Pantun Palembang – Pantun tampaknya memiliki kaitan akrab dgn kehidupan penduduk Melayu. Karya sastra berupa puisi ini dulunya sering disampaikan dengan-cara lisan dlm suatu percakapan.
Pantun Palembang pula dikenal ekspresif dgn memperlihatkan pesan baik berpadu jenaka yg disukai oleh pendengarnya. Kini puisi usang tersebut dapat ditemui dlm bentuk tulisan pada buku maupun media cetak.
Hadirnya pantun ini ternyata mampu menjadi media untuk memelihara bahasa yg fungsinya menjaga struktur kata & pula kesanggupan berpikir. Maksudnya pantun dapat menjadi fasilitas untuk melatih kesanggupan berpikir seseorang mengenai makna sebuah kata sebelum nantinya disampaikan.
Dengan begitu, mempelajari karya sastra tersebut mempunyai arti ikut melestarikan tradisi dlm seni berujar dengan-cara verbal. Supaya semakin paham, yuk simak pembahasan di bawah ini mengenai pengertian & kumpulan contoh pantun lengkap dgn maknanya berikut:
Daftar Isi Artikel
Pengertian Pantun Palembang
Disebutkan dlm KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pantun merupakan bentuk karya sastra puisi Melayu atau Indonesia yg memiliki empat baris di tiap baitnya serta bersajak a-b-a-b. Setiap lariknya lazimnya berisi empat kata, yakni baris pertama & kedua sebagai sampiran lalu ketiga & keempat yaitu isi.
Kata pantun sendiri diambil dr bahasa Minangkabau “Patuntun” yg mempunyai arti penuntun. Pantun dimengerti mempunyai dua komponen yg cukup berhubungan satu dgn lainnya.
Pertama, unsur intrinsik yg asalnya dr struktur penyusun mirip tema, alur, rima, amanat, tokoh hingga latar. Kedua adalah komponen ekstrinsik yg berasal dr luar struktur penyusun pantun.
Unsur ini fungsinya selaku penguat & pula penentu isi dr pantun. Pantun Palembang sendiri mempunyai beberapa jenis tema yg dibuat berdasarkan waktu & tujuan tertentu.
Jenis pantun tersebut antara lain mirip pesan tersirat, agama, teka-teki, jenaka, cinta atau rayuan, kiasan hingga peribahasa. Tentunya tiap tema mempunyai keunikan & pesan tersendiri yg dapat berguna bagi pendengarnya.
Baca Juga: Pantun Pembuka Acara
Contoh Pantun Palembang & Maknanya
Pantun menjadi salah satu jenis puisi usang yg masih sering dipakai dlm kegiatan sehari-hari. Biasanya pantun membahas aneka macam tema mulai dr pesan yang tersirat, jenaka, rayuan, pernikahan & lain sebagainya.
Berikut ini ialah beberapa contoh pantun Palembang beserta maknanya, antara lain:
1. Pantun Palembang Jenaka
Sesuai dgn namanya, pantun jenaka ini dapat bersifat sindiran atau canda mengenai sesuatu & orang lain. Tema pantun ini biasanya digunakan tatkala menciptakan konten maupun mengisi acara komedi, sehingga mengundang tawa & menghibur penonton.
Berikut ini beberapa umpamanya, antara lain:
Beli ikan di Hilir Duo
Dapat asam kandis masihlah muda
Kasihan nian nasib bujang tuo
Ingin gadis dapatnya janda
(Makna: Pantun ini menceritakan wacana si bujang renta yg mencari cinta & berharap menerima gadis ternyata janda.)
Gula batok, daerah Rembang
Manis sekali, tiada duanya
Kelakar betok, khas Palembang
Menghibur hati, buat tertawa
(Makna: Kelakar betok merupakan seni bertutur kata asal Palembang yg banyak disenangi penduduk karena berisi candaan & omong kosong.)
Burung gagak makan itik
Makannya di tengah kambang
Mangcik gagah bicik elok
Itulah ciri orang Palembang
(Makna: Orang Palembang diketahui dgn perempuan yg anggun & pria yg gagah. Mangcik & bicik ialah sebutan untuk paman atau bibi kecil.)
Pergi berlibur naik delman
Keliling kota menjelang senja
Jangan ananda mengaku sobat
Kalau ada maunya saja
(Makna: Pantun ini bisa diberikan untuk teman yg hanya tiba bila cuma ada maunya saja atau membutuhkan sesuatu. )
Naik tangga memasang pita
Lihat ke atap kucing mengeong
Sungguh ia wanita cantik jelita
Sayang nian bergigi ompong
(Makna: Pantun ini bersifat candaan tatkala melihat seorang perempuan elok tetapi ternyata bergigi ompong atau tanggal.)
