untuk surut ke belakang

Orang yg tepat. Hingga jendela tertutup tak bikin gue turut masuk

Kursi di luar teramat nyaman dgn ananda di sampingnya

Pernah

Rasa sakit teramat berat hingga ketika matahari masih ingin terduduk gue sudah beranjak

Mencoba menyembuhkan luka, memercikkan kata mengerti untuk merajut kembali

Pernah

Tidak ada kau & matahari, gue masih berlama di sana

Meneriakkan rindu

Kepada bayang bisu yg telah pergi

 


6. Kantong Remah

Berbahagialah

Kalian yg mempunyai kantong utuh kebahagiaan tak terbagi

Membawa tawa lekat & tak akan menjauh

Mengering air mata alasannya adalah suka di setiap waktunya

Berbahagialah

Bila kantong itu bukan berisi remah

Tapi satu di dlm kesatuan hidup yg padu

Tidak menyeret beban tanpa peluh bercucur

Berbahagialah

Untuk sekantong sarat

Tanpa retak, tanpa koyak

Baca Juga: Puisi Alam


7. Dalam Takjub

Aku tak menyaksikan yg sama

Ke pada ke dua permata yg bersinar sebagai pertanda

  √ 6 Teladan Puisi Untuk Guru Dalam Bahasa Inggris

Tidak, gue tak kepincut kepadanya

Hanya dua buah permata sama rupa

Kagum ku tak terpaku pada belahan itu

Menyeluruh, lebih mengena

Tidak hanya pada dua bola mata

Namun,memeriksa hingga jauh pada hatinya

 


Puisi Pendek Tentang Rasa Sakit Hati

Puisi Pendek Tentang Rasa Sakit Hati

Banyak yg tak bisa memaafkan keberadaannya, rasa sakit hati menjadi sesuatu paling menyakiti. Kebesaran hati untuk memahami menjadi sulit untuk timbul pada keadaan ini. inilah pola puisi pendek tentang rasa sakit hati yg memperlihatkan sedikit bocoran tentang penderitaan di dalamnya:

 


1. Menuju Kematian

Seribu sakit menyatu dlm satu juntaian temali mematikan

Menyekap seorang diri tanpa imbang perkiraan kekuatan

Tanpa udara yg di alirkan

Kematian dipercepat tanpa ada kerjasama seluruh semesta

Keju

Mati rasa

Luka

Melukai

Khianat, dlm balutan abdi

Menyulut satu emosi yg menjalar menjadi dendam dlm diri

 


2. Percuma Maka Lepaskan

Sedikit percik menyulut kebakaran yg besar

Satu titik melebar bikin blok kekuasaan

Duka melejit menjadi hujan berbatu

Menumpahkan darah, ricuh menyelimuti diri

Tidak ada yg ikut turut

Tidak ada yg ikut merasa meski mereka mempunyai hati

Dan tak ada teman dekat pengurang nyeri

Derita diri pada keputusan tak tahu terimakasih

 


3. Catatan Kelam

Ruang perawatan adalah lebih baik

Lebih sempurna daripada mesti sehat berlangsung masuk akal

Lebih indah untuk sekedar pendar cahaya bulan

Pada waktu di mana semua mesti mendapat ultimatum untuk terus berjalan

Tanpa arti jarak yg telah tertempuh

Bila kau pergi sesaat sehabis gue ada pada waktu

Untuk apa senyum penyambutannya

Bila tangisan tak bisa kau bendung pergi

Sesaat sehabis semua di mulai, ini sudah usai

Cerita kita bergegas berakhir

 


4. Tidak Hanya Aku

Kenangan akan sedih cita mana yg lebih mengerikan

Dari hati yg tak lagi utuh untuk terus menjaga sekali nafas

Dalam tarikan sedih kian lebar senyum yg menipu

Wajah bertopeng selaku penyamar

Purnama menerangi bumi tepat diatas kau & bukan bersama saya

Cukup celas untuk tunjukkan semu rona pada diri seolah sangat lugu

Langkah detakan arloji kian membuat sakit pada kebahagian kalian yg kian nyata

Untuk satu langkah maju mu

Seribu kaki lari gue menjauh

 


