Daftar Isi
14 TAHUN: DAMAI TANPA KEADILAN ?
Diusia 14 tahun Perjanjian Damai GAM-RI, ternyata selama ini kita cuma merayakan euforia semata yang bahwa kata dunia Perdamaian Aceh yaitu suatu kesuksesan besar dan pantas menjadi teladan bagi negara lain dalam penyelesain pertentangan. Apakah ini cuma “Bunga Tidur” yang muncul setelah melihat banyak sekali “Film” layar lebar?
Padahal realita dari akar rumput sungguh bertolak belakang dengan hal besar yang digaung-gaungkan diluar sana. Mimpi yang indah membuat kita semakin lelap tertidur dalam waktu yang cukup panjang. Hembusan angin sepoi-sepoi yang terus menggelitik indera pendengaran terasa hingga ke ubun-ubun.
Setelah 14 tahun lelap dalam mimpi, tiba-datang tersentak jiwa beranjak raga duduk diatas hamparan tikar dan terjaga bahwa alam nyata tidak seindah bunga tidur yang menyajikan aneka macam kesenangan dan kebahagiaan. Begitulah kita dibuai tanpa sadar hingga pada sebuah saat kita terbagun dari mimpi panjang tadi.
Proses demi proses kita lalui, dengan aneka macam lika-liku cerita layaknya sebuah film layar lebar yang diperankan oleh pemeran-bintang film ulung ibu kota yang cukup lihai melakonkan cerita aktual episode demi episode yang pada realitanya itu hanyalah sebuah film. Aktor-pemeran tadi kesudahannya menjadi idola dikarenakan telah sukses menciptakan filmnya laris ditonton kurang lebih nyaris 5 juta penonton.
Alkisah, kesepakatan itu hanyalah mimpi yang direalisasikan dengan aneka macam episode film layar lebar. Beginilah nasib MoU Helsinki, euforia telah membuat kita lupa akan maknanya yang haqiqi. Ternyata selama ini kita hanyalah penonton.
Apakah saat-saat ini akan membuat kita tetap menjadi penonton? Ataukah kita yang hendak menjadi sutradara untuk mengganti mimpi panjang tadi menjadi positif? Waallahualam bissawab!
Semoga para syuhada mendapat tempat yang pantas disisi Allah SWT. Kepada anak yatim, para janda dan hebat waris korban yang ditinggalkan serta para mantan kombatan akan menerima perlindungan dari Allah SWT dengan mengetuk hati para pemimpin semoga terus memperhatikan kaum yang lemah.
14 Tahun Damai Tanpa Keadilan, Oleh: Felix Rodriguez |
MAKNA SEBUAH KEMERDEKAAN
Kemerdekan itu bukan cuma terbebas dari belenggu penjajahan negara luar tetapi juga terbebas dari segala bentuk intimidasi baik yang tiba dari luar maupun negeri sendiri.
Banyak orang mampu mengartikan kata merdeka sesuai persepsinya. Merdeka mampu diartikan terbebas dari penjajahan, namun ada juga yang memaknai terbebas dari segala bentuk intimidasi bagi rakyat.
Dijajah dan ditipu oleh bangsa lain itu hal wajar , namun bila dikhianati oleh bangsa sendiri, itu hal yang sungguh hebat.