Kartu kredit terkena hack – Di kurun modern yg semakin maju ini, segala sesuatu mampu dilaksanakan dgn kecepatan & kenyamanan yg tinggi. Prinsip yg sama berlaku ketika kita melakukan transaksi. Agar transaksi mampu berjalan dgn efisiensi, kartu kredit kini sudah menjadi sarana pembayaran yg familiar dlm kurun waktu terakhir.
Namun, walaupun mempercepat proses transaksi, sebagai pengguna kartu kredit, kita perlu tetap waspada. Ini penting lantaran semakin meningkatnya insiden kejahatan mirip peretasan yg mampu dgn gampang mengakses keterangan kartu kredit kita.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalankan transaksi dgn keselamatan sarat tatkala menggunakan jenis kartu ini. Selain itu, terdapat beberapa metode yg bisa kita terapkan guna menangkal kartu kredit dr risiko peretasan.
Table of Contents
Cara Cegah Kartu Kredit Terkena Hack
Berikut beberapa cara menghalangi kartu kredit terkena hack.
Menjaga Kerahasiaan Kode OTP
Untuk menangkal terjadinya penipuan, penerbit kartu kredit biasanya telah melengkapi kartu mereka dgn tata cara keselamatan berbasis OTP (One Time Password). Sandi ini terdiri dr sekumpulan angka, biasanya berjumlah 4 sampai 6 digit, yg dikirimkan lewat pesan SMS ke nomor telepon yg ananda daftarkan saat mengajukan kartu kredit.
Anda akan menerima sandi ini tatkala melakukan pembayaran di toko online. Pastikan semoga sandi ini tetap rahasia, & hindari membuatkan dgn orang lain atau menggunakannya pada perangkat lain.
Walaupun sandi OTP yg diantarkan selalu berubah setiap kali & mempunyai tenggat waktu kadaluarsa dlm beberapa menit, tak ada salahnya untuk senantiasa menjaga kerahasiaan sandi ini demi menjaga keselamatan transaksi dgn kartu kredit Anda.
Menggunakan User Name & Password yg Sulit di Tebak
Langkah kedua dlm menghalangi upaya peretasan kartu kredit yaitu memakai kombinasi nama pengguna & kata sandi yg susah ditebak. Saat memilih nama pengguna, diusulkan semoga Anda menggunakan nama asli guna memperlancar proses verifikasi data.
Sementara untuk kata sandi, hindari menggunakan tanggal lahir, angka yg gampang ditebak, atau angka-angka yg terkait dgn keluarga Anda sebagai sandi untuk kartu kredit Anda.
Hal ini lantaran tiga jenis kata sandi tersebut sering dipakai oleh pemegang kartu kredit & rentan ditebak oleh pihak peretas.
Tidak Menggunakan Wifi Gratis
Sebagai langkah preventif semoga kartu kredit kita tak rentan kepada upaya peretasan, perlu dikesampingkan atau dicegah melakukan transaksi lewat jaringan Wi-Fi yg tak dikenal. Apakah Anda tahu alasannya? Hal ini disebabkan oleh potensi terbukanya potensi bagi pelaku kriminal untuk mencuri keterangan kartu kredit kita.
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari sebisa mungkin memakai jaringan Wi-Fi gratis saat melakukan transaksi kartu kredit, meskipun jaringan tersebut tersedia di kafe atau sentra perbelanjaan & terlihat stabil.
Baca juga: Cara Membuat Grup IG (Instagram) 2023, & Menambah Akun
Jangan Memberi Kode CCV ke Orang Tidak Dikenal
CVV merupakan serupa dgn instruksi OTP yg terdiri dr serangkaian angka spesifik untuk menjamin keamanan transaksi. Namun, sayangnya, arahan CVV ini cuma terdiri dr tiga digit angka & sukar untuk diubah, kecuali bila Anda melakukan penggantian kartu kredit ke tingkat yg lebih tinggi atau menukar bank penerbit.
Dengan demikian, bila aba-aba CVV ini jatuh ke tangan orang lain, dapat dipastikan bahwa mereka akan mampu melaksanakan transaksi dgn bebas memakai kartu kredit Anda.
Penting untuk menjaga kerahasiaan instruksi CVV ini, bersama dgn rangkaian 16 digit angka yg tertera di pecahan depan kartu kredit. Hindari derma keterangan ini pada orang lain semoga transaksi tetap kondusif dr risiko yg mungkin ditimbulkan oleh pihak yg tak bertanggung jawab.
Waspada Melakukan Transaksi
Upaya kelima dlm menangkal peretasan kartu kredit ialah dgn senantiasa mempertahankan kewaspadaan saat melaksanakan transaksi. Tindakan ini memiliki tingkat penting yg tinggi & perlu dilaksanakan di aneka macam suasana & waktu.
Ini pula berlaku saat Anda tengah menjalankan transaksi kartu kredit di forum perbankan, pedagang, & tempat-daerah pembelian lainnya.
