close

21+ Daftar Nama Kerajaan Hindu dan Kerajaan Budha di Indonesia

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia – Artikel kali ini kita akan mencar ilmu tentang kerajaan Budha di Indonesia & kerajaan Hindu di Indonesia. Ada banyak kerajaan yg bercorak Hindu-Buddha berdiri & mewarnai perjalanan sejarah Indonesia, mulai dr Indonesia serpihan barat sampai ke ujung Timur Indonesia.

Kerajaan-kerajaan tersebut hadir menawarkan imbas sosial hingga perekonomian bangsa kita sejak dahulu pada masa berdirinya, bahkan pengaruhnya pun sampai terasa hingga detik ini.

Apa saja dampak keberadaan kerajaan Hindu-Buddha bagi kelancaran hidup bangsa Indonesia? Dan berapa banyak kerajaan bercorak Hindu-Budha yg pernah berdiri di Indonesia? Siapa raja kerajaan Hindu-Budha di Indonesia? Di mana letak Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia?

Daripada kian penasaran, yuk sama-sama kita simak uraian berikut ini:


Kerajaan Hindu & Kerajaan Budha di Indonesia

Apa saja dampak keberadaan kerajaan Hindu-Buddha bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia? Dan berapa banyak kerajaan bercorak Hindu-Budha yg pernah berdiri di Indonesia? Daripada kian ingin tau, yuk sama-sama kita simak uraian berikut ini:

Kerajaan Salakanagara (130-362 M)

Kerajaan Salakanagara (130 362 M)
Kerajaan Salakanagara (130-362 M)

@Aset.kompas.com

Kerajaan Salakanagara merupakan kerajaan tertua di Nusantara, yg berdiri antara 130-362 M. Pendiri & raja pertama Kerajaan Salakanagara berjulukan Dewawarman I, yg memerintah antara 130-168 masehi dgn gelar Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara.

Sumber sejarah utama Kerajaan Salakanagara yaitu Naskah Wangsakerta – Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara. Kerajaan Salakanagara diceritakan selaku kerajaan tertua di nusantara yg berdiri antara 130-362 M, sebelum Kerajaan Kutai (400-1635 M).

Namun karena minimnya bukti eksistensi Salakanagara, Kerajaan Kutai lebih diketahui selaku kerajaan pertama di nusantara.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara terdiri dr daerah Jawa serpihan barat, tergolong pulau yg terletak di sebelah barat Pulau Jawa & maritim yg membentang sampai Pulau Sumatera.

Teluk Lada (Pandeglang, Banten), Condet (Jakarta) & Gunung Salak (Bogor) merupakan tiga lokasi yg diyakini selaku pusat pemerintahan Kerajaan Salakanagara.

Kerajaan ini berkuasa selama 232 tahun, yg kemudian menjadi belahan pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Indraprahasta (398-747 M)

Kerajaan Indraprahasta (398 747 M)
Kerajaan Indraprahasta (398-747 M)

@https://cirebonraya.anggapan-rakyat.com/

Kerajaan Indraprahasta merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yg berdiri pada tahun 398 M. Indraprahasta berlokasi di Pulau Jawa, tepatnya di lereng Gunung Ciremai atau Indrakila, Jawa Barat.

Pendiri sekaligus raja pertama Indraprahasta yakni Maharesi Sentanu, merupakan bangsa India. Sebelumnya, Indraprahasta adalah potongan dr Kerajaan Salakanagara.

Pada awal abad ke-4 M, banyak golongan India yg berdatangan & bertempat tinggal di nusantara. Hal ini dikarenakan terjadi perang di tanah India.

Salah seorang pendatang yg berjulukan Maharesi Sentanu Murti bertempat tinggal di KEcamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Kemudian ia mendirikan kerajaan Indraprahasta pada 398 M, dibawah naungan Kerajaan Salakanagara.

Setelah Maharesi Sentanu tutup usia, tahta Indraprahasta dipimpin oleh Yaya Satyanagara. Dan semenjak inilah, pemerintahan Indraprahasta menjadi potongan Kerajaan Tarumanegara. Meskipun begitu, Indraprahasta masih melakukan politik pemerintahannya hingga 6 periode raja.

Dan pada pemerintahan raja terakhirnya, Prabu Wiratara pada 744-747 M, barulah Indraprahasta benar-benar runtuh akibat serangan Sanjaya dr Kerajaan Mataram Kuno.

