close

11+ Tarian Jawa Barat: Sejarah, Properti, Pola Lantai dan Gerakan

Tarian Jawa Barat – Membicarakan tari tarian Indonesia memang tak pernah habis alasannya setiap tempat, tergolong Jawa Barat memiliki tarian tradisional sendiri.

Tidak cuma Jaipong, ternyata Jawa Barat mempunyai beragam tarian yang lain. Contoh tarian Jawa Barat yang lain yakni tari topeng, tari merak, tari ketuk tilu, tari buyung, & lain-lain.

Bahkan, tari daerah Jawa Barat mempunyai karakteristik tersendiri yg membedakannya dgn tarian tradisional kawasan lain.

Misalnya, mulai dr gerak tari, kostum penari yg dikenakan, hingga iringan musiknya. Sebelum mengetahui bermacam-macam tarian Jawa Barat, simak ulasan mengenai karakteristiknya berikut ini:

Tarian Jawa Barat


Karakteristik Tarian Jawa Barat

Berbeda dgn tempat lain, Jawa Barat mempunyai gaya khas tersendiri. Tari ini kerap disebut sebagai tarian Sunda alasannya adalah berasal dr Jawa Barat.

Secara biasa , karakteristik tariannya yakni mempunyai gerakan yg ringan, rapat, & pula cepat. Karakteristik tari yg dibawakan oleh penari wanita, biasanya sangat bertenaga, enerjik, lincah, serta erotik.

Selain itu, ciri khas lainnya yaitu adanya gerakan yg sangat kuat pada pinggul & pula pangkal bagi penari wanita. Untuk penari laki-laki, pada umumnya gerakannya terinspirasi dr koreografi ataupun gerakan pencak silat.

Selain gerakannya, karakteristik dr tarian Jawa Barat yakni adalah dr segi kostum yg dikenakan oleh para penari. Biasanya penari akan mengenakan busana yg mempunyai warna-warna jelas & cerah.

Selain itu, ada pula aksesoris yg melengkapinya, mirip sesumping, Garuda mungkur, sampur, & lain sebagainya. Hal yg membedakan tari tradisional daerah ini dgn tarian lain yakni iringan musiknya.

Pada tari Jawa Barat, musik yg digunakan untuk mengiringi penari ialah alat musik gamelan khas Jawa Barat. Selain itu, melodi yg dibawakan pula lebih enerjik, sesuai dgn gerakan penari.

Baca Juga: Tarian Jawa Tengah


Contoh Tarian Jawa Barat

Setelah mengetahui aneka macam ciri khas dr tari Jawa Barat, kini saatnya mengenali macam-macam tariannya. Pasalnya, ada banyak jenis tari dr Jawa Barat,

Mulai dr tari jaipong, tari topeng, tari ketuk tilu, & banyak lainnya. Jika ingin tau apa saja tarian Jawa Barat, berikut ini adalah ulasannya:

1. Tari Jaipong

Tari Jaipong

Ini yaitu tari tradisional yg sungguh terkenal di Jawa Barat & sangat lazim dipentaskan di banyak sekali acara maupun kegiatan.

Tari ini diciptakan sekitar tahun 1960-an oleh Gugum Gumbira alasannya terinspirasi dr kesenian penduduk Jawa barat, seperti ronggeng, kliningan, & ketuk tilu. Ciri khas tari ini terdapat pada gerakannya yg bersemangat & iramanya cepat.

Ada empat gerakan utama pada tarian ini, yakni bukaan, pencugan, ngala, & mincit. Iringan musik pada tarian ini menggunakan instrumen tradisional, seperti rebana, gendang, kecapi, rebab, gong, & kecrek. Kemudian, sinden pula acap kali mengirim alunan musiknya.

2. Tari Topeng

Tari Topeng Kelana

Sesuai namanya, tarian yg berkembang di Cirebon ini memakai properti utama, yakni topeng untuk menutupi wajah penari.

Selain tari topeng kelana yg terkenal, ada beragam jenis tari topeng lain, mirip topeng panji, samba, rumyang, & tumenggung. Kelima jenis tari topeng ini disebut pula dgn Topeng Panca Wanda.

