Siapa yg tak mengenal coklat? Coklat merupakan makanan ataupun minuman hasil dr proses pengolahan biji kakao. Dulunya olahan ini cuma bisa dimakan oleh kelompok ningrat saja, namun saat ini, coklat sudah menjadi primadona di banyak sekali belahan dunia. Coklat bahkan menjadi makanan atau minuman yg ikonik di beberapa program-acara besar.
Awalnya, coklat atau olahan biji kakao disantap oleh suku-suku di Amerika seperti Aztec & Maya. Columbus yg merupakan penjelajah Spanyol berhasil menenteng pulang olahan coklat ke Spanyol & memberikannya pada para darah biru.
Ternyata, mereka sangat menyukai coklat! Akhirnya, produk olahan ini menyebar ke seluruh Eropa & karenanya dunia. Sekarang, siapa pun mampu menyantap coklat, tak cuma bangsawan saja.
Tingginya usul coklat di dunia menciptakan negara-negara bersaing untuk mampu menciptakan coklat sebanyak-banyaknya. Benar saja, perdagangan kakao dunia sangatlah menguntungkan. Produksi komoditas ini dapat menjadi salah satu sumber devisa bagi suatu negara.
Berikut ini 10 negara penghasil coklat terbesar di dunia yg dapat memproduksi puluhan ribu sampai jutaan ton materi baku coklat setiap tahunnya.
Daftar Isi
Kolombia (56.808 ton)
Negara yg terletak di benua Amerika kepingan Selatan ini memperlihatkan kejutan dgn terus berkembangnya bikinan coklat mereka. Perbaikan & modernisasi proses pengolahan biji kakao di Kolombia sudah bisa menciptakan negara ini menggeser meksiko dlm 10 negara penghasil coklat paling besar di dunia.
Petani & pemerintah disana berafiliasi untuk menciptakan industri coklat di Kolombia kian maju. Lahan-lahan perkebunan yg kurang produktif mulai dialihkan & ditanami pohon kakao. Jika ini terus berlanjut dengan-cara konsisten, bukan tak mungkin bikinan kakao Kolombia akan meroket beberapa tahun kedepan.
Produksi kakao kolombia tercatat sebesar 56 ribu ton. Mayoritasnya tentu saja dijual ke pasar kakao internasional yg kemudian akan dibeli & diolah menjadi produk coklat oleh perusahaan-perusahaan besar mirip Delfi atau Nestle.
Penjualan kakao sendiri merupakan salah satu sumber devisa luar negri Kolombia yg senantiasa bertumbuh dr tahun ke tahun. Oleh lantaran itu, selain mensejahterakan para petani kakao, jual beli ini pula mampu mensejahterakan negara Kolombia.
Republik Dominica (86.599 ton)
Negara yg terletak di kepulauan Karibia ini merupakan salah satu negara yg berfokus pada bikinan komoditas pertanian ekspor. Salah satu komoditas yg diunggulkan yaitu bijh kakao yg nantinya mampu diolah menjadi coklat.
Dalam menciptakan coklat, Republik Dominika berupaya menegaskan proses buatan dr biji kakao dikerjakan dgn cara yg ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, Republik Dominika pula sungguh mengamati kemakmuran para petani yg berdedikasi tinggi, sehingga negara ini memegang sertifikat FairTrade dlm hal produksi kakao.
Produk Fairtrade yg dihasilkan adalah produk yg sudah diperiksa oleh organisasi perdagangan global untuk menegaskan bahwa petani mendapatkan kompensasi atau imbalan yg pantas untuk tumbuhan mereka.
Hasilnya ialah para petani akan jauh lebih makmur lantaran mereka mendapatkan harga jual yg jauh lebih baik. Selain itu, mereka pula akan bisa menginvestasikan duit tersebut untuk memperbaiki perlengkapan & infrastruktur pertanian mereka, sehingga meningkatkan produktivitas.
Namun, banyak negara yg agak enggan untuk memakai fair trade ini lantaran akan meminimalkan penghasilan bagi para pengolah serta pengepul biji kakao. Dikhawatirkan hal ini dapat mematikan industri coklat suatu negara.
Tapi, upaya pro-petani & pengamanan lingkungan ini bukannya menghalangi industri coklat Republik Dominika malah justru menjadikannya makin berkembang. Dengan produksi sekitar 86 ribu ton biji kakao setiap tahunnya, negara ini berhasil menempati posisi ke 9 dr 10 negara penghasil coklat terbanyak di dunia.
Peru (121.825 ton)
Beberapa tahun ke belakang negara yg berada di pegunungan Andes ini diketahui selaku salah satu penghasil coklat paling besar di dunia. Iklim yg ada di daerah ini sangat cocok untuk menumbuhkan tanaman coklat.
Namun gres-baru ini, produksi coklat di Peru sudah mulai menurun. Hal ini dikarenakan banyak petani yg beralih menanam tanaman koka. Tanaman ini dipilih petani karena cocok dgn iklim disana & harganya yg cukup tinggi.
