√ Tiga Acuan Menulis Buku Ajar yang Berkualitas

Investasi tak selalu berupa uang, tetapi pula berupa ilmu pengetahuan. Ilmu wawasan yg sangat berguna adalah jenis buku ajar, kenapa demikian? karena merupakan ulasan buku terapan sekaligus teoritis. Oleh karena itu, buku didik sering disebut sebagai buku instruksional.

Buku bimbing merupakan buku instruksional yg sangat penting untuk keberlangsungan proses belajar. Karena dibentuk oleh tenaga andal sesuai bidangnya. Misalnya, ingin menulis buku matematika, maka buku disusun oleh pakar matematika. Selain ditulis oleh pakar ahli dibidangnya, pula mengacu beberapa aturan. Berikut beberapa teladan menulis buku didik yg tepat.

Format Tulisan 

UNESCO menetapkan format buku didik memakai kertas A4 ukuran 21 cm x 29.7 cm. Kertas A4 ditetapkan sebagai ukuran kertas yg terstandarisasi. Buku latih memang tak menggunakan kertas folio atau F4 karena suatu hal. Tidak cuma UNESCO, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menunjukkan format goresan pena, minimal kertas ukuran A5 dgn ukuran 14.8 cm x 21 cm.

Format penulisan buku minimal mempunyai 49 halaman. Lebih dr 49 halaman jauh lebih baik. Sehubungan jenis ini buku ilmiah, maka gaya bahasa yg digunakanpun sesuai dgn Ejaan Bahasa Indonesia yg baik & benar. Dengan kata lain, bahasa yg dituangkan memakai bahasa semi formal. Bahasa semi formal dikemas mengguanakn bahasa yg tak terlalu kaku, tetapi pula tak terlalu formal. Penulis buku asuh mampu menggunakan bahasa mulut yg luwes tetapi tetap formal.

Buku bimbing memiliki bobot lebih baik apabila memiliki International Standard Book Number (ISBN). Hal lain yg menambah bobot buku perlu mencantumkan TIK, TIU & kompetensi yg sudah disesuaikan. Penyesuaian yg didasarkan pada planning pembelajaran.

Format isi buku asuh yg disampaikan dapat mengambil dr aneka macam sumber terpercaya. Bisa memakai buku latih lain & dapat mengambil beberapa hasil observasi yg berhubungan sesuai dgn pokok bahasan. Format lain yg perlu diperhatikan yakni menambahkan catatan kaki, daftar pustaka & index.

  √ Penilaian Buku Ajar Perguruan Tinggi – Instrumen Penting

Struktur Isi

Struktur isi & format isi memang berlainan. Jika format isi menitik beratkan pada hukum tata letak. Berbeda dgn struktur isi, yg menitik beratkan pada urutan pembahasan. Kata struktur ditujukan semacam menciptakan kerangka atau sub-sub bab yg akan di ulas. Tujuan struktur dimaksudkan tulisan tersusun rapi, terarah & ulasan pembahasan tak melebar ke mana-mana.

Istilah dlm penulisan buku didik terdapat silabus. Prinsip struktur isi buku adalah runtut & rapi sesuai dgn Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP). Silabus dijadikan selaku teladan pembuatan materi. Misalnya, sebuah buku digunakan dlm satu semester saja, dlm satu bagian disampaikan sekali atau dua kali konferensi kuliah.

Struktur buku umumnya ditulis beberapa bab. Ada yg menuliskan sebanyak 6. Namun ada pula yg menuliskan sampai 12 bab. Tiap bab ditulis dgn lengkap, terarah, jelas & menyeluruh. Ulasan tak mengarahkan mahasiswa mengajukan pertanyaan-tanya. Penulisan buku latih mesti sesuai sasaran, lugas, tegas, lengkap & komprehensif. Berikut yakni struktur untuk memudahkan menulis buku ajar.

Judul Buku

Kata pengirim

BAB I Pendahuluan

A. Sub bab yg akan di bahas

B. Sub bab yg akan di bahas.

BAB II (Bab yg diulas)

A. Sub bagian yg akan di diskusikan

B. Sub bab yg akan di bahas.

BAB III

A. Sub bagian yg akan di diskusikan

B. Sub bab yg akan di bahas.

BAB IV dst.

