Puisi Tentang Alam – Alam semesta, ruang dimana kita menghabiskan kehidupan. Tempat kita memperoleh segala keperluan hidup, mulai dr udara, pepohonan hingga air semua ditawarkan oleh alam.
Keindahan alam merupakan hasil mahakarya tangan Tuhan yg maha pemberi. Namun kian hari keindahan itu perlahan rusak akhir ulah segelintir insan. Berikut ini acuan puisi tentang alam:
Daftar Isi
Puisi Tentang Keindahan Alam
Dapatkah terbayangkan betapa gersangnya bumi ini tanpa adanya alam. Dunia ini indah & berwarna alasannya adalah dipenuhi oleh banyaknya keindahan yg tercipta dr alam. Keindahan alam pula menjadi pelepas kepenatan kita dr suntuknya rutinitas sehari-hari. Inilah beberapa teladan puisi ihwal keindahan alam:
Kicauan Burung di Pagi Hari
Biasan warna kuning keemasan itu perlahan mulai masuk lewat pori-pori kaca jendela
Sang mentari sumber kehangatan perlahan memperlihatkan diri
Butiran air embun pagi berkilauan diatas hijaunya padang rerumputan
Menetes perlahan membasahi ibu bumi
Jajaran pepohonan menari dgn lembut & manis
Diiringi oleh syahdunya angin yg bertiup
Berlenggok ke kanan & ke kiri
Semakin menyemarakkan penyambutan hadirnya sang pagi
Rembulan sudah tak menampakkan diri
Ikhlas Mengalah untuk sang mentari
Semilir udara pagi
Membangunkan bulu roma yg tertidur lelap sedari tadi
Bentangan kanvas langit biru cerah
Seluas mata memandang
Disanalah terlukis indah
Para kumpulan awan putih yg suci
Ranting-ranting yg mulai berkembang
Sebagai tanda hadirnya kehidupan gres
Disanalah
Menjadi daerah berkumpulnya para hebat paduan bunyi
Kicauan burung di pagi hari
Musik alami bantuan sang Maha Kuasa
Rimbunnya semak-semak belukar
Meski didapati duri didalamnya
Bunga-bunga indah pun siap merekah akhirnya
Campuran sinaran keemasan berselaras degan hijaunya daun pepohonan
Baca Juga: Puisi Senja
Biarlah Alam Menjadi Kawan
Jutaan kehidupan berjuang mendapatkan kehidupan
Para rusa kecil yg berkeliaran
Bersemangat mengejar-ngejar para dedaunan
Kumpulan semak-semak yg bergerumul itu adalah surga
Mulai dr si kepik yg berterbangan
Sampai si kelinci yg berloncatan kesana kemari menggantungkan hidup padanya
Aliran sungai jernih nan murni
Sebagai sumber pelepas dahaga
Tingginya barisan para pohon bau tanah
Entah berapa puluh tahun usianya
Atau mungkin ratusan
Disanalah rumah sekawanan monyet riang
Bergelantungan dr dahan ke dahan
Mencari buah yg dihasilkan oleh si pohon yg maha bijaksana
Indah..
Sungguhlah indah..
Biarkanlah tetap berjalan sebaiknya
Keindahan yg terukir alami
Tapa sedikitpun tersentuh kepalsuan
Biarlah alam menjadi mitra
Biarlah alam menjadi rumah
Keindahan Panorama Karya Tuhan
Barisan gunung-gunung nan megah
Terlihat hijau menyejukkan
Batu-watu yg berbaris mengisi tubuh sungai
Mengiringi jauhnya jarak perjalanan menuju samudera
Berdiri kuat
Tak sedikitpun tergoyahkan oleh derasnya aliran air
Aliran air sungai yg berpacu deras
Demi bermuara pada samudera
Sepanjang mata menatap
Tak henti-henti nya kekaguman yg terpancar
Betapa luar biasa hasil karya Mu
Oh Tuhan..
Sang Pemilik & Pencipta
Luasnya milyaran butir pasir yg membentang
Berkilauan keemasan
Membentuk garis pantai yg elok
Sesekali deburan ombak menyapanya
Membasahi dr keringnya sinaran matahari
Birunya air laut
Menjadi warna suplemen keindahan
Terpancar kilaunya permukaan air yg disinari oleh sang mentari
Berkelip indah bagai taburan berlian
Gemuruh suara sang samudera
Menjadi lambang semangat kehidupan
Lukisan yg tiada bandingannya
Keindahan panorama karya Tuhan
Puisi Tentang Alam Pegunungan
Alam pegunungan memiliki sejuta keindahan yg menyejukkan. Udara yg bersih & suasana yg cuek membuat banyak orang sangat nyaman tinggal maupun cuma berlibur kepegunungan.
Indonesia sendiri merupakan negara yg mempunyai banyak pegunungan yg sarat dgn keindahan. Berikut ini beberapa teladan dr puisi tentang alam pegunungan:
Udara Sejuk yg Murni
Pepohonan yg berdiri membentuk barisan
Dengan setia melakukan perannya selaku penjaga
Berjajar beriringan bergenggam akar demi akar
Memperkuat pertahanan tanah yg terbentuk menjadi tebingan
Mencengkram sekuat tenaga
Dengan gagah berani selaku penopang
Sang penghasil udara sejuk yg murni
Sang pelindung dr panasnya sengatan matahari siang
Rumah bagi burung-burung riang para penghasil kicauan
Lekuk tubuh gunung yg curam
Tak akan runtuh, berpengaruh digenggam
Bunga-bunga pegunungan yg anggun
Bermekaran memberi rona warna diantara suburnya hijau pepohonan
Gemercik sungai jernih yg mengalir
Hembusan udara murni yg sejuk
Tak perlu mahal untuk menerimanya
Dijaga
Ya hanya dgn dijaga
Dijaga dr tangan-tangan yg tak merasa dosa alasannya adalah membuat kerusakan
Baca Juga: Contoh Syair
Mata Air Penyejuk Kehidupan
Dari hulu ke hilir
Ia mengalir tanpa lirih
Germercik air ditengah sunyinya hutan pinus yg menjulang tinggi
Putaran air kehidupan yg tiada henti melaksanakan tugasnya
Tiada habis ia curahkan
Basahnya selalu dinanti di kala kemarau tiba
Mengalir dgn beriringan
Dari puncak gunung turun menyusuri bukit
Melewati para pohon-pohon yg senantiasa setia menjaganya dr longsor
Menyirami petak demi petak sawah
Demi menjaga manusia dr kelaparan
Hewan-binatang kecil berlarian dgn riang
Dengan bebas melepas dahaga
Mata air sumber kehidupan
Kepadanyalah seluruh hidup digantungkan
Janganlah sampai mengering
Bisa galau bumi ini
Karena
Tanpa alirannya yg membasahi
Tiada kehidupan yg dapat dilalui
Air Terjun Membelah Gunung
Derasnya bukan sebab amarah
Ricuhnya bukan alasannya adalah kecewa
Terjun bebas membentuk tirai air yg deras
Seluruh bulir air yg dimiliki, tiada henti ia curahkan
Menghantam bebatuan yg keras
Tapi tak akan menjadikannya mengalah
Terus mengalir melalui badan sungai
Agar sang samudera bisa tercapai
Air Terjun membelah gunung
Hanya ia yg berani melakukannya
Curahan deras yg mengalir dr ketinggian
Menjadi berkah kehidupan
Bisingnya bunyi air yg mengalir
Seolah tak tabah menyemarakkan kehidupan
Siap menghapuskan segala kehausan
Puisi Tentang Keindahan Pantai
Selain pegunungan, pantai pula merupakan salah satu objek rekreasi yg sangat diminati. Terlebih wilayah Indonesia yg terbentuk dr ratusan pulau, sudah pasti pantai yg terdapat di Indonesia sungguh banyak jumlahnya.
Tidak hanya untuk penduduk dlm negeri, keindahan pantai Indonesia pula terkenal sampai luar negeri. Berikut ini teladan dr puisi keindahan pantai:
Di Kala Senja Tiba
Termenung melihat kearah hamparan lautan nan biru
Angin semilir yg datang bergilir
Kepakan sayap segerombolan burung-burung hilir pulang kampung mencari suaka baru
Goresan garis jingga itu mulai terlihat
Datang serentak dgn rona merah yg merekah
Langit biru cerah perlahan mulai bergegas
Siap berganti dgn sang malam
Di kala senja tiba
Deburan ombak semakin pasang memberikan geloranya
Anak-anak kecil berjiwa suci
Dengan riang mengiringi tenggelamnya mentari
Awan-awan putih sejenak menyembunyikan diri
Memberi peluang untuk si jingga menari
Lambaian pohon kelapa
Sebagai tanda perpisahan pada sang mentari
Tidak..
Tidak akan usang..
Si senja yg hanya sementara
Sementara menghias cakrawala
Tak ada sekejap mata
Ia pun perlahan undur diri
Goresan jingga yg menyinari bibir pantai
Perlahan mulai karam
Tenggelam..
Hilang..
Lenyap ditelan ujung samudera
Keindahan yg tak berlangsung lama
Janganlah ditangisi
Karena esok kita berjumpa lagi
Berjumpa dgn senja yang menghanyutkan
Buliran Pasir Menyambut Fajar
Kokokan ayam menyemarakkan penyambutan datangnya sang mentari
Menggema..
Menggelora..
