Sejauh ini kita telah mengetahui aneka macam jenis majas.
Seperti majas personifikasi, metafora, alegori, antitesis, anafora, dan lain sebagainya.
Kali ini kita akan mempelajari majas depersonifikasi.
Apa yang dimaksud dengan majas depersonifikasi?
Depersonifikasi adalah majas yang membandingkan manusia dengan benda ada yang tak bernyawa.
Contoh Majas Depersonifikasi
Di bawah ini beberapa contoh kalimat yang mengandung majas depersonifikasi.
- Walaupun kaya raya kamu tetap mesti membumi. Sehingga senantiasa dicintai oleh banyak orang.
- Setelah beberapa tahun hubungan mereka membeku, kini mulai mencair.
- Meskipun beliau tampak sangat santai, namun bantu-membantu semangatnya membara.
- Sepertinya kita tidak mampu menghalangi kemauannya. Tekadnya telah membaja, tak mampu diganggu oleh apapun.
- Rani tetap mematung, tak bergerak sedikitpun.
- Jika engkau terlalu banyak berbuat dosa, maka hatimu akan membatu. Selembut apapun nasehat yang kamu terima, tak akan mengganti dirimu.
- Engkaulah bunga bunga yang mekar di taman cintaku. Ingin kupetik tetapi saya takut engkau layu dan terjatuh.
- Amarahnya mendidih begitu melihat pekerjaannya dirusak oleh seseorang.
- Jika engkau ialah langit maka saya ialah bumi.
- Jika engkau adalah lautan maka aku yakni ombaknya.
- Bila engkau yaitu angin maka aku yaitu arahnya.
- Bila engkau yaitu tinta maka aku adalah warnanya.
- Semenjak disakiti oleh kekasihnya, hatinya kini membeku.
- Kini api semangat di dadanya telah padam.
- Kau yaitu bunga dan saya kumbangnya.
- Kamu yakni puisi yang tak bisa kusandingkan keindahannya dengan trend semi.
- Menghadapi dilema itu pikirannya menjadi beku.
- Hatinya membatu sebab beliau pernah merasa disakiti oleh laki-laki.
- Kerinduan itu membanjiri hatinya.
- Dia melakukan pekerjaan dengan semangat yang membara. Karena ia harus menggapai cita-citanya.
- Aku hanyalah satu bintang diantara bintang-bintangnya.
- Cintanya terus mengalir kepada keluarganya. Termasuk orang-orang yang pernah menyakitinya.
- Karena dosa dosa yang dilakukannya, hatinya kini mengeras bagaikan watu.
- Dia memang mirip ular berkepala dua. Memiliki satu wajah pada satu kaum dan tampang lain pada kaum yang lain.
- Dia tetaplah membumi meskipun telah kaya raya. Makan seadanya dan bareng dengan orang-orang yang tak mampu.
- Semua yang dihafalkannya datang-tiba menguap begitu dia bangkit di hadapan orang banyak.
- Seorang gadis adalah bunga dan para laki-laki yakni kumbangnya.
- Hatinya mulai melunak dikala dibujuk untuk pulang ke rumah.
- Jangan membisu mematung seperti itu. Aku jadi serba salah.
- Orang-orang itu hanya membeo mendengar apa yang dibilang oleh pemimpinnya.
- Wajahnya begitu muram karena duka cita.
- Hatinya berbunga-bunga mengetahui bahwa gadis pujaannya mendapatkan cinta beliau.
- Dia merasa melayang tinggi ketika dipuji oleh kekasihnya.
- Senyumnya mengembang begitu indah. Dia sungguh-sungguh seorang putri.
- Tekad Ari telah bundar untuk pergi jauh dari desanya. Ia ingin merantau mirip sahabat-temannya.
Itulah teladan kalimat yang mengandung majas depersonifikasi.
Tentunya kita harus mengetahui acuan majas lainnya, mirip: majas yang melebih-lebihkan, aliterasi dan asonansi, alusio, antiklimaks, dan majas antonomasia.