20+ Contoh Pantun Rakyat dan Maknanya Penuh Pesan Moral

Pantun Rakyat – Pantun merupakan suatu puisi yg menjadi warisan dr nenek moyang bangsa Indonesia. Puisi rakyat ini mempunyai nilai-nilai moral dlm kehidupan bermasyarakat.

Karena merupakan suatu budaya warisan & mempunyai nilai-nilai yg baik, sudah menjadi kewajiban sebagai Bangsa Indonesia untuk menjaganya. Maka itu ada baiknya untuk mengenal pantun rakyat dr definisi sampai contohnya.Pantun Rakyat


Pengertian & Definisi Pantun

pantun sendiri merupakan kata yg berasal dr patuntun yg ada dlm istilah Minangkabau yg memiliki arti petuntun. Bahasa daerah lain pula memiliki penyebutan yg berlainan-beda untuk Pantun. Ada yg menyebutnya parikan , umpama, paparikan, ada pula yg menyebutnya londe.

Secara umum, pantun memiliki suatu aturan atau ciri yg membedakan dgn bentuk puisi yang lain. Seperti belahan yg terdiri dr empat baris atau pula disebut selaku larik. Dalam satu larik atau baris, mesti terdiri dr 8 sampai dgn 12 suku kata untuk membentuk suatu kesatuan pantun.

Pola untuk akhiran dr setiap barisnya pula memiliki aturan tersendiri. Umumnya pantun memiliki pola akhiran yg bersajak a-b-a-b. Artinya akhiran pada baris pertama itu sama dgn akhiran pada baris ketiga. Begitu pula pada baris kedua yg memiliki akhiran yg sama dgn baris keempat.

Dalam suatu pantun, ada unsur-unsur yg terkandung didalamnya. Unsur-unsur ini memiliki suatu makna & arti tersendiri yg menjadi suatu ciri khas dr pantun tersebut. Adapun unsur-unsur yg ada di dlm pantun terdiri dr unsur ekstrinsik & Intrinsik.

Unsur Intrinsik bisa ditemukan di dlm struktur pantun itu sendiri, Contoh dr unsur ini ialah tokoh, nama, latar waktu, latar tempat, & sebagainya. Ciri yg paling mencoloksebagai unsur intrinsik adalah rima. Ini adalah sebuah akhiran yg selaras.

Unsur Ekstrinsik pantun terdiri dr struktur yg berasal dr luar pantun. Unsur ini menjadi suatu bumbu penambah keindahan dr suatu pantun. Contohnya adalah latar belakang dr pembuatan suatu pantun yg biasanya mempunyai asal yg bermacam-macam.

Bagian ini tak kalah penting dr unsur intrinsik sebab akan menentukan bagaimana isi dr suatu pantun dibentuk. Jadi antar unsur intrinsik & ekstrinsik dr pantun saling melengkapi untuk menjadikannya menjadi lebih kuat.

Baca Juga: Pantun Ramadhan


Contoh Pantun Rakyat & Maknanya

Setelah mengerti ihwal definisi pantun & apa saja yg terkandung didalamnya. Pastinya sudah mulai memahami apa yg dimaksud dgn pantun tersebut. Jika masih merasa gundah. silahkan lihat acuan-pola pantun rakyat berikut ini:


1. Pantun Rakyat Percintaan

Pantun Rakyat Percintaan

Kisah percintaan seringkali dibuat menjadi suatu karya tulis baik novel atau dongeng-kisah lain. Namun bukan hal yg tak mungkin pula untuk menjadikannya menjadi isi dr pantun.

Kisah-kisah mempesona dr percintaan seringkali cukup menghibur saat dibentuk menjadi sebuah pantun rakyat. Bahkan beberapa diantaranya sangat bekerjasama dgn hubungan yg sedang dijalani oleh sebagian orang.

Hujan rintik semua lembap

Mari Liburan ke Pulau Bali

Bagaimana hati tak resah

Cinta usang bersemi kembali

Makna dr pantun ini merupakan citra seseorang yg resah sesudah berpisah dgn kekasihnya. Namun terdapat suatu momen yg mampu menyatukan mereka kembali. Sehingga ungkapan itu sering disebut dgn Cinta usang yg bersemi kembali seperti bunga yg bermekaran di trend semi.

Telah melayang anak angsa

Terbang cepat bagaikan kilat

Bagi orang jatuh cinta

Gula Jawa rasanya coklat

Banyak orang yg sudah mengetahui perumpamaan cinta itu buta. Benar saja hal tersebut seringkali terjadi pada seseorang yg tengah tertarik pada seseorang yg disukainya. Kemungkinan itulah yg dimaksud dr isi pantun yg berbunyi gula jawa rasanya coklat.