Tiap jenis tarian topeng mempunyai bentuk & warna topeng yg berbeda-beda. Selain itu, masing-masing tari topeng pula memiliki gerakan, ekspresi, & makna tarian yg berlawanan.

Secara umum, tarian Jawa Barat ini mengisahkan tentang perjalanan hidup manusia. Mulai dr kelahiran manusia, fase bawah umur, masa remaja, fase remaja sampai sifat marah yg ada pada manusia.

3. Tari Merak

Tari Merak

Untuk tari tradisional asal Bandung, Jawa Barat ini diciptakan pada tahun 1955 oleh Raden TjeTje Somantri. Awalnya tarian ini diciptakan untuk program penyambutan para utusan Konferensi Asia Afrika.

Gerakan tarian ini merepresentasikan gerak gerik burung merak jantan yg sedang memikat burung merak betina.

Pada tari ini, irama musik yg mengiringi yaitu gamelan laras salendro dgn lagu Macan Ucul. Seiring berjalannya waktu, tarian ini menjadi tari kekinian sehingga gerakan tariannya tak ada yg terikat & berdasarkan kreasi sendiri.

Baca Juga: Tarian Jawa Timur

4. Tari Sampiung

Tari Sampiung

Disebut sebagai tari sampiung karena judul lagu pengiringnya sama dgn nama tarian ini. Alat musik pengiring dr tari sampiung yakni Tarawangsa, yg bentuknya ibarat kecapi kecil & dibunyikan dgn cara digesek.

Banyak orang menyebut tari ini yakni tari Jentreng alasannya salah satu alat alat musik karawitan Sunda yg dikenalkan yaitu Jentreng.

Tarian ini kerap dipentaskan tatkala upacara budbahasa, mirip Rebo Wekasan, Pesta Panen, Seren Taun, & lain-lain. Umumnya tarian ini dipentaskan dengan-cara tertutup, misalnya di dlm pendopo maupun bale.

5. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu

Nama tarian Jawa Barat ini berasal dr alat musik pengiringnya yakni bonang atau 3 ketuk. Pasalnya, alat musik ini mampu mengeluarkan 3 bunyi, yakni gendang kecil, gendang besar, & pola rebab.

Masyarakat Sunda zaman dulu, mementaskan tarian ini selaku perwujudan rasa syukur & bentuk kegembiraan dlm menyambut hari panen padi.

Namun, sebelum tarian ini menjadi tari perayaan hari panen, pada zaman penjajahan Belanda, tarian ini berfungsi selaku fasilitas hiburan. Kini tarian dipentaskan di aneka macam acara, mirip ijab kabul, pameran tari, & lain-lain.

6. Tari Sintren

tari sintren

Selain tari topeng, Kota Cirebon pula mempunyai tarian terkenal lainnya yakni tari sintren. Pada pementasannya, tarian ini sarat akan unsur magis sehingga penari pun harus dipersiapkan sebaik mungkin.

Penari tarian ini haruslah penari perempuan yg masih gadis & dlm kondisi suci. Bahkan, sebelum melaksanakan pementasan, penari mesti melakukan puasa.

Pada permulaan tarian, sang dukun akan membakar menyan & membaca mantra, kemudian dimulailah musik pengiring. Kemudian, penari mengenakan busana khusus & menggunakan kaca mata hitam. Seluruh tubuh penari diikat & dimasukkan ke dlm kurungan ayam.

Kemudian, di dlm kurungan tersebut, penari melepaskan ikatan & setelah kurungannya dibuka, penari lalu melakukan gerakan tari.

Ketika menari, penonton akan melemparkan duit pada penari & penari akan pingsan. Penari akan mengunjungi penonton yg menunjukkan uang untuk berterima kasih & ini artinya proses tarian sudah simpulan.

7. Tari Ronggeng Gunung

Tari Ronggeng Gunung

Berasal dr Pangandaran, Jawa Barat, tarian ini dibawakan oleh 6 sampai 10 penari. Peralatan musik yg dipakai yakni tiga buah ketuk, kendang, & gong.

