20+ Pantun 2 Bait : Lucu, Nasehat, Gombal dan Pendidikan

Pantun 2 Bait – Mendengar kata pantun, hal yg pertama kali teringat yaitu sosok anak pria berjulukan Jarjit di serial Upin & Ipin. Sebagai awalan pantunnya, Jarjit sering kali memakai kata dua.. tiga.

Pantun yg diucapkan pun bermacam-macam, salah satunya pantun 2 bait. Lalu, seperti apakah pantun sebetulnya? Temukan jawaban lengkapnya di bawah ini.

Pantun 2 Bait


Asal Mula Sejarah Pantun

Secara sederhana, pantun yaitu sebuah karya sastra yg dlm pembuatannya terikat banyak aturan. Dalam sejarah, pantun awalnya hanya berupa bahasa lisan, artinya dilakukan dengan-cara langsung & bertatap tampang.

Berbalas pantun dikerjakan dgn impulsif & tanpa persiapan. Seiring berjalan waktu, kini pantun banyak dikemas dlm bentuk goresan pena atau buku.

Keunikan pantun dibandingkan dgn jenis karya sastra yg lainnya yaitu sifatnya yg anonim. Tidak mirip puisi yg cuilan hasilnya bertuliskan nama penggubah, pantun tak pernah menambahkan nama pembuatnya.

Hal ini dikarenakan penyebaran pantun yg dijalankan dr mulut ke mulut. Kemudian menjelma media penuturan pesan dgn permainan kata-kata.

Pantun adalah jenis puisi usang yg sudah tersebar merata di seluruh Nusantara. Setiap tempat mempunyai penyebutan berbeda terhadap pantun. Istilah pantun mulanya berasal dr bahasa Minangkabau yg bermakna penuntun.

Bergeser ke daerah Jawa, pantun biasa disebut dgn istilah parikan. Sedangkan di tempat batak, pantun disebut pula dgn perumpamaan umpasa.

Meskipun penyebutannya berbeda, tetapi pantun tetap mempunyai hukum penulisan atau pembuatan yg sama dengan-cara nasional. Aturan penulisan pantun yg baik & benar dapat dilihat pada ciri-ciri pantun di bawah ini.


Ciri-ciri Pantun 2 Bait

Masih tergolong dlm puisi lama. Tidak hanya unik ketika diucapkan, pantun pula memiliki makna. Oleh karena itu, tak mudah menciptakan bait-bait pada pantun.

Pantun mempunyai hukum khusus dlm pembuatan & penulisannya. Aturan tersebut lebih dikenal dgn istilah ciri-ciri pantun. Secara biasa seperti berikut ini:

1. Satu Bait Terdiri Atas 4 Larik

Ciri-ciri pantun yg pertama adalah jumlah barisnya yg sudah ditentukan. Setiap bait pantun terdiri dr 4 baris. Begitupun dgn pantun 2 bait yg terdiri dr 8 baris. Pantun tersebut seringkali disebut dgn pantun berkait, lantaran terdapat korelasi antar baitnya.

Pada pantun 8 baris, bait pertama & kedua memiliki kaitan erat. Bisa berupa pertanyaan & jawaban ataupun pernyataan & tanggapan. Namun ada pula yg merupakan sambungan dr keduanya.

2. Memiliki Pola Akhiran (Rima)

Tidak seperti puisi yg terkesan lebih bebas, penulisan pantun mesti diubahsuaikan dgn rima atau pola akhiran pada setiap baris. Terdapat dua jenis pola akhiran yg lazim digunakan dlm membuat pantun. Antara lain pola aaaa & abab.

Hal ini pula berlaku untuk pantun dgn 2 bait. Pola akhiran tetap digunakan dlm penulisan pantun. Pola akhiran yg dipakai mampu aaaa atau abab, ataupun adonan dr keduanya.

3. Memiliki Sampiran & Isi Pantun

Struktur dlm setiap pantun harus memenuhi dua bagian, yakni sampiran & isi. Secara sederhana mampu diterangkan bahwa dua baris pertama disebut pula dgn sampiran. Sampiran lazimnya hanya difungsikan untuk mengirimkan rima saja. Tidak ada makna atau hubungannya dgn penggalan kedua (dua baris setelahnya).

Sementara baris ketiga & empat pada suatu pantun ditempatkan selaku isi atau makna utama dlm pantun. Isi pantun memiliki makna beragam, tergantung pada jenis atau tema yg dipakai.

Pada pantun dgn 2 bait, terdapat total 4 baris sampiran & 4 baris isi pantun. Bait pertama pantun berisi 2 baris sampiran & 2 baris isi. Kemudian bait kedua pula berisi 2 baris sampiran & 2 baris isi.

4. Bersifat Anonim (Tidak Ada Nama Penulis)

Ciri pantun yg ke empat ini yaitu yg paling unik. Pantun tak memiliki nama penulis atau pembuatnya. Berbeda dgn jenis karya sastra lain, misalnya puisi & lagu. Hal ini karena pada mulanya pantun memang disebarluaskan dengan-cara lisan sebagai percakapan sehari-hari.

