Rasulullah SAW bersabda pada Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu:
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah gue beritakan kepadamu wacana sebaik-baik perbendaharaan seorang laki-laki, yakni istri shalihah yg bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, & bila ia pergi si istri ini akan mempertahankan dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
Siapakah istri shalihah yg layak diteladani para muslimah? Apakah ia berparas menawan, jadi hartawan, mungkin berkedudukan gemilang, & nasab keturunan yg terpandang ataukah yg sarat kemuliaan, kasih sayang & kecintaan pada suaminya? Wanita shalihah di dlm rumah bisa disebut “Menteri Dalam Negeri” yg menertibkan keuangan rumah tangga, mempertahankan kehormatan keluarga & mendidik anak lebih bertaqwa.
Dambaan seorang muslim yg akan membangun mahligai rumah tangga dgn sarat cita-cita supaya pondasi kehidupan rumah tangga menjadi keluarga yg samara. Sehingga bisa ditumbuhkan rasa saling ta’awun (tolong-menolong), saling memahami, saling menghargai & saling mengingatkan mengabdi pada Ilahi.
Impian seorang muslim yg mulia adalah meminang seorang perempuan shalihah yg mampu menjadi naungan & daerah curhat selagi istirahat bagi suami dr penat & pengorbanan hidup yg berat. Harapannya yg indah yakni kelak akan lahir dr rahim seorang wanita shalihah keturunan yg shalih, mendoakan kedua orang renta & mengenal tauhid sehingga menjadi qurratu a‘yun (penyejuk mata) baginya. Demikian harapan seorang muslim sejati yg dirajutnya dgn istiqomah, meminta pada Ar-Rabbul A‘la (Allah Yang Maha Tinggi) agar dimudahkan segala urusannya.
Namun tentunya apa yg menjadi dambaan seorang muslim ini tak akan terwujud dgn baik terkecuali bila perempuan yg dipilihnya untuk menemani hidupnya hingga kematian menjemputnya ialah perempuan shalihah. Karena hanya wanita shalihah yg mampu menjadi teman hidup yg bahwasanya dlm suka maupun sedih, yg akan menolong & mendorong suaminya untuk taat pada Allah SWT. Hanya dlm diri perempuan shalihah tertanam aqidah islamiyah, akhlaqul karimah & mendidik anak menjadi shalih & shalihah.
Berikut sebagian sifat-sifat istri shalihah yg patut diteladani:
- Istri yg dapat men”design” suaminya bertutur kata lembut & mengucapkan kata romantis nan manis. Misalnya: senantiasa memakai panggilan yg istimewa & Istimewa.
- Istri yg selalu taat & patuh terhadap perintah suami selagi bukan perintah untuk bermaksiat & menyimpang dr hukum islam.
- Istri yg dapat memahami perasaan suami, senantiasa mengiringi dgn doa & semangat, mengalir bareng rasa emosi yg lembut & sarat perasaan.
- Istri yg mempunyai sifat qona’ah, ridla atas dukungan suami kepadanya, sedikit maupun banyak, hal itu memperlihatkan pada istri untuk selalu bersyukur pada Yang Maha Pemberi Rizqi. Karena rizqi ada pada kekuasaan Allah bukan pada tangan suami.
- Istri yg senantiasa istiqomah dlm mempertahankan kemuliaan budi pekerti, menampakkan akhlaqul karimah baik di dlm rumah maupun bermuamalah.
- Istri yg mampu berterima kasih pada suami atas pesan tersirat & kebaikan yg sudah diperbuatnya. Hal ini mampu melahirkan rasa cinta, kasih sayang, rasa peduli & curahan kebaikan & kemuliaan. Misalnya: selalu mengucapkan terima kasih bila ditolong dlm aktivitas, terima kasih bila diberi serpihan pesan tersirat yg menarik .
- Istri yg mampu mengatur problem rumah tanggaunya dgn baik & benar, meminimalisir & memenej keuangannya dengan-cara pilih-pilih, efektif & produktif. Misalnya: menciptakan laporan mengenai belanja harian, menyisakan untuk tabungan guna masa depan.
- Istri yg mampu mendidik bawah umur sepenuh jiwa disertai hati yg nrimo & sejuk sehingga mereka menjadi generasi yg shalih & shalihah, istiqomah, akhlaqul karimah, & taat beribadah. Misalnya: memberi dorongan pada anak untuk sholat bersama suami di masjid, menawarkan kalimat-kalimat tauhid biar anak menyimpannya dlm memori semenjak dini.
- Istri yg tak memperlihatkan rasa gembira di atas rasa dukacita suaminya & tak pula merasa sedih jikalau suami merasa senang gembira, hal ini mampu menjadi rasa kebersamaan, rasa saling memberikan perhatian & mengingatkan dlm kebaikan. Misalnya: dikala suami sakit ataupun sedang terkena petaka maka istri tak terlihat besar hati atau senang.
- Istri yg mempertahankan kebersihan diri untuk senantiasa tampil indah & bersih di dlm rumahnya sebab ia memahami keindahan & kebersihan itu lebih infinit daripada keelokan. Misalnya; memberishkan ruang tamu, ruang keluarga sebelum suami pulang beraktivitas.
- Istri yg dapat mempertahankan belakang layar suami & rumah tangganya di saat Allah menguji dgn kenikmatan ataupun kesusahan. Misalnya: tatkala sedang dlm pertengkaran maka seharusnya bertanya & berkonsultasi dgn orang yg bertaqwa sehingga rahasia rumah tangga terjaga.
- Istri yg dapat berinteraksi baik & benar dgn pihak keluarga suami, khususnya ibu alasannya adalah dialah manusia yg paling dekat suami, seorang ibu yg mendidik & mengarahkan anak menjadi suami shalih & bertanggung jawab. Misalnya: senantiasa beramah tamah & bertutur kata santun saat mengatakan dgn mertua.
Alangkah bahagianya wanita shalihah tahu betapa besar hak suaminya. Sifat-sifatnya yg layak diteladani niscaya rumah tangga kehidupannya berbahagia & menjadi teladan bagi kaum muslimah yang lain.
“Jadilah istri shalihah yg memiliki arti kebaikan dlm mahligai rumah tangga. Dan jadikanlah rumah tangga bertemapermadani sakinah, mawaddah wa rahmah”
Wallahu A’lam.