Indraprahasta pula menyisihkan peninggalan bersejarah, yaitu situs Batu Sarwadadi. Batu ini terbengkalai & tak terawat, bahkan beberapa sudah hilang dicuri. Batu Sarwadadi ini diduga berpengaruh sebagai peninggalan Indraprahasta yg berada di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Kerajaan Tarumanegara (358-669 M)

Kerajaan Tarumanegara (358 669 M)
Kerajaan Tarumanegara (358-669 M)

@https://www.kompas.com/

Tarumanegara merupakan kerajaan yg pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada era ke-4 hingga periode ke-7 M. Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia yg meninggalkan catatan sejarah bagi Indonesia.

Pada tahun 358 M, Raja Jayasingawarman membangun kerajaan ketika berada di pengasingan. Kemudian Raja Jayasingawarman menjadi raja pertama yg memerintah kerajaan Tarumanegara dr tahun 358 M hingga 382 M.

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yg bercorak Hindu-Buddha. Diketahui dr sejarah peninggalan kerajaan Tarumanegara, bahwa disebutkan salah satu yang kuasa sesembahan pada masa itu yaitu Dewa Wisnu.

Kerajaan Tarumanegara diketahui berpusat di Sundapura, bersahabat Tugu & Bekasi. Kerajaan ini menguasai wilayah Jawa kepingan Barat, hingga ke lautan Sumatera.

Masa puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara sukses dicapai saat masa pemerintahan Raja Purnawarman. Raja Purnawarman menjadi raja sejak tahun 395 M hingga 434 M.

Berdasarkan bukti sejarah berupa peninggalan kerajaan, Purnawarman disebut-sebut selaku raja yg bijaksana & bahkan mampu memperluas wilayah kerajaan Tarumanegara hingga menguasai 48 kerajaan tempat pada saat itu.

Sejak berdirinya Kerajaan Sriwijaya pada tahun 686 M, kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran. Raja Dapunta Hyang Syailendra berhasil mengambil alih Tarumanegara.

Tarumanegara menyisihkan peninggalan sejarah berupa prasasti Kebon Kopi, prasasti Tugu, prasasti Cidanghiyang, prasasti Ciaruteun, prasasti Muara Cianten, prasasti Jambu, prasasti pasir awi & beberapa arca.

Kerajaan Kutai (400-1635 M)

Kerajaan Kutai (400 1635 M)
Kerajaan Kutai (400-1635 M)

@https://indonesiakaya.com/

Kerajaan Kutai didirikan oleh Maharaja Kudungga. Kerajaan Kutai diperkirakan sudah berdiri sekitar tahun 400-500 Masehi.

Maharaja Mulawarman menjabat pada pemerintahan Kerajaan Kutai sehabis masa pemerintahan Maharaja Kudungga & ayahnya yakni Maharaja Aswawarman. Pada masa menjabat sebagai pemerintahan, Maharaja Mulawarman diketahui selaku raja pembawa kejayaan pada kerajaannya.

Penyebab runtuhnya Kerajaan Kutai Martapura ialah adanya pertikaian yg ada antara Kerajaan Martapura (Penganut agama Hindu) dgn kesultanan Kutai Kartanegara (Penganut agama Islam).

Perselisihan ini mengakibatkan Kerajaan Kutai Kartanegara menguasai wilayah dr Kerajaan Kutai Martapura & menyebabkan terbentuknya Kutai Kartanegara ing Martapura menjadi memeluk agama Islam

Kerajaan Kutai pula mempunyai beberapa peninggalan. Peninggalan tersebut mampu dikunjungi di Museum Mulawarman yg berada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara atau bisa pula didapatkan di Museum Nasional Jakarta.

Beberapa peninggalan Kutai yaitu Ketopong Sultan Kutai, Kalung Uncal Kerajaan Kutai, Kalung Ciwa, Pedang Sultan Kutai, Kura-Kura Emas, Meriam Kerajaan Kutai, Gamelan Gajah Prawoto, & Prasasti Yupa.

Baca Juga: Kerajaan Ternate

Kerajaan Kendan (536-702 M)

Kerajaan Kendan (536 702 M)
Kerajaan Kendan (536-702 M)

@Kompas.com

Kerajaan Kendan adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Kerajaan ini didirikan oleh Resiguru Manikmaya pada 536 Masehi. Sejak diresmikan, Kendan berada di bawah naungan Kerajaan Tarumanegara.

Nama-nama raja Kerajaan Kendan meliputi Raja Manikmaya (536-568 M), Raja Putra Suraliman (568-597 M), Raja Kandiawan (597-612 M), & Raja Wretikandayun (612-702 M).