2. Pantun Palembang Nasehat
Memberi pesan tersirat bisa dikatakan mengingatkan seseorang dlm hal kebaikan. Nasihat ini dapat dipakai dlm segala kondisi misalnya mempertahankan kebersihan, agama, persahabatan & lain sebagainya.
Berikut ini acuan pantun Palembang nasehat, antara lain:
Beli kemeja berwarna merah
Pilih satu dapatnya dua
Makara orang jangan suka marah
Kalau marah nanti cepat bau tanah
(Makna: Pantun tersebut berisi pesan supaya jangan jadi orang pemarah alasannya adalah wajahnya tak sedap untuk dipandang. )
Tupai kecil tinggi melompatnya
Berlari cepat tanda berlalu
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan higienis selalu
(Makna: Untuk menjaga kebersihan lingkungan maka membuang sampah tak boleh sembarangan.)
Burung beo di dlm sangkar
Mengoceh lapar diberi pakan
Kalau berteman jangan berkelahi
Bermain bareng lagi mengasyikkan
(Makna: Dalam berteman mesti akur & saling menghargai serta tak boleh saling berantem, semoga kekerabatan tak renggang.)
Pergi ke sawah menenteng senter
Maju sedikit masuk ke sumur
Ingat senantiasa pesan dokter
Jangan lupa sikat gigi sebelum tidur
Baca Juga: Pantun Pembuka Salam
3. Pantun Palembang Rayuan
Tema rayuan ini mampu tergolong selaku pantun cinta. Para laki-laki sering kali menggunakannya untuk merayu atau menawan perhatian perempuan yg disukainya.
Inilah beberapa acuan pantun rayuan, di antaranya:
Kelap-kelip warna bintang
Bintang terang berwarna kakak
Kedap-kedip mata memandang
Melihat gadis asli Palembang
(Makna: Pantun berisi rayuan kalau seseorang akan kesengsem dgn keayuan gadis Palembang.)
Ke Mesir beli ular tangga
Beli ular tangga, sambil naik unta
Walau banyak perempuan yg singgah
Cuma adik yg kakak cinta
(Makna: Rayuan ini disampaikan oleh laki-laki untuk perempuan yg disukainya untuk menandakan kesetiaan. Meskipun pernah menjalin hubungan dgn sejumlah wanita tetapi pujaan hatinya tetap paling dicintai.)
Ada cicak melekat di lampu
Jangan diusir memakai sapu
Kalau kakak memang mencintaiku
Cepat saja lamarlah aku
(Makna: Pantun ini dapat disampaikan oleh wanita pada kekasihnya untuk menanyakan kepastian kapan dilamar.)
Dari kota pergi ke Lembang
Naik pesawat, terbang terbang
Elok nian gadis Palembang
Pintar mengaji bersungguh-sungguh sembahyang
(Makna: Untuk memuji jika gadis asal Palembang ini manis, arif serta tekun beribadah.)
Pergi ke pasar di Palembang
Berhenti di jalan berjumpa kawan
Macam mana hati tak sangsi
Melihat bicik bagus menawan
(Makna: Bicik ialah sebutan bibi kecil di Palembang. Pantun ini bisa diartikan jika bicik ini bagus & menawan, sehingga menciptakan seorang pria bimbang dibuatnya.)
4. Pantun Palembang Pernikahan
Pernikahan merupakan hari yg sakral di mana kedua mempelai saling mengikat janji. Pantun ini dapat disampaikan tatkala menghadiri pesta pernikahan, utamanya saat memperlihatkan pidato maupun menulis ucapan.
Berikut ini acuan pantun tema pernikahan yakni:
Berbuat baik berhati mulia
Hati mulia hilang sengsara
Kamu ucapkan selamat berbahagia
Melihat teman dekat bersanding mesra
(Makna: Pantun tersebut bisa disampaikan pada hari akad nikah teman dekat dgn harapan mudah-mudahan berbahagia.)
Hari minggu pergi ke lembah
Turun sedikit menyaksikan muara
Hari pernikahan terkenang indah
Semoga bahagia hingga masa bau tanah
(Makna: Pantun ini dapat dijadikan sebagai cita-cita jikalau ijab kabul akan terus dikenang & langgeng hingga masa tua.)
Membeli itik jauh ke pasar
Itik sembunyi ke dlm jerami
Jadilah istri yg sopan & sabar
Penyejuk hati bagi suami
(Makna: Menjalani ijab kabul bermakna harus bisa menghargai satu sama lain, termasuk menjadi istri yg sifatnya penyabar & sopan untuk mengasyikkan hati suami.)