Seiring pertumbuhan zaman, saat ini pantun sudah banyak dibukukan & disimpan dlm bentuk tulisan cetak. Namun, sifatnya yg anonim tetap dipertahankan.

Baca Juga: Pantun Bahasa Banjar


Contoh Pantun 2 Bait & Maknanya

Membahas problem pantun, tak akan pernah lengkap tanpa pola karyanya. Pantun banyak jenisnya, tema yg dipakai pula bermacam-macam. Berikut ini beberapa teladan pantun yg memiliki 2 bait & makna yg terkandung di dalamnya.


Pantun 2 Bait Bertema Nasehat

Pantun 2 Bait Bertema Nasehat

Seperti namanya, jenis pantun ini berisikan pesan moral, pesan tersirat, panduan & isyarat pada pembaca. Pantun nasehat lazimnya diucapkan orang renta pada anak atau pada orang yg lebih muda. Tujuan terutama yaitu memberi nasehat atau pelajaran hidup. Contoh pantun nasehat 2 bait sebagai berikut:

Sedap rasa buah sukun

Hasil petik di kebun paman

Antar tetangga mesti rukun

Supaya tercipta ketentraman

 

Sungguh lezat kacang polong

Rasanya gurih menggugah selera

Hidup bertetangga saling menolong

Agar lingkungan hening makmur

Pantun di atas memiliki makna bahwa hidup ialah acara bersosial. Manusia tak mampu hidup seorang diri, dlm kondisi apapun niscaya memerlukan tunjangan orang lain.

Sesama insan yg tinggal bersebelahan (bertetangga) harus saling tolong-menolong & mempertahankan kerukunan. Agar tercipta ketentraman & lingkungan yg tenang sentosa.


Pantun 2 Bait Bertema Cinta/Rindu

Pantun 2 Bait Bertema Cinta:Rindu

Pantun dgn tema emosi atau perasaan lazimnya dipakai oleh kaum muda. Terutama pantun yg berhubungan dgn ungkapan hati & cinta. Beberapa contoh pantun bernuansa perasaan cinta, senang ataupun duka mampu ditulis sebagai berikut:

Tak usah menggurui

Dia itu ketua regu

Perlu untuk diketahui

Kamu yakni separuh jiwaku

 

Ketua regu berbelanja jamu

Jamu diminum di ruang tunggu

Kalau gue separuh jiwamu

Jadikan gue pasangan sejatimu

Pantun di atas mempunyai makna pengungkapan perasaan suka pada seseorang. Bersifat romantis & penuh cinta. Biasanya dipakai oleh kaum muda untuk meminta lawan jenis yg disenangi menjadi kekasih. Contoh lainnya sebagai berikut:

Layang-layang terbang terbang

Terbang tinggi sejak pagi

Sayang sayang seribu sayang

Kekasih hati secepatnya pergi

 

Kupu-kupu indah sayapnya

Terbang melayang terbawa angin

Jika ini sudah jalannya

Berbahagialah dgn yg lain

Berkebalikan dgn contoh pertama, pantun kedua mempunyai makna perasaan sedih & kecewa. Hal ini terjadi karena kekasih hati yg sangat dicintai pergi dgn orang lain. Berbagai perasaan & emosi bisa diungkapkan melalui karya sastra, termasuk pantun.


Pantun 2 Bait Bertema Jenaka/Humor

Pantun 2 Bait Bertema Jenaka:Humor

Pantun jenis ini umumnya berisi makna lucu & jenaka untuk menghibur. Biasanya pantun jenaka dijadikan alat untuk menyindir satu-sama lain dlm sebuah pertemuan.

Tujuannya untuk membangkitkan suasana & keakraban tanpa ada unsur saling menyinggung. Contoh pantun dgn tema jenaka seperti di bawah ini.

Jeruk purut di pinggir rawa

Buah di belimbing belum masak

Sakit perut karena tertawa

Memandang kucing sibuk berbedak

 

Ikan nila berenang di rawa

Ikan kembung terlilit jaring

Perutku sakit alasannya tertawa

Gigi palsu loncat ke piring


Pantun 2 Bait Bertema Teka-Teki

Pantun 2 Bait Bertema Teka Teki

Seperti namanya, pantun teka teki lazimnya memiliki makna suatu pertanyaan atau tebakan. Pantun jenis ini digunakan selaku permainan berbalas pantun dengan-cara berpasangan atau berkelompok. Setiap bait pantun mengandung suatu teka-teki yg mesti didapatkan jawabannya.