5. Memilih

Terbesit tanya semesta mengenai kartu untuk daerah selanjutnya

Merah, kuning & hijau

Maju atau berbelok

Terdiam, membiarkan semua mempengaruhi kesadaran

Benar & salah seakan menjadi samar seketika

Cahaya menjalar menjadi gelap

Tinggalku tak ada penghargaan

Dan langkah pergi yg kau cegah

Mungkin melebur  hilang yakni satu cara terbaik

 


6. Jalan Yang Ku Benci

Mengenai jalan berbatu memang telah kita sepakati sebelum perjalanan panjang ini

Juga kemungkinan lava mengikuti kelokan gunung lewat jalur kita

Atau wacana salju turun lebat, & kita tak punya tempat penghangat

Hanya sebatas itu bukan

Lantas kenapa meski begini

Kau bilang perjalanan ini untuk kita

Lalu kau ciptakan jarak terpelihara agar gue bisa luas menari dlm sendiri

Berharap kau menoleh dikala gue menatap ke arah yg sama

Dan ku peroleh kau tak lagi memandangku seperti katamu

Berdua, arah yg kau ambil berlawanan dgn nirwana penelusuran

 


7. Menuju Yang Terakhir

Terjalin semua untai dr pita yg berwarna dlm masa berlainan

Satu untai untuk satu era waktu sebelum itu

Terkabur dlm opsi jenis warna yg nyaris sama

Satu kotak terakhir beka perbekalan telah gue habiskan untuk menguntai anyaman kisah

Sebuah simpul kunci kau tarik bernafsu

Hingga semua berbaur

Seperti daun berguguran awut-awutan tanpa kendali

Menuju titik terakhir

Aku kembali terpatahkan

 


Puisi Pendek Perjuangan

Seberkas Sinar

Hasil yg indah tak akan pernah terjadi melalui proses mudah. Kesulitan merupakan jalan yg menjebatani untuk menjangkau sedikit kebahagiaan. Perjuangan akan menjadi terabadikan melalui karya sastra mirip puisi. Inilah puisi pendek ihwal keras usaha :

Baca Juga: Puisi Pendidikan


1. Kata Terlarang

Boleh kah gue sendiri untuk kali ini saja

Majulah apalagi dahulu jangan menanti

Tidak usah kau ikat gue untuk menyertaimu

Kali ini saja

Aku butuh waktu untuk menumpahkan duka yg ku bawa

Meringankan beban bahu, untuk kembali menyusulmu

Aku menyusulmu

Tutup telingamu untuk menghentikan bunyi tangis yg mungkin akan melemahkan

Kesendirian ialah apa yg gue perlukan

Aku akan menyusulmu

Dengan langkah lebih indah

 


2. Seberkas Sinar

Merangkak

Menahan lapar hingga kulit ini terasa yummy dlm satu jilatan lidah rakus

Aku memotong jari kaki, menegakkan tubuh lengkung

Perih semakin menjadi

Darah mengucur seperti ingin bikin prasasti

Untuk daerah yg pernah tersinggahi dgn hati tercabik

Ia datang lagi, memungut & lemparkan gue ke kawasan aneh

Sampai dgn denyutan nadi yg kian melemah

Udara tarik keluar semakin cepat

Kala pertama ku patahan lenganku selaku pereda lapar yg tak tertahankan

 


3. Masih Ada Perjuangan

Hari ini belum usai

Mata yg terpejam  tak memastikan semua yg terkondisikan

Hati tak berhenti melakukan pekerjaan meski raga tak lagi siaga

Dalam perang semua mata mirip terbuka meski tanpa ledakan & hujan senjata

Langkahmu masih jauh

Senjamu tak bisa lebih jelek dr saya

Kepada setiap pohon yg gue tanam

Ia akan memperlihatkan satu berita sebagai pengobat luka

Derita tak mengerikan

Langkah yg berhenti itulah simpulan

 