Setelah proses transaksi usai, pastikan untuk menyimpan struk pembelanjaan & memeriksa kesejajaran dgn rincian tagihan kartu kredit Anda.
Jika terdapat ketidaksesuaian jumlah transaksi, hal ini mungkin mengindikasikan bahwa kartu kredit Anda mungkin sedang dlm risiko peretasan oleh pihak yg tak bertanggung jawab.
Berhati-hati Menggunakan Promo Kartu Kredit
Seperti yg kita tahu, kartu kredit seringkali memberikan berbagai penawaran mempesona yg bisa dicicipi. Informasi wacana penawaran semacam ini biasanya mampu didapatkan di internet.
Namun, tatkala kita menemukan penawaran menarik di internet, direkomendasikan untuk berhati-hati sebelum menetapkan untuk memanfaatkannya. Hal ini disebabkan karena penawaran tersebut mungkin membutuhkan keterangan identitas kartu kredit yg kebanyakan bersifat pribadi.
Karena itu, seharusnya kita tak sembarang pilih mengisi informasi kartu kredit tatkala ingin menggunakan penawaran tersebut. Mengingat setelah semua keterangan dimasukkan, kita mungkin saja terjebak oleh upaya penipuan dr pihak yg tak bertanggung jawab, & selaku hasilnya, kartu kredit kita berisiko mengalami peretasan.
Baca juga: 4 Cara Cek Kuota & Pulsa XL Terbaru 2023
Perbarui Data dengan-cara Berkala
Kenyataannya, tak semua individu bersedia meng-update informasi kartu kredit mereka. Selain menghabiskan waktu, pembaruan ini bisa mengganggu privasi karena setiap kali pembaruan dikerjakan, notifikasi berupa email atau SMS akan muncul.
Namun, perlu dikenang bahwa notifikasi ini hanya berfungsi selaku langkah konfirmasi untuk memverifikasi bahwa pergeseran tersebut dilaksanakan oleh Anda sendiri. Jika pergeseran itu tiba-tiba dikerjakan oleh pihak lain, penting untuk menelepon bank semoga perbuatan tersebut mampu diusut.
Dalam konteks ini, pembaruan dengan-cara terjadwal menjadi penting untuk menjamin bahwa keterangan mengenai pemegang kartu kredit tetap canggih. Jika ada perubahan dlm keterangan pribadi seperti nomor telepon, penting untuk segera menginformasikan bank sehingga nomor usang bisa diganti dgn yg baru.
Tidak hanya pembaruan informasi pribadi, namun pula perlu mengganti kata sandi dengan-cara rutin. Gunakan variasi kata sandi yg susah ditebak, bahkan oleh para peretas.
Kata sandi yg terlalu mudah ditebak mirip tanggal ulang tahun, baik milik Anda maupun keluarga, atau angka-angka lain yg berhubungan, semestinya disingkirkan. Hal ini lantaran angka-angka tersebut kadang-kadang merupakan target sasaran bagi para peretas yg berusaha meretas kartu kredit. Pastikan kombinasi angka yg Anda gunakan unik & tak berkaitan dgn Anda atau keluarga.
Gunakan Kartu Kredit yg Mempunyai Chip
Langkah lain yg mampu diambil untuk mencegah peretasan kartu kredit yaitu memilih kartu kredit yg dilengkapi dgn chip dikala proses pengerjaan.
Ini karena chip tersebut mengandung seluruh keterangan terkait identitas Anda sebagai pemegang kartu & keterangan mengenai kartu kredit itu sendiri.
Meskipun ketika ini hampir semua kartu kredit sudah menggunakan chip, tetap penting untuk memastikannya. Chip ini biasanya berwarna hitam & terletak di serpihan belakang kartu kredit.
Tidak Disarankan Menyimpan Kartu Kredit untuk Transaksi Berikutnya
Menyimpan data kartu kredit kita pada platform online pastinya akan mempermudah proses transaksi karena tak perlu menginput informasi dengan-cara berulang. Namun, sayangnya, tindakan ini mempunyai potensi risiko besar terhadap keamanan kartu kredit kita.
Apabila data tersebut diretas oleh pihak yg tak sah, kemungkinan adanya transaksi yg dijalankan tanpa pengetahuan kita sangat mungkin terjadi. Oleh lantaran itu, direkomendasikan untuk tak menyimpan keterangan kartu kredit kita pada platform online mana pun.
Lakukan Transaksi di Tempat yg Aman
Pastikan untuk melakukan transaksi di lokasi yg aman, utamanya mengingat peningkatan perkara hipnotis yg semakin sering terjadi. Menghindari daerah ramai mirip jalan raya, transportasi umum, atau kedai kopi yakni langkah bijak.
Sebaiknya, lakukan transaksi di lingkungan rumah. Namun, jikalau harus terburu-buru, carilah daerah yg lebih kondusif, dgn pencahayaan yg baik, & tak terlihat mencurigakan.
