Dalam melakukan kerja ilmiah, Anda harus mempunyai perilaku ilmiah atau perilaku yg sesuai dgn kaidah ilmu wawasan. Sikap ini penting supaya Anda dapat menjadi penyelidik atau peneliti di bidang sains khususnya biologi yg baik & menghasilkan karya yg baik. Sikap ini tak cuma penting tatkala melaksanakan kerja ilmiah, tetapi pula dlm melakukan kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa sikap ilmiah yg mesti dimiliki oleh seorang peneliti.
1. Membedakan Fakta & Opini
Dapat membedakan antara fakta & opini ialah salah satu perilaku yg perlu dimiliki oleh seorang saintis. Fakta adalah realita, sedangkan opini yakni usulan. Fakta dapat diketahui oleh alat indra & dapat diukur dengan-cara kualitatif. Pernyataan dlm bidang IPA haruslah berbentukpernyataan eksak, yakni sempurna & spesifik. Adapun opini merupakan tanggapan atau tafsiran seseorang. Berikut ini acuan fakta & opini.
Fakta
|
:
|
Anak itu memiliki rambu hitam.
|
Opini
|
:
|
Anak itu mempunyai rambut yg indah.
|
Fakta
|
:
|
Mawar mempunyai bungan bewarna merah.
|
Opini
|
:
|
Mawar memiliki bunga yg menarik.
|
Seorang saintis haruslah menyajikan faktor-aspek dlm bentuk data & menyingkir dari opini-opini yg tak disokong fakta. Fakta yg diberikan haruslah sesuai dgn realita sebab seorang saintis mesti jujur. Apa yg terjadi jika data yg digunakan tak sesuai realita?
2. Berfikir Kritis
Ketika Anda menganggap & menyaring suatu informasi yg diterima, Anda mempunyai arti telah berpikir kritis. Berpikir kritis mempunyai arti mengombinasikan apa yg telah Anda ketahui dgn fakta baru yg diberikan, misalnya apakah benar insan berevolusi dr simpanse? Ataukah evolusi itu terjadi karena seleksi alam, sehingga insan & kera memiliki proses evolusi berlawanan? Manakah yg Anda pilih? Setelah itu, baru Anda putuskan untuk mempercayainya atau tidak.
Berpikir kritis ini sangat penting alasannya adalah tak semua isu yg kita terima itu benar. Kita perlu menyaringnya & melihat dr berbagai sudut pandang sebelum mempercayainya. Berpikir kritis sangat penting tatkala sedang melaksanakan kerja ilmiah. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan data observasi yg akurat & mampu dipertanggungjawabkan.
3. Berani & Santun dlm Mengajukan Pertanyaan
Berani & santun dlm mengajukan pertanyaan yaitu perilaku ilmiah yg perlu kita miliki. Terutama tatkala kita melakukan pekerjaan sama dgn orang lain. Anda mesti mempertahankan kekompakan & kerja sama yg baik. Tatkala menganalisis suatu klarifikasi, mungkin ada hal-hal yg tak dimengerti atau hal-hal yg dirasa janggal.
Untuk itu, Anda perlu mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Jangan takut untuk bertanya, tetapi ingat pula untuk mengajukan pertanyaan dengan-cara santun. Mengapa? Karena seorang saintis yg baik ialah seseorang yg mampu menghargai orang lain.
4. Memiliki Rasa Ingin Tahu
Dasar dr pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Alam adalah rasa ingin tahu terhadap alam semesta. Ahli sains senantiasa ingin tahu apa, bagaimana, mengapa, atau di mana terhadap segala sesuatu. Anda mesti memiliki perilaku ini sehingga timbul cita-cita untuk melaksanakan acara ilmiah.
Dari sikap ingin tahu, akan timbul permasalahan yg mungkin membawa Anda pada observasi yg memiliki kegunaan bagi masyarakat. Dengan mempunyai rasa ingin tahu, kita akan berupaya menemukan jawaban dr berbagai permasalahan yg muncul di wajah bumi ini.
5. Tekun & Peduli Lingkungan
Dalam melaksanakan observasi, ketabahan merupakan salah satu prasyarat dlm keberhasilan observasi. Jangan Anda putus asa dlm melaksanakan observasi, kegagalan merupakan penggalan dr keberhasilan. Tidak sedikit observasi yg gagal, tetapi alhasil sukses. Tidak sedikit pula penyelidik yg sukses setelah mempelajari kegagalan dirinya sendiri maupun orang lain.
Sikap peduli lingkungan pula mesti tertanam dlm jiwa saintis alasannya adalah suatu penelitian akan tidak berguna jikalau ternyata proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yg mempunyai nalar, diberi kemampuan untuk mempergunakan & memelihara lingkungan. Oleh karenanya, sikap peduli kepada lingkungan mesti tetap dikerjakan di manapun berada.
6. Berpendapat Secara Ilmiah
Pendapat seorang peneliti yg baik senantiasa bersifat ilmiah & tak mengada-ada tanpa bukti yg mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti pula mesti kritis kepada permasalahan yg terjadi & meningkat di sekitarnya.
7. Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi & Bertanggung Jawab Terhadap Usulannya
Peneliti yg baik senantiasa berani & bertanggung jawab kepada konsekuensi yg harus dihadapinya bila sudah merekomendasikan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dgn baik & dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dlm bentuk faktual sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh orang lain.
8. Bekerja Sama
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yg baik mampu bekerja sama dgn orang lain & tak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tak mampu hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diperlukan oleh orang lain.
9. Jujur Terhadap Fakta
Peneliti yg baik harus jujur terhadap fakta & tak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena observasi yg baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yg benar supaya kelak kalau orang lain melakukan observasi yg sama, didapatkan hasil yg sama pula. Apa pun fakta yg diperolehnya, ia harus percaya bahwa itulah yg bahu-membahu.
10. Terbuka & Fleksibel
Seorang peneliti harus dapat memperlihatkan perilaku terbuka yg ditunjukkan dlm sikap mau menerima kritik & anjuran dr orang lain. Di samping itu, seorang peneliti mesti terbuka dlm menyampaikan hasil penelitian. Dengan demikian kekurangan & kelebihan hasil penelitiannya mampu dipahami. Kelemahan mampu diperbaiki & keunggulan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak.