Kultur Jaringan Tumbuhan – Hallo teman lentera, pada peluang kali ini kita akan membicarakan ihwal materi kultur jaringan flora.
Siapa diantara kalian yg memelihara banyak jenis tanaman di halaman rumah? Kebanyakan tumbuhan diletakkan di pot mulai dr kecil hingga besar, terlihat lucu-lucu ya? atau ada pula yg pribadi ditanam di halaman rumah.
Nah, buat kalian para penggemar tumbuhan garis keras, pingin tak sih punya kebun khusus yg isinya tanaman favorit kalian? Misalnya nih kebun anggrek.
Kita punya kabar baik nih sahabat lentera, ternyata kalian bisa merealisasikan impian kalian itu lho.
Pasti selanjutnya akan timbul pertanyaan dr teman lentera, gimana caranya menggunakan kultur jaringan tumbuhan ya?
Apa sih kultur jaringan? Prosesnya bagaimana? Yuk sahabat lentera, kita berguru bareng-bareng. Simak penjelasannya sampai selesai ya teman.
Daftar Isi
Pengertian Kultur Jaringan
Salah satu jenis bioteknologi terbaru adalah kultur jaringan. Kultur jaringan sendiri berasal dr kata “kultur” yg mempunyai arti memperbanyak atau mengembangbiakan. Sedangkan arti jaringan adalah kumpulan dr beberapa sel yg mempunyai ciri, sifat & fungsi yg sama.
Lalu apa pengertian kultur jaringan?
Kultur jaringan yaitu salah satu teknik untuk memperbanyak flora atau tanaman dgn cara mengisolasi pecahan tertentu tanaman seperti akar, batang & daun yg selanjutnya ditumbuhkan pada media produksi.
Media buatan yg dipakai untuk menumbuhkan hasil kultur jaringan mesti kaya akan hormon & kaya nutrisi, tempatnya pula mesti steril dgn wadah tertutup tetapi tembus cahaya contohnya botol kaca.
Nah, pada suhu tertentu tanaman yg diisolasi ini akan memperbanyak diri & beregenerasi menjadi jenis tanaman yg lengkap.
Berawal dr percobaan F.C. Steward pada tahun 1969 yg bereksperimen untuk menandakan ada tidaknya cara memperbanyak bibit tumbuhan dlm waktu yg cepat & menghasilkan banyak bibit.
Percobaan ini dimulai dgn mengambil satu sel empulur wortel, ternyata percobaannya sukses menumbuhkan individu baru.
Salah satu argumentasi kenapa teknik kultur jaringan dapat dilaksanakan alasannya adalah setiap sel memiliki sifat totipotensi. Sifat totipotensi pada flora sangat tinggi, sehingga sering kali tumbuhan menjadi materi utama dlm teknik kultur jaringan.
Pada tahun 1898 teori totipotensi ini pertama kali dikemukakan oleh G. Heberland. Sifat totipotensi yakni sifat sel yg bisa menjadi individu gres & utuh jikalau berada pada lingkungan yg sempurna.
Seiring perkembangan zamana, teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk banyak sekali keperluan sehari-hari mirip agrobisnis & kegiatan farmasi. Agrobisnis yaitu sebuah bisnis yg bergerak dlm bidang pertanian & perkebunan.
Dalam bidang agrobisnis, teknik kultur jaringan cuma perlu harga yg lebih murah & pula mampu menghasilkan banyak bibit dlm waktu yg singkat. Lahan atau tempat yg dibutuhkan dlm kultur jaringan pula tak harus luas.
Lalu kenapa kita melakukan teknik kultur jaringan untuk menciptakan bibit yg gres? Apa tujuan dr teknik kultur jaringan?
Tujuan Kultur Jaringan
Perkembangan teknologi & ilmu pengetahuan yg semakin maju, menciptakan bidang pertanian semangat untuk meluncurkan penemuan baru.
Perhatian publik kembali disita dgn munculnya penemuan gres yg dikembangkan untuk menghasilkan tanaman dgn mutu yg baik.
