Puisi Ayah – Siapa yg tak kenal sosok ayah. Kita semua sudah mengetahui bahwa seorang Ayah yaitu sosok legendaris di semua kehidupan anak. Mengetahui wacana diri seorang ayah bagaikan membaca kisah dongeng yg menguras emosi.
Kelebihan & kekurangannya menyatu dlm bentuk tanggung jawab yg tak kecil. Berikut puisi ayah yg akan bikin kita lebih memahami mengenai sosok superhero yg ternyata pula insan biasa.
Ayah yakni sosok yg paling populer. Ayah yakni sosok yg paling sering dibanggakan dlm setiap moment.
Meski ayah adalah seorang lelaki yg menafkahi keluarga ayah pula mempunyai kesan yg dlm pada anak anak. Dalam artikel sederhana ini akan dibahas untuk mengenal struktur puisi dan Trik Menuangkan inspirasi ke dlm Puisi Ayah.
Daftar Isi
Puisi Ayah Cinta & Kebencian dr Seorang Anak
Gambaran ayah di mata anak tak cuma menyangkut tentang kebahagiaan. Banyak anak yg tak mendapatkan ayah mereka sama dgn ayah-ayah lain yg mirip pahlawan. Puisi ayah berikut akan menyadarkan kita bahwa tak selalu kita menjadi anak mujur dgn mempunyai ayah yg patut untuk diidolakan.
Layangkan Pedangmu Padaku
Deras hujan tak samarkan suara tangisan disudut ruang rumahku
Rumah yg tak begitu besar makin mengeraskan isak sendunya
Suara bantingan keras seperti kode ronde akan secepatnya dimulai
Nada-nada tinggi mulai disuarakan oleh penyanyi tunggal
Tepuk tangan riuh digantikan oleh ratapan memohon ampunan
Tersudut gue bareng kedua adik kecilku yg menjadi biru
Pucat & dingin lebih seram dibandingkan dgn PR yg terlewatkan
Bola mata itu menjadi berair tatkala suara mengaduh mengetuh dinding hati
Perempuan yg kehilangan separuh hidupnya
Dia hidup bagaikan seorang tawanan, budak, hina
Tak terlihat garis anggun tertutup penuhnya lara
Perempuan yg tersungkur & laki-laki yg merasa gagah
Lagu mereka akan terus terdengar hinga gue merasa letih
Dua tunas muda tertidur pulas dipangkuanku
Damai mereka yakni pedang yg menusuk dada kiri
Ayah, Kau Dimana?
Matahari enggan bersinar di bumiku yg senantiasa gelap
Bidadari menjadi lusuh alasannya sayapnya tak lagi bisa berfungsi
Jika keajaiban terjadi mungkin ia akan terbang pergi
Hilang lenyap usaikan kisah tak patut dikenang
Dunia menjadi tempat amukan kekejaman tanpa ampun menghampiri
Sekuat apa gue menahan?
Bisikan doa terpanjat terus ku pelihara semoga meninggi
Menembus awan-awan tebal terdengar hingga langit
Sembilan usiaku kini, tanpa tiupan lilin & potongan kue
Tak gue kenal sosok lain selain bidadari yg kini tak elok lagi
Senyum memudar & tangan yg sudah kasar
Tidak ada sosok gagah pelindung peri kecil
Mengais kasih dr tumpukan mayit yg mulai membusuk
Dimanakah pelindung itu?
Memanggil berlarian ia ke penjuru semesta
Baca Juga: Puisi Singkat
Menembus Dinding Takdir
Samakah gue dgn belum dewasa seusiaku?
Tertawa lepas bahagia mirip hanya ada mereka
Berlarian girang tak ada keperihan
Memiliki banyak hal yg bagiku hanya sebuah mimpi
Merengek manja ialah senjata mereka tak tertandingi
Sedikit tercium & segala akan datang menghampiri
Bagai negeri dongeng umpamaan mereka bagiku
Samakah gue dgn mereka belum dewasa itu?
Kedatanganku tak berselang lama ketika mereka tercipta
Tanganku sama besar dgn mereka
Terkadang gue mendapatkan nilai lebih tanda gue lebih pintar
Bolehkah pula senjata itu gue punya?
Tangisanku tetap cuma memiliki arti tangisan
Tak menghadirkan sosok hebat sarat penyelesaian
Tidak ada mainan hadir merayu tangisku berhenti
Tangisanku tetap tangisan yg semakin keras
Aku berlainan dan…. mengapa?
