Contoh pantun usulan – Pantun adalah salah satu jenis karya puisi lama dengan 4 baris dan sajak a-b-a-b di final larik, baris pertama dan baris kedua berbentuksampiran sedangkan baris ketiga dan keempat ialah isi. Kali ini akan dibagikan pola-pola pantun usulan dan maknanya.
Terdapat berbagai macam-jenis pantun yang ada yang dikelompokkan berdasarkan isi pantunnya. Contoh macam-macam pantun contohnya ialah pantun agama, pantun cinta, pantun jenaka, pantun cukup umur, pantun pendidikan, pantun nasehat dan lain-lain.
Pantun nasehat cukup banyak dipakai dan dibacakan. Ciri-ciri pantun usulan yakni isinya mengandung suatu petuah dan usulan untuk pendengarnya. Nasehat yang diberikan mampu berbentukanjuran perihal agama, rekomendasi ihwal pendidikan, rekomendasi perihal kehidupan, usulan untuk bawah umur dan sebagainya.
Nah di bawah ini akan dibagikan mengenai kumpulan acuan pantun nasehat beserta makna dan penjelasannya secara lengkap.
(baca juga teladan pantun teka-teki)
Contoh Pantun Nasehat
Kalau kau lagi di pantai
Jangan lupa menggelar tikar
Kalau kamu ingin terpelajar
Jangan lupa rajin belajar
(Maknanya : jikalau ingin pandai, mesti bersungguh-sungguh mencar ilmu)
Warga desa lagi gali tanah
Jenazah mati akan dikubur
Kaprikornus orang haruslah amanah
Mesti terus bicara jujur
(Maknanya : kita harus berbicara jujur agar menjadi amanah)
Anak katak melompat-lompat
Berlompat-lompat di tepi telaga
Janganlah kita suka mengumpat
Kelak hilang seluruh pahala
(Maknanya : jadi orang jangan suka mengumpat kepada orang lain)
Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
(Maknanya : di dunia ini, kejelekan niscaya akan terpinggirkan dan terbuang)
Jalan-jalan ke kota Banjar
Jangan lupa membeli tebas
Jika kamu ingin jadi cendekia
Maka belajarlah dengan ulet
(Maknanya : jikalau mencar ilmu dengan ulet, maka kita akan menjadi arif)
Burung nuri burung kenari
Hingga di pohon sejenak saja
Terus ibadah saban hari
Rajin shalat jangan lupa
(Maknanya : kita mesti terus beribadah setiap hari dan mendirikan shalat)
Pergi memancing saat fajar
Pulang siang menjinjing ikan
Siapa yang tekun berguru
Jadi orang sukses lalu
(Maknanya : bila kita rajin mencar ilmu, nanti kita akan mampu menjadi berhasil)
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus makin tinggi
Berunding dengan orang tak berakal
Bagaikan alu pencungkil duri
(Maknanya : jangan berunding dengan orang yang keras kepala karena tidak akan ada karenanya)
Padang rumput ada jerapah
Juga gajah, kuda dan zebra
Saat hati sedang resah
Ingat orang bau tanah ingat keluarga
(Maknanya : ketika sedang sedih, ada baiknya kita ingat dengan keluarga kita)
Buah kenari buah mangga
Di dalam karung ada sepuluh
Agar orang tuamu besar hati
Jadilah kamu anak patuh
(Maknanya : kita harus jadi anak yang patuh kepada orang renta)
Buah durian buah rambutan
Lebih yummy lagi buah duku
Terus tambah ilmu wawasan
Terus berguru dan baca buku
(Maknanya : kita harus terus memperbesar pengetahuan dengan belajar dan membaca buku)
Percuma saja kamu ambil watu
Kalau nanti batunya kau buang
Percuma saja dapat ranking satu
Kalau waktu ujian berbuat curang
(Maknanya : jikalau kita mendapat prestasi dengan cara curang, maka tidak berguna prestasi kita)
Parang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan tepat
Bila tak penuh menaruh ilmu
(Maknanya : segala sesuatu yang kita lakukan harus berdasar ilmu yang dipelajari)
Buah kenari dan buah mangga
Di dalam karung ada sepuluh
