20 Ciri-Ciri Jamur (Fungi), Penjelasan dan Contohnya

Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yg pendek, mirip serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, & berkembang di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan ialah organisme yg lazim kita sebut sebagai jamur (jamur yg bantu-membantu bukan protista mirip jamur), & sebagian jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, namun kata fungi memiliki makna yg lebih luas.
atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan 20 Ciri-Ciri Jamur (Fungi), Penjelasan & Contohnya

Fungi atau jamur didefinisikan selaku kalangan organisme eukariotik, tak berpindah daerah (nonmotile), bersifat uniseluler atau multiseluler, memiliki dinding sel dr glukan, mannan, & kitin, tak berklorofil, mendapatkan nutrien dgn menyerak senyawa organik, serta meningkat biak dengan-cara seksual & aseksual.

Meskipun bentuk jamur mirip dgn tanaman, tetapi jamur tak memiliki daun & akar sejati & pula tak melakukan proses fotosintesis. Untuk itulah jamur digolongkan atau diklasifikasikan tersendiri alasannya tak mampu digolongkan dlm tumbuhan atau hewan. Nah, pada potensi kali ini kita akan membicarakan perihal ciri atau karakteristik jamur dengan-cara biasa yg membedakannya dgn tumbuhan & binatang. Silahkan kalian simak klarifikasi berikut.

Ciri-Ciri Jamur atau Fungi
Jamur adalah organisme unik yg lazimnya berlainan dr organisme eukariotik lain. Perbedaan itu dapat kita lihat pada struktur badan & cara hidupnya. Adapun ciri-ciri atau karakteristik jamur dengan-cara umum adalah selaku berikut.
 Jamur merupakan organisme eukariotik, artinya organela selnya sudah memiliki selaput atau membran inti. Jika dibandingkan dgn Protista, struktur jamur lebih kompleks. Oleh karena itu jamur tak diklasifikasikan ke dlm Kingdom Protista.
 Jamur tak mempunyai klorofil sehingga membuatnya tak mampu melakukan proses fotosintesis.
 Jamur bersifat heterotrof, artinya tak mampu menciptakan makanannya sendiri.
 Jamur ada yg bersel banyak (multiseluler) & ada yg bersel satu (uniseluler). Contoh jamur multiseluler yakni jamur merang & jamur tempe sedangkan jamur uniseluler umpamanya adalah jamur ragi atau yeast (Saccharomyces).
 Beberapa jamur ada yg bersifat dimorfisme, yakni mampu berubah bentuk sesuai kondisi lingkungan. Contohnya jamur Histoplasma capsulatum(dapat mengakibatkan tuberculosis pada insan) tumbuh wajar di tanah membentuk miselium, namun jika berada di dlm badan insan akan berupa uniseluler balasan peningkatan suhu & tersedia cukup makanan.
 Bentuk jamur ada yg makroskopis (dapat diperhatikan dengan-cara pribadi) & ada pula yg mikroskopis (cuma mampu diperhatikan dgn mikroskop).
 Bentuk & ukuran jamur sungguh beraneka ragam, ada yg berupa mirip lembaran, misalnya jamur kuping, & ada yg berupa seperti payung, misalnya jamur merang.
 Dinding sel jamur yang dibuat dr bahan kitin (chitine) yg merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini pula terdapat pada eksoskeleton hewan antropoda mirip laba-keuntungan & serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, namun fleksibel. Ini berlainan dgn tanaman lazim yg dinding selnya tersusun dr selulosa & bersifat kaku.
 Jamur belum mempunyai akar, batang, & daun sejati keseluruhannya disebut talus. Talus jamur ini ada yg membentuk struktur menyerupai akar, batang, & daun tumbuhan.
 Tubuh jamur terdiri dr filamen atau benang bercabang-cabang halus yg disebut hifa. Berdasarkan morfologinya, hifa jamur dibedakan menjadi tiga macam mirip yg ditunjukkan pada tabel berikut.
Jenis Hifa
Pengertian
Contoh Spesies
Hifa aseptat (senosit)
yakni hifa yg tak mempunyai sekat atau septum.
Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
Hifa septat uninukleus
yaitu hifa yg disusun oleh sel-sel berinti tunggal & memiliki sekat yg membagi hifa menjadi ruang-ruang, & setiap ruang memiliki satu inti sel.
Puccinia graminis.
Hifa septat multinukleus
yaitu hifa yg disusun oleh sel-sel berinti banyak & mempunyai sekat yg membagi hifa menjadi ruang-ruang, & setiap ruang memiliki inti sel lebih dr satu.
Nectria cinnabarina

 Hifa jamur berkumpul membentuk sebuah anyaman masa atau gumpalan yg disebut miselium (miselium = kumpulan beberapa hifa). Terdapat dua jenis miselium jamur, yaitu seperti yg diperlihatkan pada tabel berikut.
Jenis Miselium
Fungsi
Miselium vegetatif/somatik
Menyerap zat organik dr lingkungannya
Miselium reproduktif
Menghasilkan spora untuk perkembangbiakan

 Hifa jamur berbentuk benang-benang halus yg berisi protoplasma. Setiap hifa lebarnya antara 5  10 mikrometer.
 Sebagian jamur hifanya bersekat-sekat yg disebut septa.
 Beberapa jenis jamur pada kondisi lingkungan yg tak menguntungkan membentuk miselium yg membulat yg tahan kepada imbas lingkungan yg disebut sklerotia.

