13+ Jenis-Jenis Paragraf Beserta Arti Dan Penjelasannya [Lengkap]

Jenis-jenis paragraf dan misalnya – Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang berisikan kalimat utama dan kalimat penjelas. Paragraf menjadi bagian dan komponen penting dalam karya tulis dan sastra. Terdapat aneka macam macam-macam paragraf dilihat dari letak kalimat utamanya atau menurut isinya.

Secara lazim pengertian paragraf yakni karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat dengan asumsi utama sebagai pengendaliannya dan anggapan penjelas selaku pendukungnya. Paragraf juga disebut alinea. Baris pertama paragraf umumnya menjorok ke dalam.

Paragraf terdiri dari 1 kalimat utama berisi pokok anggapan utama serta beberapa kalimat penjelas yang berisi pokok fikiran penjelas yang pertanda gagasan utama paragraf. Gagasan utama pada paragraf menjadi topik inti yang dijelaskan oleh kalimat-kalimat lainnnya.

Terdapat beberapa jenis-jenis paragraf yang ada. Pembagian macam-macam paragraf mampu didasarkan pada letak kalimat terutama atau menurut isi dan tujuannya. Jenis-jenis paragraf yang ada ini bisa kita temui pada banyak sekali karya tulis dan sastra.

Di bawah ini akan diterangkan jenis-jenis paragraf dan contohnya, dibahas secara lengkap beserta pengertian dan penjelasan tiap kategori.

(baca juga jenis-jenis surat)

jenis-jenis paragraf

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

Ada 4 macam-macam paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya, adalah paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf adonan serta paragraf ineratif.

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi ide pokok atau kalimat utamanya berada di permulaan paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan dikembangkan dari pernyataan umum ke khusus.

Jenis paragraf deduktif diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok anggapan utama, lalu dilanjutkan oleh kalimat-kalimat penjelasnya.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif yaitu paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat terutama berada di final paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan dikembangkan dari pernyataan khusus ke lazim.

  Contoh Dialog Bahasa Jawa Menggunakan Basa Krama Alus

Jenis paragraf induktif diawali oleh kalimat-kalimat penjelas dan kemudian diakhiri oleh kalimat utama yang berisi pokok fikiran utama paragraf.

3. Paragraf Campuran

Paragraf adonan yakni adonan antara paragraf deduktif dan induktif. Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat utama, kemudian lalu disertai oleh kalimat-kalimat penjelasnya dan terakhir diakhiri oleh kalimat utama lagi.

Artinya terdapat dua kalimat utama yang terletak di permulaan paragraf dan ditegaskan kembali di selesai paragraf. Sementara bab tengah-tengahnya adalah kalimat-kalimat penjelasnya.

4. Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah kebalikan dari paragraf campuran. Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat-kalimat penjelas, kemudian dibarengi oleh kalimat utama paragraf dan kemudian dilanjutkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas.

Artinya letak kalimat utama yang mengandung pokok anggapan utama paragraf ini terdapat di bab tengah-tengah dari sebuah paragraf.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya

Ada 5 macam-macam paragraf menurut isinya, adalah paragraf narasi, paragraf deskriptif, paragraf eksposisi, paragraf alasan serta paragraf persuasi.

1. Paragraf Narasi

Paragraf narasi yaitu paragraf yang menceritakan suatu kisah atau kejadian secara berurutan dan kronologis. Paragraf narasi bisa dibagi menjadi dua yakni paragraf narasi kejadian untuk menceritakan suatu insiden serta paragraf narasi runtut dongeng untuk menyebarkan urutan langkah-langkah hingga menciptakan sesuatu.

Ciri-ciri paragraf narasi di antaranya ialah terdapat alur kisah, tokoh, setting dan konflik serta tidak memiliki kalimat utama secara tetap.

Terdapat dua jenis-jenis paragraf narasi ialah:

  • Paragraf narasi ekspositoris, berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif.
  • Paragraf narasi sugestif, mengisahkan sebuah hasil rekaan, imajinasi atau khayalan pengarang.

2. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan kata-kata yang bisa merangsang indra pembaca. Dalam paragraf ini, penulis ingin membuat pembaca seperti mampu melihat, mendengar maupun mencicipi apa yang sedang mereka baca.

Ciri-ciri paragraf deskriptif di antaranya yaitu menggambarkan sebuah benda, daerah, atau situasi tertentu, penggambaran dilaksanakan dengan melibatkan panca indra serta menerangkan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk dan kondisi secara jelas.

Dalam paragrafi deskripsi terdapat dua acuan pengembangan paragraf yang ada ialah:

  • Pola spasial
  • Pola sudut pandang. Terdapat 2 jenis teladan sudut pandang yaitu :

    • Sudut pandang subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dan diikuti opini penulis.
    • Sudut pandang objektif, menggambarkan objek apa adanya tanpa opini penulis.

3. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan, menyampaikan, mengajarkan, dan pertanda suatu topik kepada pembaca dengan tujuan memberi info sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Ciri-ciri paragraf eksposisi di antaranya ialah memaparkan definisi atau langkah-langkah dan sistem tertentu, mengguakan gaya bahasa yang informatif, mengumumkan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra serta lazimnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana terkait sebuah topik.

Terdapat beberapa jenis-jenis paragraf eksposisi di antaranya adalah:

  • Paragraf eksposisi definisi, paragraf yang memberikan klarifikasi isu dengan menfokuskan pada karakteristik topik.
  • Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam golongan kategori-kategori.
  • Paragraf eksposisi proses, paragraf yang menerangkan tindakan dan metode sebagai petunjuk proses pembuatan, penggunaan atau cara-cara tertentu.
  • Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf yang dikembangkan dengan memakai citra sederhana atau bentuk faktual dari sebuah ide dan ilustrasi.
  • Paragraf eksposisi kontradiksi, paragraf yang berisi ihwal sebuah pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
  • Paragraf eksposisi berita, paragraf yang berisi pemberitaan tentang suatu insiden, umumnya banyak didapatkan pada koran dan surat kabar.
  • Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf yang pertanda ide atau topik dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
  • Paragraf eksposisi analisis, paragraf yang membagi persoalan dari ide utama menjadi beberapa sub-bab yang dikembangkan secara berurutan.

4. Paragraf Argumentasi

Paragraf alasan yakni paragraf yang memberikan inspirasi, gagasan atau pendapat penulis dengan dibarengi bukti dan fakta kasatmata. Tujuan dari paragraf argumentasi yakni untuk meyakinkan pembaca terkait ide dan usulan tersebut benar dan terbukti.

Ciri-ciri paragraf alasan di antaranya yaitu menjelaskan suatu usulan supaya pembaca percaya, menampung fakta untuk menerangkan pendapatnya, menggali sumber ide dari sebuah pengamatan dan observasi serta terdapat kesimpulan pada penutupnya.

Terdapat 3 jenis-jenis paragraf argumentasi ialah:

  • Paragraf alasan pola analogi yang berupa akal sehat induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
  • Paragraf alasan teladan generalisasi yang berupa akal budi induktif dengan cara mempesona kesimpulan secara lazim menurut data-data yang ada.
  • Paragraf argumentasi acuan korelasi sebab akhir yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, hingga pada kesimpulan yang menjadi balasan.

5. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi yaitu suatu bentuk paragraf yang bermaksud membujuk dan mensugesti pembaca supaya mau berbuat sesuatu sesuai dengan yang tertera pada paragrafnya. Penulis menyertakan bukti data dan fakta untuk mampu mensugesti pembaca.

Ciri-ciri paragraf persuasi di antaranya ialah idenya berasal dari anggapan manusia, harus bisa menyebabkan doktrin pembaca, sebisa mungkin menyingkir dari pertentangan serta memerlukan fakta dan data yang akurat dan konkret sesuai isi paragraf.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya

Ada 3 macam-macam paragraf menurut fungsi dan maksudnya, yakni paragraf pembuka, paragraf penghubung serta paragraf epilog.

1. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka yakni paragraf yang berada di awal suatu karya tulis. Jenis paragraf pembuka berfungsi sebagai pengantar dan pengenalan isi kepada pembaca.

Isi dari paragraf pembuka yaitu pengirim dari isi bacaan atau karya tulis yang dijabarkan dengan lengkap pada paragraf-paragraf selanjutnya.

2. Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung yakni paragraf yang berada di tengah-tengah sebuah karya tulis. Jenis paragraf penghubung berfungsi sebagai penghubung antara paragraf pembuka dan paragraf epilog.

Isi dari paragraf penghubung ialah inti dari karya tulis itu sendiri. Segala sesuatu terkait inti dan ihwal dari suatu karya ada pada paragraf penghubung.

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup yaitu paragraf yang berada di final sebuah karya tulis. Jenis paragraf epilog berfungsi sebagai epilog suatu karya tulis itu sendiri.

Isi dari paragraf epilog yakni kesimpulan, ringkasan, saran atau komentar penulis dari bacaan yang telah dijabarkan di paragraf-paragraf sebelumnya.

Demikianlah rujukan jenis-jenis paragraf dan misalnya beserta penjelasannya lengkap. Memang terdapat banyak jenis paragraf, namun tiap jenis mesti tetap mempunyai ciri-ciri utama paragraf sebagai syarat sebuah paragraf itu sendiri.