Ada aneka macam jenis tembang macapat dlm kesenian Jawa, salah satunya yaitu macapat sinom.
Tembang macapat bukan sekedar syair lagu sebagai sarana hiburan semata. Melainkan sebagai media dakwah, pemberi pesan yang tersirat & pesan moral kepada insan agar kelak lebih gampang dlm menjalani hidup
Lalu seperti apa contoh tembang macapat sinom, bagaimana lirik lagu & artinya & apa pesan moralnya? Berikut klarifikasi lengkapnya.
Daftar Isi
Arti Tembang Sinom
Tembang merupakan salah satu kesenian Jawa yg masih aktif & populer hingga ketika ini. Masing-masing jenis tembang macapat memiliki pesan moral yg berbeda, di sesuaikan dgn jenis tembangnya.
Pengertian tembang sinom adalah jenis tembang yg liriknya berisi nasihat bagi anak muda yg hendak beranjak akil balig cukup akal.
Sedangkan dengan-cara bahasa, sinom tegese cah enom yg mempunyai arti muda & di ibaratkan pucuk daun yg baru saja bertunas, tumbuh & bersemi.
Tembang ini melambangkan anak muda yg gres meningkat mempelajari hal baru. Seperti yg kita tahu, bahwa masa muda yakni masa penelusuran jati diri.
Pada masa muda, para remaja bahagia mencoba hal gres, emosinya condong berubah-ubah. Jika tak dibekali pengetahuan, tak menutup kemungkinan akan salah langkah.
Karena itu, muncul tembang macapat sinom yg diciptakan oleh sunan Muria sebagai pesan yang tersirat sekaligus media dakwah semoga para kaulah muda tetap berada di jalan yg benar.
Watak Tembang Sinom
Setiap jenis tembang macapat mempunyai tabiat yg berlawanan. Watak tembang macapat di ibaratkan dgn karakteristik dr isi & sifat tembang tersebut.
Sifat dr setiap tembang memang tak di tulis dlm setiap lirik-liriknya, namun berupa perasaan yg di dapatkan tatkala menyimak tembang tersebut. Untuk watak tembang macapat sinom kebanyakan berupa:
- Cinta kasih
- Gagah
- Cekatan
- Luwes
- Ramah
- Senang dgn pujian
Fungsi Tembang Macapat Sinom
Ada beberapa fungsi dlm penggunaan tembang sinom, yaitu selaku piwulang (mengajari) & wewarah (membimbing) bawah umur muda & digunakan orang renta untuk memberi pesan yang tersirat pada anak-anaknya.
Selain itu, alasannya fungsinya untuk memberi nasihat pada kaulah muda, salah satu tema tembang sinom yg paling lazim & sering dipakai yaitu tema pendidikan & tema hikmah. Biasanya jenis tembang ini sering digunakan dlm program perpisahan sekolah atau acara yang lain.
Paugerane Tembang Sinom
Paugeran ialah hukum yg harus dipatuhi tatkala bikin tembang macapat. Paugeran tembang ada tiga yakni guru gatra, guru lagu & guru wilangan.
Paugeran tembang disebut pula selaku ciri ciri tembang, alasannya adalah setiap tembang memiliki paugeran yg berlawanan sehingga menjadi ciri khas tembang itu sendiri.
Guru Gatra
Pengertian guru gatra yaitu jumlah baris dlm satu bait. Tembang macapat sinom memiliki 9 guru gatra .
Guru Lagu
Pengertian guru lagu ialah jatuhnya akhir suara pada baris tembang. Jika dlm pantun, final suaranya bersajak a-b-a-b, maka dlm tembang macapat setiap jenisnya mempunyai guru lagu yg berlawanan.
Guru lagu macapat sinom a, i, a, i, i, u, a, i, a.
Artinya baris pertama di akhiri abjad vokal “a”, baris kedua di akhiri aksara vokal “i”, baris ketiga di akhiri aksara vokal “a”, & seterusnya.
