Berdasarkan data Faith Matters, suatu organisasi nirlaba bidang multi-akidah, 3.466 wanita kulit putih Inggris masuk Islam pada tahun 2010.
“Mereka lazimnya mengaku muak dengan imoralitas dan konsumerisme Inggris,” demikian laporan itu seperti dikutip Republika.
Data yang dihimpun dari survei itu juga mengungkapkan, dominan mualaf ialah wanita kulit putih yang berusia 20 hingga 30 tahun. Jumlah mereka mencapai 70 persen dari 5.200 mualaf di Inggris yang masuk Islam pada tahun 2010.
Gelombang masuk Islam ini disebut oleh organisasi itu selaku “Islamifikasi”. Mereka juga mengakui korversi ke dalam Islam itu bukanlah upaya menghancurkan Barat tetapi perpindahan dogma orang-orang normal ke dalam Islam. Bahkan disebutkan pula sebuah hipotesa bahwa Islam lebih kompatibel dengan Inggris di era kini.
Survei yang dilakukan Kevin Brice dari Universitas Swansea memberikan, pola hidup Barat yang membuat banyak perempuan muda Inggris muak yaitu hobi kepada alkohol, mabuk-mabukan, permisif dalam soal seks, kurangnya moralitas dan budaya konsumerisme tak terkendali. Sedangkan Islam ialah antitesa dari seluruh pola hidup tersebut.