√ Teknik Menulis : Perihal Membuat Judul Menarik dalam Menulis Buku

Sebuah buku akan dilihat dr judulnya pertama kali. Judul boleh jadi dianggap selaku bagian penting untuk mempesona pembaca. Bagi Anda yg menulis buku tentu perlu memerhatikan pentingnya menciptakan judul yg mempesona. Dalam menulis buku, kita acap kali ragu menuliskan judul yg tepat. Terkadang, judul yg sudah dituliskan pun masih dirasa kurang mempesona. Hal ini kemudian berujung pada sedikit atau tak adanya orang yg tertarik untuk membaca buku yg kita tulis.

Teknik Menulis judul untuk sebuah buku memang gampang-mudah susah.

Salah satu tantangan membuat judul yakni menarik banyak mata supaya membaca judul hingga isi buku yg kita tulis. Dalam menuliskan judul, terdapat beberapa hal sepele yg kadang kala kita abaikan. Padahal, beberapa hal sepele tersebut memutuskan baik atau tidaknya judul yg kita tulis. Beberapa hal yg sepele tetapi perlu diperhatikan dgn teliti antara lain:

  1. Judul tak menggunakan tanda titik

Penggunaan tanda titik (.) untuk judul tidaklah tepat. Titik cuma dipakai pada tatkala menulis kalimat gosip atau pernyataan.

  1. Judul berupa pertanyaan tetap menggunakan tanda tanya

Walaupun dipakai sebagai judul, pertanyaan tetap menggunakan tanda tanya.

  1. Tidak menjamakkan kata-kata yg sudah berupa jamak

Dalam teknik menulis judul, perlu diketahui bahwa kata-kata yg sudah berupa jamak tak perlu dijamakkan lagi. Seperti yg telah kita ketahui, jamak bermakna banyak atau lebih dr satu. Jika sudah terdapat bilangan lebih dr satu pada judul, maka kata benda tak perlu diulang atau dijamakkan kembali. Sebagai acuan, kita mampu memakai kata dosen. Untuk menulis kata tersebut dlm bentuk jamak, dapat dituliskan “dosen-dosen” atau “para dosen”. Kemudian jika ditambahkan dgn bilangan, maka tak perlu pengulangan, misalnya “tiga dosen”, bukannya “tiga dosen-dosen”.

  1. Tidak memakai kata bersinonim dlm sebuah judul

Penggunaan dua kata yg merupakan padanan kata dlm suatu judul menjadikan adanya pemborosan kata. Kemudian tak tepat jika dlm judul terdapat 2 kata yg memiliki persamaan atau kemiripan arti. Sebagai teladan, dlm judul tak mampu dituliskan “yaitu merupakan”. Hanya 1 kata saja yg mampu ditulis, yakni “adalah” atau “merupakan” saja.

  1. Penulisan judul mesti logis

Meskipun hanya sebuah judul, penulisannya yg tak logis tak mampu diterima oleh nalar sehat. Tidak logisnya judul biasanya ditemui dlm banyak sekali karya yg judulnya berupa kalimat. Dalam teknik menulis judul yg berupa kalimat, penulis perlu memikirkan kembali mudah-mudahan judul logis atau tak logis tatkala dibaca.

  1. Penulisan judul sebaiknya paralel

Judul yg paralel maksudnya memiliki kesamaan bentuk.

Contoh: Jasa Penyebar Ilmuan Buku Terpercaya & Dijamin Kualitasnya (kurang tepat), seharusnya Jasa Penyebar Ilmuan Buku Terpercaya & Terjamin Kualitasnya

  1. Tidak mengabaikan batas panjang judul

Judul yg akan dituliskan tak perlu terlalu panjang. Judul yg terlalu panjang menjadi tak menawan untuk dibaca. Dalam menulis buku biasanya terdapat ketentuan tersendiri untuk penulisan judul. Ketentuan tersebut menghalangi pemakaian kata atau banyaknya karakter dlm menulis judul.

Untuk karya nonfiksi, judul sebaiknya menyampaikan informasi penting dgn menggunakan kata kunci, bahkan metodologi. Judul pula sebaiknya tak memberatkan pembaca. Penulis mampu menciptakan judul untuk tulisannya dgn batas optimal 10 kata.

  1. Struktur judul harus benar

Meskipun judul dituliskan sesuai impian penulis untuk mempesona pembaca, struktur yg dipakai pula harus tepat. Penulisan struktur yg tak tepat umumnya ditemukan dr judul hasil terjemahan dgn penggunaan kata “dimana”. Kata ini tak perlu dituliskan pada judul yg bukan merupakan pertanyaan.

  1. Menggunakan kelompok kata yg ringkas

Teknik Menulis judul sebaiknya pula dilakukan dgn menentukan kalangan kata yg ringkas. Kelompok kata yg tak ringkas dapat diganti dgn kata lain yg masih mempunyai kesamaan makna. Salah satu pola penulisan judul yg kurang tepat yakni “Pemerintah Mengadakan Penelitian Minyak Jarak”. Judul tersebut mampu diganti menjadi “Pemerintah Meneliti Minyak Jarak”.