Guru Wilangan
Pengertian guru wilangan yakni jumlah suku kata setiap baris tembang. Jumlah suku kata baik dlm bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia sama sama merujuk pada banyaknya ejaan kata. Misalnya kata ”macapat” mempunyai jumlah suku kata tiga (ma-ca-pat).
Guru wilangan macapat sinom yakni 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12.
Artinya baris pertama tembang memiliki 8 suku kata, baris kedua mempunyai 8 suku kata, baris ketiga memiliki 8 suku kata. Baris ke empat memiliki 8 suku kata & baris kelima memiliki 7 suku kata & seterusnya sesuai paugerane.
Baca Juga : √ 73+ Contoh Tembang Pangkur: Gancaran, Arti, Watake & Paugerane
Contoh Tembang Sinom
Sebagai media yg digunakan untuk menyampaikan pesan moral & hikmah, tembang macapat sinom hadir dgn berbagai tema. Seperti tema pendidikan, lingkungan, & cinta.
Berikut beberapa contohnya:
Tembang Sinom Tema Pendidikan
Kaya padange ning ati
Ngilangake rasa malas
Sing tansah ngrogoti ati
Aku tansah taberi
Menyang ing papan sinau
Golek ilmu manfaat
Kanggo sanguning urip
Dadi wong sing migunani marang bangsa
Langit ini tampak terang
Selayaknya terang di hati
Menghilangkan rasa malas
Yang selalu menggerogoti hati
Menjadikanku rajin
Pergi ke tempat belajar atau sekolah
Menuntut ilmu yg bermanfaat
Sebagai bekal selama hidup
Menjadi orang yg memiliki kegunaan bagi bangsanya
Sinau rino lan wengi
Kudune bocah sekolah
Mesti pinter lan setiti
Nanging jaman saiki
Sinanune ora luhur
Karo seneng dolanan
Ora bisa migunani
Mung bisa njaluk lan nyusahke wong tuwa
Sudah menjadi sikap anak sekolah
Belajar yg tekun di siang & malam hari
Seharusnya anak sekolah begitu
Menjadi pintar & teliti
Namun di zaman ini
Belajarnya telah tak baik
Dan bahagia bermain
Yang kurang berguna
Sehingga hanya bisa meminta & menyusahkan orang renta
Contoh Tembang Sinom Tema Cinta
Kanca kang jaler lan estri
Kanca kang apik lan ala
Saka mbiyen nganti iki
Aja padha ngerahi
Supaya uripe rukun
Aja padha kerahan
Lan gawe laraning ati
Iku kabeh gawe rukun marang kanca
Teman yg saling mengasihi
Teman pria & wanita
Teman yg baik maupun buruk
Dari dahulu hingga sekarang
Jangan saling berselisih
Agar hidupnya lebih rukun
Jangan suka bertengkar
Dan saling menyakiti hati satu sama lain
Semua itu menciptakan kerukunan antar sesama teman
Tema Negara
Patihe patih linuwih
Pra nayaka tyas raharja
Panekare becik-becik
Parandene tan dadi
Paliyasing kala bendhu
Mandar mangkin andadra
Rubeda angribedi
Beda-beda ardaning wong sanegara.