Ayah & ibu dlm satu raga berpayudara
Ayahku Matahariku
Ayah
Dimataku kau lah sosok yg paling bijaksana
Senyummu yg penuh dgn kasih sayang
Matamu,hidungmu tetap tersedia didalam ingatanku
walau kau berada dikejauhan sana
Ayah ….
Entah kenapa Tuhan mengambilmu lebih permulaan
Sebelum gue bisa membahagiakanmu
Aku sedih gue merana
Tiada sang matahari yg menyoroti lagi
Engkau bagaikan matahari yg slalu bersinar
Tiada kau disini mendung terasa dunia ini
namun ayah …..
Doaku selalu tersedia bikin ayah
Setiap waktu,
Setiap detik,
Setiap menit,
Setiap hembusan nafasku
Ayah ,,,,
Andai kau tetap tersedia
Ku menghendaki waktu ini hanya untuk bersamamu
Sebagai kebersamaan yg terakhir kalinya
Ayah …..
Anakmu ini senantiasa menyayangimu
Tak terhalang waktu,kondisi & apapun itu
Terimakasih bikin seluruh perjuangan
Semua kebaikan,
Semua hikmah,
Yang udah kau-sekalian memperlihatkan untukku & keluarga
Semoga kau tenang & berada di area yg paling indah
Berada disisiNya
Amin
Ayah Dalam Kenangan
Ayah,
ada beribu kisah yg belum sempat kau katakan.
berjuta kisah yg takkan pernah kau ungkapkan.
Aku disini,
kan selalu mengenangmu,
menyimpan tiap-tiap tetes peluhmu,dalam guratan,lembaran buku kisah kisah hidupmu.
kan kupahat tiap-tiap letih langkahmu didalam bingkaian lukisan terindah,jalan hidupmu.
Ayah,
dipintumu pernah kubertanya,
tentang bahu legammu.
tentang kerut keningmu.
ihwal gontai langkahmu.
Ayah,
dijendelamupun ku sempat menduga,
ihwal putih rambutmu.
tentang lengkung tulang pipimu.
ihwal parau suaramu.
Ayah,
aku rindu tegas lakumu,
kekar inginmu,
tegap niatmu.
Ayah,
kini kau udah jauh.
menusuk sanubariku didalam buaian rindu.
Ayah,
saya menghendaki mengulangi waktu itu,
ketika terindah didalam hidupku.
ketika tawa terkait dibibirmu,
ketika senyum berayun dimatamu,
dikala riang menari dilakumu.
Ayah,
kini kau didalam ingatan.
foto usangmu udah lama tertidur,
gambaran ragamupun udah lama memudar.
tetapi Ayah,
saya tetap mengingatmu,
mengenangmu waktu puji-pujian kuatkanku,
kala do’a menyeruak di sela tidurku.
Ayah,
air mata ini selalu terjatuh,
kala mengingatmu.
jantung ini berhenti berdetak,
kala mengenangmu.
Ayah,
kuberdo’a didalam diamku,
dalam bisuku.
Ayah,
aku disini tunggu mimpimu hadir,
menanti bayangmu datang.
Ayah,
saya rindu,
aku ingat,
aku kan selalu mengenangmu,
dalam bait-bait do’a untukmu.
Ayah,
letihku,
lelahku,
bahagiaku,
dan tawaku.
yakni rinduku,padamu.
Ayah.
Puisi Ayah, Kasihku Padamu Sepanjang Masa
Ayah yakni tameng besi untuk setiap luka bagi belum dewasa mereka. Tak peduli berapa banyak usia yg kau sandang sekarang. Baginya kau tetap anak kecil yg ingin mereka gendong sepanjang waktu. Puisi ayah berikut akan mencurahkan besarnya kasih pada belum dewasa mereka.
Terbaik Untuk Anakku
Bergegas gue lebih pagi dr kokok ayam
Teramat permulaan dibanding matahari yg masih enggan bersinar
Banyak raga berleha-leha merajut mimpi dlm kenangan semu
Tak kan kulakukan terjebak hal sama demi kau anakku
Tubuhku sudah lebih panas dr besi yg meleleh
Banyak beban yg telah kuminta untuk ku ringankan
Becek hujan sering kali bikin langkah kakiku hampir tumbang
Teringat rengekanmu semalam membuat tubuhku tegak tak tergoyahkan
Rasa jijik sesaat sirna
Lumpur kotor bareng sampah-sampah anyir bagiku tak mengusik
Mengumpulkan rupiah terbayang gadis kecil yg ku tinggal dlm ranjangnya
Tanyalah padaku ihwal besarnya kasih
Tantang gue tentang lelahnya hidup
Tanya gue wacana argumentasi semangat yg berkobar tak pernah padam
Tak Ku Biarkan Nyamuk Menggigitmu
Aku berpengaruh, tinggi menjulang bagaikan gunung
Aku berangasan, mengaum kecilkan dunia dlm kemarahanku
Aku laki-laki, tak ada yg gue takuti selain sakitmu
Tangisan yg mengguncangkan kokoh dinding istana
Membuat kocar-kacir barisan pertahanan yg gue susun jeli
Samudra mengamuk ombak tergulung tinggi
Aku seperti udik dgn tangisan itu
Bumi ingin ku maki & langit kubuat rendah
Pelankan rintihanmu nak, bicaralah pada ayah….
