Ada 2 jenis kegiatan mencar ilmu matematika di PAUD (Taman Kanak-kanak/KB/TPA/SPS) yaitu keahlian dasar berpikir matematis & desain matematika permulaan. Masing-masing jenis dibedakan lagi menjadi beberapa sub klasifikasi yg akan dibahas pada halaman ini, simak sampai simpulan ya mengingat ada kegiatan literasi pramatematika yg tidak boleh dlm pendidikan anak usia dini!
Daftar Isi
Anak PAUD Belajar Matematika
Belajar matematika di PAUD mampu menjadi cara yg menyenangkan bagi anak untuk berbagi keterampilan matematika mereka. Dengan memakai banyak sekali acara & permainan, anak-anak dapat mengerti & menguasai desain-rancangan matematika dgn lebih baik.
Kegiatan mencar ilmu matematika di PAUD meliputi aneka macam faktor. Salah satu yg terpenting adalah mengembangkan keahlian dasar berpikir matematis seperti menyortir & mengasosiasi. Anak-anak diajarkan cara menjumlah & membagi angka dgn memakai aneka macam alat bantu visual, mirip baud kerajinan, kartu angka, & bagan. Mereka pula diajarkan untuk mengenali bentuk-bentuk geometris & mengetahui simbol & sifat-sifat matematika.
Kegiatan mencar ilmu matematika di PAUD pula tergolong mendapatkan korelasi antara berbagai desain matematika & memakai keterampilan matematika dlm masalah kehidupan konkret. Pendekatan ini menolong anak-anak menghubungkan desain matematika dgn situasi di dunia kasatmata & memahami bagaimana matematika dapat dipakai untuk memecahkan duduk perkara.
Kegiatan mencar ilmu matematika di PAUD pula meliputi berbagi kemampuan berpikir kritis & logis. Anak-anak diajarkan untuk berpikir dengan-cara logis & kritis saat memecahkan persoalan, melakukan generalisasi, & mengambil keputusan. Mereka pula didorong untuk memecahkan duduk perkara dgn cara yg berlawanan, menggunakan taktik berpikir inovatif & inovatif.
1. Keterampilan Dasar Berfikir Matematis
Pemahaman terhadap matematika meliputi beberapa desain dasar yg saling berkaitan. Konsep-konsep dasar ini merupakan kerangka penting untuk membangun pengertian terhadap matematika dengan-cara lebih mendalam. Bagi anak usia dini konsep-desain matematika harus diterangkan dgn cara yg konkrit & adanya keterlibatan dengan-cara pribadi. Konsep-rancangan dasar yg dapat dipakai dlm pembelajaran untuk anak usia dini meliputi:
a) Mencocokkan (Matching)
Kegiatan mencocokan (matching) yakni anak diajak untuk mencari kekerabatan dgn melihat kesamaan dr ciri-ciri yg terlihat , contohnya mencocokan berdasarkan warna, fungsi, ukuran, bahan pembuatnya, & kegiatan mencocokan yg tertinggi mampu dijalankan mencocokan desain dgn lambang bilangan.
b) Mengklasifikasi / Mengelompokkan
Klasifikasi yakni kegiatan untuk memilih, memilah yg kemudian dilanjutkan dgn mengelompokan benda atau kejadian yg mempunyai kesamaan. Kesamaan yg dimaksud mampu berbentukkesamaan bentuk, warna, ukuran, jenis, tekstur, fungsi, bahan, & bahkan suasana atau kegiatan. Pada saat anak melaksanakan pengelompkan ia belajar untuk berpikir analitis, bikin kekerabatan & mengungkapkan ide melalui proses mengamati persamaan & perbedaan. Adapun tahapan yg dilalui oleh seorang anak pada dikala melakukan pengelompokan yakni:
c) Mengurutkan
Kegiatan mengurutkan yakni membandingkan lebih dr 2 (dua) benda atau suasana kemudian diurutkan berdasarkan ciri-cirinya. Pada saat mengurutkan anak melakukan proses mencari persamaan, menggolongkan kemudian diurutkan. Pengurutan melibatkan ciri-ciri ukuran, panjang, tinggi berat, jumlah dsb.