Raja terakhir Kendan, yakni Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan pada 612 M, ia memindahkan ibu kota kerajaan ke wilayah Galuh.

Pemindahan ibu kota ini pula menandai pergantian nama Kerajaan Kendan menjadi Kerajaan Galuh. Hal ini mengakibatkan berakhirnya Kerajaan Kendan sekaligus berdirinya kerajaan baru yg disebut Kerajaan Galuh.

Kerajaan Kalingga (594-695 M)

Kerajaan Kalingga (594 695 M)
Kerajaan Kalingga (594-695 M)

@https://idsejarah.net/

Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan yg bercorak kan Hindu-Buddha. Pada sekitar era ke 6 Masehi sampai kurun ke 7 Masehi kerajaan ini meningkat di Nusantara, tepatnya di bagian Utara Jawa tengah. Wilayah dr kerajaan tersebut mencangkul Pekalongan hingga ke Jepara

Dinasti Syailendra merupakan pendiri dr Kerajaan Kalingga. Kerajaan tersebut pula mempunyai beberapa nama lain, diantaranya Kerajaan Holing, Kerajaan Holing & yg terakhir Kerajaan Keling.

Masa Kejayaan Kerajaan Kalingga dimulai pada masa pemerintahan Ratu Shima. Ratu Shima merupakan istri dr Raja Kartikeyasingha, ia naik tahta mengambil alih suaminya. Ratu Shima dikenal selaku pemimpin yg tegas & tanpa pandang bulu dlm menegakkan aturan.

Pada masa pemerintahan Ratu Shima kebijakan mancanegara menjalin kerja sama dgn Kerajaan Galuh & pula Kerajaan Sunda. Sedangkan kebijakan dlm negeri kerajaan sangat mengamati pembangunan yg ada di bidang pertanian & pula perdagangan.

Runtuhnya kerajaan Kalingga terjadi sehabis Ratu Shima wafat. Sebelumnya ia membagi Kerajaan menjadi dua yg akan diserahkan ke anak-anaknya.

Kerajaan yg pertama berjulukan Kerajaan Keling (Bhumi Sambhara) dipimpin oleh Iswara Kesawalingga, sedangkan Kerajaan yg berikutnya adalah Kerajaan Medang (Bhumi Mataram) kerajaan ini dipimpin oleh Dewi Parwati.

Kerajaan Kalingga pula meninggalkan beberapa peninggalan, yakni dua prasasti, dua candi, & beberapa naskah Cina. Prasasti Tuk Mas & Prasasti Sojomerto merupakan sisa peninggalan Kerajaan Kalingga. Serta candinya yaitu, Candi Angin & Candi Bubrah.

Kerajaan Melayu (671-1375 M)

Kerajaan Melayu (671 1375 M)
Kerajaan Melayu (671-1375 M)

@Id.wikipedia.org

Kerajaan Melayu atau pula diketahui dgn Malayu merupakan salah satu kerajaan yg berdiri di Pantai Sumatera Timur. Nama Malayu berasal dr bahasa Sanskerta, yakni kata Malaya yg mempunyai arti bukit.

Kerajaan ini diberitakan Tiongkok bahwa berdiri pada kala ke-7 dgn pusat pemerintahan di Minanga. Para hebat menyatakan bahwa sentra kerajaan Melayu berada di hulu Sungai Batang Hari, Jambi.

Pusat pemerintahan Melayu berada di Minanga pada awal kekuasaan (masa ke-7). Kemudian berpindah ke Dharmasraya pada kala ke-13. Hal ini didukung dgn pengantaran Arca Amoghapasa dr Kerajaan Kediri.

Pada tahun 1347, Adityawarman memproklamirkan dirinya selaku pelanjut Dinasti Mauli penguasa Kerajaan Melayu di Dharmasraya. Kemudian ia memindahkan sentra pemerintahannya ke Suruaso atau Pagaruyung, saat ini Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Diduga, dr sentra Malayu di Pagaruyung inilah nantinya akan berujung berdirinya Kerajaan Pagaruyung di tanah Sumatera.

Kerajaan Melayu pula meninggalkan jejak sejarah berupa Prasasti Grahi, Prasasti Padang Roco (Arca Amoghapasa), Prasasti Suruaso, Prasasti Kuburajo, Prasasti Tanjore.

Kerajaan Sriwijaya (683-1377 M)

Kerajaan Singasari (1222 1292 M)
Kerajaan Sriwijaya (683-1377 M)

@destinasiku.com

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang berdiri di kurun ke-7. Kerajaan Sriwijaya mempunyai pusat kerajaan di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Hal ini dibuktikan dgn adanya prasasti Kedukan Bukit, yg bertarikh 605 Saka atau 683 Masehi. Prasasti ini menyebutkan bahwa kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang yg berasal dr Minanga Tamwan.