Pedang siap ku tarik untuk membuat mundur mereka yg menyakitimu
Ribuan pengawal ku pekerjakan
Tak akan ada yg menyentuh kulit lembutmu
Menyibakkan lurus rambut hitam yg berkilau
Nyamuk tak kan ku beri ampun saat mengusik senyum indah itu
Rinduku Padamu Ayah
Rapuhya hatimu
Rapuhnya jiwamu
Rapuhnya ragamu
Rapuhnya penglihatanmu
Rapuhnya ucapanmu
Sosok yg pernah tegap perkasa
Kini udah disantap waktu
Sosok yg pernah pemberani
Kini udah pudar oleh usia
Sosok yg pernah pekerja keras
Kini udah habis oleh raga yg lemah
Tapi..
Aku senantiasa besar hati
Aku selalu sayang
Aku selalu cinta
Aku selalu rindu
Rinduku pada ayah
tak dapat termakan waktu
pudar oleh usia
habis oleh raga yg lemah
dan takkan pernah rapuh
Ayah
Ayahh,
kau segalanya untukku
Tanpa kau gue tak tau dapat jadi apa nantinya
Kau sudi melakukan pekerjaan siang & malam
Tak pernah membayangkan letih & letih
Membanting tulang untuk memadai kebutuhanku
Tetapi apa tanggapan yg kau bisa dariku
Aku cuma bisa nangis meminta duwit kepadamu
Dan gue pun belum bisa memberi aksesori yg terbaik untukmu
Ayah,
Kau udah jadi ayah & ibu untukku
Kau yg merencanakan kuliner untukku
Kau penuhi seluruh kebutuhanku
Kau pun udah jadi seorang ibu untukku
Ayah,
Aku berjanji padamu
Aku dapat slalu manyayangimu
Sebagaimana kau-sekalian menyayangiku
Terimakasih Ayah atas seluruh yg udah kau menawarkan kepadaku
Sesamar Kaih Pencari Rizki
Sering suatu sewaktu
Si kecil disoal mengenai kerja
Bagi seorang ayah itu
Jawapannya kemungkinan serupa atau tersedia bedanya
Polis,askar,pemandu bas ataupun doktor
Semuanya udah lali di cuping ini
Namun nadi ini terhenti tatkala
Keluar berasal dr suatu ekspresi kecil itu
Jawabnya ayahku seorang doktor
Tangannya mengubat murung laraku
Jawabnya ayahku seorang jutawan
Mencari rezeki tanpa rungutan
Ayahku seorang pemandu luar biasa
Tak letih menghantarku beberapa kali
Basikal,kereta,motor semuanya pernah ku naiki
Jawabnya ulang ayahku seorang tentera
Menjaga keselamatan rumah tangga
Ayahku pula seorang penyanyi
Mengalunkan lagu bikin jadi halwa pendengaran
Jawabnya ayahku seorang pakar motivasi
Buatku berani tatkala kecemasan menyapa
Membuatku tertawa waktu rasa sedih melanda
Aduh begitu banyak perkerjaan ayahnya
Katanya ulang sebelum akan melangkah pergi
Perlukah tahu pekerjaan ayahku
sedangkan ku sendiri tak tahu yg mana satu
Puisi Ayah dr Anakmu
Besarnya kasih ayah pada anak akan menumbuhkan kasih yg sama pula anak pada ayahnya. Hujan perhatian menumbuhkan cinta mendalam bagi seorang anak. Meski tak bisa mengungkapkan, cinta seorang anak akan tetap tersadar. Berikut beberapa puisi ayah yg merupakan bunyi hati kecil seorang anak.
