Pada dasarnya, islam mengajarkan setiap orang bagi atau mampu juga dikatakan untuk berbuat kebaikan. Karena setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Perbuatan baik ataupun tidak baik, kelak tidak akan ada yang lepas dari yang namanya hisab (perhitungan amal). Namun kelak ada segolongan kita-kita yang tak akan dihisab oleh Allah di pengadilan hari akhir zaman. Kalau hukum di dunia ini penuh yang dengannya manipulasi serta ketidakadilan, maka tiada yang mau selamat dari pengadilan Allah kelak di darul baka. Semua amal perbuatan serta anggota tubuh akan menjadi saksi yang tak akan ada kebohongan dalam kesaksiannya. Baca pun 7 Golongan yang Akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat
Meskipun Allah sudah begitu terang menandakan ihwal pertanggungjawaban setiap perbuatan yang di lakukan dalam kitab suci yang diwahyukan kepada RasulNya, masih saja tidak sedikit kita-kita yang condong menentukan tindakan tidak baik daripada kebaikan. Semua itu lantaran menyatunya ruh yang dengannya jasad yang bersifat material menimbulkan terbentuk entitas gres yang disebut kita-kita yang dengannya kesatuan dimensi ruhaniah serta jasad lahiriah. Dengan menyatunya jasad yang dengannya ruh menjdai wujud fase ke hidup-an di dunia, maka karena efek lingkungan serta hawa nafsu dalam dirinya, kita-kita makin jauh tidak lagi mengenang ke hidup-an akhirat serta Tuhan.