Meskipun tampak sepele, perbuatan ini memiliki pengaruh besar dlm mempertahankan keselamatan transaksi kartu kredit. Dengan begitu, ananda dapat merasa lebih kondusif dr ancaman peretasan data atau penggunaan kartu di luar keperluan pribadi.
Tidak hanya mengamati tempat fisik, tetapi pula pastikan untuk menjaga keselamatan digital di sekeliling lokasi kamu.
Baca juga: Prospecting: Apa itu, Tujuan, Tahap, Langkah, Tips, & Contohnya
Langkah-langkah yg Diperlukan saat Kartu Kredit Tercurigai di-hack
Jika sebelumnya Anda sudah mengetahui wacana lima langkah untuk mencegah peretasan kartu kredit, kali ini Anda akan mengerti perbuatan yg mesti diambil dikala kartu kredit Anda terindikasi telah diretas.
Berikut ini, perbuatan yg perlu Anda ambil tatkala kartu kredit mengalami peretasan.
Kontak Bank Penerbit Kartu Kredit
Langkah pertama yg mesti Anda kerjakan sehabis mengetahui bahwa kartu kredit Anda mungkin sudah diretas adalah menelepon bank penerbit kartu kredit yg Anda gunakan.
Anda mampu menelepon bank lewat telepon atau tiba pribadi ke kantor cabangnya. Proses laporan yg cepat akan memungkinkan bank segera mengawali pemeriksaan atas peretasan yg terjadi. Bank pula mungkin akan mengambil alih kerugian yg Anda alami.
Selain itu, bank biasanya akan menundasementara tagihan yg berhubungan dgn peretasan selama proses pemeriksaan. Akun kartu kredit lama Anda kemungkinan akan ditutup & diganti dgn kartu kredit baru.
Ajukan Permohonan Sanggahan
Langkah berikutnya ialah mengajukan permohonan sanggahan kepada transaksi yg mencurigakan. Anda dapat meminta format surat sanggahan dr bank & mengisi form tersebut dgn detail yg lengkap. Setelah itu, bank akan mengantarkan surat sanggahan lewat email.
Form yg telah Anda isi bisa dikirimkan kembali ke bank lewat email atau dgn mengunjungi kantor cabang bank penerbit kartu kredit. Proses ini mungkin memerlukan waktu yg cukup lama.
Namun, surat sanggahan ini akan berguna untuk membatalkan transaksi yg dilaksanakan oleh peretas, sehingga Anda tak perlu mengeluarkan uang jumlah transaksi tersebut.
Pantau Aktivitas Transaksi
Langkah selanjutnya yakni mengawasi dgn cermat acara transaksi kartu kredit Anda. Ini merupakan perbuatan pencegahan yg penting untuk menyingkir dari potensi peretasan ulang.
Pastikan pula untuk memonitor saldo kartu kredit Anda lewat SMS atau metode lain yg ditawarkan oleh bank. Setiap bank mempunyai cara tersendiri untuk mengakses keterangan saldo kartu kredit.
Disarankan pula untuk melakukan transaksi dgn jumlah kecil & bersiklus. Para peretas seringkali menggunakan kartu kredit untuk transaksi kecil di bawah Rp100 ribu selaku cara untuk mengelabui pemilik kartu & menyedot saldo dengan-cara perlahan.
Tingkatkan Kewaspadaan
Langkah terakhir yg perlu Anda kerjakan yaitu meningkatkan kewaspadaan Anda biar peretasan terulang. Anda dapat menerapkan lima langkah menghalangi peretasan kartu kredit yg sudah diterangkan sebelumnya untuk menegaskan keselamatan kartu kredit Anda.
Baca juga: Manfaat Kumis Kucing untuk Kesehatan & Kandungan Nutrisinya
Kesimpulan
Dalam menjaga keamanan kartu kredit terkena hack, terdapat beberapa langkah penting yg harus diikuti. Pertama, hindari penggunaan koneksi Wi-Fi tak diketahui ketika bertransaksi online. Kedua, pilih password yg sukar ditebak & hindari memakai keterangan pribadi yg gampang didapatkan. Ketiga, jangan menyebarkan aba-aba CVV atau keterangan kartu kredit pada situs online yg tak terpercaya. Keempat, amati tempat & suasana ketika bertransaksi, hindari tempat ramai yg berisiko hipnotis. Kelima, hindari penggunaan WiFi publik & jaga keselamatan digital ketika berada di kawasan lazim. Terakhir, jika terindikasi kartu kredit terkena hack, secepatnya hubungi bank, olok-olokan sanggahan kepada transaksi yg mencurigakan, pantau acara transaksi, & tingkatkan kewaspadaan dengan-cara keseluruhan. Dengan tindakan ini, Anda dapat mempertahankan keselamatan kartu kredit Anda dr risiko peretasan.