Fakta tersebut diperkuat dgn adanya pikiran bahwa Peru telah menjadi produsen tanaman koka terbesar di dunia. Lebih dr 60.000 hektar lahan digunakan untuk koka. Sedangkan, hanya sekitar 48.000 hektar lahan saja yg dipakai untuk memproduksi biji kakao penghasil coklat.
Meskipun begitu, dgn luas lahan sekitar 48 ribu hektar, Peru masih bisa menjadi salah satu negara penghasil kakao paling besar di dunia lho! Negara ini menghasilkan sekitar 121 ribu ton kakao setiap tahunnya.
Sayangnya, lantaran produksinya terus menurun, bisa saja di masa depan, Peru akan kehilangan gelarnya sebagai salah satu negara penghasil kakao paling besar di dunia. Tetapi, negara ini akan menemukan gelar gres, yakni selaku produsen koka paling besar di dunia.
Jika kalian belum tahu, koka sendiri yaitu salah materi dasar kokain yg kemudian dapat diolah menjadi zat adiktif lainnya. Tentu saja, barang ini bernilai jual mahal lantaran dianggap illegal di aneka macam negara.
Ekuador (205.955 ton)
Negara yg terletak di benua Amerika serpihan selatan ini adalah salah satu negara dgn industri kakao terbesar di dunia. Terdapat banyak sekali petani yg menanam bijih kakao & pengolah yg mengolahnya menjadi coklat & bahan turunan lainnya.
Salah satu alasan yg mendasari hal ini yaitu terdapat budaya penanaman coklat & bijih kakao yg sudah ada semenjak zaman dahulu kala. Hal tersebut dibuktikan dgn ditemukannya jejak-jejak kakao dlm tembikar keramik yg berasal dr tahun 3.300 SM oleh para arkeolog.
Ekuador mungkin bukan penghasil coklat paling besar pertama di dunia, tetapi banyak mahir yg beropini bahwa coklat Ekuador mempunyai mutu paling baik di dunia. Tingginya kualitas & harga jual coklat di Ekuador membuat para petani menyebut biji kakao mereka sebagai ‘Emas Hitam’.
Dengan produksi sekitar 205 ribu ton kakao per tahun, Ekuador berhasil menempati posisi ke 8 negara penghasil kakao paling besar di dunia. Kakao sendiri merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Ekuador yg menghadirkan banyak sekali devisa.
Brazil (235.809 ton)
Permintaan dunia akan biji kakao sebagai materi baku pembuatan olahan coklat setiap tahunnya semakin meningkat. Sayangnya hal ini tak dimanfaatkan oleh Brazil. Sejak tahun 1998, negara yg terletak di benua Amerika bagian Selatan tersebut selalu mengalami penurunan dlm hal buatan coklat.
Ini disebabkan karena masyarakat Brazil lebih memilih untuk mengonsumsi sendiri coklat yg dihasilkan. Selain itu, Brazil pula sedang meningkatkan bikinan biodiesel & produk turunannya. Oleh lantaran itu, perhatian pada sektor kakao tak terlalu tinggi.
Menurut pemerintah Brazil, penurunan bikinan coklat tersebut diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2024 nanti. Tidak coba-coba, penurunan bikinan tersebut bisa mencapai 15,7%.
Saat ini Brazil masih termasuk dlm 10 negara penghasil coklat paling besar di dunia dgn jumlah produksi 235.809 ton. Meksipun begitu, bukan tak mungkin dlm bertahun-tahun kedepan, Brazil akan kehilangan gelarnya selaku salah satu negara penghasil kokoa paling besar di dunia.
Kamerun (295.208 ton)
Kamerun saat ini sudah berkembang menjadi salah satu produsen coklat paling besar di dunia. Negara yg terletak di benua Afrika ini mampu menciptakan sekitar 295.208 ton coklat setiap tahunnya.
Kamerun sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan bikinan tahunannya supaya dapat masuk ke dlm tiga produsen terbesar di dunia. Hal ini terjadi lantaran kokoa dirasa merupakan salah satu komoditas ekspor yg paling menguntungkan sektor agrikultur Kamerun.
Terlepas dr semua itu, industri coklat di Kamerun sedang dlm ancaman. Pengelolaan tanaman coklat yg jelek sudah mengakibatkan banyak pohon kakao Kamerun telah melewati usia bikinan.
Jika hal ini terus berlanjut, maka petani coklat disana akan kesulitan dlm meningkatkan jumlah produksinya. Oleh lantaran itu, intervensi pemerintah & investasi pada sektor kakao sungguh dibutuhkan untuk meningkatkan bikinan & produktivitas negara ini.
Nigeria (328.263 ton)
Negara-negara di Benua Afrika memang sangat mendominasi industri coklat di dunia. Salah satu diantaranya yaitu Nigeria, suatu negara yg terletak di Afrika Barat & memiliki iklim tropis/sub-tropis.
Coklat ialah komoditas ekspor terpenting & terbesar kedua setelah minyak bumi di negara yg satu ini. Sebelum kemerdekaan Nigeria, coklat menghasilkan lebih dr 90 persen devisa di Nigeria.
Dengan buatan tahunannya yg mencapai 328 ribu ton, Nigeria berada di posisi keempat dlm 10 negara penghasil coklat terbesar di dunia. Mayoritas penduduk Nigeria menggantungkan penghidupan sehari-harinya pada buatan coklat. Sebuah laporan gres-gres ini memperlihatkan bahwa empat belas dr 36 negara cuilan di Nigeria merupakan penghasil coklat.
Akan tetapi, ada beberapa hal yg di sayangkan dlm industri coklat di Nigeria, salah satunya yaitu tak adanya kesetaraan gender. Di Nigeria petani laki-laki dgn perempuan mempunyai upah yg berlainan walaupun melakukan pekerjaan yg sama.
Hal ini disangka disebabkan oleh sentimen produktivitas dimana buruh tani laki-laki dianggap mempunyai produktivitas yg lebih tinggi & tenaga yg lebih banyak. Oleh lantaran itu, jasanya lebih dihargai dibandingkan dgn petani wanita.
Indonesia (659.776 ton)
Coklat ialah salah satu komoditas pertanian yg paling vital di Indonesia. Selain sawit, coklat merupakan salah satu kekayaan alam unggulan negara ini. Hal tersebut lah yg membuat pemerintah berupaya terus berbagi buatan coklat.
Dalam 25 tahun terakhir, industri coklat di Indonesia telah mengalami kemajuan yg luar biasa. Saat ini, Indonesia mengklaim memiliki lebih dr 1,5 juta hektar perkebunan yg berkonsentrasi pada budidaya tanaman kakao.
Perkembangan pesat bikinan coklat di Indonesia memiliki efek baik pada ekonomi masyarakat utamanya petani. Bagaimana tidak? Sekitar 87,4 % perkebunan dikelola sendiri oleh para petani, & hanya 12,6 % yg dikontrol pemerintah maupun swasta.
Karena mayoritas perkebunan kakao dimiliki oleh pribadi, perkembangan industri kakao pastinya akan berimplikasi eksklusif pada kemakmuran masyarakat sekitar. Oleh karena itu, ada insentif yg cukup besar bagi pemerintah untuk mendorong & meningkatkan produktivitas industri kakao di Indonesia.
Indonesia pula merupakan salah satu produsen kakao terbesar di dunia lho! Dengan luas lahan sekitar 1,5 juta hektar, negara ini berhasil memproduksi 659 ribu ton kakao setiap tahunnya. Sebuah angka yg sungguh besar.
Ghana (883.652 ton)
Bagi Ghana, Kakao yakni ekspor pertanian utama & salah satu tumbuhan komersial yg sungguh penting bagi perekonomian nasionalnya. Negara yg terletak di Afrika ini merupakan salah satu negara yg sektor pertaniannya sudah cukup maju.
Dengan buatan kakao lebih dr 800.000 ton per tahunnya, Ghana dapat berbangga diri sebagai produsen kakao paling besar kedua di dunia. Ghana pula merupakan eksportir terbanyak kedua dr produk yg dikonsumsi dengan-cara luas ini.
Saat ini, lebih dr 800.000 keluarga petani tersebar di enam wilayah berlawanan di Ghana. Tanaman ini menciptakan lebih dr 2 miliar US dollar devisa bagi Ghana & masyarakat-penduduk pedesaannya.
Bagi pemerintah Ghana, hasil tersebut mempunyai banyak arti lantaran menghasilkan jumlah yg besar & sungguh menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi disana.
Selain itu, jual beli kakao pula mampu menghemat kesenjangan sosial & kemiskinan yg ada di Ghana. Hal ini terjadi lantaran masyarakat Ghana bergantung pada pertanian ini untuk penghasilan mereka sehari-hari.
Pantai Gading (2.034.000 ton)
Menurut banyak sekali sumber, ekonomi di Pantai Gading sebagian besar mengandalkan sektor pertanian. Salah satu komoditas unggulan sektor pertanian pantai gading adalah biji kakao.
Dengan produksi tahunan lebih dr 2 juta ton, Pantai Gading menduduki peringkat pertama negara penghasil coklat terbesar di dunia. Besarnya buatan coklat di Pantai Gading, membuat negara ini mampu mensuplai sekitar 30% kebutuhan coklat di dunia.
Ekspor kakao & produk coklat sendiri merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan negara Afrika ini. Banyak petani yg menggantungkan penghidupan sehari-harinya pada industri pengolahan coklat.
Untungnya, banyak perusahaan-perusahaan besar di dunia yg membeli coklatnya eksklusif dr negara Afrika ini. Oleh lantaran itu, kita tahu bahwa kakao yg dibuat oleh Pantai Gading memiliki kualitas yg tinggi & diandalkan oleh aneka macam perusahaan.
Itulah tadi daftar 10 negara penghasil coklat terbesar di dunia yg bisa ananda pahami. Banyaknya undangan coklat di dunia membuat produsen-produsen coklat harus mengembangkan cara budidaya & pengolahan, agar jumlah coklat yg dihasilkan semakin meningkat.