Agar orang tuamu bangga
Jadilah kau anak penurut
(Maknanya : jadi anak mesti penurut pada kedua orang tua kita)
Gugur daun pohon kenanga
Daun hijau jadi sekarat
Tidak beriman akan sengsara
Di dunia dan juga di akhirat
(Maknanya : kita harus jadi orang beriman agar bahagia di dunia dan di akhirat)
Makan martabak di kedai makanan
Ditambah sambal agar pedas
Jadi orang harus beriman
Jangan lupa sama yang di atas
(Maknanya : kita mesti jadi orang beriman dan mengenang Tuhan)
(Maknanya : mencari teman itu tidak gampang, namun mencari lawan gampang)
Tinggi tubuh amat semampai
Petani pergi mengambil talas
Rajin belajar pangkal terpelajar
Semangat terus jangan malas
(Maknanya : rajin mencar ilmu akan membuat kita arif)
Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak di peti
Sembarang kerja boleh menjadi
(Maknanya : kita mesti melakukan pekerjaan agar mampu mempunyai emas atau harta)
Jalan-jalan ke Kota Blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin akil
Belajarlah dengan tekun
(Maknanya : berguru dengan tekun akan membuat kita menjadi akil)
Melati busuk melati putih
Rempah-rempah banyak gunanya
Mari kita hidup bersih
Buang sampah pada tempatnya
(Maknanya : mari hidup higienis dengan mencampakkan sampah pada tempatnya)
Pergi ke toko membeli kain
Kena air kainnya basah
Kalau kau jadi pemimpin
Harus berlaku jujur dan amanah
(Maknanya : kita harus berlaku jujur dan amanah sebagai pemimpin)
Permainsuri tinggal di istana
Selalu menarik di mata raja
Berjuanglah mencapai cita-cita
Demi mengharumkan nama negara
(Maknanya : berjuang demi negara untuk menggapai impian)
Buah salak lezat rasanya
Serat tanda pohon berduri
Orang galak angker rupanya
Tampang saja bukan di hati
(Maknanya : jangan menganggap seseorang dari luarnya saja)
Buah duku buah durian
Lebih lezat buah semangka
Dapat peran secepatnya lakukan
Jangan suka menangguhkan -nunda
(Maknanya : bila mendapat peran, pribadi kerjakan jangan ditangguhkan )
Waktu hujan berbasah-berair
Main di bak untuk berenang
Waktu kecil bersusah-susah
Dewasa kelak bersenang-senang
(Maknanya : dikala kecil kita bersusah berguru, maka saat remaja akan menerima risikonya)
Hewan jerapah lehern ramping
Hewan gajah besar badan
Kerjakan dulu yang penting-penting
Yang yang lain mampu belakangan
(Maknanya : prioritas untuk menjalankan peran yang lebih penting)
Baju sobek jangan dibuang
Ambil kain bisa ditambal
Ngapain kecapekan pergi berperang
Lebih baik bersungguh-sungguh bersedekah
(Maknanya : terus perbanyak amal ketimbang berselisih)
Anak bermain layang-layang
Bermain sambil bersanda gurau
Orang renta selalulah disayang
Agar hidup tak jadi kacau
(Maknanya : jangan lupa untuk mengasihi orang tua kita)
Pergi ke bak untuk berenang
Habis berenang lembap sekali
Makara orang bau tanah harus penyayang
Bimbing anak sepenuh hati
(Maknanya : orang tua harus mampu membimbing dan mendidik anak)
Bulan jelas sangat terang
Pagi hari tertutup kabut
Bila telah masuk kelas
Selalu hening tidak ribut
(Maknanya : ketika sedang di kelas, mesti membisu dan tidak ribut)
Rumput-rumput di pinggir semak
Jatuh sehelai selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
(Maknanya : percuma memiliki ilmu tinggi tapi tidak beribadah)
Nah itulah rujukan teladan pantun nasehat beserta maknanya dikutip dari aneka macam sumber. Pantun saran memang berisi petuah dan nasehat yang berguna dan berfaedah bagi pendengarnya, asal dilaksanakan dan diterpkan pada kehidupan sehari-hari.
Facebook
Tweet
Whatsapp