35 Contoh Majas Antiklimaks Singkat Dan Penjelasannya

Apa yang dimaksud dengan majas antiklimaks? Apa definisi atau pengertiannya?

Majas antiklimaks adalah penggunaan urutan kata dalam kalimat dimulai dari sesuatu yang penting menuju yang kurang penting.

Ciri penting dari majas antiklimaks yaitu penggunaan kata dalam hirarki yang menurun.

Misalnya: Perguruan Tinggi, Sekolah Menengan Atas, Sekolah Menengah Pertama, SD.

Jika kita memakai titik puncak, maka maka urutannya terbalik menjadi: SD, SMP, Sekolah Menengan Atas, Perguruan Tinggi.

Contoh Kalimat Bermajas Antiklimaks

Berikut ini beberapa contoh kalimat yang mengandung majas antiklimaks.

• Rencananya acara itu akan didatangi oleh Presiden, para menteri, gubernur, bupati, hingga camat.
• Gara-gara kelakuannya nasibnya sekarang bermetamorfosis burung. Dari seorang direktur, menjadi karyawan biasa, dan sekarang buruh lepas.
• Kendaraan apapun mampu masuk di sini mulai dari bus, motor, hingga sepeda.
• Permainan tersebut sangat digemari oleh banyak kelompok aristokrat, priyayi, maupun golongan rakyat jelata.
• Perayaan itu didatangi oleh segenap penduduk . Termasuk orang bau tanah, sampaumur, serta belum dewasa.
• Ibu itu telah memasarkan rumahnya, mobilnya, bahkan bajunya demi menghidupi keluarga.
• Rakyatlah yang menentukan siapa pemimpin mereka lewat pemilu, mulai dari presiden, gubernur, sampai bupati.
• Ia sudah mengalami aneka macam kejuaraan di tingkat internasional, nasional, terlebih tempat.
• Belum ada yang bisa memecahkan masalah itu baik profesor, dosen, terlebih mahasiswa.
• Kamu bisa menentukan kelas mana yang ingin disertai. Tingkat andal, menengah, atau pemula.
• Mulai dari kakeknya, ayahnya, hingga anak-anaknya, semuanya pernah menjadi orang besar.
• Di panggung penelusuran bakat itu, ada akseptor yang renta, muda, bahkan belum dewasa.
• Mulai dari kelompok atas, menengah, hingga bawah mengeluhkan kenaikan iuran BPJS oleh pemerintah.
• Pergaulannya sungguh luas. Temannya ada dari golongan tua, muda, hingga bawah umur.
• Kalau menyaksikan ke belakang, insan telah mengalami era industri, bercocok tanam, dan berburu.
• Pengusaha, karyawan, dan buruh bahu membahu mengatasi krisis ekonomi.
• Walaupun pengikutnya cuma ratusan, atau puluhan, bahkan satu orang pun, beliau tetap melanjutkan misinya.
• Lapangan itu telah dipadati lautan manusia, mulai dari orang renta, dewasa, hingga bawah umur.
• Aku tidak pernah melalaikan walaupun sehari, sejam, bahkan sedetik.
• Kepala sekolah, guru, dan siswa menghadiri program perpisahan tersebut.
• Dari kota, desa, hingga pelosok kampung merayakan hari kemerdekaan.
• Kami mendoakan biar dia berkhasiat bagi bangsa, penduduk , dan keluarganya.
• Bulan depan mereka akan mengadakan Perlombaan yang disertai oleh siswa Sekolah Menengan Atas, SMP, dan SD.
• Setiap hari Senin kepala sekolah, guru, dan siswa mengikuti upacara bendera.
• Kita harus menghormati pemimpin kita baik presiden, gubernur, ataupun bupati.
• Ia memanjang piala yang beliau dapatkan. Baik piala emas, perak, maupun perunggu.
• Pak Roni telah mengajarkan ilmunya kepada para profesor, doktor, maupun dosen.
• Ruangan ini menjadi saksi kawasan rapat para eksekutif, manager, maupun karyawan.
• Rankingnya terus merosot. Dari 97, 103, 290, dan 300.
• Perusahaannya bangkrut. Dahulu beliau tinggal di rumah glamor, kemudian di rumah kampung, sekarang mengontrak di kontrakan kecil.
• Kegiatan tersebut diikuti oleh anak kelas 6, 5, dan 4.
• Dari ayahnya, ibunya, dan anak-anaknya semuanya menggemari kegiatan berkebun.
• Malam itu rapat didatangi oleh pak RW, RT, dan masyarakat.
• Jangankan seratus ribu, uang seribu, bahkan serupiahpun beliau tak punya.
• Festival itu menciptakan raja, menteri, dan rakyat bangga ria.

Jangan lupa untuk membaca beberapa pola majas lainnya. Seperti: majas antonomasia, antitesis, anafora, dan alegori.