√ Teknik Menulis Buku Ilmiah untuk Seorang Akademisi atau Peneliti

 Banyak cara & kiat yg mampu dijalankan untuk menulis buku & masing-masing penulis tentu mempunyai ciri khasnya sendiri dlm meramu tulisannya sehingga menarik minat pembaca. Namun, prinsip dasar menulis buku ilmiah ialah pengurutan. Oleh lantaran itu, penting diamati bahwa suatu goresan pena apalagi buku mesti menyuguhkan keterangan dengan-cara urut mudah-mudahan mampu dibarengi & diketahui pembaca.

Anda seorang akademisi atau peneliti yg hendak bertekad menulis buku? Buku memang “karya lompatan” bagi seorang akademisi, peneliti, atau ilmuwan karena lewat bukulah fatwa & ilmunya mampu ditebarkan dengan-cara luas, sekaligus diawetkan.

Seringnya kekurangan utama seseorang tak bisa menulis buku ilmiah selaku berikut:

  1. Tahu apa yg ingin disampaikan, namun tak tahu bagaimana cara menyampaikannya. Hal ini lazimnya disertai dgn ujaran, “Ide saya bahu-membahu banyak”. Penyajian bahasa yg cenderung panjang & membosankan. Hal ini adalah kelemahan lazim tersebab kurang berlatih.
  2. Penyajian to the point tanpa menyisipkan terlebih dahulu unsur-unsur yg bisa menarik pembaca, utamanya di dlm lead atau paragraf permulaan tulisan.
  3. Penyajian yg terkungkung kebiasaan, seperti memulai goresan pena dgn definisi, sejarah asal-seruan, ataupun latar belakang permasalahan.
  4. Bahasan melebar atau malah sebaliknya, bahasan terlalu sempit tanpa menambahkan materi atau fenomena-fenomena terbaru.

Untuk menutupi kekurangan-kelemahan tersebut tiada cara lain yaitu memberikan training dgn praktik eksklusif. Oleh karena itu, kunci pelatihan bagi para calon penulis buku ialah memperdalam faktor prewriting yakni kemampuan menggagas & berbagi wangsit menjadi draf outline & drafting yaitu kemampuan menyusun naskah dgn banyak sekali cara.

Setiap calon penulis itu memerlukan pendampingan, sekaligus stimulus mudah-mudahan ia bisa menyusun satu draf outline jadi yg siap dieksekusi. Selanjutnya, ia dapat berlatih sendiri berbagi outline atau kerangka tulisannya.

Tips-kiat berikut akan berkhasiat sebagai bahan pelatihan.

  1. Mulailah membiasakan diri untuk menulis buku dgn outline tahapan. Outline tahapan ibarat dgn skripsi dgn kepingan inti Pendahuluan-Isi-Penutup. Bagian pendahuluan & penutup biasa merupakan satu bagian tersendiri. Adapun penggalan isi terdiri atas beberapa bagian. Umumnya penulis yg hendak mengambil jalan pintas menulis buku kerap menentukan outline butiran yakni berbentukkumpulan tulisan-tulisan pendek (postingan, esai, dsb). Hal ini tentu tak akan mampu mengasah kemampuan Anda menulis buku sebetulnya.
  2. Bayangkan apakah Anda mempunyai materi yg cukup untuk berbagi sebuah inspirasi penulisan, khususnya bahan berupa buku ataupun dokumen tertulis yg lain. Bahan yg terbatas dapat membuat seseorang tak dapat berbagi tulisan & frustrasi. Akibat lain adalah bentuk penghidangan yg akan “berputar-putar” atau “berulang-ulang”.
  3. Persempit topik Anda menjadi lebih spesifik mengingat buku-buku ilmiah cenderung menyasar pasar ceruk (niche). Jika Anda membuat topik “Problema Penyandang Disabilitas”, jelas topik ini terlalu luas. Anda dapat mempersempitnya menjadi “Problema Penyandang Disabilitas dlm Dunia Kerja”. Jika perlu, persempit lagi menjadi “Problema Penyandang Disabilitas dlm Bidang Kerja Industri Kreatif”.
  4. Pelajari outline atau lebih gampang daftar isi buku-buku ilmiah yg beredar di pasaran. Lihat bagaimana sang penulis menyajikan naskahnya. Hal apa dulu yg mereka kenalkan pada pembaca?
  5. Sisipkan cerita dlm buku-buku Anda. Kisah tak berarti meminimalkan kadar ilmiah lantaran lewat kisahlah Anda mampu menarik calon pembaca. Contohnya tatkala Anda akan membahas tentang tenaga listrik di Indonesia, Anda mampu memulai cerita ihwal sulitnya warga Medan mengalami pemadaman listrik nyaris tiap hari. Dari cerita ini dapat Anda telusuri karena musababnya hingga menyentuh topik yg hendak Anda bahas. Makara, melalui dongeng kita bisa mengantarkan topik.
  6. Opini Anda dlm buku harus terlihat. Anda tak sedang menulis skripsi, tesis, atau disertasi yg kadang “menyembunyikan” opini penulisnya dgn menyuguhkan teori-teori pendukung sebanyak-banyaknya. Di buku, opini Anda selaku penulis mesti tampakeksplisit & teori-teori pendukung (kutipan) dipakai seperlunya saja.

Itulah kiat-tips permulaan bagi Anda yg ingin menulis buku ilmiah atau buku nonfiksi populer. Selain menggagas ilham gres, Anda dapat pula mengonversi atau menyadur karya-karya dlm bentuk laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi menjadi buku.

Logika dlm menulis < teknik menulis >

Teknik Menulis

  √ Cara Mengubah File Pdf Menjadi Word