 Jamur mempunyai badan buah yg disebut sporofor. Tubuh buah inilah yg terlihat sehari-hari & bervariasi dlm ukuran, bentuk, warna, & ketahanan hidupnya.
 Jamur mendapatkan kuliner dengan-cara saprofit, parasitik & mutualistik. Berikut ini penjelasannya & umpamanya.
Jenis Jamur
Pengertian
Contoh Jamur
Saprofit
Yaitu jamur yg menyerap zat-zat makanan dr bahan organik yg telah mati, seperti pohon tumbang, bangkai binatang atau buangan organisme hidup
Ganoderma applanatum, Mucor mucedo, Rhizopus pylobolus, Auricularia polytricha
Parasitik
Yaitu jamur yg menyerap masakan dr sel-sel inang yg masih hidup. Jamur ini bersifat patogenik (mengakibatkan penyakit).
Puccinia graminis, Puccinia arachidis, Phakospora pachyrhizi
Mutualistik
Yaitu jamur yg pula menyerap masakan dr inangnya, namun jamur ini memberi keuntungan pada pasangannya (simbiosis mutualisme).
Mikoriza (simbiosis jamur dgn akar tanaman), Lichenes (simbiosis jamur & alga)

 Jamur yg bersifat benalu, mempunyai hifa haustorium yaitu hifa khusus yg digunakan untuk menyerap masakan dr inangnya.
 Jamur meningkat biak dengan-cara aseksual dgn pembentukan spora. Spora jamur ini berfungsi untuk mengembangkan spesiesnya dlm jumlah yg besar dgn lewat perantara angin atau air. Ada dua jenis spora jamur, yakni spora seksual & spora aseksual. Berikut ini penjelasannya.
Jenis Spora Aseksual Jamur
Konidiospora
Merupakan konidium yg terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yg berukuran kecil, bersel satu yg disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yg berskala besar & bersel banyak disebut makrokonidium.
Sporangiospora
Merupakan spora bersel satu yg terbentuk dlm kantung yg disebut sporangium, pada ujung hifa khusus. Ada dua macam sporangiospora yg tak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora & sporangiospora yg dapat bergerak karena mempunyai flagela yg disebut zoospora.
Oidium/artrospora
Yaitu spora bersel tunggal yg terbentuk alasannya adalah terputusnya sel-sel hifa.
Klamidospora
Merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, & sangat resisten kepada kondisi yg jelek. Spora ini terbentuk dr sel-sel hifa yg somatik.
Blatospora
Merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.
Jenis Spora Seksual Jamur
Askospora
Merupakan spora bersel satu yg terbentuk di dlm kantung yg dinamakan askus. Dalam setiap askus terdapat askospora
Basidiospora
Merupakan spora bersel satu yg terbentuk di atas struktur berbentuk gada yg dinamakan basidium.
Zygospora
Merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dr ujung-ujung dua hifa yg serasi yg dinamakan gametangia.
Oospora
Merupakan spora yg terbentuk dr pertemuan antara gamet betina (oogonium) & gamet jantan (anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer) & akan menciptakan oospora.

 Jamur pula dapat berkembang biak dengan-cara seksual tatkala terjadi perubahan kondisi lingkugan. Ada dua tahapan reproduksi seksual, yaitu plasmogami & kariogami. Perkembangan dengan-cara seksual merupakan salah satu ciri yg dijadikan dasar penjabaran jamur,
Tahapan
Reproduksi Seksual
Penjelasan
Plasmogami
Adalah penyatuan sitoplasma dua miselia yg berdekatan. Plasmogami akan menciptakan sebuah tahap dikariotik (n+n) karena nukleus haploid dr masing-masing induk membentuk pasangan, tetapi tak menyatu.
Kariogami
Adalah penyatuan dua inti haploid, menciptakan inti diploid (kromosom berpasang-pasangan). Sel diploid mengalami pembelahan meiosis eksklusif. Siklus hidup pada sebagian besar jamur meliputi tiga fase, yaitu haploid (n), dikariotik (n + n), & diploid (2n).

 Habitat jamur yakni di tempat-tempat yg lembab, kaya materi organik, & pH-nya agak asam. Selain itu, jamur pula mampu hidup di lingkungan yg kadar oksigennya rendah & lingkungan dgn rentang suhu tertentu. Berdasarkan suhunya, jamur dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
Jenis Jamur
Penjelasan
Mesofilik
yakni jamur yg berkembang optimum pada suhu 20°30°C.
Termofilik
yaitu jamur yg tumbuh optimum pada suhu di atas 50°C.
Psikrofilik
(Jamur Salju)
yakni jamur yg berkembang optimum pada suhu 0°C atau kurang.