Sriwijaya merupakan kerajaan besar yg kaya raya, & mempunyai jumlah prajurit yg begitu banyak. Kerajaan ini maju di bidang agraris.

Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada dikala itu dipimpin oleh raja Balaputradewa pada kala ke-8 & 9.

Pada masa kekuasaan Balaputradewa sampai raja Sri Marawijaya, Sriwijaya mampu menguasai Selat Malaka, & sukses memperluas kekuasaannya hingga Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Malaysia, Singapura, & Thailand Selatan.

Memasuki kurun ke-11, kerajaan Sriwijaya mengalami masa-masa kemunduran. Kemunduran terjadi diakibatkan beberapa faktor, diantaranya ialah:

  1. Diserang Colamandala dr India
  2. Adanya desakan dr Kerajaan Thailand & Kerajaan Singasari
  3. Banyak raja taklukan yg melepaskan diri
  4. Kemunduran di bidang ekonomi & jual beli

Sriwijaya menyisakan dua macam peninggalan, yaitu berbentukprasasti & candi. Prasasti peninggalan Sriwijaya yakni prasasti Kedukan Bukit, prasasti Talang Tuo, prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi, Candi Biaro Bahal III, & Candi Muara Takus

Kerajaan Sunda (669-1579 M)

Kerajaan Sunda (669 1579 M)
Kerajaan Sunda (669-1579 M)

@id.wikipedia.org

Kerajaan Sunda ialah kerajaan bercorak Hindu dan Budha yang berlokasi di Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri dr kala ke-7 sampai era ke-16 M.

Kerajaan Sunda diresmikan oleh Tarusbawa pada tahun 669 (591 Saka). Wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda meliputi Banten, Jakarta, Bandung, Sukabumi, & Bogor.

Sumber catatan sejarah yg menceritakan eksistensi Kerajaan Sunda Pajajaran adalah Carita Parahyangan. Di dlm Carita Parahyangan mengisahkan ihwal tradisi Sunda pada masa kuno beserta silsilah raja-raja Sunda.

Di samping itu, beberapa prasasti pula menceritakan keberadaan Kerajaan Sunda, yakni Prasasti Citatih (1030 M), prasasti Batutulis Bogor, prasasti Kawali, & lainnya.

Baca Juga: Kerajaan Cirebon

Kerajaan Galuh (612-1595 M)

Kerajaan Galuh (612 1595 M)
Kerajaan Galuh (612-1595 M)

@id.wikipedia.org

Kerajaan Galuh merupakan kerajaan Hindu-Buddha di Jawa yg lokasinya terletak antara Sungai Citarum & Sungai Ciserayu. Galuh didirikan oleh Wretikandayun pada 612 M. Berdirinya Kerajaan Galuh ditandai dgn kemunduran Kerajaan Tarumanegara.

Selama masa berdirinya, Kerajaan Galuh sering bertikai dgn saudaranya yakni Kerajaan Sunda.

Pada masa pemerintahan Wastukancana, Kerajaan Galuh mencapai puncak kejayaannya. Kehidupan Kerajaan Galuh kian tentram & makmur pada masa pemerintahannya. Bahkan kejayaan bisa ditempuh selama seratus tahun.

Akan tetapi, Kerajaan Galuh harus selsai tatkala Kerajaan Mataram berdiri & menguasainya pada tahun 1595 M.

Meskipun telah lebih dulu rampung, Kerajaan Galuh pula menyisakan peninggalan berupa prasasti & candi. Berikut ialah beberapa peninggalan Kerajaan Galuh, yaitu Prasasti Mandiwunga, Prasasti Cikajang, Prasasti Rumatak, Prasasti Galuh, & Candi Cangkuang.

Kerajaan Mataram Kuno (732-1007 M)

Kerajaan Mataram Kuno (732 1007 M)
Kerajaan Mataram Kuno (732-1007 M)

@borobudurNews.com

Kerajaan Mataram merupakan kerajaan yg bercorak Hindu-Budha, dimana kerajaan ini berdiri pada awal kurun ke-8 Masehi, tepatnya pada 732 M.

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yg berpusat di kawasan Yogyakarta yg diberi nama Bhumi Mataram. Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Sanjaya yg kemudian mendapatkan gelar Rakai Mataram.