2. Pantun Rakyat Nasihat

Pantun Rakyat Nasihat

Jenis pantun yg satu ini lazimnya sering mengandung isi yg berfaedah bagi kehidupan. Isinya merupakan hikmah-hikmah yg seringkali erat kaitannya dgn berbagai permasalahan yg dihadapi.

Apa tanda pisang setandan

Simpan semua di atas papan

Apa tanda orang beriman

Budi santun penduduknya sopan

Pantun ini menceritakan bagaimana ciri-ciri orang yg beriman. Makna pantun ini erat kaitannya dgn kehidupan sosial & agama. Pantun rakyat tersebut menggambarkan bahwa ciri dr orang yg beriman ini adalah mempunyai kebijaksanaan yg santun serta sopan pada orang lain.

Jika tiba hari raya

Jangan mandi di tepi rawa

Jika ingin hidup bahagia

Berbaktilah pada orang renta

Masih mempunyai tema yg hampir serupa dgn pantun sebelumnya. Pantun rakyat ini mengajarkan untuk terus berbuat baik pada kedua orang bau tanah.

Jangan sesekali melukai hati mereka atau bahkan menyiksanya. Ini merupakan jalan yg mesti ditempuh untuk mampu menerima kehidupan yg berbahagia.

Sepohon kayu daunnya rimbun

Lebat daunnya banyak buahnya

Walaupun hidup seribu tahun

Tidak sembahyang apa gunanya

Umur yg usang tak ada gunanya kalau tak diiringi beribadah pada Tuhan masing-masing. Mungkin itu maksud yg ingin disampaikan pembuat pantun pada para pembacanya. Meskipun sudah beribu tahun hidup jikalau tak beribadah & berbuat baik, maka tak akan berguna nanti di alam Akhirat.

Bunga melati Mekar berseri

Sayang Tumbuh Di Batu Nisan

Kalau hati teriris duri

Tak mirip teriris mulut

Ini menggambarkan bahwa istilah ucapan lebih tajam dibandingkan dengan pedang memang benar adanya. Ucapan yg tak terjaga dgn baik, mampu dgn gampang menyakiti hati orang lain.

Dalam pantun ini digambarkan kalau hati yg terkena duri sakitnya tak seberapa dgn hati yg teriris ekspresi. Lisan disini pastinya merujuk pada ucapan seseorang wacana dirinya.

Air surut memungut bayam

Sayur diisi ke dlm kantung

Jangan dibarengi tabiat ayam

Bertelur sebiji riuh sekampung

Maksud dr isi pantun ini yaitu mengajarkan pembacanya supaya tak berbuat riya atau sombong. Seperti pada isinya yg berbunyi ayam bertelur sebiji riuh sekampung, artinya orang yg arogan saat mempunyai sedikit kesenangan dlm hidupnya, maka ia akan memberikannya ke siapa pun. Inil merupakan salah satu sifat yg tak disukai Tuhan.

Ikan nila dimakan berang-berang

Katak Hijau melompat ke kiri

Jika berada di rantau orang

Baik-baik menjinjing diri

Saat sedang berada di perantauan alangkah baiknya selaku orang gres mampu menjinjing diri dgn baik. Mungkin itulah yg hendak disampaikan penulis pantun tersebut untuk para pembacanya.

Ini dimaksudkan supaya tak terpengaruh jelek dr lingkungan perantauan. Jaga budbahasa & sikap sebaik-baiknya mirip yg sudah diajarkan sebelumnya di kampung halaman.

Baca Juga: Pantun Remaja


3. Pantun Rakyat Jenaka

Pantun Rakyat Jenaka

Tipe pantun ini seringkali dipakai untuk mampu mencairkan suasana. Meskipun kadang digunakan untuk sindir menyindir, namun tetap mengasyikkan. Apalagi dikerjakan bareng dgn teman-sobat & saudara bersahabat.

Anak katak turun ke rawa

Lari dr kejaran badak

Bagaimana gue tak tertawa

Nenek-nenek menggunakan bedak

Jika dilihat isinya, pantun rakyat ini lebih mengarah pada tipe jenaka. Seperti yg dimengerti nenek-nenek seringkali tampil dgn dandanan yg tak terduga, mereka masih merasa cukup muda untuk memakai bedak yg tebal. ini membuat orang disekitarnya merasa geli & ingin menertawakannya.