Tertawa hadirkan suka

Sedih Pun bisa dijumlah

Kalau ananda pandai menerka

Hewan apa tidur tergantung

 

Ke pasar membeli gelang

Paling manis warna hitam

Siang hari mata nya hilang

Malam tiba berganti tajam

Pada pola pantun yg pertama, keyword teka-teki terletak pada belahan isi pantun. Jika diteliti, keduanya memiliki kesamaan yakni mengatakan perihal binatang. Jawaban untuk baik pertama adalah kelelawar, yg merupakan binatang dgn posisi tidur terbalik atau bergantung.

Sedangkan bait kedua merujuk pada binatang yg aktif di malam hari. Banyak jenis hewan nocturnal yg mampu dijadikan jawaban. Selain kelelawar, ada pula burung hantu yg tergolong hewan aktif pada malam hari.

Baca Juga: Pantun Adat


Pantun 2 Bait Bertema Agama

Pantun 2 Bait Bertema Agama

Contoh pantun berikutnya memiliki tema agama atau ketuhanan. Pantun jenis ini lazimnya mempunyai makna nasehat perihal agama, dosa, & kewajiban sebagai umat insan pada Tuhan-nya. Berikut ini ialah salah satu pola pantun bertema agama.

Di atas tongkat burung bersarang

Burung terbang di angkasa

Di dlm kitab ada terlarang

Jangan sekali berbuat dosa

 

Burung melayang hingga angkasa

Jatuh tercebur kemudian tenggelam

Jangan menjajal berbuat dosa

Wahai kaum yg beragama islam

Makna yg terkandung dlm pantun ini adalah permintaan untuk menghindari tindakan dosa atau terlarang. Perbuatan dosa mampu membawa pada penyesalan mirip yg dikiaskan dgn kalimat jatuh ke laut tetapi karam. Pantun ini lebih difokuskan bagi penganut agama Islam, sesuai kalimat yg dipakai.


Pantun 2 Bait Bertema Cita-Cita

Pantun 2 Bait Bertema Cita Cita

Selanjutnya yaitu pantun dgn 2 bait yg mempunyai tema keinginan. Tema ini lazimnya berisi kesempatan di masa mendatang. Pantun keinginan bisa dicontohkan sebagai berikut:

Minyak ikan diikat kawat

Ikannya besar terkena sulap

Banyaklah makan supaya berpengaruh

Besarnya nanti jadi pembalap

 

Buku hilang karena pesulap

Mencari naik di atas ayunan

Memang gue seorang pembalap

Tapi anti naik mobil mainan

Makna dr pantun tersebut yakni harapan seorang anak pada masa remaja mendatang. Keinginan menjadi seorang pembalap kendaraan beroda empat menjadi cita-cita yg disampaikan pada pantun tersebut.


Pantun 2 Bait Bertema Lingkungan

Pantun 2 Bait Bertema Lingkungan

Meski jarang ditemui, pantun bernuansa lingkungan memiliki makna yg mendalam. Biasanya pantun jenis ini berisi pengungkapan perasaan berkaitan dgn kondisi lingkungan di sekitar.

Selain itu, bisa pula bermakna usul untuk mempertahankan & melestarikan lingkungan. Contoh pantun bernuansa lingkungan mirip di bawah ini:

Hendak babat kayu ulin

Jangan dilubang banyak sekali arah

Bumi gersang peristiwa berkala

Karena hutan habis dijarah

 

Api menyala rasanya panas

Terik mentari membuat gerah

Hutanku rusak berganti cadas

Air sulit hewanpun punah

Baca Juga: Pantun Assalamualaikum


Pantun 2 Bait Bertema Persahabatan

Pantun 2 Bait Bertema Persahabatan

Selain tema cinta atau dongeng kasih, tema persahabatan & berkawan pula tak kalah terkenal. Sering digunakan oleh anak muda untuk mengungkapkan perasaan pada teman & sahabat karibnya.

Pantun persahabatan umumnya berupa tulisan kerinduan karena lama tak berjumpa. Contoh pantun bertema persahabatan sebagai berikut:

Lama sudah tak minum jamu

Minumnya dr gelas kaca

Sudah usang kita tak berjumpa

Kawan, kapan dapat bersua

 

Beli kambing hari rabu

Kambingnya jenis etawa

Inget masa kecil dahulu

Kalau bareng ingin ketawa

 

Bu Lurah pergi belanja

Uangnya letak di dlm saku

Sudah lama tak bersua

Masih ingatkah dgn diriku

 

Anget-anget makan tahu

Tahu enak buat camilan

fMasih ingatkan jaman dahulu

Siang-siang main balapan


Penutupan

Itulah sedikit informasi tentang sejarah pantun 2 bait beserta ciri-ciri & contohnya. Banyak acuan pantun yg bisa ditemukan dlm kehidupan sehari-hari dgn beragam tema & makna yg dikandung di dalamnya.

Selain bermaksud untuk memberikan sebuah pesan atau makna, penggunaan pantun pula berfaedah untuk melatih kebiasaan berpikir sebelum berbicara.

Pantun 2 Bait

  50 Pantun Bersungguh-Sungguh Bekerja Motivasi Pembakar Semangat