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dimulai pada era Dinasti Sanjaya & Syailendra. Pada era kedua dinasti tersebut, aneka macam bidang dapat berlambang dengan-cara pesat. Bidang-bidang tersebut meliputi Budaya, Kesenian, Tatanan Sosial & pula Ilmu Pengetahuan.

Kekuatan tempur yg sungguh berpengaruh pula berada di era Dinasti Syailendra. Akibat dr kekuatan tempur dr kerajaan tersebut, wilayah kekuasaan berhasil meraih Semenanjung Malaka, & pula sukses mengalahkan Kerajaan di Chenla, Kamboja.

Kerajaan Mataram Kuno dimengerti hancur akhir adanya persaingan dr Rakai Pikatan yg berasal dr Dinasti Sanjaya, & pula Balaputradewa dr Dinasti Syailendra. Perseteruan terjadi dengan-cara bebuyutan yg terjadi antara Mataram Kuno & pula Sriwijaya.

Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan beberapa peninggalan-peninggalan yg masih bisa kita jumpai. Peninggalan Mataram Kuno yg paling terkenal yakni Candi Borobudur & Candi Prambanan. Selain itu pula ada beberapa prasasti peninggalan Mataram Kuno, mirip Prasasti Ratu Boko & Prasasti Kalasan.

Kerajaan Kanjuruhan (800-an M)

Kerajaan Kanjuruhan (800 An M)
Kerajaan Kanjuruhan (800-an M)

@timesindonesia.com

Kanjuruhan ialah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur, yg pusatnya berada di dekat Kota Malang.

Prasasti Dinoyo diyakini sebagai sumber sejarah Kerajaan Kanjuruhan, Prasasti Dinoyo dikenali berangka tahun 760 M.

Prasasti tersebut menceritakan raja terkenal dr Kanjuruhan berjulukan Gajayana. Diketahui bahwa Gajayana beragama Siwa memerintah dgn adil & bijaksana, sehingga dicintai rakyat Kanjuruhan.

Wilayah kekuasaannya terdiri dr Malang, lereng timur & barat Gunung Kawi, & ke utara hingga ke pesisir laut Jawa.

Kerajaan Kanjuruhan tak bertahan lama, yg kemudian jatuh di bawah kekuasaan Mataram Kuno yg berkuasa pada permulaan kurun ke-10.

Kerajaan Bali (913-1908 M)

Kerajaan Bali (913 1908 M)
Kerajaan Bali (913-1908 M)

@Kemendikbud.go.id

Kerajaan Bali atau dikenal dgn sebutan Kerajaan Bedahulu merupakan kerajaan Hindu–Budha yang pernah memerintah di Bali, di Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia.

Kerajaan Bali diresmikan oleh Sri Kesari Warmadewa dr Dinasti Warmadewa. Dan beberapa raja terkenalnya yaitu Raja Udayana yg memerintah pada 989 M sampai 1011 M.

Kehidupan perekonomian kerajaan berpusat pada bidang pertanian, seperti mengolah sawah, ladang, kebun, & membuka ladang.

Sedangkan kehidupan sosial Bali dibedakan menjadi 4 struktur sosial, yakni dua golongan penduduk , pembagian warisan, kesenian, serta agama & kepercayaan.

Kerajaan Bali menyisihkan warisan sejarah berupa prasasti & candi. Berikut yakni daftar prasasti & candi peninggalan Bali, yakni Prasasti Blanjong, Prasasti Panglapuan, Prasasti Gunung Panulisan, Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu, Pura Agung Besakih, Candi Padas, Candi Mengening, & Candi Wasan.

Kerajaan Kahuripan (1019-1045 M)

Kerajaan Kahuripan (1019 1045 M)
Kerajaan Kahuripan (1019-1045 M)

@tirto.id

Kerajaan Kahuripan merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yg berlokasi di Jawa Timur. Ibukota kerajaan berada di Kahuripan, bersahabat lembah Gunung Penanggungan, sekitar Sidoarjo.

Kahuripan diresmikan oleh Prabu Airlangga pada kala ke-11. Prabu Airlangga bukan cuma pendiri kerajaan, melainkan pula satu-satunya raja yg memimpin Kahuripan.

Pada permulaan berdirinya Kahuripan, wilayahnya cuma meliputi Sidoarjo, Pasuruan, & sebagian Mojokerto.

Raja Airlangga pula berhasil menjinjing Kerajaan Kahuripan masa perkembangan, dapat dilihat dr pesatnya pembangunan bendungan, pelabuhan, & jalan. Ia pula meringankan beban pajak rakyatnya yg sering terkena musibah.