Rajanya, raja yg utama
Patihnya mempunyai banyak keunggulan
Semua anak buahnya baik hati
Pemuka masyarakatnya pula baik
Namun seluruhnya tak menjadi satu
Karena daya zaman di kala bendu
Bahkan makin menjadi-jadi
Gangguan yg mengancam
Pikiran & kehendak orang yg beda dlm satu negara
Kawuryan wus sunyaruri
Rurah pangrehing ukara
Karana tanpa palupi
Atilar silastuti
Sujana sarjana kelu
Kalulun kalatidha
Tidhem tandhaning dumasi
Ardayengrat dene karoban rubeda
Artinya:
Keadaan negara yg sekarang
Semakin hari makin merosot
Kondisinya makin rusak
Karena tak ada lagi yg mereka disertai
Banyak orang yg meninggalkan hukum lama
Orang cerdik terbawa arus di zaman yg sarat keraguan
Suasananya menerangkan situasi yg mencekam
Karena dunia yg dipenuhi gangguan
Tema Tata Krama
Mungguh ugering kaurip
Uripe lan tri prakara
Wirya, arta, wi sinasis
Kalawun konsi sepi
Saka wilangan tetelu
Telas tilasing janma
Aji godong jati aking
Temah popo papariman mulandhana
Salahmu kalau ananda tak butuh
Sedangkan itu adalah aturan kehidupan
Kehidupan dgn tiga kasus
Kekuasaan, harta, & kepandaian
Jika tak mempunyai semua
Dari ketiga kasus tersebut
Maka seburuk-buruknya manusia
Lebih berguna dr daun jati yg kering
Berakhir kasihan tak mempunyai apa-apa, meminta-minta sampai kemana-mana
Tumrape wong tanah jawi
Wong agung ing Ngeksiganda
Penambahan Senopat
Kepati Amarsudi
Sudane hawa lan napsu
Pinepsu tapa brata
Tanapi ing siyang ratri
Amamangun karyenak tyasing sesame
Mencontoh sikap yg utama
Bagi masyarakat Jawa
Tokoh besar di Mataram
Panembahan Senopati
Tekun & bersungguh-sangat
Untuk menertibkan hawa nafsu
Dengan bertapa
Sepanjang hari siang hingga malam
Membangun kenyamanan hati
Tema Agama
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan nora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya keduman melik
Kaliren wekasannipun
Dilalah kersa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada
Mengalami zaman gila
Sulit dipahami anggapan
Menjadi lebih gila tak karuan
Jika tak mengikuti zaman
Tidak mendapat apa-apa
Maka akan kelaparan
Dengan kehendak Allah
Sebaik-baiknya orang lupa
Lebih beruntung lagi orang yg selalu ingat & tetap waspada
Tema Kehidupan
Sira sang paramengkawi
Kawileting tyas duhkita
Kataman ing reh wirangi
Dening upaya sandi
Sumaruna anerawung
Mangimur manuhara
Met pamrih melik pakoleh
Temah suka ing karsa tanpa wiweka.
Ketika hati menangis
Dia yaitu seorang pujangga
Yang dipenuhi rasa murung
Mendapat hinaan & rasa aib
Akibat perbuatan orang lain
Yang semula memberi cita-cita
Menghibur hatinya
Memiliki keinginan untuk memperoleh sesuatu
Sehingga sang pujangga tak berhati-hati alasannya terlalu gembira
Tema Kepemimpinan
Bebaratan udan lamis
Pinudya dadya pangarsa
Wekasan malah kawuri
Yen pinikir sayekti
Mundhak apa aneng ngayun
Andhedher kaluputan
Siniraman banyu lali
Lamun tuwuh dadi kekembanging beka.
Hanya alasannya adalah mendengar isu
Seperti kabar dr lisan ke lisan
Akan dijadikan selaku pejabat
Akhirnya kena tipu
Kalau dipikir-pikir dgn benar
Apa gunanya menjadi pemimpin
Jika hanya membuat kesalahan
Hatinya menjadi lupa diri
Hanya akan menjadi buah bibir belaka
Tema Budi Pekerti
Awewarah asung peling
Ing jaman keneng musibat
Wong ambeg jatmiko kontit
Mengkono yen niteni
Pedah apa amituhu
Pawarta lolawara
Mundhak angreranta ati
Angurbaya angiket caritaning kuna.