4. Ke Lima Puluh Dua

Makna apa dlm lima puluh dua

Itu cuma dua angka yg kau dapatkan dai tahun ke dua puluh lima

Semua masih sama, hanya kita kian menua

Tentu semua makin berat dr waktu ke waktu yg berlalu

Dalam renta kita mencoba penjaga utuh kala dua puluh lima berkuasa

Tidak mudah pasti semua itu kita ceritakan pada tunas muda yg seakan paling perkasa


Puisi Pendek Kehilangan

Puisi Pendek Kehilangan

Kehilangan memang menjadi suatu hal yg menyakitkan. Namun semestinya jangan tenggelam dlm kesedihan alasannya adalah kehilangan. Lebih baik menumpahkan perasaan kehilangan tersebut dlm puisi pendek mirip contoh berikut ini :


1. Surga Untuk Bunda

Sendu hati menggores luka

Sembab mata memerah murung

Bersimpuh di samping pusara

Terpaku menahan lara

Ku sertakan doa untuk sang bunda

Bersama sejumput bunga mawar nan merona

  Puisi Periode Kecil Yang Indah Bareng Orang Bau Tanah Sobat

Dan wangi semerbak pandan yg manja

Mengalahkan wangi bunga kamboja

Bunda

Kini kau-sekalian hidup di alam sana

Kembali pada Yang Maha Kuasa

Aku berharap kamu-sekalian tenang menghadap-Nya

Bunda

Kini gue sebatang kara

Tanpa tawa tanpa suka

Namun, selalu ku panjatkan doa

Surga untukmu bunda


2. Hati Yang Hilang

Mata tak henti tumpahkan airnya

Hidung memerah kalahkan pipi merona

Isak tangis beradu dgn degub jantungnya

Ada sayatan luka dlm jiwanya

Mencoba memutar kembali memori

Dimana dikala itu cinta menyatukan hati

Dimana dikala itu kasih sayang selalu mengembangkan

Ucapnya cinta sampai mati

Namun, malah terkhianati

Cinta itu kehilangan hati

Tersisa hanya janji

Ku coba tegarkan kembali

Hati yg terusik ini

Kuat meski sendiri

Tanpa ada hati lain yg menemani


3. Sejuta Tangis

Lihatlah mereka meringis

Menahan hati yg menangis

Lemah tanpa daya bagai teriris-iris

Terselubung sedih yg berlapis-lapis

Harta benda pergi

Keluarga entah masih hidup atau mati

Dirinya di rundung sepi

Di tengah hiruk pikuk peristiwa yg bertubi-tubi

Tak hanya gempa tetapi tsunami

Menelan jiwa & materi

Terlukis sejuta tangis

Pada hatinya yg terkikis


Puisi Pendek Cinta

Puisi Pendek Cinta

Salah satu hal yg sering sekali dijadikan tema puisi ialah cinta. Terkadang memang tatkala mencicipi cinta kita menerima ide untuk membuat suatu karya termasuk puisi pendek. Di bawah ini beberapa teladan puisi pendek ihwal cinta :