Berderak-derak sangkutan dacing

Seperti putus dihimpit nampan

Bergerak-gerak kumis kucing

Melihat Tikus bawa senapan

Jika melirik ke kepingan isinya, sudah terperinci jikalau pantun ini merupakan sebuah pantun rakyat jenaka. Dimana dlm serpihan isinya disebutkan bila kucing seperti ketakutan melihat tikus membawa sebuah senapan. Tentu hal ini tak akan dijumpai di dunia aktual, sehingga akan terdengar lucu jika benar-benar terjadi.

Bagaimana pergi ke rawa

Kalau jalan penuh pasir

Bagaimana tak tertawa

Kepala Botak ingin disisir

Candaan dr pantun ini pribadi mengarah pada para pemilik kepala plontos alias tanpa rambut. Ini akan sangat menghibur apalagi jika memiliki mitra yg memiliki ciri fisik serupa.

Jika pantun ini disampaikan pada orang dgn kepala gundul reaksinya bisa banyak sekali macam tergantung pembawaannya. Oleh alasannya itu berhati-hati ketika ingin membawakan pantun yg satu ini.

Dongeng usang perihal kayangan

Cerita tentang para dewa

Gara-gara bangun kesiangan

Dia lupa pakai celana

Kejadian seperti dlm isi pantun tersebut mungkin saja pengalaman dr sang penulis. Saking terburu-buru alasannya adalah kesiangan, hingga terlupa akan menggunakan celana.

Alhasil pergi ke tempat tujuan tanpa menggunakan celana karena lupa. Kejadian tersebut memang cukup jarang terjadi, tetapi bukan mustahil untuk terjadi & bisa menjadi materi tertawaan sobat-sahabat.


4. Pantun Rakyat Persahabatan

Pantun Rakyat Persahabatan

Isi dr pantun ini biasanya bersuara tentang makna dr suatu persahabatan. Bagaimana membangun persahabatan yg baik dgn mitra-mitra baik yg begitu disayangi.

Pantun jenis ini pula terkadang mengajarkan bagaimana untuk menghadapi permasalahan yg terjadi dlm persahabatan.

Kalau ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang pagi

Kalau ada umur yg panjang

Boleh kita berjumpa lagi

Bagi yg pernah mengalami atau sedang memiliki teman dekat yg sungguh akrab pasti akan cukup relevan dgn pantun ini. Dibalik suatu konferensi pasti akan ada perpisahan, begitu juga dgn persahabatan. Tatkala berpisah dgn kawan atau saudara terdekat niscaya semua orang menghendaki untuk dipertemukan kembali suatu saat.

Hawa ingin menyaksikan bulan

Duduk menyepi di tengah taman

Akupun ingin berkenalan

Agar hidup banyak sobat

Menjalin pertemanan memang sungguh diharapkan oleh sebagian besar orang. Ini karena insan sendiri merupakan makhluk sosial yg tak terlepas dr peran manusia yang lain untuk bertahan hidup. Jadi, jangan sungkan apabila akan berkenalan dgn orang lain, begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: Pantun Rindu


5. Pantun Rakyat Pekerjaan

Pantun Rakyat Pekerjaan

Jenis pantun ini terdiri dari mengenai keluh kesah para pekerja dlm menjalani kehidupannya. Bagian isinya seringkali mengaitkan kehidupan yg dijalani dgn pekerjaan. Tak jarang memberikan semangat hidup untuk para pekerja agar selalu tulus dlm menjalaninya.

Sakit gigi makan kentang

Jangan makan yg berduri

Pergi pagi pulang petang

Mari bekerja sehari-hari.

Pantun rakyat ini mengisahkan hidup dr seseorang yg sehari-hari melakukan pekerjaan banting tulang. Bekerja mulai dr pagi hingga ke petang untuk mendapatkan rezeki. Meski begitu ia tetap semangat untuk menjalani hari-harinya.

Sawah luas di sisi lembah

Tanahnya subur di tempat rendah.

Bekerja itu amatlah indah

Karena bekerja yaitu ibadah


Penutup

Menggambarkan seseorang yg menikmati masa-masanya selama bekerja. Pantun ini mengajak orang yg bekerja untuk senantiasa bersyukur dgn pekerjaannya. Ini pula bisa menjadi pelecut semangat sebab mengingatkan jikalau bekerja pula merupakan suatu ibadah.

Itulah sedikit keterangan mengenai apa yg dimaksud pantun rakyat beserta acuan-contohnya. Intinya pantun mempunyai nilai yg lebih besar ketimbang sekedar seni & bahasa.

Pantun memiliki unsur-unsur yg cukup bernilai penting bagi kehidupan sosial warga Indonesia & menjadi budaya yg sudah diwariskan dengan-cara bebuyutan tak cuma untuk satu generasi.

Pantun Rakyat

  54+ Pantun Hujan : Lucu, Sambil Ngopi dan Gerimis Romantis