Pelita Hidup
Ijinkan gue tersandar di bahumu meski gue sudah tak kecil lagi
Berayun di lengan tanganmu yg kuat
Merasakan damai hidup yg tak terusik
Memiliki semua hal hanya dgn berada di pelukanmu
Merasakan terang dunia meski malam sudah tiba
Teduh kedamaian kau hidangkan
Menguatkan tangan tak bertulang untuk berdiri
Ku mohon gue selalu kecil supaya kau tak menua
Desah nafasmu kembali tak terdengar berat
Detak jantung sarat semangat bagai langkah amukan kuda
Aku mohon kau tetap ada
Bersama denganku seperti hari lalu
Memeluk erat menghujani dgn kecupan penawar sakit
Baca Juga: Puisi Sekolah
Istimewa Memilikimu
Mendengarkan kisah-kisah berpetuah
Kata-bijak dr setiap verbal yg terbukti kebenarannya
Tidak pernah berdusta ia romantis dgn sarat kata-kata cinta
Kerinduan membuncah tatkala mata tak saling memandang
Jemari yg tetap kau genggam erat meski kini gue telah sebesar dirimu
Tertidur di dada yg masih bidang dlm usia yg tak lagi muda
Mendengarkan lagu hidup lewat ajaran darah yg memukul jantung berbunyi
Melingkarkan tangan di perut sepanjang jalan menuju sekolah
Menaburkan keindahan dlm setiap laris
Tak tertolak kau yakni idola sepanjang masa
Tampan tiada tanding meredupkan gemerlap dunia luar
Semesta memberikan semuanya dgn memberikanmu
Ayah Pergi
Bumi telah tua & kini mesti roboh
Menenggelamkan mu bareng sapuan tanah peristirahatan
Bersama busana kemenangan kau nyenyak terlelap
Berisik tangisan tak lagi bikin kau terjaga
Kepadamu gue berikan seluruh kasihku
Kepadamu gue abadikan setiap detik kejayaanku
Pergi kau tak berarti hilang
Kekal abadi bersama indah laris kebijaksanaan
Bumi memeluk dgn cinta kasih lembut
Disana terang sarat cahaya kebaikan
Tanah yg jatuh menutup kau tersembunyi
Disambut suka cita bumi berbahagia
Bersama air mata gue akan ingat semua wacana kita
Pahlawan, kekasih, ayah, sahabat teristimewa
Dukaku Kehilanganmu
Riuh kehidupan secara tiba-tiba sunyi, terasa mati
Angan menghilang, mimpi-mimpi berasa berjatuhan
Menimpa kenyataan yg menyakitkan
Pilu akankan gantikan kebahagiaan hari kemudian
Cerita indah rampung dlm gundukan tanah berbatu nisan
Lama gue pandang & berharap kau kembali pulang
Senyum kemenangan tugasmu sudah diselesaikan
Berat bagimu mendapatkan kekasihku yg hilang
Berbisik lirih pada nisan bahwa kita tidaklah usai
Setiap malam akan menunggu dlm ambang kesadaran
Berharap ribuan kencan masih akan kita kerjakan
Ayah
Ayah…
aku menginginkan bertanya
aku menginginkan jawabanmu, dan
aku menghendaki memahami
Ayah…
apakah arti ananda untukmu?
apakah di waktu malam kau pernah mengenang
hari itu? hari dimana gue terlahir?
Ayah…
bukankah kau menyayangi saya?
bukankah gue ini buah hatimu?
dan bukankah tersedia ikatan batin antara kita?
Ayah..
aku tahu kau jauh di sana
dan mesti kau tahu di sini gue meminta untuk bisa melihatmu
Ayah..
aku menghendaki mengajukan pertanyaan
sekali ulang saja apakah waktu ini kau merindukan aku?
lewat mimpi malam nanti jawablah ayah..
Untuk Ayah
Ayah…
Kenangan mu senantiasa didalam hati ku
Perjalananmu yg senantiasa gue ingat selalu
Perhatianmu, kasihmu, & cintamu
Yang pernah selalu kau memberikan untuk ku
Sampai kini tetap didalam benak fikiran ku
Tak gue sangka
Begitu singkat kebahagia’an yg gue rasa denganmu
Kini kau pergi jauh, & kau tinggalkn rasa sesal dihati ku
Aku yg belum pernah bahagya’kan kamu
Tetesan air mataku mengiringi tidur panjangmu
Jerit tangisku iringi ke tempat tinggal terakhirmu
Hanya bisa gue ucap kan selamat tinggal ayah
Semoga kau tenang dirumah terakhirmu
Ayah,,,
Aku anakmu gue sayang kamu
Aku anakmu yg dapat selalu do’a kan kamu
Aku anakmu yg mampu selalu ingat nasehatmu
Aku dapat coba capai cita-cita ku
Yang pernah pernah gue janjikan kepadamu
Aku mampu coba jadi anak yg berfaedah bagi keluarga
Aku dapat kenang kau ayah
Kau lah pahlawan hidupku
Ayah Mengapa Kita Jauh
Ayah Mengapa Kita Jauh?