1. Akankah Cinta

Kurasa cepat degup jantungku

Nafas kian mengejar

Sesak dada bagai terhalang kerikil

Seribu rayuan jatuh di hadapanku

Namun hanya ada satu

Telah bisa luluhkan kalbu

Siapa ia wahai pelukis rindu

Teka-teki penuhi ruang otakku

Ingin sekali ku berjumpa denganmu

Namun apalah waktu tak berpihak padaku

Ku kemas bayang wajahmu

Dalam ruang yg semu

Namun nyata ada padaku

Inginku jaga sepanjang waktu

Mungkin saja ini takdirku

Akankah ini cinta untukku

Wahai kamu-sekalian penghuni hatiku


2. Ku Arung Cinta Bersama

Rindu ini menyiksa diri

Cinta ini penuhi hati

Angan bersamanya selalu saja menggelitiki

Diriku yg ingin pria penyejuk hati

Detik waktu berputar tanpa henti

Doa pada yg Maha Membolak-balikkan hati

Teguhkan hati untuk senantiasa menjaga diri

Persiapkan diri menjemput pujaan hati

Kini

Doaku terjawab lewat akad yg suci

Oleh laki-laki teman hidupku kini

Meniti bareng di atas bumi

Mengarung cinta bersama

Menggapai surga dari-Nya


3. Tatkala Jatuh Cinta

Cinta

Datang dgn tiba-tiba

Tanpa salam tanpa sapa

Namun bisa membuatku bahagia

Cinta mampu lepaskan dahaga

Cinta bisa hilangkan duka

Cinta mampu hangatkan suasana

Cinta & cinta

Begitu indah tersimpan dlm dada

Aku terhanyut dlm kata-kata

Yang senantiasa keluar darinya

Aku larut dlm senyumnya

Aku luluh dlm pandangnya

Wahai pria yg senantiasa ku puja

Inikah rasa tatkala jatuh cinta?

Jatuh cinta

Buatku bahagia


4. Kan Ku Pinang

Termenung diantara riuhnya senja

Bibirku membisu tanpa kata

Mataku seakan sedang bicara

Mengingat wahai dikau cinta

Wajahmu nan rupawan sejukkan jiwa

Senyummu lelehkan setiap detik waktu

Tergerai manja rambutmu

Bibirmu merona membingkai wajahmu

Lembut suaramu membuatku rindu

Tunggulah sayang kan ku sapa dirimu

Kan ku pinang kau dgn cintaku

Lewat akad suciku kepadamu

Di hadapan ayahmu

Dan Tuhan yg Maha Tahu


Puisi Pendek Islami

Puisi Pendek Islami

Islam merupakan sebuah agama yg indah. Berbagai karya bernafaskan Islami mampu meneduhkan kegundahan hati dlm kehidupan kita. Seperti contoh puisi pendek bernafaskan Islami berikut ini yg memberi inspirasi :


