√ Teknik Menulis Buku Nonfiksi sebelum Dikirim ke Penyebar-Ilmu Buku

Berbicara mengenai menulis, pada dasarnya siapa saja dr latar belakang apapun bisa menulis. Bedanya, tak semua orang mau & tahu teknik menulis buku nonfiksi supaya tulisannya mampu diterbitkan lewat penerbit buku.

Ada yg begitu hebat melaksanakan teknik menulis alasannya kebiasan, ada pula yg mengetahui tetapi masih mempunyai banyak alasan untuk mulai menulis. Menulis selain sebab terbiasa pula perlu diimbangi dgn wawasan yg baik terkait dgn teknik menulis, sehingga goresan pena dapat diterbitkan lewat penerbit buku. Sedikit berlainan dgn buku fiksi yg lebih ekspresif, dlm penulisan buku nonfiksi terdapat beberapa detail yg perlu diamati.

Teknik menulis buku nonfiksi terlihat berlainan dgn buku fiksi mulai dr cara penyajian materi dlm buku, penulisan paragraf, penggunaan kata, data pendukung, pencantuman indeks, hingga dgn penulisan daftar pustaka. Penulisan buku nonfiksi memang mempunyai detail yg harus diamati biar naskah buku kita layak diterbitkan oleh penerbit buku. Berikut teknik menulis buku nonfiksi berdasarkan Kinoysan (44, 2016).

 

Teknik Menulis Buku Nonfiksi: 1. Membagi Buku Menjadi Beberapa Bab

Penyusunan buku terdiri dr beberapa bab, dimana bagian-bab dlm buku nonfiksi terdiri dr tiga hal penting yakni: (i) Pendahuluan, serpihan ini berisi wacana kenapa masalah itu penting untuk dibahas & dibukukan. Alasan pembanding, dilema yg akan dibahas, goresan pena-tulisan yg telah ada sebelumnya (bila ada). Bagian pendahuluan ini umumnya terdiri dr 1-2 bab; (ii) Isi, bagian ini berisi wacana bahasan semua yg harus kita sajikan dlm buku tersebut. Isinya bisa terdiri dr beberapa bagian, sesuai dgn keperluan; (iii) Penutup, berisi kesimpulan & nasehat dr seluruh materi yg telah kita diskusikan sepanjang buku.

 

Teknik Menulis Buku Nonfiksi: 2. Membagi Bab Menjadi Beberapa Subbab

Menulis buku tak hanya untuk kepentingan diri sendiri, lebih daripada itu penulis berusaha untuk memberikan ilham/pikiran/ide pada pembaca dgn mempublikasikan karyanya lewat penerbit buku. Oleh karena itu, untuk mempermudah pembaca mengerti isi buku, penulis akan membagi bagian-bagian dlm buku menjadi beberapa subbab. Misalnya, pada bagian isi akan dibagi lagi menjadi beberapa subbab yg lebih terperinci yg diturunkan dr bab terkait. Jumlah subbab pada masing-masing bab diadaptasi dgn keperluan.

  √ Buku Novel Terbaru Anda Pasti Laris – Begini Caranya!


Baca juga: Cara menerbitkan Buku Sendiri: Punya Pengalaman Menarik? Yuk Kita Bagi


Gagasan dlm buku disusun dlm paragraf demi paragraf sehingga membentuk kesatuan yg utuh. Tiap paragraf terdiri dr beberapa kalimat  yg semestinya tak terlalu panjang. Cukup 8-10 kalimat untuk setiap paragrafnya.  Jenis paragraf pun bermacam-macam, yg mampu kita gunakan sesuai dgn keperluan dlm penulisan. Jenis paragraf yg ada tak perlu kita gunakan semuanya dlm menulis buku nonfiksi. Kita mampu memilih jenis paragraf seperti apa yg sesuai dgn tetap memerhatikan efektivitas kalimat. Hal yg mesti diingat dlm proses menulis naskah adalah kita sedang menulis buku nonfiksi sehingga penulisannya mesti simpel & lugas. Tanpa banyak memakai kata ekspresif yg tak berbungan. Kalimat yg terlalu bertele-tele & membingungkan pembaca. Agar penyusunan kalimat dlm tiap paragrafnya lebih padu, berikut jenis-jenis paragraf berdasarkan penyusunan ide pokoknya:

 

No Jenis Paragraf Keterangan
1 Deduktif Pikiran utama di awal, sementara asumsi penjelas pada paragraf setelahnya
2 Induktif Pikiran penjelas di awal, anggapan utama di tamat paragraf
3 Campuran Gabungan antara paragraf induktif & deduktif
4 Ineratif Pikiran utama berada di tengah-tengah paragraf. Bagi sebagian penulis, paragraf ini jarang digunakan alasannya adalah tak terang
5 Deskripsi Mendeskripsikan sesuatu
6 Narasi Menceritkan sesuatu yg ada di fikiran penulis. Hampir sama dgn deskripsi, cuma asaja lebih berhubungan dgn waktu
7 Eksposisi Memaparkan sesuatu
8 Argumentasi Meyakinkan pihak lain

 