  1. Penggunaan aksara kapital

Poin ini sungguh penting dlm penulisan judul. Huruf kapital digunakan dlm penulisan huruf pertama semua kata, kecuali kata yg bersifat partikel. Kata partikel meliputi kata penghubung atau konjungsi, preposisi atau kata depan, & interjeksi atau permintaan perasaan. Namun jika kata partikel terletak di awal kalimat, penulisan abjad pertamanya tetap memakai huruf kapital. Kata partikel meliputi di, ke, dari, dan, atau, yang, untuk, dengan, dalam, pada, terhadap, sebagai, terhadap, jika, maka, namun, alasannya adalah, tentang, supaya, supaya, hingga, sejak, kok, dong, deh, ah, oh, ialah, seperti, secara, walaupun, demi, si, per, pun, & lain-lain.

Kemudian aksara kapital pula dipakai cuma pada aksara pertama kata ulang tepat. Contoh: Kehidupan Orang-Orang Iban di Kapuas Hulu. Sementara itu, abjad kapital tak dipakai pada kata ulang yg berganti bunyi atau berimbuhan. Contoh: “Harga Sayur-mayur Semakin Tinggi”, “Kemarau Berlangsung Selama Bertahun-tahun”.

 

Setelah mengerti poin-poin penting yg perlu diamati dlm menulis judul, kini kita mampu menjajal membuat judul dgn baik & benar. Tidak hanya itu, kita pula dapat berkreasi untuk menuliskan judul yg menarik. Khusus untuk menulis buku nonfiksi, terdapat beberapa cara teknik menulis judul yg baik & menawan, di antaranya:

  1. Membuat kerangka apalagi dulu

Judul lazimnya dituliskan paling tamat sesudah goresan pena selesai. Tidak menutup kemungkinan pula judul dituliskan selama proses penulisan, dgn melalui beberapa kali penggantian atau revisi. Makara, sebaiknya penulis menuliskan judul bila karyanya sudah sungguh-sungguh selesai.

  1. Mengidentifikasi tema-tema besar dlm karya

Sebelum merumuskan judul, perlu kiranya penulis melihattema besar goresan pena. Dari situ Anda bisa menentukan judul yg mewakili tema goresan pena. Penulis bisa meminta santunan seseorang untuk membantu mengidentifikasi tema tulisan.

  1. Melihat pikiran utama

Untuk mendapatkan pandangan baru dlm menulis judul, penulis perlu membaca kembali kalimat per kalimat & menemukan anggapan utama. Penulis selanjutnya mampu mengintegrasikan asumsi utama & menuliskannya dlm bentuk judul.

  1. Mempertimbangkan sasaran pembaca

Dengan mempertimbangkan sasaran pembaca, penulis mampu mengidentifikasi kalangan orang yg akan terpesona membaca karyanya. Ia kemudian bisa menuliskan judul dgn menggunakan bahasa yg sesuai & memperkirakan tingkat pemahaman kandidat pembaca karyanya.

  1. Memikirkan fungsi judul

Judul mempunyai fungsi untuk memprediksi isi tulisan & tak menyesatkan pembaca. Agar menarik, penulis hendaknya memilih keyword yg sesuai & menarik perhatian sehingga membangkitkan pembaca.

  1. Pemilihan judul yg deklaratif, deksriptif, atau interogatif

Dengan memahami keseluruhan isi goresan pena, penulis mampu memilih pola judul yg harus dituliskannya. Ia mampu memilih judul yg deklaratif untuk karya yg berisi temuan atau kesimpulan. Sementara itu, ia dapat menggunakan judul deskriptif dlm menggambarkan subjek tulisannya tanpa mengungkapkan kesimpulan. Kemudian ia bisa menggunakan judul interogatif dlm bentuk pertanyaan untuk memperkenalkan pokok bahasan dlm tulisannya.

  1. Membuat daftar kemungkinan judul

Ketika masih galau memastikan judul goresan pena, penulis dapat menciptakan beberapa judul apalagi dulu dlm suatu daftar. Ia bisa mencocokkan kembali tiap-tiap judul dgn pokok anggapan dlm tulisannya. Setelah itu, ia dapat memilih judul yg paling sesuai dgn goresan pena.

Uraian di atas memperlihatkan citra pada kita mengenai kaidah menulis judul. Selain mampu memahami tata cara penulisan judul, kita pula dapat mengasah keahlian dlm membuat judul dgn baik & benar. Dari sini pula kita dapat belajar untuk berkreasi menciptakan suatu goresan pena dgn judul yg pula menarik untuk dibaca.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak ihwal Teknik Menulis  Anda dapat menyaksikan Artikel-artikel berikut:

  1. Teknik Menulis Buku dgn Hati!
  2. Teknik Menulis : Cara Membuat Daftar Pustaka dgn Sumber Buku
  3. Teknik Menulis Buku Tematik Terpadu? Inilah Caranya!
  4. Teknik Menulis : 157 Ejaan & Istilah Kata yg Sering Kita Salahgunakan

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS disini!

[Wiwik Fitri Wulandari]

 

Referensi:

  1. http://absurditasmalka.blogspot.co.id/2015/05/menulis-judul-baik-benar-sesuai-eyd-2015.html
  2. http://www.blogodolar.com/kesalahan-sepele-saat-menulis-judul/
  3. wikihow.com/Menentukan-Judul-yang-Baik

 

 

 

  √ Tips Syarat Menulis Buku Referensi yang Harus Anda Tahu