Ayah… gue mencintaimu
Tapi gue tak tahu bagaimana mengucapkannya
Ayah… gue menyayangimu
Tapi gue tak tahu bagaimana menunjukkannya
Ayah… gue merindukanmu
Tapi gue tak tahu bagaimana menebusnya
Ayah… kami serumah tetapi kenapa selalu tak sama arah
Ayah… gue darah dagingmu tetapi kenapa gue curiga menyapa dahulu
Ayah… tetap menginginkan kunikmati bising kota denganmu
Atau anggunny mentari menampakkan diri
Ayah… tetap kutunggu kepul asap rokokmu pagi hari
Ayah… tetap kunanti kau bangunkanku dini hari
Ayah… bagaimana kesenjangan ini rampung nanti
Ayah… marahi gue biar kutahu salahku
Ayah… buatku menangis ulang dgn nasihatnmu
Kenapa tak ulang kurasai sayang menjalari diri
Kenapa tak ulang tawamu mengganggu belajarmu malam hari
Ayah… akhiri pertikaian ini secepatnya
Tak bertahan lamu kutanpa kau tersedia dgn marah & tawa
Ayah… gue mencintaimu
Unsur Unsur Dalam Menciptakan Puisi Tentang Ayah
Untuk membangun kontak Psikologis pembaca & penulisnya puisi hendaknya memiliki unsur & struktur, sehingga puisi tak saja bacaan perumpamaan tetapi puisi harus menyebar makna mendalam & berguna sebagai materi renungan & evaluasi diri.
Untuk menciptakan Puisi yg baik terlebih dahulu mari mengenal struktur puisi & Trik menuangkan ilham kedalam puisi ayah tersebut. Adapun Jenis Jenis unsur dlm puisi adalah : struktur fisik & struktur batin & Struktur Ektrinsik
1. Struktur Fisik
Untuk mampu Membuat Puisi ihwal Ayah tentunya puisi mesti memenuhi struktur fisik & struktur batin seorang ayah alasannya puisi tersebut mesti benar benar bisa menggambarkan layaknya ayah yg dimaksudnya. Itu kenapa mesti mengenal struktur puisi & trik menuangkan inspirasi kedalam puisi ayah. Mari simak klarifikasi dibawah ini.
Sosok ayah mempunyai arti yg berlainan beda bagi setiap orang. Ada orang yg menilai ayah ialah sosok yg tak dapat tergantikan & senantiasa membawa kebahagian tersendiri bagi anak & istri. Kerja keras ayah dlm menghidupi anak & istri ialah pengorbanan yg harus dikenang. Gambaran tersebut sungguh tepat menyanggupi unsur fisik dlm sebuah puisi. Puisi dibawah ini ialah beberapa contoh puisi untuk ayah.
Pengorbanan Sang Ayah
Ayah
Saat itu gue masih kecil
Ketika masa hidupmu terhabis untuk bisa membiayai pendidikan ku
Tawa banggamu tatkala gue mampu menuntaskan kuliahku kala itu
Ijazah ini pengabdian ku untukmu
Titel ini pula tak cukup untuk balas ku
Kekecewaanmu tatkala gue kalah
Mengingatkanku bahwa hidup butuh usaha
Sifat yg keras kala mendidik ku dahulu ternyata mutiara dlm lautan
Nasehatmu adalah obat dr segala penyakitku
Pengorbananmu
Tiada bisa gue kembalikan dgn nyawa ini sekalipun
Ada darah yg mengalir dlm jiwaku ini
Terus membuatku ingin terus hidup
Walau kau-sekalian sudah tiada
Engkau tetap ayah yg tetap ada dalah relung jiwaku
Pengorbananmu yakni hutangku padamu yg akan gue tunaikan
Kelak di akhirat.
Pelukan Terakhir Ayah
Kala itu gue sombong gue tak perduli
Aku seolah buta tak bisa membaca pesan yg kamu-sekalian ungkap
Tidak bisa mencerna ucapan yg kau-sekalian lirihkan
Tubuhnya yg mengecil ternyata tanda bahwa hari itu akan tiba
Bersiaplah nak…
Ayah akan pergi ayah akan kembali jaga dirimu nak
Ayah ayah ayah
Separuh jiwa seolah pergi
Seluruh yg kusentuh terasa kelu
Mata pula sayu tak mampu menyaksikan tak bisa mencicipi
Kepedihanmu ayah
Ya allah gantilah kesakitan ayah padaku semoga gue mampu merasakan
Agar gue dapat sadar jikalau pelukan kala itu pelukan terakhir…
Itulah beberapa contoh puisi wacana ayah. Siapa yg tak tergetar hatinya tatkala sebuah nama yg paling sakral di muka bumi ini disebutkan. Ayah adalah sosok suri tauladan yg seluruh sikap & kehidupannya menjadi contoh bagi keluarga, baik anak & istrinya. Bersyukurlah bila masih hidup bersama degan ayah.
