Sebagai insan biasa, semua orang niscaya melaksanakan kesalahan, baik sengaja maupun tak sengaja, baik sudah berumah tangga ataupun belum. Kesalahan yg sama pula tak luput dr pasangan suami istri.
Bagaimana menyelesaikan perselisihan yg terjadi antara suami istri? Berikut kiat yg disampaikan oleh Batsinah As-Sayyid Al-Iraqi dlm bukunya.
1. Sebaiknya masing-masing pasangan suami istri harus bisa menunjukkan pandangan yg aktual kepada pertikaian di antara pasangan suami istri. Karena hal tersebut kadang-kadang bisa menjadi faktor pencentus adanya percakapan & saling kesepahaman.
2. Cara-cara yg dilakukan pasangan suami istri tatkala menghadapi perselisihan di rumah tangga mampu dgn cara menuntaskannya.
3. Hendaklah pasangan suami istri mengucapkan kata-kata yg baik tatkala berbicara. Sebab, tak disangsikan lagi bahwa kata-kata yg pedas & istilah yg bergairah sangat berpengaruh walaupun pertikaian sudah selesai.
4. Tatkala pertengkaran terjadi, hendaklah suami istri duduk bareng .
Sebab, berdiri tatkala menghadapi pertikaian yaitu cara yg salah yg bisa menciptakan pertikaian menjadi berjalan lama. Sehingga, kesulitan akan makin menancap di hati & menjadi menyesakkan dada & menciptakan hati makin runyam.
5. Tatkala akan menuntaskan perselisihan, maka harus menyeluruh kepada semua faktor & harus dgn sarat keikhlasan & lapang dada.
6. Menjauhi cara-cara yg bisa menjadikan perkelahian. Pihak yg merasa menang atas pihak yg lainnya akan dgn cepat menyulut api permusuhan tatkala terjadi tabrakan ringan.
7. Tatkala merampungkan pertikaan harus menjauhi cara-cara memvonis & penuh keangkuhan & pengingkaran. Karena hal ini akan memperuncing akar perselisihan.
8. Untuk kita semua, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yaitu suri tauladan. Beliau tak pernah bersikap bergairah atau keras. Justru dia bersabda, “Sesungguhnya orang yg terbaik di antara kalian yaitu orang yg paling baik kecerdikan pekertinya.”
9. Ingatlah pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Sesungguhnya orang yg jelek di mata Allah pada hari Kiamat yakni orang yg dijauhi oleh penduduk untuk berlindung dr kejahatannya.”
10. Ketahuilah wahai suamiku tersayang bahwa pertengkaran & perilaku bernafsu kepada istrimu, khususnya apabila sang istri mencintai & menyayangimu, maka hal itu bisa menjadi penyebab yg paling dominan sang istri untuk sering merasa cemas & gusar lantaran memang tabiatnya yg sungguh sensitif.
11. Jangan bersikap pongah dgn garis keturunan, harta, keayuan & ilmu wawasan. Sebab, hal ini mampu mengoyak relasi akad nikah.
12. Tatkala akan memecahkan sebuah permasalahan, maka jangan memilih keputusan apa pun kecuali sehabis dipelajari baik-baik.
13. Permasalahannya harus dimengerti dgn baik. Apakah hal tersebut yakni perselisihan bergotong-royong ataukah cuma karena kesalahpahaman?
Mengungkapkan hakikat yg sebenarnya adalah tujuan yg dikehendaki masing-masing suami istri. Mempersempitnya dengan-cara terperinci-terangan & dengan-cara eksklusif bisa membantu untuk menetralisir kesalah pahaman ini yg menjadi sumber permasalahannya.
14. Introspeksi diri & mengenali kelemahan diri kepada Allah Ta’ala yg Mahaagung & Mahamulia, maka dgn hal ini kau-sekalian akan menilai kecil kesalahan yg menimpamu yg disebabkan oleh orang lain.
15. Ketahuilah wahai suami & istri bahwa sebuah musibah yg ditimpakan senantiasa dikarenakan sebuah dosa.
Salah satu bentuk bencana alam yaitu terjadinya penentangan dr seseorang yg kau-sekalian cintai. Muhammad bin Sirin berkata, “Aku mengetahui bencana alam yg menimpaku dr tingkah laris istriku & binatang tungganganku.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke 25 Tips Jitu untuk Menyelesaikan Perselisihan Suami Istri (Bagian 2)