30+ Contoh Kasus Pelanggaran Ham Di Indonesia (Update 2021 Lengkap)

Contoh masalah pelanggaran HAM di Indonesia – HAM atau hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh siapa saja semenjak lahir. Beberapa acuan HAM contohnya ialah hak hidup, hak beragama dan hak berkeyakinan. Faktanya meski pemerintah telah menjamin hak warganya, masih sering terjadi kasus kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Biasanya beberapa contoh pelanggaram HAM di Indonesia terjadi balasan pertentangan dan kerusuhan antar warga dan penduduk.

Di antara ciri-ciri HAM ialah bersifat hakiki dan universal. Meski begitu pelanggaran HAM masih sering terjadi, baik perkara pelanggaran HAM internasional atau pun pelanggaran HAM di Indonesia. Pelanggaran HAM ialah tindakan mengambil atau merenggut hal-hak orang lain dengan paksa.  Kasus pelanggaran ham yang terjadi di Indonesia sudah ada sejak dahulu, mulai periode setelah kemerdekaan, kurun Orde Lama, kala Orde Baru dan juga setelah reformasi.

Contoh pelanggaran HAM di Indonesia lazimdipicu oleh konflik antar ras, etnis atau agama mirip yang terjadi di Poso, Ambon dan Sampit. Ada juga pertentangan kepentingan antara warga dan perusahaan terkait sengketa tanah dan lahan. Contoh pelanggaran HAM lainnya adalah pembunuhan terhadap wartawan dan pencetus HAM mirip masalah Munir, perkara Marsinah dan masalah Salim Kancil.

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia juga bisa terjadi akibat adanya gerakan separatisme kepada aparat militer negara, mirip yang sudah terjadi di Papua, Aceh dan Timor Timur. Demonstrasi antara warga sipil dan polisi juga bisa berakibat bentrok dan kerusuhan mirip yang terjadi pada kejadian Trisakti dan Semanggi.

Kasus pelanggaran ham dan penyelesaiannya kerap menjadi bahan kajian. Upaya pemerintah dalam menegakan HAM pun harus tetap maksimal biar hak-hak warga Indonesia bisa terjamin. Disinilah peran komnas HAM diperlukan untuk menolong tugas pemerintah. Saat ini pun masih sering terjadi masalah pelanggaran HAM di daerah-tempat di seluruh Indonesia.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia

Secara umum pelanggaran HAM dibedakan menjadi dua yaitu pelanggaran HAM ringan di Indonesia serta pelanggaran HAM berat di Indonesia. Berikut ini ialah daftar masalah pelanggaran HAM di Indonesia, baik masalah pelanggaran HAM ringan di Indonesia maupun kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia.

1. Peristiwa Trisakti

Salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang paling terkenal yaitu insiden trisakti. Peristiwa ini adalah kejadian penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Hal ini terjadi saat demonstrasi mahasiswa yang menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Sebanyak 4 orang mahasiswa tewas tertembak dan puluhan yang lain luka-luka ketika melakukan unjuk rasa.

2. Tragedi Semanggi I

Tragedi Semanggi I merupakan insiden protes masyarakat terhadap pelaksanaan serta acara Sidang spesial MPR yang menjadikan tewasnya warga sipil. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 13 November 1998 dan menuntut pembersihan orang-orang orde baru dari posisi pemerintahan dan militer. Setidaknya 5 orang korban meninggal dunia balasan insiden ini dan puluhan yang lain luka-luka.

3. Tragedi Semanggi II

Sama seperti sebelumnya, peristiwa Semanggi II juga terjadi balasan protes dan demonstrasi masyarakat sipil. Tragedi Semanggi II terjadi pada tanggal 24 September 1999, selisih nyaris satu tahun dengan tragedi Semanggi I yang terjadi tahun 1998. Pada bencana ini, sedikitnya 5 orang korban meninggal dunia dan ratusan korban yang lain luka-luka.

4. Kasus Pembunuhan Munir

Contoh pelanggaran HAM di Indonesia lainnya yakni masalah pembunuhan Munir. Munir Said Thalib merupakan aktifis HAM yang pernah menanggulangi masalah-perkara pelanggaran HAM. Pria asal Malang ini meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Penyebab tewasnya tidak dimengerti, tetapi banyak isu yang menyebutkan dia tewas diracun. Hingga sekarang belum ada titik temu perihal masalah pembunuhan Munir ini.