Sebagai perlambang semangat pagi
Lekukan garis pantai bergelombang indah
Membentang sepanjang deretan pulau
Buliran pasir menyambut fajar
Yang siap memulai hari gres
Hembusan angin pagi yg sejuk
Jejeran nyiur yg menari dgn eloknya
Keanggunan alam yg terlahir alami
Lukisan langit biru yg perlahan mulai cerah
Disusul dgn iringan awan higienis yg menarik
Sinar-sinar pemanas kehidupan perlahan mulai terbit
Tersenyum cerah menyinari
Mengukir biasan diatas luasnya lautan
Bagai permadani bertahtakan berlian
Coklat keemasan pasir pantai yg tersebar
Bagaikan selimut lembut melindungi sang pulau
Batu-watu karang nan kuat
Berdiri gagah menawarkan diri
Para nelayan mulai berdatangan
Mempersiapkan diri mencari peruntungan
Perahu-perahu sumber kehidupan
Bertengger beraturan di pinggir pantai
Ketika jangkar mulai dinaikkan
Disanalah kehidupan mulai melangkah
Hentakkan kaki sarat semangat
Membara didalam raga
Deburan omak yg tenang
Menjadi pengiring langkah untuk menapaki jalan kehidupan baru
Kicauan burung-burung
Mengalun merdu
Menjadi melodi pengiring nyiur yg berdansa
Gesekan bunyi ombak & pasir yg menggema
Turut serta meramaikan
Langkah-langkah kaki kecil yg mulai berdatangan
Mengusir keheningan
Seiring menyerebaknya sinar mentari
Memastikan hari baru siap dilewati
Sinar Bulan Purnama Menjadi Cahaya
Di kala senja menenggelamkan diri dgn tepat
Langit gelap menyelimuti
Deburan ombak mulai meninggi
Menyapu pantai dgn air bahari
Lentera-lentera mulai menerangi
Membantu peran para bintang dlm menerangi
Sinar bulan bulan purnama menjadi cahaya
Menggantikan peran mulia sang mentari
Petikan gitar mulai dimainkan
Sebagai upaya penghilang lara
Mengusir sunyi nya malam
Agar kekalutan tak menyerang
Hembusan dinginnya angin malam
Terasa membelai raga
Kilauan bintang-bintang yg bertaburan
Tersebar bebas sebagai perhiasan atap alam
Kobaran api obor yg membentuk pagar
Berbaris rapi di tepi pantai
Bertugas selaku peramai kesunyian malam
Jauh dr hiruk pikuk nya perkotaan
Menenangkan jiwa dr kepenatan
Sunyi sepi nan damai
Jauh dr hingar bingar
Puisi Tentang Kerusakan Alam
Pada zaman modern seperti kini ini kerusakan alam terjadi dimana-mana. Keasrian alam yg indah sudah mulai tergantikan dgn deretan gedung-gedung tinggi.
Tidak hanya pengaruh dr pembangunan, kerusakan alam pula terjadi akhir ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab yg dgn sengaja bertujuan untuk menghancurkan. Berikut ini pola dr puisi kerusakan alam:
Hijaumu Tak Ada Lagi
Dahulu..
Semua tampakbegitu rimbun
Terlihat terang dr atas langit
Segerombolan pohon-pohon besar yg menyelimuti permukaan
Hamparan lukisan hijau nan menyejukkan mata
Sekarang..
Hijaumu tak tampaklagi
Sekarang..
Hijaumu tak ada lagi
Tergantikan dgn merahnya tanah yg tak lagi terlindungi
Tanah yg tak lagi memiliki penyejuknya
Hanya udara gersang yg menusuk
Membara
Terasa panas mengkremasi
Tak ada lagi si penghasil udara sejuk
Tak ada lagi kawasan bertengger para burung-burung yg periang
Kemana hilangnya
Rumah..
Tempat berteduh..
Bagi berjuta makhluk hidup di bumi
Semua pergi menghilang
Semua lenyap tertelan
Terusik oleh tangan-tangan pembuat keonaran
Dengan gagah berani membusungkan dada
Melawan makhluk hidup yg tak bisa bertikai
Kobaran api yg sengaja diciptakan
Membumi hanguskan jutaan sumber kehidupan
Tangan-tangan yg tak pernah memiliki kesadaran diri
Bahwa ia merusak rumahnya sendiri
Udara sejuk yg menyehatkan
Kini berubah wujud menjadi asap yg menyesakkan
Mengapa tega..
Tidak ada alasan untuk berbelas kasih jawabnya
Gemilang kesenangan yg menyilaukan
Membutakan mata
Mematikan naluri perasaan
Tangisan-tangisan para hewan yg kehilangan tempat berlindungnya
Tak sedikit pun terlintas di kepala
Teriakkan kelaparan dr mereka yg tak mempunyai anugerah untuk bersuara
Tak pernah sekalipun didengarkan
Kini..