Daftar Pustaka

Daftar Tabel/Gambar (kalau ada)

Biografi Penulis

Buku latih yg baik, di final ulasan bab diberi soal tanya jawab atau peran. Tujuan diberi soal-soal untuk mengukur apakah materi yg disampaikan dapat diterima dgn mudah atau sebaliknya.

Memperhatikan Landasan Penulisan

Landasan penulisan buku dibagi menjadi dua. Pertama, landasan Keilmuan. Buku ajar didasarkan sesuai dgn landasan keilmuan tertentu. Misal buku asuh keperawatan gawat darurat, maka penulis buku asuh seorang yg berkompeten di dunia keperawatan. Dengan kata lain, penulis & tema yg ditulis sesuai dgn keilmuan. Buku didik menurut keilmuan dirancang menurut 8 prinsip, sebagai berikut.

1. Prinsip akar rumput merupakan upaya penulis/dosen/peneliti menentukan cabang ilmu yg sesuai dgn yg dikuasai.

2. Prinsip kebermaknaan. Prinsip ini menonjolkan kompetensi yg akan diraih dlm penulisan.  Misalnya, penulis ingin mentransformasi ilmu pada pembaca.

3. Prinsip deferensiasi, prinsip deferensi upaya penulis memilih jawaban atas dasar pertanyaan yg timbul.

4. Prinsip standarirasi hal penting yg ditaati oleh penulis buku. Prinsip standarisasi meliputi banyak hal, mulai dr penggunaan bahasa, struktur penulisan, & masih banyak lagi. Baca pula perihal buku didik yg terstandarisasi di sini

5. Prinsip dinamika, prinsip ini berkaitan dgn dinamika kualitas buku yg ditulis. Oleh alasannya adalah itu, buku yg baik dibuat dgn memilih persyaratan uji kualitas. Uji kualitas dapat dikerjakan dengan-cara berdikari ataupun dr forum yg mendukung penulisan buku.

6. Prinsip keseimbangan merupakan upaya penulis untuk menyeimbangkan antara teori & praktik dilapangan. Mengingat, ada pula buku yg tak berkelanjutan dgn kurikulum ataupun silabus. Ulasan bahan antara teori & praktik di lapangan pula berlainan.

7. Prinsip komunikasi, meliputi pengkategorian buku. Misalnya, apakah buku latih mengedukasi, lugas, akademisi, & ilmiah.

Kedua, landasan keterbacaan. Landasan keterbacaan atau ketatabahasaan meliputi penyampaian bahan. Penyampaian yg memakai bahasa yg efektif, baik & benar. Bahasa yg efektif yg dibuat menggunakan struktur kalimat aktif, yakni kalimat S (subjek) P (predikat) O (objek). Bahasan yg memfokuskan apakah materi tersebut mudah diketahui oleh mahasiswa, atau sebaliknya.

  √ Cara Membuat Buku Digital, Kelebihan dan Kekurangannya

Landasan keterbacaan mengulas tentang penggunaan kata hubung yg tepat & penggunaan diksi. Termasuk penulisan ihwal titik, koma, penulisan gelar & penulisa abjad besar & kecil. Buku latih dibandingkan jenis buku lain memang berlainan. Buku ini lebih disiplin & lebih banyak aturan yg dipatuhi. Tidak mirip tatkala menciptakan buku fiksi.

Itulah tiga poin penting yg diperhatikan selama proses pembuatan buku ajar. Semoga ulasan ini memberikan gambaran, wacana & manfaat. Selamat berkarya, & menularkan ilmu yg diperoleh untuk regenerasi kita. [Elisa]

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengenali lebih banyak wacana teknik menulis anda mampu melihat Artikel-postingan berikut:

  1. Teknik Menulis : Cara Membuat Daftar Isi dengan-cara Otomatis di Ms. Word
  2. Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar
  3. Teknik Menulis: 5 Hal dlm Buku Ajar yg Harus Diperhatikan!
  4. Teknik Menulis Buku, dgn Membaca Teks Kehidupan

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS di sini!

Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

 

Referensi :

Binggung menciptakan buku asuh? Berikut Panduan cara menulis buku didik. http://penerbitwargamasyarakat.com/bimbingan-cara-menulis-buku-bimbing-g100/ diakses 27 April 2017