Kultur jaringan menjadi salah satu teknik untuk memperbesar hadirnya individu baru yg mulai diminati banyak orang. Lalu, untuk apa kultur jaringan dikerjakan? Berikut beberapa tujuan kultur jaringan.
Memperoleh Bibit Baru yg Lebih Unggul
Salah satu tujuan menggunakan teknik kultur jaringan yakni menciptakan tumbuhan baru dgn kualitas yg lebih baik dr tanaman sebelumnya.
Sifat unggul tanaman sebelumnya tetap diturunkan, tetapi hasil bibit baru mempunyai kualitas yg lebih unggul dibanding tumbuhan sebelumnya.
Hal ini terjadi alasannya dlm teknik kultur jaringan prosesnya benar-benar dikontrol sehingga bibit bary mempunyai mutu yg lebih unggul & terbebas dr penyakit.
Biaya Lebih Ekonomis
Untuk memperbanyak tanaman melalui teknik kultur jaringan, kita hanya perlu mengeluarkan biaya yg relatif sedikit untuk menghasilkan individu gres dlm jumlah banyak.
Teknik kultur jaringan menganut prinsip memakai materi sedikit, untuk menciptakan tumbuhan sebanyak-banyaknya.
Tanaman Bebas dr Penyakit
Salah satu tujuan teknik kultur jaringan dilakukan dlm kondisi yg steril yakni agar hasil bibit gres terbebas dr penyakit.
Dalam teknik kultur jaringan mulai persiapan permulaan selalu ditekankan biar tak terjadi kontaminasi hingga bibit baru berkembang, sehingga potensi untuk terserang penyakit kian minim.
Macam-macam Kultur Jaringan
Kemajuan zaman membuat pertumbuhan teknik kultur jaringan semakin beraneka macam. Berikut uraian macam-macam kultur jaringan.
Kultur Meristem
Salah satu teknik kultur jaringan yg memakai penggalan tumbuhan dr jaringan yg masih muda & aktif membelah (jaringan meristem) sebagai eksplan kultur.
Kultur Polen
Salah satu jenis kultur jaringan polen yakni kultur yg menggunakan serbuk sari selaku eksplannya (jaringan yg dipilih untuk melaksanakan kultur).
Kultur Kloroplas
Kultur yg menggunakan kloroplas (pecahan plastid yg menggandung zat hijau) selaku eksplannya dgn tujuan untuk menciptakan varietas gres.
Kultur Protoplasma
Kultur protoplasma yaitu kultur yg menggunakan sel jaringan hidup yg diding selnya dihilangkan selaku ekplannya.
Kultur Embrio
Kultur embrio yaitu jenis kultur yg memanfaatkan embrio tanaman.
Kultur Enter
Salah satu jenis kultur jaringan yg menggunakan kepala sari tumbuhan sebagai eksplannya.
Proses Kultur Jaringan
Dalam proses untuk memperbanyak tanaman dgn metode kultur jaringan, perlu lewat beberapa proses. Lalu, bagaimana proses pembuatan kultur jaringan? Berikut penjelasannya.
Pembuatan Media
Dalam kultur jaringan, media merupakan unsur yg penting. Media yg digunakan bisa berupa vitamin, garam, mineral atau hormon.
Terkadang pula diperlukan materi-materi mirip gula, arang, semoga, & berbagai jenis materi organik lainnya.
Tahap permulaan proses kultur jaringan yaitu menegaskan media yg akan dipakai dlm kondisi steril.
Inisiasi
Inisiasi kultur yakni proses pengambilan eksplan pada salah satu serpihan tumbuhan yg dikultur.
Eksplan yg diambil ini akan dipakai dlm proses kultur jaringan & bersifat meristematis atau sel-sel dlm eksplan masih aktif melakukan pembelahan.
Dalam memilih eksplan mesti menyanggupi patokan identitas tumbuhan yg terperinci seperti varietas, spesies, karakteristik tanaman yg harus bebas dr hama & penyakit.
Sterilisasi
Tahapan berikutnya dlm kultur jaringan yaitu strelisisasi. Pada tahapan ini, eksplan yg sudah melalui proses inisiasi berikutnya disetrilisasi dgn alkohol.