Berakhirnya masa pemerintahan Raja Airlangga, berakhir pula masa pemerintahan Kahuripan. Sebab, terjadi kudeta, sehingga Airlangga membagi kekuasaan kekuasaannya bagi kedua putranya pada 1045 M.

Dan sesudah turun tahta, Airlangga menentukan menjadi pertapa hingga ia meninggal dunia pada 1049.

Meski hanya berdiri sekitar 20 tahunan, Kahuripan masih sempat menyisihkan peninggalan sebagai bukti sejarah. Peninggalan Kahuripan di antaranya ialah Candi Belahan, Candi Semar Jalatunda, Prasasti Kamalgyan, Prasasti Pucangan, Prasasti Pamwatan, Prasasti Cane, Prasasti Baru, Prasasti Terep, & Kitab Arjunawiwaha.

Kerajaan Pajajaran (923-1597 M)

Kerajaan Pajajaran (923 1597 M)
Kerajaan Pajajaran (923-1597 M)

@travel.kompas.com

Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan yg bercorak Hindu. Kerajaan ini berlokasi di Jawa Barat, & beribukota di Pakuan (Bogor). Kerajaan Pajajaran pula dikenal dgn Negeri Sunda, Pasundan, atau Pakuan Pajajaran.

Pajajaran didirikan oleh Sri Jayabhupati pada 923 M. Hal ini dibuktikan dgn adanya Prasasti Sanghyang Tapak.

Masa kejayaan Pajajaran diraih pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi tahun 1482-1521 M. Pada saat itu, Pajajaran dlm kondisi terorganisir & tentram, lantaran Prabu Siliwangi dikenal sebagai sosok yg memegang teguh asas kesetaraan sosial.

Selain itu, Pajajaran ketika itu sangat perhatian pada pembinaan agama rakyatnya, menciptakan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan, & menyusun formasi tempur di darat.

Kerajaan Pajajaran mengalami keruntuhan pada 1579, yg saat itu diserang Kerajaan Banten. Setelah Pajajaran runtuh, diperkirakan sejumlah punggawa istana meninggalkan keraton & menetap ke tempat Lebak.

Pajajaran menyisihkan peninggalan berupa Babad Pajajaran, Carita Parahyangan, Carita Waruga Guru, Prasasti Batu Tulis (Bogor), Prasasti Sanghyang Tapak (Sukabumi), Prasasti Kawali (Ciamis), Tugu Perjanjian Portugis, & Taman Perburuan (kini menjadi Kebun Raya Bogor).

Kerajaan Jenggala (1045-1136 M)

Kerajaan Jenggala (1045 1136 M)
Kerajaan Jenggala (1045-1136 M)

@dictio.id

Kerajaan yg bercorak Hindu-Buddha yg pernah berdiri di Jawa Timur yakni Kerajaan Jenggala. Jenggala berdiri pada 1042 M.

Kerajaan Jenggala merupakan salah satu bagian pecahan Kerajaan Kahuripan pendahulunya. Jenggala diberikan Raja Airlangga pada sang putra yg berjulukan MApanji Garasakan.

Ibu kota Jenggala terletak di Kahuripan, yakni lembah Gunung Penanggungan, sekitar Sidoarjo, Pasuruan, & Mojokerto, Jawa Timur.

Sejak permulaan berdirinya, Jenggala mengalami perkembangan pesat dr pada Kerajaan Panjalu. Keberhasilan ini didapatkan karena peran Mapanji Garasakan yg pintar mengatur pemerintahan & aktif melakukan diplomasi ke aneka macam tempat.

Meskipun Airlangga telah membagi dua Kerajaan Kahuripan, namun kedua putranya masih saja bermusuhan hingga tercetuslah perang saudara.

Hingga alhasil Jenggala menyerah & mengakui keunggulan Panjalu atau Kediri pada 1130-an. Sejak ketika itu, Jenggala menjadi bawahan Kediri.

Sejak berdirinya Jenggala, kerajaan tersebut meninggalkan jejak sejarah berupa Prasasti Kembang Putih, Prasasti Malenga, Prasasti Turun Hyang II, Prasasti Sumengka, & Candi Prada.

Kerajaan Kediri (1045-1222 M)

Kerajaan Kediri (1045 1222 M)
Kerajaan Kediri (1045-1222 M)

@Lensaindonesia.com

Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan pecahan dr Kahuripan tepatnya pada antara tahun 1045, sehingga wilayah selatan dr Kerajaan Kahuripan merupakan bagian dr Kerajaan Kediri.

