Yaitu majas paradoks, oksimoron, pertentangan interminus, dan anakronisme.
Majas ialah gaya bahasa yang memprioritaskan keindahan bahasa dan kepadatan makna.
Menutur Tarigan, majas merupakan cara mengungkapkan anggapan dan perasaan yang khas yang mengungkapkan kepribadian sang penutur.
Ada tiga hal yang membuat sebuah majas dibilang baik, yaitu:
- Kejujuran,
- Sopan santun, dan
- Menarik.
Hal tersebut diungkapkan oleh hebat bahasa Goris Keraf.
Daftar Isi
Pengertian Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang memakai dua kata yang bertentangan atau kontras dalam satu klausa.
Menggunakan majas ini akan membuat pesan kian terang. Dengan mempertentangkan sesuatu di dalamnya, akan kian tampakkekontrasan sesuatu.
Contoh Kalimat
Di bawah ini beberapa contoh kalimat yang mengandung majas antitesis.
Contoh 1
- Bahasa bisa membuktikan tinggi rendahnya sebuah bangsa.
- Mahal murahnya barang keperluan pokok dipengaruhi oleh supply and demand.
- Pemerintah sungguh bertanggung jawab kepada naik turunnya harga BBM.
- Cantik buruknya tampang tidak menunjukan keadaan hatinya.
- Maju mundurnya nasib sebuah negara tergantung pada rakyatnya.
- Ia menyerahkan hidup matinya cuma kepada Allah semata.
- Miskin kaya sama saja di mata Tuhan. Yang membedakan ialah nilai taqwanya.
- Aku bekerja siang malam agar bisa menabung dan membeli Fortuner.
- Setiap hari Pak Haji pulang pergi ke Jakarta – Cirebon.
- Kakakku sudah kenyang naik turun aneka macam gunung di Indonesia.
Contoh 2
- Susah bahagia dalam kehidupan akan dinikmati oleh semua orang.
- Kebahagiaan sebuah keluarga tampakdari lembut kasarnya cara mereka mengatakan.
- Surga neraka merupakan konsekuensi dari amal perbuatan masing-masing.
- Sudah semestinya kita bersyukur terhadap banyak sedikitnya rezeki yang kita terima.
- Ketekunan seseorang dalam belajar bisa memiliki pengaruh dalam sukses gagalnya ia dalam kehidupan konkret.
- Jangan takut kepada elok pahitnya kehidupan. Karena siapapun akan merasakannya.
- Miskin kaya bukanlah ukuran derajat seseorang di segi Allah.
- Setiap orang mempunyai rasa cinta benci di dalam hatinya.
- Untung rugi dalam jual beli ialah hal yang biasa.
- Kuat lemahnya tekad seseorang akan kuat pada kesuksesannya.
Contoh 3
- Baik buruknya sebuah keluarga sangat dipengaruhi pendidikan.
- Cara berpikir kita sedikit banyak dipengaruhi dengan siapa kita bergaul.
- Benar salahnya seseorang di mata aturan diputuskan oleh undang-undang yang berlaku.
- Setiap manusia telah dituliskan perihal senang sengsaranya.
- Sikap pemerintah akan menentukan hidup matinya roda perekonomian.
- Kita mesti menerima kelebihan kekurangan seorang teman.
- Sukses gagalnya bahtera rumah tangga banyak ditentukan oleh perilaku masing-masing suami istri.
- Kamu harus mendapatkan ia dalam keadaan kaya miskinnya, sehat sakitnya, dan sukar senangnya.
- Baik buruknya anak sangat ditentukan oleh pendidikan di keluarganya.
- Susah senang menjalani rumah tangga jangan meminimalisir rasa cinta.
Contoh Majas Antitesis Dalam Puisi
Sebagai salah satu gaya bahasa, tentunya majas antitesis biasa dipakai dalam karya sastra.
Baik dalam cerpen, novel, dan puisi.
Dibawah ini beberapa acuan puisi yang mengandung majas antitesis.
Bahagia
Suka duka
Bahagia sengsara
Perahu Senja
Siang malam telah dihabiskan
Perahu Laju
Jangan sia-siakan perahumu
Dialah wasilah dalam hidupmu
Berlayar sampai tenggat waktu
Hingga ajal menjemput.
Cepat-cepatlah melaju
Agar hingga ke tujuanmu
Lautan ini sarat gelombang
Sesekali amukan badai.
.
Besar kecilnya gelombang
Tinggi rendahnya ombak lautan
Jangan menimbulkan alasan
Pulang ke belakang berpantang
Jauh telah perahu melaju
Menyusuri ombak lautan
Susah bahagia dirasakan
Angin menyambut sarat kesegaran.
Dilanda Rindu
Di angkasa
Engkau adalah rembulan
Menaburkan cahaya
Yang sarat dengan kesegaran.
Di lautan
Engkau ialah ombak gelombang
Yang menemani dengan setia
Bahtera yang berlayar.
Di rimba raya
Engkau yaitu pepohonan
Yang memberikan dedaunan
Bersedekah angin kesejukan.
Datang pergimu menjinjing rindu
Senyum marahmu menarik
Segala tentangmu adalah cinta
Selalu saja saya jadi pemuja.
Pulang Kembali
Bahagia sengsara hati ini
Di Atas Sajadah
Suka murung dalam hidup ini
Itulah beberapa pola majas antitesis baik dalam kalimat maupun dalam puisi. Pelajari juga beberapa majas lainnya mirip: oksimoron, kontradiksi interminus, litotes, dan ironi.