Diceritakan di buku panitisastra
Mengajarkan & mengingatkan
Di zaman yg penuh dgn gangguan & kejahatan
Orang yg berbudi tidaklah terpakai
Yang demikian bila kita teliti dgn seksama
Apa gunanya mempercayainya
Kabar yg tak terang kebenarannya
Hanya akan menyusahkan hati
Lebih baik menulis kisah di zaman antik
Tema Keluarga
Temenana nggonmu urip
Bekti biyung bekti bapa
Duwe pakerti kang becik
Tumindhak kang pratitis
Kakang adhi tansah rukun
Tuladha kang utama
Lung tinulung nora lali
Kabeh mau kanggo kluarga kang mulya
Para saudara selalu ingatlah
Bersungguh-sungguhlah dlm hidup
Berbakti pada ibu & bapak
Memiliki budi pekerti yg baik
Berlaku dgn sederhana
Jadilah abang beradik yg selalu rukun
Teladan yakni yg utama
Jangan lupa untuk saling tolong menolong
Semua itu untuk keluarga yg mulia
Contoh Tembang Sinom Tema Lingkungan
Tumrape wong tanah Jawi
Wong agung ing Ngeksiganda
Panembahan Senopati
Kepati amarsudi
Njaga kebersihan kalbu
Lan kebersihan raga
Tanapi ing siyang ratri
Makarya ngjaga tyasing bumi pertiwi
Contoh Lainnya
Njurungi kajating dasih
Ingkang temen tinemenan
Pan iku ujaring dalil
Nyatané ana ugi
Iya Kiyageng ing Tarub
Wiwitané nenedha
Tan pedhot tumekèng siwi
Wayah buyut canggah warèngé kang tampa
Prapteng tlatah Arjosari.
Ing sendhang Tirta Husada.
Toya anget handayani.
Usadaning sesakit.
Seger sumyah raosipun.
Ing dhusun Karangreja.
Siram eca kang sinambi.
Anjangsana ngiras ngupaya perjuangan.
Prabu kenya majapahit
Kekasih damar sasangka
Atma mantune ke patih
Magang anyar awak mami
Lahta bisma praptaningsun
Ingutus sang narpendah
Kinen mocok murdatanji
Marmaningsun ingutus ywa mindho karya
Sudimara Guwa Kambil.
Papringan ing Ngadireja.
Somopura tambah malih.
Giri Tundha anenggih.
Sisih elor Guwo Penthung.
Kang manggen ing Tulakan.
Jumbuh lan ingkang den rawi.
Kang kasusra Pacitan ing Sewu Guwa.
Baca Juga : Tembang Kinanthi
Gancaran Tembang Sinom
Tegese gancaran yaiku ngowahi tembang sing wujude pupuh/pada/bait dadi gancaran utawa prosa/crita.
Gancaran yaitu mengubah tembang yg wujudnya pupuh/pada/bait menjadi gancaran atau prosa/ kisah.
Kaprikornus, isi tembang macapat kalau di gancarake akan berubah menjadi suatu kisah bebas atau prosa.
Cara Membuat Gancaran
Carane nggancarake:
Nggoleki lan negesi tembung-tembung kang kaanggep angel.
Negesi saben gatra/ larik. Ngrakit dadi alenia/ paragraf.
Nalika ngrakit dadi alenia/ paragraf kena nambah tembunge, nyuda tembunge lan ngowahi tembunge. Sing baku ora kena nganti ngowahe surasane.
Cara membuat gancaran:
- Mencari & mengartikan kata kata yg di anggap sulit.
Mengartikan setiap baris atau larik.
- Menyusun untuk menjadi alenia/paragraf. Tatkala menyusun untuk menjadi alenia atau paragraf mampu memperbesar , mengurangi & mengganti kata-katanya. Yang baku tak mampu diganti kecuali mengubah nadanya.
Contoh Gancaran Macapat Sinom
Ambege kang wus utama
Tan ngendhak gunaning janmi
Amiguna ing aguna
Sasolahe kudu bathi
Pintere denalingi
Bodhone dinokok ngayun
Pamrihe den inaa
Mring padha-padhaning janmi
Suka bungah den ina sapadha-padha
Watake/tingkah lakune wong kang utama, ora bakal ngalang-alangi kapinterane wong liya sing migunani marang kapinteran, kabeh tingkah lakune kudu migunani.