Ramai bertamu ke rumah pejabat
Bersapa hangat berjabat erat
Selamat berbahagia wahai teman dekat
Doa & bahagia mudah-mudahan abadi ke darul baka
(Makna: Pantun Palembang ini mampu disampaikan sebagai ucapan doa & selamat pada kawan dekat yg sedang menikah.)
Pergi ke hutan menyaksikan bekantan
Singgah sebentar ke telaga
Bahagia hati menjalin ikatan
Tak lekang waktu hingga ke nirwana
(Makna: Menikah mempunyai arti menjalin ikatan keluarga antara kedua mempelai. Hubungan tersebut nantinya bisa langgeng sampai kematian memisahkan.)
5. Pantun Palembang Perpisahan
Setiap pertemuan tentu akan senantiasa ada perpisahan. Pantun Palembang wacana perpisahan ini bisa dipakai untuk berbagai konteks seperti putus cinta, berpisah dgn guru, teman sekolah hingga rekan kerja.
Berikut ini umpamanya yg perlu dikenali, antara lain:
Jalan-jalan ke kota Palembang
Pulangnya lewat Jembatan Ampera
Cukup di sini jalinan cinta & sayang
Supaya tak dlm hati terluka
(Makna: Hubungan percintaan tersebut terpaksa harus diakhiri supaya tak ada lagi hati yg terluka.)
Pempek Palembang nikmat rasanya
Dimakan langsung pakai kuah cuka
Tak akan senang kisah cinta
Jika restu orang bau tanah jadi halangannya
(Makna: Suatu hubungan tak akan berlangsung senang apabila menerima halangan restu orang tua.)
Bunga mawar tumbuh di taman
Tumbuh berduri jangan diinjak
Kawan, hari ini bukanlah perpisahan
Bertemu kembali jika Tuhan berkehendak
(Makna: Pantun ini dapat disampaikan tatkala perpisahan sekolah dgn cita-cita bisa bertemu kembali di lain kesempatan.)
Jendela beling higienis mengilat
Lihat sedikit ingin berkaca
Biarkan pertemuan ini terasa singkat
Kisah kita bareng jangan kau lupa
(Makna: Kebersamaan tatkala bersekolah terasa singkat, tetapi kisah yg dilalui bersama akan tetap menjadi kenangan yg tak boleh dilupakan.)
Pohon pisang lebar daunnya
Ambil buahnya sambil melompat
Kami rela murid mengembara
Jika berhasil nanti, kunjungi kami masih di tempat
(Makna: Pantun ini diberikan guru untuk murid dikala perpisahan. Maksudnya guru akan merelakan murid untuk melanjutkan pendidikannya & berharap akan dikunjungi lagi bila sudah sukses.)
Tarian Palembang elok gerakannya
Musik berdendang menyejukkan hati
Jika nanti ananda sudah berjaya
Jangan lupakan tempatmu berguru di sini
(Makna: Meskipun anak didik sudah sukses guru berharap tak melewatkan sekolah yg menjadi tempat mencari ilmu.)
Baca Juga: Pantun Pengantin Baru
6. Pantun Palembang Agama
Pantun agama ini mempunyai makna yg positif dlm mengingatkan orang lain untuk mencari pahala & berbuat kebaikan. Pantun ini dapat pula dibawakan tatkala membawakan pidato atau ceramah keagamaan.
Inilah acuan pantun Palembang yg perlu diketahui selaku berikut:
Naik bukit mencari lebah
Bertemu hewan aneka rupa
Hanya Allah satu yg disembah
Tiada banding tiada dua
(Makna: Beribadah pada Allah menjadi keharusan umatnya & tak ada yg disembah selain-Nya.)
Berangkat sekolah tiba telat
Mampir sebentar berbelanja kebab
Pelihara olehmu setiap Shalat
Shalat amalan pertama yg dihisab
(Makna: Shalat merupakan amalan penting yg tak boleh ditinggalkan alasannya pada hari kiamat nanti akan dipertimbangkan pertama kali.)
Ke Pekalongan beli batik
Beli lima banyak coraknya
Barang siapa berinfak baik
Bertambah pula pahalanya
(Makna: Orang yg memiliki amalan baik, menjalankan kewajiban beribadah maka pasti pahalanya akan bertambah.)
Penutup
Demikian pembahasan lengkap seputar pantun Palembang & umpamanya. Pantun tersebut bisa dijadikan pandangan baru untuk berbagai kepentingan mirip pidato, drama, & yang lain.
Pastikan dlm membuatnya harus memperhatikan struktur kalimat yg sempurna. Karya tersebut dapat dikreasikan sesuai dgn khayalan & tema yg ingin dibuat. Semoga berfaedah, ya!