5. Kasus Pembunuhan Marsinah

Kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada tanggal 3-4 Mei 1993. Marsinah merupakan seorang pekerja dan pencetus perempuan yang melakukan pekerjaan di PT Catur Putera Surya Porong. Berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh lainnya yang menuntut kepastian pada perusahaan yang telah melaksanakan PHK mereka tanpa alasan. Setelah aksi demo tersebut, Marsinah yang menjadi pelopor buruh malah didapatkan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di tempat hutan Wilangan, Nganjuk dalam keadaan mengenaskan. Kasus pelanggaran HAM ini pun belum bisa diatasi dan masih menjadi misteri sampai kini.

6. Peristiwa Tanjung Priok

Peristiwa Tanjung Priok ialah salah satu contoh perkara pelanggaran HAM di Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi tahun 1984 antara pegawanegeri dengan warga sekitar. Pemicu peristiwa terjadi balasan problem SARA dan komponen politis. Warga sekitar melaksanakan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan makam keramat Mbah Priok. Hal ini menyebabkan bentrok antara warga dengan anggota polisi dan Tentara Nasional Indonesia. Diperkirakan ratusan korban meninggal dunia akhir kekerasan dan penembakan balasan bentrok yang terjadi.

7. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi

Peristiwa ini terjadi di Banyuwangi pada tahun 1998. Saat ini marak terjadi pembunuhan guru ngaji dan tokoh agama akibat praktek santet di desa-desa. Warga sekitar mulai melaksanakan kerusuhan berupa penangkapan serta pembunuhan terhadap orang yang dituduh sebagai dukun santet. Orang yang diduga sebagai dukun santet pun pribadi dibunuh secara sepihak. Polisi dan Tentara Nasional Indonesia langsung mengamankan orang yang dituduh selaku dukun santet untuk menyingkir dari amukan warga. Masih menjadi misteri siapa dalang pembunuhan tokoh agama yang marak terjadi sebelumnya.

8. Peristiwa di Abepura, Papua

Salah satu acuan kasus pelanggaram HAM di Papua terjadi di kawasan Abepura pada tahun 2003. Saat itu pelanggaran HAM yang dipicu oleh penyerangkan Mapolsek Abepura. Setelah itu terjadi penyisiran yang membabi buta terhadap pelaku yang diduga melakukan penyerangan Mapolsek Abepura. Peristiwa ini tercatat selaku pola pelanggaran HAM di Papua.

9. Penculikan Aktivis Pro Demokrasi

Pelanggaran HAM ini terjadi akibat adanya masalah penculikan penggagas pro-demokrasi pada tahun 1997 dan 1998. Sekitar 23 aktivis diculik dan menghilang tanpa penyebab yang diketahui, bahkan diketahui ada yang hingga dibunuh. Sampai sekarang ada 13 aktivis yang masih tidak diketahu kejelasannya. Banyak orang berpendapat bahwa mereka diculik dan disiksa oleh para anggota militer. Peristiwa ini menjadi teladan perkara pelanggaran HAM pada kala Orde Baru.

10. Kasus Bulukumba

Kasus Bulukumba merupakan kasus yang terjadi pada tahun 2003. Pemicu masalah pelanggaran HAM ini adalah perusahaan PT. London Sumatra (Lonsum) yang ingin melakukan perluasan area perkebunan, tetapi ditolak oleh warga sekitar. Aksi demonstrasi yang dilaksanakan warga berujung pada bentrok dengan polisi. Akibatnya terdapat beberapa korban tewas. Persengkataan lahan antara perusahaan Lonsum dan warga sekitar terkait tanah dan lahan menjadi pemicu pelanggaran HAM ini.

11. Kasus Penganiayaan Wartawan

Kasus ini terjadi pada tahun 1996, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1996. Seorang wartawan bernama Fuad Muhammad Syafruddin atau umumdiundang Udin tewas sesudah dianiaya di Yogyakarta. Udin dikenal selaku wartawan yang kritis dan sering mengkritik kebijakan pemerintah Orde Baru. Ia diduga diculik, dianiaya dan dibunuh oleh orang tak dikenal.

12. Tragedi Bom Bali

Peristiwa bom bali terjadi pada tahun 2002. Sebuah bom diledakkan di kawasan Legian Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan teroris. Akibatnya ratusan korban meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka, baik warga lokal atau pun wisatawan luar negeri. Aksi bom bali menjadi salah satu aksi terorisme paling besar yang pernah terjadi di Indonesia dan bencana ini diberitakan di seluruh dunia.