Pintere didhelikake/ora diketok-ketokne bodhone sing didokok ngarep/ diketok ketokne, tujuane manawa dienyek dening sapepadhane manungsa mampu legawa/tetep seneng.
Isine Tembang Sinom
Dalam bahasa Jawa sinom artinya pucuk daun yg baru tumbuh & bersemi. Pucuk daun ibarat insan yg menginjak usia muda.
Usia muda identik dgn remaja yg pubertas. Masa pubertas dicirikan dgn terjadinya pergeseran psikis, fisik & matangnya fungsi seksual. Salah satu tandanya yakni mulai terpesona dgn musuh jenis.
Pada usia ini menjadi usia yg cukup riskan alasannya pada masa ini seseorang mempunyai rasa penasaran yg besar. Baik terhadap hal kasatmata maupun negatif.
Di usia ini pula para kaulah muda sedang proses pencarian jati diri, sehingga jikalau bergaul dgn komunitas yg salah maka akan mempunyai dampak yg besar. Apalagi dengan-cara psikologis anak muda suka memberontak.
Atas dasar hal ini tembang macapat sinom hadir sebagai upaya semoga remaja lewat proses pubertas dgn baik. Fungsi tembang sinom disini sebagai pedoman (piwulang) & pesan yang tersirat (wewarah). Isi setiap liriknya berupa hikmah wacana pergaulan, ilmu, percintaan & keteladanan orang dahulu.
Pitutur Luhur Tembang Sinom
Ada beberapa pesan penting (amanat) yg disampaikan penulis lirik pada tembang macapat sinom, pesan ini menjadi salah satu pelajaran yg mampu kita ambil, di antaranya:
- Sebagai insan, kita mesti memiliki sifat nrimo.
- Sebagai manusia, kita harusnya mengutamakan kedewasaan logika terlebih dahulu sebelum bertindak.
- Kita diusulkan mengikuti sikap orang terdahulu yg memiliki adat mulia.
- Di dunia agar derajatnya tinggi & hidupnya makmur mesti mempunyai tiga perkara yakni memiliki kekuasaan, harta & kecerdasan.
- Di dunia biar kehidupannya tentram mesti memiliki sifat sabar & gampang menerima segala kondisi.
- Di dunia yg sementara ini, kita mesti menjauhi perilaku jelek.
Kumpulan Soal & Pembahasan Macapat Sinom
- Tembang sinom & kinanti yaitu hasil cipta karya? Sunan Muria
- Sasmitane tembang sinom yaiku? Sinom,taruna, anom, weni, nom,srinata, pamase, logondhan, rema, pangrawit, mudha.
- Filosofi apa kang ana sajroning tembang sinom?
- Saben tembang macapat duweni tabiat beda-beda kepriye watake tembang sinom? Watake yaiku tresna asih, canthas, trengginas, luwes, grapyak, lan seneng golek pangalembana.
- Pathokane tembang sinom yaiku? Pathokane tembang tegese aturane utawa ciri ciri utawa paugerane. Pathokane macapat sinom yaiku 9 gatra 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a.
- Tembang sinom iku nglambangake wayah? Enom
- Tembang sinom iku kalebu babagan? sinom iku kalebu
- tembang macapat nyritakakek cah enom ing kang ngalami pertumbuhan lan proses nggoleki jati diri.
- Tembang sinom biasane digunakake kanggo? Biasae kanggo pitutur luhur utawa kanggo kisah tantang-tinantang.
- Tembung sinoman tegese ? yaiku wong kang nulung uwong kang nduweni hajat utawa acara.
Demikian penjelasan mengenai tembang macapat sinom. Penjelasan lengkap kesenian Jawa mulai dr arti, watak, paugeran atau aturan tembang, ciri-ciri, fungsi hingga contoh dgn berbagai tema. Semoga dapat memperbesar wawasan & gampang-mudahan berfaedah.