Semua hancur berantakkan
Tergerus oleh keserakahan
Baca Juga: Puisi Sapardi Djoko Damono
Kemurnian yg Telah Lenyap
Kini air maritim yg biru itu sudah berganti wujud
Menjadi lebih warna-warni
Bukan terhias dgn warna-warni bunga yg cantik
Bukan pula hasil sinaran langit senja yg menjingga
Plastik-plastik yg bertebaran dgn bebasnya
Menumpuk menutupi permukaan
Ya..
Permukaan kepolosan lautan yg biru
Sungai-sungai tak lagi mengembangkan harum yg menenangkan
Aroma anyir menyengat menjadi pengganti
Bukan..
Bukan alasannya ia sudah jenuh membagikan ketenangannya
Dan bukan pula telah lelah mengalirkan air kehidupannya yg menyejukkan
Kini tak lagi bisa mengalir dgn liar
Kini tak bisa lagi mengalir dgn riang
Sumbatan sampah-sampah itu kini jadi penghalang
Menodai jernihnya sang mata air sumber kehidupan
Nasib serupa pula dialami oleh kawannya
Para barisan pohon yg tak lagi menghiasi
Yang tersisa hanyalah hamparan bumi yg botak
Jutaan makhluk yg tak sanggup bertahan hidup
Tak mampu melawan ganas nya perubahan
Semua kini telah hilang
Lenyap..
Etah kini bersembunyi dimana
Hanyalah kegalauan selaku teman kesengsaraan
Entah sampai kapan kegersangan ini akan terus berlanjut
Akankah sampai dunia ini berhenti berputar
Tak ada yg tau pasti
Mampukan semua kembali
Segala kemurnian yg telah lenyap
Seandainya mampu kembali
Entah berapa ratus tahun yg harus dilewati
Puisi Tentang Kelestarian Alam
Menjaga kelestarian alam merupakan tugas & kewajiban seluruh umat insan. Apabila kelestarian alam tak dapat tersadar, maka akan mengakibatkan banyak tragedi bagi kehidupan.
Bukan cuma kehidupan manusia yg terancam, namun seluruh makhluk hidup yg ada dipermukaan bumi. Berikut ini contoh dr puisi tentang kelestarian alam:
Rumah Kita Bersama
Milyaran makhluk penghuni ibu bumi
Dipelihara
Dipertemukan
Dan dipersatukan dlm cinta & kasih sayang semesta
Anugerah yg tiada ternilai
Karunia yg diturunkan oleh Sang Pencipta
Ruang para makhluk Tuhan untuk menjalani kehidupan
Lukisan indah yg tiada banding
Luasnya alam yg tak terhitung
Hamparan kemegahan semesta yg tak akan cukup dilihat sejauh mata memandang
Apalagi yg kurang
Semua dapat dipenuhi
Semua tersedia
Sumber pangan yg berlimpah
Mata air pelepas dahaga yg menyiksa
Udara yg dgn bebas dihirup tanpa perduli seberapa banyak
Beragam kekayaan hayati yg menakjubkan
Tak ada yg tahu persis berapa jumlahnya
Keelokan lekukan alam yg terukir
Tersaji dgn percuma
Tak harus membayar mahal untuk mampu puas memandangnya
Hanya ketulusan dlm menjaga
Yang dibutuhkan supaya mampu bertahan
Menjaga rumah kita bareng
Lestarinya Alam Nyawa Hidup Bersama
Dibawah luasnya sang cakrawala
Kita meniti kehidupan
Menghela & menghembuskan nafas
Disetiap detik yg terlewati
Usia yg tak lagi muda
Menambah renta nya kawasan kaki berpijak
Lapisan alam yg mulai lapuk
Ditambah gerusan keserakahan
Yang merobek-robek keindahan
Alam semesta yg kuat nan indah
Kini berparas layu
Compang-camping alam yg tergerus zaman
Terpampang terang didepan mata
Panorama alam semesta yg menakjubkan
Kini hanya tersisa sebagian
Mari bareng menyatukan tangan
Bersama menopang pundak
Kita pulihkan kembali sang semesta dr kesakitannya
Lestarinya alam nyawa hidup bareng
Wahai para insan yg dikaruniai nalar
Marilah berfikir
Bersatulah dlm bertindak
Perbaiki nafas kehidupan
Alam semesta sarana kita berpijak
Itulah sebagian dr pola puisi ihwal alam. Keberadaan & terjaganya alam merupakan berkah sekaligus tanggung jawab yg mesti kita emban bareng . Merusak alam sama dgn merusak rumah kita sendiri.
Apabila kelestarian alam dapat terjaga dengan, bukan hanya menyelamatkan umat insan melainkan seluruh makhluk hidup yg ada di bumi.