1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan ke masjid, sebagaimana disampaikan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang mampu meniadakan dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya wahai rasululloh. Beliau berkata: menyempurnakan wudhu saat era sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu shalat satu ke shalat lainnya, alasannya adalah hal itu yaitu ribath” (HR Muslim dan Al Tirmidzi).
Juga dalam sabda dia lainnya:
“Jika seseorang berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat sholat dengan niatan hanya untuk sholat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus satu dosa” (HR. Al Tirmidzi).
2. Puasa hari Arafah dan A’syura’, dalilnya:
“Nabi Bersabda Shallallahu’alaihi Wasallam: Puasa hari Arafah aku berharap dari Allah untuk menghapus setahun yang sebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari A’syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang sudah lalu” (HR. At Tirmidzi dan di-shahih-kan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ no. 3853)
3. Shalat Tarawih di bulan Ramadhan, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Siapa yang menegakkan romadhon (shalat tarawih) dengan dogma dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang sudah kemudian” (Muttafaqun ‘Alaihi)
4. Haji yang mabrur, dengan dalil:
“Siapa yang berhaji kemudian tidak berkata keji dan berbuat kefasikan maka kembali mirip hari ibunya melahirkannya” (HR. Al Bukhari)
dan sabda beliau:
“Haji mabrur kesudahannya hanyalah surga” (HR. Ahmad).
5. Memaafkan hutang orang yang merepotkan membayar, dengan dalil:
“Dari Hudzaifah ia berkata Allah mengundang seorang hambaNya yang Allah karuniai harta. Maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu lakukan didunia? Ia menjawab: Wahai Rabb kau telah menganugerahkanku hartaMu kemudian saya bermuamalah dengan orang-orang. Dan dulu akhlakku adalah memaafkan, sehingga aku dulu membuat lebih mudah orang yang mampu dan menunda pembayaran hutang orang yang merepotkan membayar. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak darimu maka maafkanlah hambaKu ini” (HR. Muslim).
6. Melakukan kebaikan sesudah berbuat dosa, dengan dalil:
“Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etika yang mulia” (HR Al Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 97.)
7. Memberi salam dan berkata baik, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Sesungguhnya termasuk alasannya mendapatkan ampunan yakni menawarkan salam dan berkata baik” (HR Al Kharaithi dalam Makarim Al Akhlak dan di-shahih-kan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shahihah, no. 1035)
8. Sabar atas musibah, sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: Sungguh Aku kalau menguji seorang hambaKu yang mukmin, lalu dia memujiku atas ujian yang aku timpakan kepadanya, maka ia berdiri dari daerah tidurnya tersebut higienis dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya” (HR Ahmad, dan dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 144).
9. Menjaga shalat lima waktu dan jum’at serta puasa Ramadhan, dengan dalil sabda Rasulullah:
“Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at dan Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besar” (HR Muslim)
10. Mengumandangkan adzan, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Seorang Muadzin diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranya” (HR Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shahih AL Jaami’ no. 1929)
11. Shalat wajib, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
”Apa usulan kalian sekiranya ada sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian, beliau mandi setiap hari 5 kali, apakah tersisa kotorannya? Mereka (para Sahabat) berkata:”Tidak tersisa dari kotorannya sedikit pun.”Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”itu mirip shalat lima waktu, menjadi sebab Allah hapus dosa-dosa.”(HR.al-Bukihari dan Muslim. Lihat Fathul Bari 2/11)
12. Memperbanyak sujud, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Hendaklah kau memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kau sekali sujud terhadap Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dan meniadakan satu kesalahanmu (dosa)” (HR Muslim).
13. Shalat malam, dengan dalil:
“Hendaklah kalian sholat malam, alasannya adalah dia yakni akhlak orang yang sholeh sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri terhadap Robb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa” (HR Al Haakim, dan dihasankan Al Albani dalam Irwa’ Al Ghalil 2/199).
14. Berjihad dijalan Allah, dengan dalil:
“Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutang” (HR Muslim)
15. Mengiringi haji dengan umrah, dengan dalil:
“Iringi haji dengan umroh, alasannya mengiringi antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana Al Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besi” (HR Ibnu Majah dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2899)
16. Shadaqah, dengan dalil:
“Jika kau menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jikalau kau menyembunyikannya dan kau berikan terhadap orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kau sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu lakukan” (QS. Al Baqarah: 271)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun bersabda:
“Shadaqah menghapus dosa mirip air memadamkan api” (HR Ahmad, Al Tirmidzi dan selainnya dan di-shahih-kan Al Al Bani dalam Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)
17. Menegakkan aturan pidana sesuai syariat Islam, dengan dalil:
“Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya aturan pidana maka dihapus dosa tersebut” (HR Al Haakim dan dishohihkan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ no,2732)
18. Membaca dzikir-dzikir penghapus dosa,
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , ia bersabda:
« مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا. غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ ».
”Barang siapa yang ketika mendengar adzan membaca:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا
maka akan diampuni dosanya.(Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 4/331)
Dan barang siapa yang membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
dalam sehari 100 kali, dihapuskan kesalahannya meskipun seperti buih di lautan. (HR. al-Bukhari dan Muslim. Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 17/20)
Dan dalam Shahih Muslim juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
« مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».
“Barang siapa yang bertasbih selesai shalat 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir 33 kali maka itu 99 kali dan menggenapkannya seratus dengan kalimat:
diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di bahari.”(Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 5/99)
Dari Mu’adz bin Anas (dari bapaknya) radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barang siapa yang makan kemudian membaca:
(Segala puji bagi Allah yang sudah memberi makan saya dan memberi rizki tanpa daya dan kekuatanku), diampuni dosanya yang sudah kemudian.” (HR.at-Tirmidzi, dihasankan oleh al-Albani rahimahullah)
Dan barang siapa yang menggunakan pakaian kemudian membaca:
(Segala puji bagi Allah yang sudah memberi pakaian kepadaaku dan memberi rizki tanpa daya dan kekuatanku), diampuni dosanya yang telah kemudian.”(HR.Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Sumber :
http://www.alsofwah.or.id/cetakhadits.php?id=203
Artikel UstadzKholid.Com