1. Doaku

Malam begitu kelam

Tanpa wajah bintang & rembulan

Angin berbisik di sela-sela dedaunan

Lengking jangkrik tepis kesepian

Mungkin hujan akan segera tiba

Melepas bumi sarat dahaga

Kering layu tanpa tenaga

Menanti sarat asa

Tiba-tiba

Gelegar petir pekakkan indera pendengaran

Menyambar pucuk pohon disana

Hingga tak usang

Hujan deras turun dr langitnya

Pengobat bumi akan rindu airnya

Ku tengadahkan tangan memohon terhadap-Nya

Ya Allah

Berkahilah setiap langkah kakiku

Berkahilah setiap hembus nafasku

Berkahilah setiap degub jantungku

Ingin bahagia selalu ada dlm hidupku

Karena cuma kepada-Mu

Ku pinta semua harapku

Wahai Tuhan Sang Pencipta diriku


2. Jangan Sekarang Tuhan

Aku tau

Bumi ini kering karena kuasa-Mu

Gunung itu muntah karena takdir dari-Mu

Laut itu tumpah alasannya keperkasaan-Mu

Tanah ini berguncang karena-Mu

Tuhan

Inikah perayaan dari-Mu

Atas dosa-dosa insan ciptaan-Mu

Masih saja insan lalai akan teguran-Mu

Larut dlm foya-foya pengikis waktu

Aku takut akan ini

Dimana Engkau akan mengambil sepertiga

Demi sepertiga kenikmatan dr langit & bumi

Dimana akan tiba gue lunglai

Makanan minuman tak ada

Handphone tak ada

Bahkan keluargapun lupa

Hanya ada keyakinan mampu kuatkan jiwa

Dzikir bertasbih terhadap-Nya

Akan lepaskan lapar & dahaga

Apa daya lemahnya iman

Jangan sekarang Tuhan

Aku tidak ingin merasakannya

Ku kuatkan ibadah kepada-Nya

Mengharap ampun dari-Nya


Puisi Pendek Keindahan Alam

Puisi Pendek Keindahan Alam

Alam yg indah merupakan suatu karunia & berkah Tuhan. Seperti halnya negara kita Indonesia yg telah dikarunai panorama alam yg indah di nyaris siap sudut daerahnya.

Ketika menikmati keindahan alam, kadang-kadang kita jadi mempunyai ide untuk membuat karya puisi. Berikut ini acuan puisi pendek yg menceritakan perihal keindahan alam :


1. Keindahan Alam

Angin berdesir daun-daun menari

Air gemericik burung kicaukan langit tinggi

Tubuh hijaunya rebahkan diri

Manjakan mata sejukkan hati

Sungguh indah alam ini

Berpayung kemegahan langit biru hiasi bumi

Awan bagai kapas putih melati

Taburkan kecantikan yg menginspirasi

Untuk diriku berpuisi

Harapku semua akan tegar berdiri

Temani sajak-sajakku ini

Janganlah sirna terhapus tindakan keji

Oh alamku sahabat sejati


2. Tarian Ombak

Ku peluk lutut hingga dadaku

Beralas pasir putih nan lembut bagai debu

Tak henti angin menggelitiki diriku

Lewat helai rambut tergerai malu

Ku jatuhkan pandangku ke laut biru

Menunggu ombak tiba padaku

Lewat tarian ombak pembawa rindu

Pembawa gosip dr kekasihku

Yang tiba dr tanah orang bermata biru

Hingga tiba waktu

Ia menari meliuk-liuk menghibur kalbu

Datang menyapaku

Menyapu lembut jari-jari kakiku

Tinggalkan buih-buih rindu

Dari & untuk kekasih tercintaku


3. Hujan Pagi Hari

Ku lihat dr balik jendela

Langit begitu murung dipandang mata

Awan bagaikan kumpulan kapas hitam

Semakin tebal semakin kelam

Akankah hujan akan tiba?

Meski pagi gres saja berdiri dr mimpi

Enggan ku sibakkan selimut penghangat diri

Angin berdesir menelusuri kamar tidurku kini

Dan benar sebentar lagi

Hujan akan tiba di pagi hari

Mungkin akan mengantarku berkhayal lagi

Di atas ranjang empuk beraroma melati


4. Senja

Sebentar lagi ia akan pergi

Tinggalkan terangnya siang hari

Perlahan berangsur jauhkan diri

Menuntunku menjemput mimpi

Kini ia berdiri

Di atas garis kaki langit

Ia nampak tersenyum legit

Tepis kehidupan yg pahit

Sungguh elok

Jubah emasnya manjakan pandangan

Tersimpan dlm angan

Suguhkan kenikmatan setiap insan

Wahai senja yg rupawan

 


Puisi pendek dapat lebih mewakili isi-isi hati dr pada proses dokumentasi yg lain. Terkadang menulis puisi-puisi pendek di perlukan untuk mengambil alih hati yg lelah & ekspresi yg enggan terbuka. Dalam pembuatannya menghindari unsur sara adalah hal mutlak yg tak boleh diabaikan.

Itulah beberapa acuan puisi pendek yg bertemakan tentang kehilangan, cinta, Islami serta keindahan alam. Masih banyak lagi hal-hal lain di sekitar kehidupan kita yg dapat dijadikan puisi. Untuk itu teruslah berkarya & menghasilkan puisi-puisi indah yg menginspirasi serta menenangkan hati.

Puisi Pendek