Tempat & alat yg dipakai pula mesti ditentukan dlm keadaan steril, serta orang yg melakukan kultur pula mesti steril.
Multipikasi
Setelah seluruhnya distrerilisasi, tahap berikutnya yaitu multipikasi. Multipikasi adalah upaya untuk memperbanyak atau meniru kandidat tumbuhan.
Cara yg dijalankan dlm tahap multipikasi kultur dgn menanam eksplan pada media yg sudah dibuat sebelumnya dlm kondisi steril untuk menghindari kontaminasi.
Setelah eksplan ditanam, eksplan akan membentuk kalus (kumpulan sel yg belum terdiferensiasi). Selanjutnya kalus akan mengalami pembaharuan nutrisi.
Pengakaran
Proses kultur jaringan berikutnya adalah, pertumbuhan akar yg dialami eksplan. Jika tahap ini sudah berjalan, artinya proses kultur jaringannya sudah berjalan dgn baik & tanpa hambatan. Selanjutnya eksplan akan bermetamorfosis tumbuhan kecil.
Aklimatisasi
Tahap terakhir dlm proses kultur jaringan yakni aklimatisasi. Aklimatisasi yakni proses penyesuaian diri pada kawasan tumbuhnya.
Aklimatisasi dikerjakan dgn cara memindahkan planlet atau tumbuhan kecil dr botol/tabung kecil ke kawasan berkembang baru sebelum planlet ditanam dlm tanah.
Contoh Kultur Jaringan
Jika mengatakan mengenai contoh kultur jaringan, maka ada berbagai macam tumbuhan yg sering lewat proses kultur jaringan, diantaranya :
Kultur Jaringan Anggrek
Bunga anggrek merupakan salah satu jenis tumbuhan yg sering sekali menggunakan proses kultur jaringan untuk memperbanyak atau mengembangbiakan.
Kultur jaringan menjadi salah satu alternatif untuk menambah kuantitas tumbuhan anggrek alasannya adalah keberadaan anggrek yg mulai terancam. Sebagai salah satu acuan bioteknologi, kultur jaringan memang merupakan hal yg baik untuk dikerjakan.
Kultur Jaringan Jati Mas
Jati mas adalah satu jenis tanaman komersil yg mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Sehingga tidak aneh, untuk memperbanyak jumlahnya menggunakan teknologi kultur jaringan.
Beberapa jenis jati mempunyai pertumbuhan yg cukup lama & membutuhkan waktu yg panjang.
Jati mas ialah salah satu jenis jati yg ditemukan dgn tata cara kultur jaringan. Jenis jati mas memiliki waktu tumbuh yg lebih singkat kalau dibandingkan dnegan jenis jati yg lain & pula jenis jati ini lebih tahan dr berbagai jenis penyakit.
Kultur Jaringan Kelapa Sawit
Tumbuhan Kelapa sawit menggunakan teknik kultur jaringan untuk menerima hibrida. Dengan kultur jaringan, maka akan diperoleh bibit unggul yg memilki kelebihan dibanding bibit yg lain.
Dampak Positif Kultur Jaringan
Menghasilkan hibrida
Menghasilkan bibit yg beragam
Dapat menghasilkan bibit yg banyak dlm waktu singkat
Biaya lebih murah
Bibit yg diperoleh memiliki sifat yg sama dgn induknya
Dampak Negatif Kultur Jaringan
Biaya awal relatif mahal
Mampu dijalankan oleh tenaga hebat khusus
Tidak mampu mengganti sifat asli tanaman induk
Memerlukan proses aklimatisasi
Gimana sahabat lentera, apa sudah ada yg terpesona menggunakan tata cara kultur jaringan? Ternyata tak begitu sulit ya prosesnya?
Kesimpulannya sebagian besar teknik kultur jaringan tumbuhan memang dipakai sebagai alternatif untuk menerima hibrida & menyelamatkan dr bahaya kepunahan.
Terimakasih sudah berkunjung diwebsite kami, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan & berguna.