13. Kasus Pemberontakan GAM

Pelanggaran HAM di Aceh ini terjadi semenjak tahun 1976. Pemberontakan di Aceh dikobarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang bermaksud untuk menemukan kemerdekaan dari Indonesia. Gerakan ini pertama dibuat pada tanggal 4 Desember 1976. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan impian ini telah berjalan sejak tahun 1976. Total puluhan ribu korban tewas balasan pertentangan ini.

14. Kasus Pengkhianatan G 30S/PKI

Peristiwa Gerakan 30 September PKI (G 30S/PKI) adalah insiden pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan menculik dan membunuh beberapa perwira dan jenderal militer pada tanggal 30 September 1965. PKI menculik dan membantai 10 perwira jenderal dan mayatnya dibuang di sumur lubang buaya. Peristiwa ini menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. PKI kemudian ditetapkan selaku partai terlarang karena dianggap melakukan pemberontakan dan pengkhianatan kepada negara.

15. Kasus Pembantaian Massal Anggota PKI

Usai melaksanakan pengkhianatan, keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) pun dilarang. Pemerintah dan pihak militer pun melakukan operasi pembantaian pada sisa-sisa anggota PKI. Pembantaian ini merupakan peristiwa pembunuhan dan penyiksaan terhadap orang yang dituduh sebagai anggota PKI di Indonesia. Diperkirakan sekitar 1 juta lebih anggota PKI meninggal atau menghilang usai operasi militer ini.

16. Konflik Sampit (Suku Dayak dan Madura)

Konflik dan peristiwa Sampit ini terjadi pada tahun 2001 sesudah sebelumnya terjadi konflik serupa di tahun 90an. Konflik terjadi akibat perbedaan ras antara penduduk ras Dayak dengan ras Madura yang merupakan pendatang. Banyak rumor dan gosip beredar perihal pemicu konflik ini yang lalu menyebabkan banyak korban jiwa yang tewas mengenaskan.

17. Kasus Pembantaian Rawagede

Pembantaian Rawagede ialah pelanggaran HAM yang terjadi balasan penembakan dan pembunuhan masyarakatkampung Rawagede yang kini diketahui sebagai Desa Balongsari, Rawamerta di Karawang. Pembantaian dilaksanakan oleh serdadu Belanda tanggal 9 Desember 1945 serentak dengan Agresi Militer Belanda I. Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh serdadu Belanda yang pada umumnya dibunuh tanpa alasan yang terang.

18. Penembakan Misterius 1982-1985

Kasus penembakan misterius (biasa disebut Petrus) terjadi di antara tahun 1982 sampai 1985. Peristiwa ini yaitu insiden penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering menganggu ketertiban penduduk . Tidak diketahui siapa pelakunya sampai kini. Banyak korban penembakan misterius yang ditemukan meninggal dengan kondisi tangan dan lehernya diikat dan dibuang di hutan. Diperkirakan ada ratusan korban penembakan misterius ini.

19. Kasus Pembantaian Santa Cruz

Kasus pembantaian Santa Cruz termasuk salah satu pola perkara pelanggaran HAM di Indonesia. Kasus ini terjadi area Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor Timur pada 12 November 1991. Terjadi peristiwa pembantaian oleh anggota militer pada warga sipil. Puluhan pelajar dan warga sipil meninggal dunia balasan kejadian pembantaian ini yang kemungkinan diakibatkan aspek politik.

20. Peristiwa Kudatuli

Peristiwa Kudatuli ini terjadi pada tanggal 27 Juli 1996 dimana para penunjang Megawati Soekarno Putri menyerbu dan menggantikan kantor DPP PDI di Jakarta Pusat. Massa terlibat bentrok dengan anggota polisi dan tentara sampai meluas ke jalanan. Banyak bangunan dan kemudahan jalan yang rusak. Dikabarkan 5 orang meningal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

21. Kasus Pembunuhan Salim Kacil

Kasus pelanggaran HAM modern di Indonesia terjadi tahun 2015 kemudian di Lumajang, Jawa Timur. Bermula pada acara penambangan pasir Pantai Watu Pecak secara ilegal, seorang penggagas bernama Salim Kancil berusaha untuk menghentikannya. Namun Salim Kancil lalu diikat oleh gerombolan orang dan kemudian dipukuli dan dibunuh dengan kejam. Terdapat 22 pelaku yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan Salim Kancil ini dan sudah dikerjakan oleh kepolisian.

22. Pelanggaran HAM di Timor Timur

Saat masih menjadi bab dari Indonesia, sering terjadi perkara pelanggaran HAM di Timor Timur. Diberitakan terjadi pembantaian kepada ratusan ribu warga Timor Timur antara tahun 1974 hingga tahun 1999 oleh pasukan keamanan militer Indonesia. Timor Timur kemudian secara resmi berpisah dan menjadi negara baru bernama Timor Leste semenjak tahun 1999.

23. Tragedi Kerusuhan di Ambon, Maluku

Kerusuhan di Ambon, Maluku yang terjadi semenjak bulan Januari 1999 dan menyebabkan banyak korban jiwa yang meninggal. Peristiwa kerusuhan ini diawali dengan terjadinya perkelahian antara cowok yang berlainan etnis dan agama. Perkembangan terakhir terkait pertentangan Ambon diperkirakan ratusan korban meninggal dunia dan ratusan orang lainnya mengalami korban luka-luka.

24. Konflik Berdarah Poso

Konflik Poso ini terjadi sejak tahun 1998 sampai tahun 2000 di Poso, Sulawesi Tengah. Diawali oleh penyeleksian bupati yang dilandasi oleh sentimen keagamaan. Adanya perbedaan agama, politik, sosial dan budaya pun melandasi terjadinya pertentangan dan kerusahaan. Pembunuhan dan pembantaian pun terjadi di Poso yang menjadikan banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia.

25. Peristiwa Perbudakan Buruh Panci

Peristiwa terjadi di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang. Terjadi insiden perbudakan kepada puluhan buruh pabrik oleh Juki Hidayat. Ia mempekerjakan puluhan buruh tanpa dibayar sepeser pun, bila menolak atau ingin melarikan diri maka pekerja akan disiksa dan dipukul. Rata-rata pekerja berusia muda dan hanya menggunakan 1 baju saja sehari-harinya tanpa dibekali duit, baju dan ponsel. Peristiwa ini gres terkuat sehabis ada dua pekerja yang kabur dan melaporkan ke polisi.

26. Peristiwa Pembantaian Petani

Peristiwa pembantaian petani terjadi di Desa Sungai Sodong, Mesuji, Ogan Komeling Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 1997 dan termasuk perkara pelanggaran HAM di Indonesia. Pertikaian terjadi antara warga dan perusahaan kelapa sawit balasan bermasalahnya koordinasi plasma yang sebelumnya telah disepakati. Banyak korban berjatuhan satu per satu dari pihak keselamatan maupun warga akhir pertentangan ini.

27. Peristiwa Aceh 1990

Contoh masalah pelanggaran HAM di Indonesia selanjutnya yakni kejadian Aceh. Peristiwa ini terjadi di Aceh pada tahun 1990. Pada tahun 1990, dikerahkan ribuan pasukan militer embel-embel untuk menghentikan gerakan Aceh Merdek. Jumlah yang sungguh besar untuk menumpas anggota GAM yang cuma berjumlah ratusan orang sajapada waktu itu. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan.

28. Kasus Organisasi Papua Merdeka

Kasus pelanggaran HAM di Papua ini terjadi tahun 60an. Peristiwa ini sudah menelan ribuan korban jiwa dalam operasi intensif yang diselenggarakan oleh anggota militer TNI. Peristiwa ini ialah bentuk pertahanan dari aparat Indonesia kepada gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang meresahkan karena ingin memisahkan diri dengan negara Indonesia.

29. Peristiwa Talang Sari

Peristiwa Talangsari adalah kejadian yang terjadi di antara kalangan Warsidi dengan abdnegara keselamatan di Dusun Talangsari III di Lampung Timur pada tanggal 7 Februari 1989. Terjadi penyerbuan Talangsri dari aparat lokal dan warga pada komunitas yang dipimpin oleh Warsidi. Puluhan korban tewas meninggal dunia dan ratusan orang ditangkap dan dipenjarakan balasan peristiwa ini.

30. Pelanggaran HAM di Tolikara

Komnas HAM menilai bahwa telah terjadi masalah pelanggaran HAM di Tolikara, Papua. Sebanyak poin yang dianggap selaku pelangagran HAM adalah pelanggaran terkait kebebasan beragama, hak hidup, hak rasa kondusif dan hak atas kepemilikan. Peristiwa Tolikara dipicu oleh pembakaran masjid yang mengakibatkan konflik. Akibatnya terdapat korban jiwa, korban luka hinga kerugian bangunan dan kemudahan yang hancur.

Nah demikianlah tumpuan 30 pola masalah pelanggaran HAM di Indonesia terlengkap. Daftar pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia di atas pun bermacam-macam, baik yang lama atau yang kini, baik di Orde Baru atau sesudah reformasi, baik pelanggaran HAM ringan atau pun pelanggaran HAM berat. Sekian referensi contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia kali ini.