Pada sekitar tahun 1135 sampai dgn 1157 Kerajaan Kediri mengalami masa kejayaan, tepatnya pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya.

Pada Masa Pemerintahan Raja Jayabaya daerah kekuasaan dr Kerajaan kian meluas, yg berawal dr Jawa Tengah berhasil meluat hingga hampir seluruh tempat pulau Jawa & pula hingga masuk ke Pulau Sumatera yg berada di bawah kepemimpinan Kerajaan Sriwijaya.

Pada masa pemerintahan Kertajaya atau biasanya disebut dgn Dandang Gendis, Kerajaan Panjalu (Kediri) runtuh. Tepatnya pada tahun 1222, Kertajaya mengalami perselisihan dgn kaum Brahmana, sehingga pada ketika ia memimpin kerajaan berada di posisi yg tak aman, di mana kestabilan kerajaan menurun.

Kerajaan Kediri pula merupakan kerajaan yg banyak meninggalkan peninggalan-peninggalan yg bersejarah. Baik itu berbentukcandi, prasasti yg berisi sumber sejarah, atau aneka macam macam kitab. Salah satu candi yg berada di Jawa timur ialah candi Penataran.

Baca Juga: Kerajaan Cirebon

Kerajaan Singasari (1222-1292 M)

Kerajaan Singasari (1222 1292 M)
Kerajaan Singasari (1222-1292 M)

destinasiku.com

Kerajaan Tumapel diresmikan pada tahun 1222 M. yg memiliki ibu kota kerajaan bernama Kutaraja. Yang kemudian nama ibu kota ini diganti oleh Kertanegara menjadi Singhasari. Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yg bercorak Hindu-Buddha.

Kerajaan ini berada di daerah Singasari, Malang, Jawa Timur. Berdasarkan jejak peninggalan kerajaan berbentukprasasti Kudadu, dikenali nama resmi Kerajaan Singasari yaitu Kerajaan Tumapel.

Singasari didirikan oleh sosok pengawal Tunggul Ametung, seorang akuwu alias camat di Tumapel. Pengawal itu berjulukan Ken Arok. Ia membunuh Tunggul Ametung & menikahi istrinya, yg berjulukan Ken Dedes.

Masa kejayaan Kerajaan Singasari dicapai pada masa pemerintahan raja Kertanegara. Raja Kertanegara pula merupakan raja terakhir dr kerajaan ini.

Di bawah pemerintahan Raja Kertanegara, kekuasaan Singasari meluas hingga ke Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu & Semenanjung Melayu. Hal ini dikarenakan Kertanegara memiliki harapan yg dikenal dgn Wawasan Nusantara I, harapan untuk mempersatukan kerajaan di Nusantara di bawah naungan kekuasaan Kerajaan Singasari.

Pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, Singasari mengalami penyerangan yg berujung runtuhnya Singasari. Jayakatwang, seorang adipati dr Kediri mengirim pasukan untuk menyerang Kertanegara. Dan akhirnya raja Kertanegara wafat di tangan Jayakatwang, & Kerajaan Singasari hasilnya runtuh.

Meski telah runtuh ratusan tahun yg lalu, namun peninggalan Singasari masih banyak yg bertahan sampai hari ini. Peninggalan Singasari di antaranya yaitu candi Singasari, Candi Kidal, Candi Jago, candi Katang Lumpang, Candi Kangenan, candi Sumberawan, candi Jawi, prasasti Singasari, prasasti Mula Malurung, Prasasti Wurare, Prasasti Gondang, Arca Anusapati, Arca Wisnu Wardhana,Arca Ken Dedes, Arca Joko Dolog, dan Arca Dwarapala.

Kerajaan Majapahit (1293-1500 M)

Kerajaan Majapahit (1293 1500 M)
Kerajaan Majapahit (1293-1500 M)

@http://komunikasi.um.ac.id/

Kerajaan majapahit merupakan kerajaan yg disebut-sebut sebagai salah satu kerajaan paling besar di nusantara, hal ini dikarenakan nyaris seluruh wilayah dr kerajaan yg mencakup seluruh nusantara.

Kerajaan Majapahit diresmikan oleh Raden Wijaya  pada sekitar tahun 1293 M hingga pada tahun 1500 M & berpusat di kawasan Jawa Timur. Kerajaan majapahit berdiri diawali dgn runtuhnya singasari pada tahun 1292 M.

Masa kejayaan dr Kerajaan Majapahit diawali pada dikala pemerintahan Hayam Wuruk yg berjalan pada tahun 1350 M hingga dgn tahun 1589 M. Pada masa kejayaan tersebut tak luput dr perlindungan Gajah Mada, yg sukses menetralisir para pemberontak yg ada & memperluas wilayah Majapahit.

Setelah wafatnya Gajah Mada & Hayam Wuruk pada tahun 1389 M, Kerajaan Majapahit mengalami kelemahan & pula kemunduran. Selain itu kemunduran disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

  1. Perebutan Tahta
  2. Wilayah taklukan melepaskan diri dr Majapahit
  3. Terjadinya Perang Paregreg
  4. Semakin berkembangnya agama Islam
  5. Serangan dr Kerajaan Demak

Kerajaan Majapahit sukses meninggalkan beberapa peninggalan berbentukKitab, Candi & pula Prasasti. Peninggalan Kerajaan Majapahit, yaitu Kitab Negarakertagama, Kitab Sutasoma, Kitab Arjunawijaya, Kitab Tantu Pagelaran, Kitab Pararaton, Kitab Usana Jawa, Kitab Sundayana.

Selain itu prasasti sisa peninggalan Kerajaan Majapahit yaitu: Prasasti Canggu, Prasasti Wurare, Prasasti Kudadu, Prasasti Jiwu, Prasasti Karang Bogem, Prasasti Sukamerta, Prasasti Balawi, Prasasti Prapanca Sapura, & Prasasti Waringin Pitu.

Dan sisa peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain berupa bangunan candi, diantaranya ialah Candi Cetho, Candi Surawana, Candi Wringin Branjang, Candi Minak Jinggo, Candi Kedaton, Candi Rimbi, Candi Tigawangi, Candi Jabung, Candi Sukuh, Candi Sawentar, Candi Tikus, Candi Penataran, Candi Sumberjati, Candi Brahu, Candi Pari, Candi Bajang Ratu, & Candi Wringin Lawan.

Kerajaan Pagaruyung (1347-1835 M)

Kerajaan Pagaruyung (1347 1835 M)
Kerajaan Pagaruyung (1347-1835 M)

@id.wikipedia.org

Kerajaan Pagaruyung merupakan kerajaan di Indonesia yg mengalami dua masa sekaligus, yakni masa Hindu-Budha & masa Islam. Nama kerajaan ini dirujuk dr nama pohon Nibung atau Ruyung.

Pada Arca Amoghapasa diceritakan bahwa Adityawarman menyatakan dirinya selaku raja di Malayapura pada 1347 M. Dari sumber tersebut, Adityawarman diduga berpengaruh selaku pendiri Kerajaan Pagaruyung.

Ketika permulaan didirikan pada 1347 M, Kerajaan Pagaruyung bercorak Hindu-Buddha. Kemudian pada kala ke-17, Kerajaan Pagaruyung berkembang menjadi bercorak Islam.

Kerajaan Pagaruyung terletak di Provinsi Sumatera Barat & sebagian Provinsi Riau. Wilayah kekuasaan Pagaruyung meliputi dataran tinggi pedalaman Sumatera, wilayah pantai timur Arcat ke Jambi, & kota-kota pelabuhan pantai barat Panchur (Barus), Tiku & Pariaman.

Pagaruyung berkuasa selama 5 kala, & alhasil runtuh dlm insiden Perang Padri. Dan Pagaruyung menyisakan peninggalan berbentukistana Pagaruyung, kompleks Makam raja Pagaruyung, Prasasti Batusangkar, Prasasti Suruaso, & Prasasti Bandar Bapahat.


Penutup

Demikian uraian sepintas ihwal kerajaan-kerajaan yg bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Tidak hanya kisah sejarah yg menakjubkan, melainkan pula banyak bukti sejarah yg masih ada & menjadi kekayaan nusantara.

Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk terus melestarikan budaya kita & mempertahankan nilai-nilai luhur yg terkandung di dalamnya.

Untuk itu jangan pernah lelah untuk belajar nilai-nilai yg terkandung dlm sejarah Indonesia. Agar terasa lebih ringan yuk mencar ilmu bersama sobat-sahabat yang lain! Copy & share link postingan ini ke sobat-temanmu biar bisa belajar bareng ya.


Kerajaan Hindu & Kerajaan Budha di Indonesia

Sumber Referensi

@https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/03/114721379/daftar-kerajaan-hindu-buddha-di-indonesia @https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/18/142720279/kerajaan-salakanagara-sejarah-letak-dan-raja-raja

  Kerajaan Perlak : Sejarah, Raja, Peninggalan dan Masa Kejayaan