Mata yg sehat merupakan lezat Allah yg hebat. Dengannya kita bisa menyaksikan dgn jelas & gampang beraktifitas. Juga menikmati indahnya dunia. Lalu bagaimana cara kita mensyukuri lezat mata?
Seperti kita tahu, mata yakni kunci penglihatan kita. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebut persepsi ini sebagai salah satu karunia yg ia sandingkan dgn hati. Namun, sungguh sedikit orang yg bersyukur.
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Katakanlah: “Dialah Yang membuat ananda & menimbulkan bagi ananda telinga, penglihatan & hati”. (Tetapi) amat sedikit ananda bersyukur. (QS. Al Mulk: 23)
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan ananda dr perut ibumu dlm kondisi tak mengenali sesuatu pun, & ia memberimu pendengaran, penglihatan, & hati nurani, semoga ananda bersyukur. (QS. An Nahl: 78)
Sering kali nikmat besar ini baru terasa tatkala ia hilang atau menyusut. Orang yg sakit mata, terlebih kalau kena penyakit berat seperti katarak hingga penglihatannya kabur, terkadang baru tersadar betapa luar biasanya lezat mata. Saat mata tak lagi mampu melihat jelas, gres menyadari betapa selama ini nikmat mata sangat indah terasa. Kalaupun ingin penglihatan wajar , ia mesti mengeluarkan bahwa energi & waktu, sampai ongkos puluhan juta untuk operasi mata.
Nah, lantas bagaimana cara mensyukuri lezat mata sehingga Allah pula mempertahankan & memberkahinya sebagaimana akad-Nya dlm Surat Ibrahim ayat 7? Berikut ini 10 cara mensyukuri nikmat mata:
Daftar Isi
1. Mengucap hamdalah
Ungkapan syukur pertama yaitu dgn ucapan & pengakuan. Yakni dgn mengucapkan hamdalah; alhamdulillah (segala puji bagi Allah).
Kalimat thayyibah ini mendatangkan aneka macam keistimewaan. Di antaranya menerima pahala, bernilai sedekah, kalimat yg Allah cintai, Allah akan menambah nikmat-Nya, & mendatangkan keberkahan.
2. Menggunakan mata untuk tilawah
Cara mensyukuri nikmat mata yg kedua ialah dgn menggunakannya untuk membaca Al-Qur’an (tilawah). Semakin banyak membaca Al-Qur’an makin baik. Sebab tiap satu hurufnya berganjar satu kebaikan yg Allah lipatgandakan 10 kali sehingga tiap abjad membaca 10 kebaikan.
Banyak ulama lebih menggemari tilawah Al-Qur’an daripada membacanya dgn hafalan. Sebab ketika tilawah, selain lisannya menerima pahala dgn melantunkan Al-Qur’an, tangannya pula menerima pahala menjamah mushaf & matanya mendapat pahala alasannya menyaksikan mushaf.
3. Menggunakan mata untuk mencar ilmu hadits
Memang membaca hadits tak berpahala per aksara sebagaimana membaca Al-Qur’an. Namun setiap aktivitas berguru menuntut ilmu ialah berpahala. Apalagi bila itu hadits, sumber hukum kedua.
Betapa mulianya hadits sehingga Imam Malik rahimahullah bertanya dahulu saat ada ulama yg tiba kepadanya untuk berguru. “Engkau ingin mendengarkan ilmu atau hadits?” Jika ia ingin menyimak ilmu dengan-cara lazim atau ajaran, Imam Malik langsung menjawab pertanyaannya. Namun jikalau ia ingin mendengar hadits, Imam Malik masuk dulu untuk merapikan busana & menggunakan parfum. Sebab hadits sungguh mulia, seperti Imam Malik bertemudgn Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
4. Mencari ilmu
Cara mensyukuri lezat mata selanjutnya adalah dgn memanfaatkannya untuk mencari ilmu. Ia bisa menyaksikan gurunya, ia bisa melihat apa yg gurunya tulis, & sebagainya.
Dan sungguh, menuntut ilmu merupakan keharusan seorang muslim. Kewajiban panjang yg akan terus berlaku sepanjang hidupnya. Seseorang tak boleh berhenti mencari ilmu.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. (HR. Ibnu Majah & Malik; shahih)
5. Menggunakan mata untuk beribadah
Menggunakan mata untuk beribadah pula merupakan cara mensyukuri lezat mata. Dengan penglihatan yg baik, ia bisa ke daerah wudhu & pergi ke masjid untuk shalat jamaah. Pun ibadah-ibadah lain. Apalagi ibadah yg memerlukan penglihatan & fisik yg baik seperti haji. Baik dikala perjalanan, saat thawaf, sai, hingga melempar jumroh.
6. Membaca buku
Membaca buku pula merupakan cara mensyukuri lezat mata. Apalagi jikalau itu adalah buku-buku Islam yg ia perlukan untuk semakin erat pada Allah. Atau, buku-buku profesi & pengembangan diri yg dengannya ia lebih berguna bagi sesama manusia. bukankah ayat yg pertama turun yakni iqra’? Perintah membaca.
7. Memperbanyak kebaikan
Cara selanjutnya untuk mensyukuri nikmat mata yaitu dgn menggunakannya untuk memperbanyak kebaikan. Memperbanyak amal shalih. Memberikan kemanfaatan pada orang lain. Dengan demikian ia makin baik dlm pandangan Allah.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik-baik insan adalah yg paling berguna bagi manusia. (HR. Thabrani & Daruqutni; hasan)
8. Menghindari zina mata
Menghindarkan mata dr zina mata pula tergolong cara mensyukuri nikmat mata. Sebagaimana hadits panjang yg menjelaskan bahwa setiap organ mampu terjerumus zina & zinanya mata yakni dgn melihat.
9. Menghindari kemaksiatan
Cara bersyukur selanjutnya adalah dgn menyingkir dari kemaksiatan. Jangan gunakan mata untuk bermaksiat. Jangan gunakan mata untuk memandang hal-hal yg Allah haramkan.
Dan sungguh, Allah Maha Melihat tatkala seseorang memakai matanya untuk bemaksiat. Allah Maha Mengetahui tatkala seseorang berbuat dosa walaupun dengan-cara belakang layar.
Baca juga: Asmaul Husna
10. Menghindari pandangan dengki
Juga, jangan gunakan mata untuk melihat dgn pandangan dengki. Jangan gunakan mata untuk mengumbar keinginan duniawi sehingga timbul iri, tamak, hingga hasad. Tidak suka melihat orang lain bahagia. Tidak suka menyaksikan orang lain menerima lezat. Lalu timbul impian supaya lezat orang lain itu hilang atau bahkan berpindah tangan kepadanya. Na’udzubillah min dzalik. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]