Puisi Pendidikan – Tahukah kalian pendidikan merupakan salah satu penggalan dr kehidupan yg menjadi dasar pokok. Problematika, ideologi, bergairah & semua hal mencangkup bidang pendidikan membuat segi sensitif para pelaku yg terlibat didalamnya.
Tak jarang mereka menuangkannya dlm bentuk puisi pendidikan yg semata-mata menuangkan ide mengenai semua seluk-beluk yg terjadi. Berikut beberapa contoh puisi pendidikan :
Daftar Isi
Puisi Pendidikan dr Murid
Menjadi seorang murid yaitu sebagian fase dlm hidup kita yg tak singkat. Hal-hal yg dialami dlm kehidupan pendidikan selaku seorang murid pun dapat dituangkan dlm bait-bait puisi seperti dibawah ini.
Ujung Meja Reot
Tersudut, gue hitam kelam tak dapat sayu persepsi
Memikirkan duniaku, terganti oleh kehadiran kalian
Berusaha jaya tapi merasa tak pernah dianggap ada
Terpojok, kau yakinkan gue tak pernah berfikir
Betapa menjemukan kehidupanku sejak tiupan lilin yg ke lima
Mak bapak tak pernah ingatkan apapun selain ihwal bangunan tua ini
Kertas-kertas lecek bergambar merah
Nyalanya menyulut amarah bapak
Kata sayang berubah makian
Sentuhan lembut secepat kilat bermetamorfosa
Meja reot ia bertiang piala & medali
Dia lemah, tak semegah kesombongan kilau emas & peraknya
Aku ingin kembali sebelum angka lima
Empat tiga atau dua
Bolehkan gue tetap kecil mak?
Kecil untuk besar, & kolot untuk pandai, kata makku
Ahh..
Emak tak pernah salah
Gedung tua gue akan disini lama
Gambar jam dgn semua jarum diangka dua belas
Tekun kubuat mereka di atas meja & sampul buku-buku berat
Bu Guru, Maaf
Sengaja gue tak masuk
Menahan lara kau sayat kejam
Jika harga diriku sebatas angka-angka
Nominal tinggi kau tak bisa berbelanja
Lupakan saja & jangan anggap gue ada
Sebuah isyarat tenang akan gue terima
Mata dibalik dua mata
Kenapa harus menatap aku
Jika baris terakhir menjadi penutup
Usaikan saja kelasku hari itu
Aku tak mau lagi tiba
Aku senang tak akan kembali
Taman bermain tak seindah mimpi-mimpi
Bidadari menjadi bertaring dgn kuku panjang
Kasih? ku pikir itu berlebihan
Ku benci banyak mata memantau
PR Kemarin Sore
Menari-nari semua meninggalkanku
Sekuat tenaga kutangkap kujadikan menjadi satu
Menata merek menjadi rapi supaya kau tak marah besok pagi
Berputar-putar mereka mengubah fantasi indah
Sekuat gue jaga goresan pena itu berhamburan melempariku
Sudahlah saya mengalah
Kubawa penuh kasih ke peristirahatan
Ijinkan malam ini gue tenang
Meski matahari esok permulaan musibah berulang
Langkah kakimu membangunkan kemarahan
Berdiri bagai benteng pertahanan tandakan kelemahan
Aku tak bisa dgn batas minimu
Begitupun kau takkan bisa menembus tentaraku
Saat gue hitam haruskah berpura-pura menjadi putih
Kurikulum menjadi petisi pengukuhan kekalahanku
Baca Juga: Puisi Guru
Puisi Pendidikan Oleh Guru
Aktor penting dlm dunia pendidikan ialah guru. Banyak hal yg ingin mereka sampaikan, beberapa acuan tersiratpada puisi pendidikan dibawah ini
Mana Gaji Kami?
Dalam hati yg terbayang yaitu bawah umur dirumah menangis lapar
Gaduh menjadi sunyi sarat murung
Kami berdiri tegar tegak di baris paling depan
Menjadi kami benaung dlm bangunan megah tinggi
Kata mereka betapa beruntungnya ..
Sedang atap kami tak mampu menahan gerimis
Lantai berlubang renta perjuangan
Dan rumah-rumah tanpa ventilasi
Mimpi tetap terajut benang terlepas
Doa mereka kami amini
Berat beban di bahu keropos
Berdiri kuat dlm jiwa yg doyong terhuyung lemah
Rasa lapar cambuk kesakitan
Tersenyum kami sarat keteguhan
Sudah Lupakan
Janji mari kita buang sama-sama
Suara menggelegar ditengah pesta demokrasi
Katanya kami pengabdi, keunggulan menciptakan kami menjadi tuan meski tak usang
Pesta yg rampung, kenangan menjadi hilang
Aku melupakan & lupakan pula
Kesakitan bukan hanya milik kami, ku tahu
Ribuan kami, beberapa dr anda
Kami pelajari banyak hal untuk kembali mengajarkan
Memahami banyak persoalan untuk menciptakan mereka memahami
Mengukir pondasi tak selalu akan terlihat
Seberapapun kami mengerti,sedikitpun tak ada yg dipahami
Tentang suatu janji, lebih baik kami tuli
Puisi Pendidikan Tentang Masalah
Pendidikan bukanlah belahan dr kehidupan dunia mimpi yg tepat tanpa problem pelik di dalamnya. Banyak problem yg terjadi digambarkan dlm bentuk puisi untuk menyampaikannya.
Dimana Ekor Dimana Kepala
Lempeng besi
Terpanaskan menerima banyak pukulan
Samurai ku harap final pedih ini
Tajam, berkilau terangi Negeri
Babat kebodohan mati tebasan samurai
Percikan api terimalah
Peluh bercucuran air mata tak lagi bisa keluar
Tak ada tolok ukur waktu ku mohon bersabarlah
Kayu bakar sedang dikumpulkan
Perih mari kita bagi rata
Aku tiga kau ambillah tiga
Pengertian gue harap, harapan kosong
Pukulan keras tak cuma di lempeng besi
Memukul satu segi untuk melukai yg lain
Pertikaian dlm hening bersahut-sahutan
Mana kepala mana ekor
Ekor membelit kepala menggigit
Rantai, Kapan Kau Putus
Satu lingkar
Utuh bersambung
Kuat & hebat terlihat bersatu
Satu lingkar besar lengan berkuasa bersambung
Mari kita lihat ditail penyusun lingkar indah dlm dunia pendidikan kita
Rantai kuat banyak warna berbeda
Beda warna tak sama nada
Mereka berkoloni menyuarakan nada terdengar sumbang
Bergandengan besar lengan berkuasa, ya mereka satu warna
Beradu saing batas tegas diantara berbeda
Dalam erat tak lagi mereka besar lengan berkuasa
Pecah perang putus lah rantai
Pemakaman mari kita siapkan
Lebar liang kuburkan saja dlm kerukunan
Hidup berseteru, mati hening itu mungkin
Jasat hidup berpura-pura solid
Putuslah rantai bubarlah saja
Menunggu waktu liang siaga
Baca Juga: Puisi Chairil Anwar
Puisi Pendidikan Suara Masyarakat
Harapan yg tinggi penduduk menjadi tanggung jawab dunia pendidikan. Mimpi masyarakat itu kadang disampaikan dlm bait-bait puisi pendidikan. Bahasa puisi yg dlm diharapkan akan mengena dgn pesan yg ingin disampaikan seperti contoh puisi berikut ini :
Anak Kami
Aku satu ku harap kau berkembang menjadi seribu
Tanah kering tak dosa memohon subur
Rentetan doa berjajar kuat & tinggi
Siang malam Tuhan menyimak
Lantunan doa merambat menuju langit
Berdaun hijau berakar besar lengan berkuasa
Pengharapan indah menyaksikan kau berguna
Siang malam kami memanjatkan
Ribuan kata diawali oleh namamu
Menjadi besarlah keturunan dr kami yg kerdil
Menjadi luas kau yg berasal dr jiwa sempit kami
Mulia tak mesti kau berasal dr benih yg terpilih
Hina kami orang tua penuh mimpi
Besok pagi bergegaslah
Tumbuh subur diatas tanah pekuburan orang tuamu
Baca Juga: Puisi Ayah
Aku Titipkan
Untuk kalian yg berpendidikan
Pemilik peran mulia penumbuh tunas-tunas muda
Aku tulang pendek perkulit tua
Berakal kerdil,
Utara & selatan tak tau gue akan beda
Berjalan merangkak kubawa harapanku
Tubuh besar gue semakin kurus
Tetap kuseret langkah meski kau kian menjauh
Berat beban mereka anak-anakku
Aku yg bersuara lirih
Ajarkan lagu-lagu kebahagian kumohon
Buatlah mereka menyanyi ceria
Ku ingin mendengar mereka bersenandung meski di deadline
Lusuh, gue tak berseragam
Telanjang kaki, gue bahkan tak miliki sepasang sepatu
Kepada kalian yg berpendidikan
Harta ini gue titipkan
Sebatas mimpi milikku gue percayakan
Anakku, ABCD
Memejamkan mata tak mampu gue tanpa dikirim manismu
Mengakhiri hari letih gue rangkai mimpi kemabali
Aku tentukan kau pemeran utamaku nak
Gagah besar kau anak kecilku
Arungi indah bumi lewati gue sendiri
Tak akan gue ikut langkah cepatmu
Aku yg renta tak akan bisa mengimbangi langka kakimu kuat muda
Jelajahilah tiap jengkal pertiwi
Selalu memelukmu akan menutup ajaran telaga ilmu
Berjalanlah jauh nak
Akan kurayu Tuhan dgn memohon menawarkan penjagaan
ABCD hanya itu yg dapat kuwariskan
Susunlah dongeng indah dr karakter yg mampu gue hafalkan
ABCD jangan cuma kau paham itu mirip diriku
Pahlawan Tanpa Lencana
Pagi yg indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti cara penuh keikhlasan
Renungan cuma untuk suatu kejayaan
Berfikir cuma untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa letih
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa bosan terpancar di paras mu
Semangat mu tetap berkobar
Memberikan kasih sayang tak ada rasa jemu
Jika kau-sekalian bakal melangkah pergi
Ku tau langkahmu sarat pengorbanan
Jika dirimu udah tak ada dirimu kan selamanya di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana
Guruku
Suci & iklas bantuan mu
Dari kita buta menjadi tau
Suci & nrimo pengorbanan mu
tiada ternilai jasa baik mu
Engkau laksana lampu di dlm kegelapan
Yang menerangi alam kalbuku
Engkau bagaikan angin
Yang selamanya berbisik perihal kebaikan
Namamu selamanya bergelora
Dalam hatiku
Jasa & benih yg kau-sekalian tanam
Kini udah berkembang bersemi
Terpujilah kau-sekalian wahai guruku pahlawan hidupku
Guruku Pahlawanku
Andai kata matahari tiada
Dunia bakal beku & bisu
pelangi tak ada bakal dahulu terpancar
kehidupan tak ada bakal dulu terlaksana
Disaat titik cemas menghampiri
Terlihat setitik sinar yg kita cari
Yang keluar dr sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kita yg buntu
Yang hampir menjerumuskan jaman sepan kami
Engkau terangi kita bareng lentera ilmu mu
Yang tak ada bakal dulu sirna di terpa angin usia
Guru……..
Engkau pendekar yg tak dulu menghendaki tanggapan
Disaat kita tak mendengarkan mu
Engkau tak dulu mengeluh & menyerah
Untuk edukatif kami
Darimu kita mengenal banyak hal
Tentang mana warna yg indah
Tentang garis yg harus di lukis
Juga perihal kata yg mesti dibaca
Engkau menyebabkan hidup kita bermakna
Guru……
Tiada kata yg layak kita ucapkan
Selain terimakasih atas seluruh jasa-jasa mu
Maafkan kita seandainya udah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu bakal kita semat infinit sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, kau-sekalian hero ku
Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu keinginan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak tersedia sesuatu yg tak barangkali bagimu
Bangkitlah melawan arus yg tetap mendera
Kuasailah dirimu bareng sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yg mengusik di jalanan
Ingat, Engkau yaitu keinginan, kau-sekalian yakni jaman depan
Masa depan tersedia di tanganmu
Harapan terpendam tersedia di pundakmu
Nasib bangsa kamu-sekalian yg menentukan
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru
Yang edukatif ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus & sabar
Senyummu mengimbuhkan dorongan untuk kami
Menyongsong jaman depan yg lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan suatu usaha yg amat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu amat artinya bagiku
Tanpamu ku tak bakal mengerti ihwal dunia ini
Akan selamanya ku panjatkan doa untukmu
Terimakasih Guruku
Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kita yg dulu kosong
tak dahulu kau isi
Mungkin cuma tersedia warna hampa, gelap
tak sanggup apa-apa, tak sanggup kemana-mana
Tapi sekarang dunia kita penuh warna
Dengan tabrakan garis-garis, pula kata
Yang dahulu cuma menjadi mimpi
Kini menjadi keluar bukan kembali mimpi
Itu alasannya kau yg mengajarkan
Tentang mana warna yg indah
Tentang garis yg mesti dilukis
Juga wacana kata yg harus dibaca
Terimakasih guruku dr hatiku
Untuk seluruh pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita sanggup memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita sanggup dirubah
Apa yg tak barangkali kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dr mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selamanya jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Itulah tadi beberapa puisi dr beberapa sudut pandang mengenai pendidikan. Pendidikan yaitu belahan dr kehidupan siapa pun. Bagaimanapun proses yg terjadi, tujuan pendidikan menjadi mimpi indah bagi semua orang yg terlibat. Semoga puisi pendidikan tersebut dapat mewakili.