Omar Khayyam & Contoh Puisinya – Omar Khayyam diketahui selaku ilmuwan cerdas kala pertengahan. Ia memiliki nama besar di bidang matematika, astronomi, & sastra. Sehubungan dgn itu, ia menerima julukan Tent Maker dr para ilmuwan semasanya.
Untuk lebih mengenal karya sastra Omar Khayyam dlm bentuk puisi, berikut Admin hidangkan 10 puisi dr Omar Khayyam. Silahkan disimak ya Sob…
Aku minum anggur, dr kanan dan kiri mengatakan:
“Minum tak Minum alasannya itu ialah menentang Iman.”
Karena Aku tahu anggur menentang Iman,
Demi Tuhan, biarkan gue minum — darah musuh sah bagiku.
Meditasi
Kendati ‘anggur’ tidak boleh, ini menurut siapa yg meminumnya,
Seberapa banyak, pula dgn siapa mabuk.
Jika tiga syarat ini dipenuhi; bicara jujur —
Lalu, jika Sang Bijak tak minum ‘anggur’,
siapa yg harus?
Mereka yg mencoba mengasingkan diri dan
mereka yg menghabiskan malam dgn doa,
Tidak seorang pun berada di tanah kering, semua di laut.
Seorang tersadar, & semua yg lain terlelap.
Aku tertidur, & Sang Bijak menyampaikan padaku:
“Tidur, mawar kebahagiaan tak pernah meningkat .
Mengapa kau melaksanakan sesuatu yg dekat pada maut?
Minumlah ‘anggur’, maka kau akan tidur panjang.”
Sahabat, kalau kau-sekalian tetap berada dlm suatu konferensi
Engkau harus banyak mengingat Sahabat.
Ketika kamu-sekalian sukses minum bareng ,
Ketika giliranku tiba, ‘maka baliklah gelasnya’.
Mereka yg telah pergi sebelum kita, Wahai Pembawa cangkir,
Tidur dlm debu harga diri.
Pergilah, minum ‘anggur’, & dengarkan dariku Kebenaran:
Apa yg mereka miliki hanya dibilang dlm tangan kita,
Wahai Pembawa-cangkir
Dibawah Bumi
Engkau bukanlah emas, orang tidak peduli:
Bahwa, sekali diletakkan di bumi, seseorang
Akan membawamu keluar lagi.
Jangan Bertangan Hampa
Ambillah beberapa saripati dr Sini menuju Sana —
Engkau tak akan beruntung kalau pergi dgn tangan hampa.
Rahasia harus tersimpan dr semua makhluk:
Misteri harus tersembunyi dr siapa saja udik
Lihat apa yg kamu-sekalian lakukan pada manusia
Sang Penglihat mesti tersembunyi dr siapa pun.
Ummat Manusia
Lingkaran dunia ini seperti suatu cincin:
Tidak disangsikan lagi kalau kita semua
ialah Naqsy, Rancangan ketetapannya.
Dalam bilik kecil & beranda biara,
dalam biara Katolik & gereja Yahudi:
Di sini orang takut akan Neraka & yang lain berimajinasi tentang Surga.
Tetapi ia yg tahu diam-diam-rahasia Tuhannya
Tidak menanam benih mirip ini dlm hatinya.
Catatan Tuhan
Kalam Loh Mahfuz mencatat…
Dan sehabis mencatat…
Lagi mencatat…
Segala doa & ikhtiar…
Tidak dapat memadamkan catatan Ilahi…
Biarpun cuma sekerat baris……
Pun seberapa banyak air mata…
Sepatah pun tak akan terhakis…
Catatan Tuhan Yang Maha Menyayangi.
Masa sekarang & di masa depan orang akan datang & berkata, “Inilah aku!”
Hadiah emas atau perak ia berikan, sambil berkata, “Inilah aku!”
Namun tatkala suatu masa dlm hidupnya ia jatuh sakit
Maut memerangkap & berkata, “Inilah saya!”