2. Struktur Batin
Dalam struktur batin sedikitnya puisi memiliki muatan Makna/sense, Feeling, tones, intention, dlm unsur inilah umumnya permainan kata menjadi kian dlm sebab substansi jiwa yg berusaha di ungkapkan tersebut berkata kata dlm diri sendiri.
Mengenal struktur puisi & trik menuangkan wangsit kedalam puisi ayah dlm struktur batin supaya Puisi seolah terlihat nyata & benar adanya. Salah satu bentuk puisi yg menyanggupi unsur batin didalamnya yaitu selaku berikut:
Ketika Ayah Telah Tiada
Ayah….
Masih segar diingatanku kala itu
Saat detik keharibaanmu menuju sang Ilahi
Menjadi cambuk yg tertanam dlm jiwaku
Ayah….
Aku percaya ajal setelah gue sadar kamu-sekalian telah tiada
Ayah taukah kau-sekalian ingin gue berlari
Mengejarmu memelukmu menjagamu
Seperti hari hari itu
Saat kau-sekalian peluk teduh saya
Papah kami dgn kasih sayang
Mendidik tanpa henti
Ayah ayah ijinkan gue memeluk bayang mu di langit biru
Untuk melepas penyesalan ku ini ayah
Ayah oh ayah
Aku senantiasa bersujud kepadaNya
Agar kamu-sekalian mendapat terbaik disisinya
Derai ari mata yg tumpah di sujud 1/3 malam ku
Serangkaian doa ikhlas nuraniku
Seraya memohon ampun pada Sang Khalik
Atas dosa & pahala Ayahanda
Wahai jiwa jiwa yg tenang
Tundukkan mata & hatimu
Menerima pesan-pesan Ayahanda
Menyingkap tabir Ilahi
Menembus langit
Dan memohon pada Allah
Terima lah amal ibadahku untuk ayahku
Setiap pesa pesan yg dikatakan padaku
Ayah Sosok Tauladan
Aku menyesal dulu gue tak mendengar ocehanmu
Aku menyesal dahulu gue membalas pesanmu dgn tingkah salahku
Kini gue sadari tak ada yg sebaik dirimu untuk ku ikuti
Caramu menyayangiku sungguh unik
Kau doakan gue di sepertiga malammu
Kau tahan laparmu supaya gue kenyang
Dan kau hapus dukamu supaya gue tak menyaksikan sakitmu
Rasa sayang yg kau titip dr amarahmu itu kini baru kutemukan
Ketika bayangmu pun tak lagi berbekas disini ayah…
Kesederhanaamu, kesabaranmu, ketenangamu, kedisplinanmu
Tauladan bagiku biar kelak gue pun bisa menjadi orang tua yg benar
Ayah tak sanggup keteruskan untaian ini
Wajahmu terus membayang dipelupuk mata
Sosok yg akan terus gue teladani
Aku doakan
Aku rindukan
Adalah kau-sekalian sosok ayah bagiku yg tepat
Ayah Seorang Mualaf Sejati
Aku tak malu
Walau ayahku seorang mualaf
Kesungguhannya pada agama membuatku gembira
Tiada ayah sehebat itu
Hujan deras pada malam itu ayah membangunkanku
Menyuruhku berdoa agar tak terjadi apa apa
Mataku yg sepet ketika itu
Membuat ku kesal ketika itu
Kini gue menyesal ayahku seorang muallaf menjalani hidup sarat dengan
Ketakwaaan
Sedang saya
Anak seperti apa aku
Membentak ayah saat hendak ingin belajar mengaji
Ayah…………
Hemmmmm entahlah hatiku berkecamuk ayah
Aku telah menyia nyiakan dirimu ayah
Engkaupun berjalan tanpa malu & ragu pergi belajar mengaji sendiri
Karena gue sibuk dgn temanku
Sibuk dgn duniaku
Sampai gue lupa
Ayah maafkanlah gue ayah
Wahai para putri
Tahukah kau-sekalian bahwa auratmu pula kehormatan bagi ayahmu
Maka jagalah & tutuplah auratmu
Lalu …Mengapa kau-sekalian masih saja lupa
Bahwa ayahmu tersiksa sebab kamu-sekalian tak memakai hijab
Kau umbar auratmu Kau jual auratmu
Tanpa kau dengar tangisan ayahmu di langit tujuh itu
Ayah …..