Kemudian, nyanyian yg mengiringi tarian ini berkisah perihal kesedihan Dewi Samboja yg ditinggalkan Rada Anggalarang.

Pada masa dahulu, tarian ini dipentaskan saat upacara adab pertanian. Namun, sekarang tarian ini digelar di banyak sekali macam acara, seperti khitanan, akad nikah, & lain-lain. Tari ini begitu interaktif karena penari seringkali mengajak penontonnya untuk ikut serta menari.

Baca Juga: Unsur Tari

8. Tari Buyung

Tari Buyung

Ini adalah tarian Jawa Barat yg asalnya dr Kuningan & diciptakan oleh Emilia Djatikusumah. Pada masa dulu tarian ini digelar tatkala adanya peringatan upacara akhlak Seren Taun atau upacara panen padi. Dengan begitu, tarian ini memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan atas hasil dr panen padi.

Karakteristik dr tari buyung yakni para penari menenteng buyung, atau benda ibarat kendi di atas kepalanya. Hal tersebut menggambarkan kebiasaan masyarakat Kuningan tatkala pergi ke sungai yg terletak di Pancoran Ciereng dgn menjinjing buyung.

9. Tari Ronggeng Bugis

Tari Ronggeng Bugis

Nama lain dr tarian yg berasal dr Kota Cirebon ini yakni tari telik sandi. Tarian ini kental dgn bagian komedi alasannya adalah kostum yg dipakai mirip badut dgn dekorasi yg lucu & ibarat seperti pantomim. Apalagi tarian ini dibawakan oleh penari laki-laki sehingga tarian ini terkadang memancing gelak tawa penonton.

Pada mulanya tarian ini terinspirasi dr Pasukan Telik Sandi, yakni sebuah kalangan yg dibuat atas inisiatif Sunan Gunung Jati. Beliau membentuk kelompok tersebut sebagai agen rahasia wilayah Pajajaran yg dilaksanakan orang Bugis yg ada di Cirebon.

10. Tari Kamonesan

Tari Kamonesan

Penari tarian Jawa Barat ini berjumlah 8 orang, yakni 4 pria & 4 perempuan. Kostum penari berwarna cerah, mirip hijau, kuning, biru, & merah.

Keunikan tarian ini terdapat pada bakul yg dibawa penari perempuan yg menggambarkan kehidupan perempuan Sunda yg hendak ke sawah. Kemudian, penari pria mengibarkan selendang seakan-akan menyambut kedatangan penari perempuan.

Tarian ini menjadi lebih hangat & hidup sebab adanya iringan alat musik suling, gamelan khas Sunda, & gendang. Pasalnya, tarian ini menggambarkan bagaimana penduduk Sunda menjalani kehidupan keseharian.

11. Tari Wangsa Suta

Tari Wangsa Suta

Berasal dr Sukabumi, tarian ini dibawakan oleh beberapa penari pria. Pasalnya, kisah tarian ini adalah mengenai pertempuran Wangsa Suta.

Yakni seorang cowok yg membuka lahan yg akan menjadi Kota Sukabumi. Tujuan membuka lahan yaitu untuk menyanggupi syarat untuk menikah dgn Nyi Pudak Arum.

Dalam prosesnya, Wangsa Suta mesti berperang dgn utusan Demang Kartala, yakni penculik Pudak Arum. Gerakan tarian ini sungguh tegas & membentuk formasi pertempuran sesuai ceritanya.

Kostum yg digunakan berwarna kuning dgn rancangan & atribut khas Sunda. Iringan musiknya mirip dgn musik bali, tetapi terdapat extra suling.


Penutup Artikel Tarian Jawa Barat

Itulah ulasan yg menawan ihwal 11 tarian Jawa Barat yg bisa dijadikan acuan. Semua tarian tersebut kerap digelar di berbagai pertunjukkan sampai kini.

Baik untuk upacara adab, penyambutan tamu, program ijab kabul, maupun kesibukan lainnya. Dengan begitu, tari-tarian tersebut akan tetap lestari & tak hilang tergerus zaman.

Tarian Jawa Barat

  Tari Tango dari Argentina : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai