Hallo sobat lentera, pada konferensi kali ini kita akan membahas fungsi dr jaringan pengangkut.
Ada yg tahu tak apa jaringang pengangkut? Mungkin tatkala kalian mendengar kata tersebut, anggapan kalian akan pribadi mengarah pada xilem & floem? Tatkala berkaitan dgn xilem & floem, pasti asumsi kalian akan mengarah pada flora.
Tumbuhan memiliki organ-organ penting yg saling berhubungan satu sama lain, organ-organ inilah yg nantinya akan menjadi satu kesatuan membentuk tata cara organ.
Tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan utama yg terdiri dr jaringan epidermis, jaringan parenkim & jaringan pengangkut.
Tumbuhan bisa menjalankan metabolismenya sebab pemberian salah satu jaringan, yaitu jaringan pengangkut. Samahalnya dgn manusia yg memiliki tata cara pembuluh darah sebagai pengangkut zat ke seluruh badan.
Kalau pada tanaman kita mengenalnya selaku jaringan pengangkut yg tediri dr xilem & floem.
Nah, pada pembahasan kali ini kita akan mengulas dengan-cara detai ihwal jaringan pengangkut, macam-macam jaringan pengangkut, pemahaman xilem & pemahaman floem beserta fungsi xilem & fungsi floem.
Yuk, kita simak besama penjelasannya.
Daftar Isi
Pengertian Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut yaitu jaringan yg berfungsi memuat senyawa kimia yg diharapkan badan flora.
Semua sel yg ada dlm tubuh flora mendapatkan semua nutrisi melalui jaringan pengangkut.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan berkembang dr jaringan meristem primer yg kemudian membentuk jaringan pengangkut primer.
Pada tumbuhan dikotil, terbentuklah jaringan pengangkut sekunder yg berkembang dr kegiatan jaringan meristem sekunder (kambium).
Kalian tahu tidak, apa saja macam-macam jaringan pengangkut? Mungkin sudah bukan hal yg gila lagi, bahwa jaringan pengangkut pada tanaman dibagi menjadi dua macam yakni xilem & floem.
Lalu apa fungsi xilem & floem? Mari simak pembahasannya, langsung saja geser ke bawah untuk penjelasan lengkapnya.
Fungsi Xilem & Floem
Xilem & floem merupakan macam-macam jaringan pengangkut yg dibedakan menurut sifatnya. Xilem & floem adalah jaringan pada tumbuhan yg saling berkaitan.
Berikut beberapa fungsi xilem & fungsi floem, mari simak penjelasannya.
Fungsi Xilem
Beberapa fungsi xilem pada tumbuhan yaitu selaku berikut :
- Xilem memungkinkan tanaman tingkat tinggi dapat bergerak tinggi.
- Mengangkut hormon yg dihasilkan tumbuhan ke tempat yg memerlukan.
- Menarik air dr tanah dgn adanya tekanan negatif pada jaringan xilem
Fungsi Floem
Beberapa fungsi floem pada flora yakni selaku berikut :
- Mengangkut sukrosa hasil fotosintesis ke tempat yg dibutuhkan.
- Mengangkut hormon yg dihasilkan tanaman menuju kepingan tumbuhan yg membutuhkan.
- Mengangkut asam amino.
- Mengangkut mRNA selaku sinyal tumbuhan.
Jaringan Xilem / Jaringan Kayu
Jaringan xilem yakni salah satu jaringan pengangkut yg berfungsi untuk memuat air & unsur hara menuju tanah.
Air & unsur hara, nantinya akan masuk melalui jaringan akar. Mulai dr epidermis hingga sampai pada pembuluh kayu yg mengangkut air & unsur hara naik ke cuilan organ tanaman yg lain seperti batang atau daun.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jaringan xilem mengangkut senyawa yg bertentangan dgn gravitasi bumi. Ada beberapa hal yg menjadikan air & unsur hara seperti mineral tersebut naik, yaitu tekanan akar & daya hisap daun.
Jaringan xilem dibentuk oleh sel-sel mati (sel yg sudah tak aktif dlm melaksanakan metabolisme & tak bereproduksi) & pula disusun oleh beberapa sel yg masih hidup untuk mendukug sel-sel yg mati. Ada beberapa unsur penyusun xilem, diantaranya:
Unsur Penyusun Xilem
- Trakea
Trakea ialah salah satu komponen penyusun xilem yg tersusun dr sekumpulan sel yg dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh zat kayu (lignin).
Trakea berupa tabung dgn dinding tebal. Tabung trakea dilapisi selulosa sekunder & zat kayu (lignin) sehingga teksturnya keras & kuat.
Trakea adalah komponen penyusun xilem yg banyak ditemukan pada semua tanaman berbiji tertutup atau angiosperma. Sedangkan pada flora berbiji terbuka atau gimnosperma, komponen ini tak ditemukan kecuali pada Gnetaceae (keluarga tumbuhan melinjo).
- Trakeida
Trakeida adalah potongan komponen penyusun xilem yg memiliki diameter lebih kecil dibandingkan dgn diameter trakea. Trakeida memiliki diameter dgn rata-rata 30 mm.
Walaupun ukuran diameter trakeida lebih kecil, namun ukuran trakeida lebih panjang dibandingkan ukuran trakea.
Dengan adanya trakeida, xilem mampu menjaga keadaan tatkala air yg telah masuk kedalam tanaman tak dapat kembali ke tanah akhir adanya imbas gravitasi bumi.
Dinding sel trakeida tebal, berkayu, & hanya terdapat pada semua tanaman berbiji atau spermatophyta.
- Parenkim Xilem
Parenkim xilem mampu ditemukan pada xilem primer atau xilem sekunder. Parenkim xilem biasanya terdiri dr sel-sel yg masih hidup.
Pada xilem sekunder terdapat dua jenis parenkim, yakni parenkim kayu & parenkim jari-jari empulur.
Salah satu ciri parenkim kayu yakni sel-selnya dibuat oleh sel pembentuk fusi dr komponen trakea yg dindingnya sering mengalami penebalan.
Parenkim jari-jali empulur mempunyai dua bentu dasar, yaitu bersumbu panjang ke arah vertikal & bersumbu panjang ke arah radial.
Parenkim xilem berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan yg berupa amilum atau zat tepung.
Amilum atau zat tepung yg dihasilkan parenkim xilem biasanya tertimbun sampai ketika-saat kemajuan. Kemudian akan menyusut balasan digunakan, seiring dgn bertambahnya kegiatan kambium pada flora.
Jaringan Floem / Pembuluh Tapis
Floem atau jaringan tapis adalah salah satu komponen jaringan pengangkut yg berfungsi untuk memuat hasil fotosintesis dr daun menuju seluruh belahan tumbuhan untuk proses pertumbuhannya.
Jaringan floem tersusun dr sel hidup & sel mati. Sel-sel yg menyusun floem antara lain parenkim floem, unsur tapis, sel pengirim , sel albumen & serat floem.
Unsur-unsur kibral adalah salah satu sel penyusun floem yg berfungsi sebagai saringan atau filter. Unsur kibral disusun oleh dua komponen yaitu sel tapis & komponen pembuluh tapis.
Unsur Penyusun Floem
Unsur-unsur penyusun jaringan floem terdiri dari:
- Parenkim Floem
Parenkim floem berfungsi sebagai tempat penyimpanan karbohidrat, resin, tanin & zat organik lainnya.
- Sel Pengantar
Sel pengantar atau pengiring merupakan salah satu sel penyusun floem yg terdapat di seluruh organ floem.
Salah satu cirinya yaitu sel-sel hidup yg bersifat meristematik atau sel yg aktif membelah.
Sel pengantar berfungsi selaku pembawa hormon penyembuh luka & sebagai penyedia materi kuliner menuju sel-sel yg masih hidup.
- Sel Albumin
Sel albumin merupakan sel jari empelur yg kaya akan zat putih telur. Sel ini berupa sel mati yg memliki fungsi selaku pelindung sel pengantar.
- Serat Serat / serabut Floem
Serabut floem yakni jaringan sklerenkim yg berfungsi untuk memperkuat pembuluh floem.
Serat penyusun floem terdiri dr dua komponen floem, yakni floem primer & floem sekunder.
Floem primer biasanya ada di dlm organ tanaman yg masih mengalami pertumbuhan memanjang. Sedangkan serat floem sekunder berada di dlm sel kambium.
- Unsur Tapis
Ciri-ciri dr unsur tapis yakni inti selnya hilang dr protoplasma & belahan dinding sel tipis.
Daerah tapis yaitu tempat cekung di dinding yg berpori-pori & merupakan tempat noktah yg telah dimodifikasi.
Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata untuk menghubungkan dua unsur tapis yg saling berdampingan. Sel-sel tapis ini merupakan sel panjang yg ujungnya meruncing pada bidang tangensial & membulat pada bidang radial.
Dinding lateral banyak mengandung tempat tapis yg berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya akan saling melekat pada dinding ujung sel di bawahnya atau dinding ujung sel di atasnya.
Sehingga terbentuklah formasi sel-sel yg memanjang atau yg disebut dgn pembuluh tapis.
Tipe Dasar Jaringan Xilem & Floem
Berdasarkan letak xilem & floemnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, diantaranya :
-
Kolateral
Kita bisa membedakan dua tipe jaringan pengangkut pada tumbuhan. Kedua tipe ini disebut dgn kolateral. Tipe kolateral terjadi pada jaringan pengangkut dimana letak xilem & floem berdampingan.
Untuk foem yg berada pada bagian luar. Tipe kolateral ini dibagi menjadi tiga, diantaranya:
1. Kolateral Tertutup
Jika diantara xilem & floem tak terdapat kambium, maka akan terbentuk kolateral tertutup.
Pada tipe kolateral tertutup biasanya akan dikelilingi jaringan sklarenkim.
2. Kolateral Terbuka
Kolateral terbuka akan terbentuk jika diantara xilem & floem terdapat kambium. Seperti teladan pada tumbuhan dikotil & gymnospermae.
Pada kolateral terbuka kambium menjadi penghubung antara xilem & floem.
Berdasarkan letaknya,kambium dibedakan menjadi dua yakni kambium fasikuler & kambium interfasikuler.
3. Bikolateral
Jika xilem berada diantara dua floem, maka disebut dgn bikolateral. Diantara floem pecahan luar & xilem ada kambium, sedangkan antara xilem & floem penggalan dlm tak terdapat kambium.
-
Konsentris
Konsentris ialah jaringan pengangkut yg letaknya di tengah-tengah, sedangkan jaringan pengangkut lain mengelilingi unsur yg berada di tengah.
Pada tipe konsentris ini letak xilem dikelilingi oleh floem atau sebaliknya. Tipe konsentris dibedakan menjadi dua, yakni :
1. Konsentris Amphikibral
Konsentris amphikibral yakni tatkala xilem berada di tengah-tengah & floem mengelilingi xilem. Umumnya dapat ditemukan pada tumbuhan yg bergolongan paku-pakuan.
2. Konsentris Amphivasal
Konsentril amphivasal adalah tatkala floem berada ditengah-tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem. Contohnya pada flora rizoma acorus calamus.
-
Radial
Tipe radial terjadi apabila xilem & floem bergantian menurut arah jari-jari lingkarannya. Contohnya terdapat pada akar primer dikotil & akar tanaman monokotil.
Demikianlah pembahasan kali ini ihwal pemahaman jaringan pengangkut, fungsi xilem, fungsi floem, unsur penyusun xilem, unsur penyusun floem & tipe dasar jaringan xilem & floem.
Semoga berguna & gampang-mudahan mampu menambah wawasan. Terimakasih sudah berkunjung di situs web kami.