Pada awalnya, semua makhluk hidup bersel dikategorikan ke dlm dua kalangan utama, yaitu organisme Prokariotik & Eukariotik. Dan semua organisme prokariotik dimasukkan ke dlm kingdom monera. Bakteri yg tergolong dlm kingdom monera merupakan organisme prokariotik yg paling dikenal. Pada tahun 1970, didapatkan organisme prokariotik jenis gres di mana organisme ini mempunyai karakteristik yg berbeda dgn bakteri dlm hal komposisi DNAnya.
Karena mempunyai ciri yg berlainan, maka organisme tersebut tak mampu dimasukkan ke dlm kingdom monera bareng dgn kuman. Oleh alasannya itu, kingdom monera dipecah menjadi dua yakni kingdom Archaebacteria & kingdom Eubacteria. Namun “Archaebacteria” bukanlah ungkapan yg tepat untuk menyebut organisme gres ini alasannya mereka bergotong-royong bukanlah bakteri.
Karena bukan kuman, maka organisme yg masuk dlm kingdom Archaebacteria disebut dengan Archae. Kelompok archae dianggap selaku organisme yg paling primitif di planet ini. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membicarakan perihal perbedaan karakteristik antara Archaebacteria dgn Eubacteria. Namun sebelum itu, kita akan membicarakan apalagi dulu pengertian dr Archaebacteria & Eubacteria.
Pengertian Archaebacteria
Archaebacteria yakni organisme uniseluler yg ditemukan di lingkungan yg ekstrim seperti bahari dalam, sumber air panas, basa atau air asam. Semua lingkungan ekstrim tersebut merupakan kondisi lingkungan pertama pada dikala planet bumi gres terbentuk & Archaebacteria yg diketahui sebagai organisme tertua memiliki toleransi kepada lingkungan ekstrim tersebut. Terdapat tiga filum Archaebacteria, yakni metanogen, halofil & termoasidofil.
Metanogen mampu menghasilkan gas metana (CH4) & bersifat anaerob obligat. Metanogen dapat ditemukan di terusan pencernaan insan & beberapa binatang lainnya. Halofil, sesuai namanya, mampu ditemukan di lingkungan berkadar garam tinggi seperti Laut Mati & Great Salt Lake. Sedangkan termoasidofil mampu hidup di lingkungan asam & temperatur atau suhu yg tinggi mirip kawah vulkanik pada gunung-gunung berapi.
Pengertian Eubacteria
Eubacteria merupakan semua jenis bakteri kecuali Archae & mempunyai struktur yg lebih kompleks dr Archae. Eubacteria mampu hidup dlm keadaan yg keras maupun normal. Umumnya perumpamaan “bakteri” dipakai untuk menyebut Eubacteria & mampu didapatkan di mana-mana. Eubacteria dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sesuai dgn beberapa karakteristik biasa , diantaranya:
Eubacteria mampu diklasifikasikan menjadi tiga filum, yaitu cyanobacteria, spirochetes & proteticobacteria. Cyanobacteria mempunyai pigmen klorofil seperti pada tanaman & tak memiliki flagela. Spirochet adalah kuman panjang & ramping serta mempunyai gerakan memutar. Sedangkan proteoticbacteria termasuk kuman gram konkret & bersifat aerob atau anaerob, namun sebagian besar bersifat anaerob.
Perbedaan Archaebacteria dgn Eubacteria
Baik Archaebacteria maupun Eubacteria, mereka merupakan golongan mikroorganisme bersel tunggal yg biasanya disebut prokariotik. Perbedaan utama antara Archaebacteria dgn Eubacteria yaitu kalau Archaebacteria biasanya ditemukan pada kondisi lingkungan yg ekstrim sedangakan Eubacteria dapat ditemukan di manapun. Berikut ini daftar perbedaan kedua organisme tersebut dengan-cara lebih detail
Tabel Perbandingan Karakteristik Antara Archaebacteria dgn Eubacteria
No
|
Karakteristik
|
Archaebacteria
|
Eubacteria
|
1
|
Sebutan
|
Bakteri purba atau kuman primitif
|
Bakteri sejati atau basil yg sebenarnya
|
2
|
Ukuran
|
Archaebacteria soliter mempunyai diamteri 0,1 – 15 μm
|
Eubacteria soliter memiliki diamteri 0,5 – 5 μm
|
3
|
Bentuk
|
Bola, batang, piring, datar atau berbentuk persegi
|
Kokus, basil, vibrio, atau filamen
|
4
|
Kompleksitas
|
Lebih sederhana di dlm kelompoknya
|
Lebih kompleks dr Archaebacteria
|
5
|
Habitat
|
Lingkungan yg ekstrim
|
Di segala kawasan di bumi
|
6
|
Dinding sel
|
Tersusun atas pseudo peptidoglikan
|
Peptidoglikan yg terdiri dr asam muramic
|
7
|
Membran lipid
|
Ikatan eter, bercabang, rantai alifatik yg mengandung fosfat D-gliserol
|
Rantai asam lemak yg berikatan ester & mengandung fosfat L-gliserol
|
8
|
RNA Polimerase
|
Terdiri atas pola subunit yg kompleks ibarat dgn RNA polimerase pada eukariot
|
Terdiri atas pola subunit yg sederhana
|
9
|
tRNA (RNA transfer)
|
Tidak ada timin padalengan TψC tRNA, serta menjinjing metionin
|
Timin ada di sebagian besar tRNA & menenteng N-formil metionin
|
10
|
Introns
|
Ada
|
Tidak ada
|
11
|
Reproduksi
|
Pembelahan biner, tunas & fragmentasi
|
Pembelahan biner, tunas, fragmentasi, & spora
|
12
|
Siklus Kreb/glikolisis
|
Tidak menunjukkan adanya glikolisis atau siklus Kreb
|
Menunjukkan adanya glikolisis & siklus Kreb
|
13
|
Jenis
|
Metanogen, Halofil, Termofil
|
Gram faktual & Gram negatif (baca: Perbedaan kuman Gram aktual & negatif)
|
14
|
Pengaruh streptomisin
|
Pertumbuhan tak terhambat
|
Petumbuhan terhambat
|
15
|
Contoh
|
Halobacterium, Lokiarchaeum, Thermoproteus, Pyrobaculum, Thermoplasma danFerroplasma
|
Mycobacteria, Bacillus, Sporohalobacter, Clostridium danAnaerobacter
|
Referensi:
Demikianlah postingan wacana perbedaan karakteristik atau ciri antara Archaebacteria dgn Eubacteria dlm bentuk tabel lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. apabila terdapat kesalahan dlm penulisan aksara, kata atau kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya & sampai jumpa di postingan selanjutnya.