2. Konsep Matematika Permulaan
Setelah anak cekatan dlm berfikir matematis, anak lebih siap untuk mempelajari desain matematika lebih jauh. Konsep matematika terdiri dengan-cara bilangan, aljabar, geometri, pengukuran & analisis data.
a) Bilangan
Salah satu desain matematika yg utama yaitu bilangan. Bilangan terdiri atas nominal yaitu menandakan nama bilangan ordinal, menunjukan pada urutan bilangan, & cardinal menandakan set bilangan. Konsep bilangan pertama kali yg dipelajari anak yakni pengembangan kepekaan bilangan (number sense). Peka terhadap bilangan berarti tak sekedar mengkalkulasikan akan namun anak paham perihal bilangan dr rancangan hingga lambang bilangan.
b) Aljabar
Identifikasi pola yg nanti mampu berkembang untuk pengenalan rancangan aljabar pada anak dimulai dgn menyortir, menggolongkan, membandingkan, & menyusun benda-benda berdasarkan bentuk, jumlah, & sifat-sifat lain, serta mengenal, menggambarkan, & memperluas teladan akan memberi pinjaman pada pemahaman anak-anak perihal penggolongan.
Mengidentifikasi & menciptakan contoh dihubungkan dgn penggolongan & penyortiran. Pola ada bermacam-macam, yaitu: (1) contoh berulang mirip AB-AB atau ABC-ABC. Pola berulang terkadang dilakukan oleh guru dlm kegiatan meronce; contohnya: pola AB- AB merah – hijau – merah – hijau. Atau membuat acuan dgn bentuk geometri dgn contoh ABC-ABC’ segitiga – lingkaran – persegi – segitiga – bulat – persegi. (2) pola bertumbuh mirip AB, ABB, ABBB, ABBBB, & pola bekerjasama contohnya 1 anak 2 mata, 2 anak 4 mata & seterusnya. Pada anak usia Taman Kanak-kanak teladan yg dikenalkan cuma tanpa teladan berulang, sedangkan contoh bertumbuh & hubungan akan dikembangkan pada usia yg lebih tinggi.
c) Geometri
Pengenalan geometri pada anak diawali dgn memperkenalkan rancangan ruang. Konsep ruang yaitu; arah posisi (atas-bawah, kiri- kanan dsb), bidang (datar, miring, tegak), & jarak & kecepatan (cepat-lambat, jauh-dekat).
Selanjutnya membangun konsep geometri pada anak dilaksanakan dgn mengidentifikasi bentuk-bentuk dua dimensi (sisi empat, bundar, segitiga, persegi, layang-layang) & tiga dimensi (bola, kerucut & silinder). Anak mampu diajak untuk menilik bangunan & menggolongkan gambar-gambar yg mempunyai bentuk geometri sejenis.
d) Pengukuran
Pengukuran merupakan upaya menggunakan sesuatu, contohnya angka yg dilekatkan pada benda untuk memastikan kuantitas fisik. (eg. panjang, tinggi, berat & volume) & menggunakan direct method (pengukuran eksklusif) & prosesnya disebut dgn iterasi. Pengukuran non fisik memakai indirect method (pengukuran tak langsung).
Contoh pengukuran tak pribadi yaitu suhu & waktu. Tatkala anak mempunyai peluang untuk pengalaman-pengalaman langsung untuk mengukur, menimbang, & membandingkan ukuran benda-benda, mereka belajar konsep pengukuran. Melalui pengalaman ini anak mengembangkan sebuah dasar kuat dlm desain-rancangan pengukuran.
e) Analisis Data
Analisis data yakni menghidangkan keterangan numerik dengan-cara visual. Grafik memiliki judul & identitas pada setiap bagiannya. Kemampuan yg mendukung anak untuk mengetahui analisis data yakni, mengelompokkan & pengukuran merupakan dasar untuk mengetahui probabilitas & analisis data.