Tidak akan gue biarkan kau-sekalian menanggung kesalahanku
Amal ibadahku ini gue fadhiyahkan kepadamu
Dan gue bersumpah atas nama tuhanku
Akan menghaturkan sembah padaNya
Untukmu …untukmu & untukmu ayah
Begitu pula akidahku
Tidak akan gue biarkan berlalu begitu saja tanpa berbuat amal kebajikan
Sesungguhnya matiku hidupku hanya untuk Allah
Perkenankanlah doaku wahai sang pencipta
Akan gue jaga auratku bagai mempertahankan kalimahmu
Sebagai baktiku pada ayahku….
Salam takzim ananda untukmu ayah ….
Contoh contoh ini puisi yg didalamnya memiliki unsur bathin sehingga puisi begitu menyatu dgn keadaan yg sesungguhnya. Puisi diatas menggambarkan ikatan bathin yg sangat dekat antara penulis dgn sosok yg akan diungkapkan dlm puisi.
Baca Juga: Puisi Kemerdekaan
3. Struktur Ekstrinsik
Puisi walaupun bentuknya cuma untaian kata dlm bait-bait. Namun puisi yg baik da benar pula harus mengandung unsur ekstrinsik. Untuk mengenal struktur puisi & trik menuangkan ide kedalam puisi ayah berikut ini adalah cakupan beberapa nilai dlm puisi. Adapun struktur ektrinsik adalah adanya muatan nilai sosial, agama, moral, budaya, ekonomi & psikologi.
- Moral. Moral ialah tentang nilai nilai kebaikan & buruk sering terlihat dapat perilaku puisi hendaknya memiliki unsur moral dlm setiap puisinya
- Sosial. Sosial ialah nilai yg berhubungan dgn penduduk makhluk sosial, persoalan sosial,yang terjadi diantara sesama manusia & mahkluk hidup.
- Budaya. Dalam setiap puisi pula mempunyai unsur sosial budaya di dalamnya. Budaya umumnya yg tertanam dlm organisasi, masyarakat, maupun suatu organisasi.
- Ekonomi. Nilai ekonomi ialah daya khayal & daya fantasi yg terlihat yg mengarah pada kesempurnaan & kebaikan
- Agama. Nilai agama yakni nilai yg dituangkan & diatur dlm suatu keyakinan atau agama tertentu
- Psikologi. Nilai psikologi yakni nilai nilai jiwa atau kebatinan dlm diri seseorang hal ini yaitu hal penting yg wajib ada muatan dlm setiap untaian puisi puisi yg dibuat.
Tentunya sosok sang ayah dlm puisi ayah mesti mampu diungkapkan dgn konten konten yg sarat akan nilai ektrinsik diatas. Puisi akan menjadi sosok kasatmata meski dlm bentuk rangkaian kata .
Siapa yg tak tergetar hatinya tatkala suatu nama yg paling sakral di wajah bumi ini disebutkan. Ayah yakni sosok suri tauladan yg seluruh sikap & kehidupannya menjadi acuan bagi keluarga, baik anak & istrinya. Bersyukurlah bila masih hidup bersama degan ayah. Karena kesedihan ditinggal ayah yaitu kesedihan yg sepanjang masa akan terasa.
Trik Sederhana Menuliskan Puisi Untuk Ayah
Puisi tak mesti selalu dibentuk oleh seorang penyair, atau sastrawan. Siapa saja boleh menuliskan puisi, dgn kepentingan tertentu tentu saja. Diatas sudah dijelaskan beberapa klarifikasi wacana mengenal struktur puisi & menuangkan ilham ilham dlm puisi ayah
Berikut ini yakni trik sederhana yg akan diulas kedalam beberapa bagian. Bagi penulis pemula dlm menuliskan puisi ada beberapa trik sederhana, cepat & mudah dlm bikin puisi adapun trik itu adalah sebagai berikut:
1. Ekplorasikan Kreatifitas
Kreatifitas menulis merupakan kemampuan kognitif yg mesti dimiliki. Kecerdasan menulis berhubungan skill memakai antara otak kanan & otak kiri. Dengan menulis informasi otak kiri akan lebih produktif untuk di cerna & disederhanakan.