Pembuatan paragraf dlm goresan pena sangat berkaitan dgn penyusunan kalimat. Sehingga seharusnya kalimat untuk tulisan nonfiksi itu pendek-pendek, dgn tetap memperhatikan hukum SPOK (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan). Hubungan antar kalimat dlm paragraph dapat dilihat dgn kata rtikel yg mengikutinya. Untuk lebih mengerti teknik menulis buku nonfiksi dalam penyusunan kalimat terdapat tujuh kekerabatan antar kalimat dlm paragraf yaitu:

 

No Hubungan Antarkalimat Artikel yg Mengikuti
1 Hubungan Waktu Setelah, setelah, sebelum, semenjak, selesai, sewaktu
2 Hubungan Syarat Jika, kalau, sekira
3 Hubungan Pembanding Seperti, laksana, bagaikan, contohnya
4 Hubungan Tujuan Biar, supaya, agar, sehingga,
5 Hubungan Kemiripan Seolah-olah, menyerupai, seperti
6 Hubungan Penjelasan Bahwa, dgn demikian
7 Hubungan Akibat Sehingga, oleh alasannya itu, sampai

 

4. Memahami Bagian-Bagian Teknik Menulis Buku Nonfiksi

Sebelum mengirimkan naskah pada penerbit buku, perlu mengetahui teknik menulis buku yg berkaitan dgn sistematika penyuguhan buku. Pada umunya hal ini akan dinilai oleh penerbit & tim redaksi. Berikut beberapa serpihan dr buku yg keberadaannya tak dapat dihindari. Pertama, kata pengantar. potongan paling permulaan dr buku yg mengantarkan pebaca pada apa isi buku & manfaatnya. Bagian ini bertujuan untuk menarik perhatian pembaca untuk membaca buku tersebut hingga selesai.

Kedua, daftar isi sebagai kerangka buku. Bagian ini merupakan citra keseluruhan isi buku dr awal hingga akhir. Daftar isi mempermudah pembaca dgn cepat mencari apa yg dibutuhkan oleh pembaca. Selain itu, ini menjadi pertimbangan bagi pembaca apakah buku tersebut sesuai dgn keperluan & keinginan pembaca.  Ketiga, daftar pustaka. Penulisan buku nonfiksi tak lepas dr kutipan teori/gagasan/pertimbangan dr penulis lain, sehingga pencantuman daftar isi menjadi bagian wajib. Selain itu, pencantuman daftar pustaka pula dapat memberikan infomasi lebih lanjut mengenai acuan yg dipakai oleh penulis pada pembaca.

Keempat, pencantuman indeks. Penulisan buku nonfiksi tak jarang memiliki jumlah halaman yg sungguh tebal, sehingga biar pembaca mudah dlm mencari poin-poin penting dlm buku perlu dicantumkan indeks. Semenatar, untuk buku-buku yg berhubungan dgn how to, teknik, pasti ada gambar pendukung yg lazimnya dlm bentuk ilustrasi. Penambahan gambar ini perlu memperhatikan resolusi gambar sehingga balasannya tak mengecewakan tatkala dicetak.  Selain hal tersebut di atas, penulisan buku nonfiksi meskipun tak mesti senantiasa ada, biasanya pula mencantumkan daftar istilah. Hal tersebut alasannya tak semua pembaca berlatar profesi atau pendidikan yg sama, sehingga perlu mencantumkan daftar istilah untuk memberikan klarifikasi terkait dgn perumpamaan yg dipakai.

Membuat ucapan terima kasih, walaupun pecahan ini tak wajib, tetapi selama proses naskah buku yg tak sebentar terdapat orang-orang yg mendampingi, mendukung, menawarkan kritik & usulan selama proses penulisan. Hal yg perlu diingat ialah ucapan terimakasih tetap harus singkat, simpel & tak berlebihan. Bagian lain dlm buku nonfiksi yg tak mesti ada, tetapi pada saat tertentu dibutuhkan yakni lampiran. Ada beberapa hal yg tak dapat kita muat dlm isi buku, tetapi hal tersebut diperlukan. Sehingga bisa kita cantumkan pada lampiran, seperti peta daerah, peraturan, sura keputusan, & sebagainya.

Terlepas dr ketiga hal yg pada penulisan buku menjadi kepingan yg tak wajib, maka terdapat hal yg tak bisa dilupakan yakni penulisan nomor halaman & biodata. Hal ini tampaksepele, tetapi keberadaanya sering dianggap enteng. Padahal bagian ini menjadi poin penting yg tak mampu dilewatkan. Penulisan nomor halaman akan memudahkan penulis dlm penyusunan daftar isi, daftar tabel, daftar gambar. Sementara penulisan biodata penulis ini penting untuk membuat lebih mudah pembaca mengenali penulis. Tuliskan bidata secukupnya, tetapi tetap komprehensif, mirip nama, pendidikan, buku yg pernah ditulis & kontak yg bisa dihubungi.  Selamat Menulis!!

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di daftar menjadi penulis.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak wacana teknik menulis anda mampu menyaksikan Artikel-artikel berikut:

  1. Inilah Cara Mengidentifikasi Penyebar Ilmu Buku Ajar
  2. Teknik Menulis Buku Fiksi Sampai Penyerahkan Naskah ke Penyebar Ilmu Buku
  3. Teknik Menulis: Optimalisasi Kemampuan Menulis Sehingga Naskah Diterima Penyebar Ilmu Buku
  4. Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS di sini!

 

Referensi:

Kinoysan, Ari, 2016, Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!, Yogyakarta: ANDI

 

(Ulin Nafiah)