13+ Komponen-Bagian Puisi (Unsur Intrinsik, Ekstrinsik, Fisik Dan Batin)

Unsur-komponen puisi – Puisi menjadi sebuah karya sastra yang diminati semua kalangan. Adapun pengertian puisi secara lazim ialah suatu karya sastra yang mengandung komponen irama, ritma, diksi, lirik dan memakai kata kiasan dalam setiap baitnya untuk membuat estetika bahasa yang padu.

Karya puisi mengandung nilai estetika tersendiri. Orang yang menciptakan puisi disebut sebagai penyair puisi. Puisi bisa dibedakan menjadi dua jenis, adalah puisi lama dan puisi terbaru. Tiap jenis puisi pasti memiliki karakteristik masing-masing satu sama lain.

Beberapa karakteristik dan ciri-ciri puisi antara lain penulisan dalam bentuk bait yang terdiri dari baris-baris, diksi yang dipakai bersifat kias dan indah, penggunaan majas sungguh dominan, pemilihan diksi memikirkan rima dan saja serta setting, latar dan tokoh tidak ditonjolkan dalam pengungkapan.

Dalam puisi, terdapat juga bagian-unsur pembentuknya, baik unsur intrinsik puisi maupun bagian ekstrinsik. Apa sajakah unsur-komponen puisi?

unsur-unsur puisi

Unsur-Unsur Puisi dan Penjelasannya

Unsur-komponen puisi ialah komponen-elemen yang membentuk suatu puisi. Terdapat dua macam unsur puisi ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Unsur intrinsik membentuk dari dalam, sementara komponen ekstrinsik membentuk dari luar.

Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi yakni unsur-bagian pembangun puisi dari dalam. Terdapat dua jenis unsur intrinsik puisi yakni unsur fisik dan unsur batin puisi.

Unsur Fisik Puisi

Unsur fisik puisi termasuk unsur intrinsik puisi. Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan fasilitas -sarana yang dipakai oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum ada 6 unsur fisik puisi adalah diksi, imaji, kata nyata, gaya bahasa/majas. rima/irama dan topografi/perwajahan.

  Pemahaman Majas Berdasarkan Para Hebat Beserta Penjelasannya [Lengkap]

1. Diksi

Diksi ialah penyeleksian kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi yaitu bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sungguh penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.

2. Imaji

Imaji yakni komponen yang melibatkan penggunaan indra insan, mirip imaji pandangan, imaji suara dan sebagainya. Imaji mampu dibagi menjadi tiga, adalah imaji bunyi (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).

3. Kata Konkret

Kata kongkret ialah kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata kasatmata bersifat imajinatif sehingga menimbulkan imaji, biasanya bekerjasama dengan kata kiasan atau lambang.

4. Gaya Bahasa/Majas

Gaya bahasa atau majas ialah penggunaan bahasa yang bersifat seperti membangkitkan dan menimbulkan makna konotasi dengan memakai bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering dipakai Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.

5. Rima/Irama

Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada tamat baris puisi. Sementara ritma ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.

6. Tipografi/Perwajahan

Tipografi atau perwajahan ialah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali aksara besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.

Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi juga termasuk dalam bagian intrinsik. Yang dimaksud bagian batin puisi merupakan hal-hal terkait unsur batin dalam pembacaan puisi. Secara biasa ada 4 komponen batin puisi ialah tema, rasa/feeling, nada/suasana dan amanat/tujuan.

1. Tema

Tema ialah unsur utama pada puisi karena tema berhubungan bersahabat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut.

  Monolog : Pengertian, Sejarah, Karakteristik, Jenis dan Contohnya

2. Rasa/Feeling

Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok problem yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa bersahabat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman dan psikologi penyair.

3. Nada/Suasana

Yang dimaksud nada atau situasi pada puisi adalah perilaku penyair kepada pembacanya. Nada berafiliasi dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada angkuh, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.

4. Amanat/Tujuan

Pada puisi, amanat atau tujuan ialah pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat mampu ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara eksklusif atau tidak pribadi.

Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi ialah bagian-unsur pembentuk puisi yang membangun dari luar. Adapun yang tergolong komponen ekstrinsik puisi antara lain yaitu unsur biografi, unsur nilai dan bagian kemasyarakatan.

1. Unsur Biografi

Unsur biografi termasuk salah satu bagian ekstrinsik puisi. Yang dimaksud unsur biografi merupakan latar belakang atau riwayat hidup dari penyair puisi. Tentunya pengalaman hidup dari penyair akan menghipnotis karya puisi yang diciptakan.

2. Unsur Nilai

Unsur ekstrinsik puisi berikutnya yakni bagian nilai. Dalam puisi senantiasa mengandung komponen nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi bisa berbentuknilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.

3. Unsur Masyarakat

Unsur ekstrinsik puisi terakhir adalah unsur kemasyarakatan. Yang dimaksud komponen masyarakat ini adalah kondisi dan situasi sosial ketika puisi ini dibuat. Unsur penduduk mampu berupa kondisi lingkungan sekitar sampai situasi politik sebuah negara yang bersangkutan.

Nah demikian tumpuan unsur-komponen puisi dan penjelasannya, mencakup komponen intrinsik puisi dan komponen ekstrinsik puisi. Tiap-tiap bagian pembentuk puisi memiliki definisi dan ciri-ciri masing-masing yang membentuk satu kesatuan karya puisi tersebut.

  Pengertian Konjungsi