Begitu pula dgn menulis puisi, yg diperlukan keinginan untuk berani mengekplorasikan kreatifitas ke dlm tulisan yg indah & enak untuk di dengar.
Contoh mengeksplorasikan kreatifitas dlm bentuk puisi wacana ayah
Bayang Bayang Asa Sang Ayah
Malam mulai beranjak menyelimuti bumi
Angin mulai perlahan menguasai gelap
Rinai hujan memperbesar ketakutan dlm jiwaku
Takut akan ketidakhadiranmu ayah
Ayah gue masih duduk dipusaramu…..
Memeluk asa yg bermain dimataku
Hati terasa diremas
Ketika badan lemahmu kaku dihadapanku
Ayah….begitu cepat bagiku
Belum sempat bagiku ayah memeluk degan segenap jiwaku
Ayah oh ayah
Bagaimana bisa gue mampu menembus asa dlm diriku
Engkau sosok yg masih kuharap dlm setiap langkahku
Meninggalkanku tanpa menyaksikan kesiapapnku
Ayah… ayah…..sekali saja kembalilah kembali lah ayah…
2. Konsistensi
Profesi atau pekerjaan apapun bila ditekuni & konsisten akan membuahkan hasil yg optimal begitu sebaliknya peluangyg tak di asah dengan-cara konsisten akan menjadi tak optimal.
Membuat puisi pula begitu oret-oretan yg dilaksanakan akan menjadi untaian puisi yg indah tak perduli dimanapun berada. Seperti konsistensi mengukir kata kata mulia untuk sang ayah hal ini biar bear-benar dirasakan sosok ayah. Adapun misalnya yaitu selaku berikut:
Menatapi Jejak Jejak Sang Ayah
Sejak hari itu gue mengerti
Sejak hari itu gue menyadari
Jejak jejak langkahmu yg masih tersisa
Akan gue pedomani dlm gegap gempita hidupku
Ananda papah tanpamu ayah
Kemana jiwa ini akan bersandar dr lelahnya kekecewan
Putrimu ini jatuh terseret arus tatkala mengejar-ngejar bayangmu yg semu dilangit biru
Masih di jejak jejak itu ..
Nyaris tiada yg tersisa
Bahakan bayanganmu samar membayang
Tidak tau lagi kemana pengembaraan ini gue labuhkan
Sosokmu membuatku menghentikan jejak
Untuk mengikuti jejak jejak yg ukir kembali
Tautan yg dulu sirna
Akan gue ukir menjadi syair yg indah…
Jejak jejak sang ayah ……
3. Hidupkan Soul Dalam Setiap Puisi Yang Akan Dibuat
Menulis apapun yg ditulis bantu-membantu upaya menunjukkan soul kedalam buah hayal & buah pikir mislanya saja tatkala teringat ayah atau rindu ayah. Maka bagaimana bisa menuliskan, mengungkapkan, kenangan, kenangan dahulu tatkala kebersamaan dgn sosok ayah yg ada dlm benak
Dalam tahap ini puisi mesti menampilkan realita jiwa yg ada totalitas, penghayatan harus lezat untuk di dengar. Dan ketajaman kata kata tentang ayah harus dapat menggetarkan jiwa. Adapun contoh puisi tersebut yakni selaku berikut:
Meringkuk tubuh rapuhmu ayah
Tertaih tatih demi sepotong hati yg suci
Tangan tanganmu yg lemah itu
Dulu membelai lembui tubuh ini
Suara parau lirik memanggil manggil namaku
Suara sandal gambaran langkahmu
Tepat terang di mataku di ingatanku
Ayah ayah dimana engkau
Aku akan memelukmu
Aku ingin menyuapimu
Ingin memandikanmu
Ayah ayah…..
Dimana kau-sekalian tak ingin bermain
Temukan gue dapatkan gue ayah
Seketika …
Mata yg basah
Tubuh dipenuhi peluh…
Ternyata mimpi
Mimpi akan kehadiranmu
Ayah maafkan kesombongan anakmu ini
Tidak sungguh sungguh tatkala berada dlm pelukanmu
Ayah ayah….
Itulah hal hal untuk mengenal struktur & trik menuangkan wangsit ke dlm puisi ayah yang dapat dijadikan wangsit dlm membuat puisi wacana ayah. Contoh-contoh puisi yg di uraian diatas pula bisa dijadikan salah satu ilham untuk bikin yg lebih indah untuk menggambarkan sosok seorang ayah.
Jika semua hal di atas sehabis dilakukan atau sesudah membuat puisi senantiasa kerjakan hal ini di selesai agar apa yg dirangkai dlm puisi benar benar gambaran pandangan baru yg dimaksud.