√ Teknik Menulis Buku Fiksi Sampai Penyerahkan Naskah ke Penyebar-Ilmu Buku

Teknik menulis buku fiksi mulai dr memastikan tema hingga dikirim pada penerbit buku memiliki rincian & alur yg berbeda dgn buku nonfiksi.

Menulis buku fiksi dibutuhkan kesanggupan imajinasi & merangkai emosi dr penulis sehingga dapat pembaca mampu terlibat dlm kisah. Sebagaimana hukum penulisan dlm karya fiksi “tunjukkan jangan ceritakan”, sehingga  teknik menulis lebih ekspresif, bebas, & tak begitu terpaku pada hukum.

Selain itu, membangun karakter setiap tokoh, merangkai plot kisah serta proses membangun pertentangan hingga pengantaran naskah pada penerbit buku dlm tulisan fiksi menjadi tantangan tersendiri. Berbeda dlm penulisan buku nonfiksi yg tak perlu membuat karakter tokoh, pada penulisan fiksi belahan ini menjadi belahan yg penting.

Hal ini menentukan bagaimana suatu cerita akan dibangun lewat tokoh-tokoh yg dibentuk. Untuk lebih memahami teknik menulis buku fiksi, berikut alur penulisannya:

teknik menulis buku fiksi wargamasyarakat

1. Teknik menulis buku fiksi: Menentukan Tema & Tujuan

Tema merupakan pokok permasalahan dlm tulisan. Pemilihan tema untuk buku fiksi dapat berasal dr permasalahan dlm kehidupan sehari-hari, seperti akad nikah, usaha mewujudkan mimpi, roman cukup umur, permasalahan dlm pertemanan, maut, & sebagainya.

Tema sangat menetunkan dongeng. Selain tema, jangan lupa pula untuk menentukan tujuan penulisan serta segmen pembaca goresan pena kita. Hal ini untuk mempermudah dlm merangkai alur & konflik serta pemilihan gaya bahasa yg digunakan.

  √ Cara Membuat Buku bersama Penyebar-Ilmu Buku: Mengatur Kerangka Pikiran

 

2. Teknik Menulis Buku Fiksi: Menciptakan Karakter Tokoh

Menentukan tokoh utama, tokoh penunjang & bagaimana cerita dibangun menjadi hal yg sangat penting dlm merangkai alunan cerita. Selalu ada yg berperan selaku tokoh protagonis yg umumnya pula menjadi tokoh utama, atau bisa pula orang-orang disekitar tokoh utama.

Selayaknya dlm kehidupan aktual, tatkala ada si “baik” tentu pula ada yg berperan selaku si ”jahat” dlm tulisan fiksi. Tujuan yg ingin diraih oleh masing-masing tokoh & permasalahan yg dihadapi. Penulis perlu membangun huruf tokoh yg mampu menghidupkan khayalan. Tekniknya dgn mendeskripsikan kepribadian, latar belakang, tinggi tubuh, kebiasaan, cara berbicara, usia, warna rambut, emosi, & pula intelektual tokoh.

Di segi lain, untuk memperkuat identitas & karakter tokoh dapat digambarkan setting, dimana tokoh tumbuh, piranti, lingkungan, & sebagainya. Semakin detail deskripsi setiap tokoh akan semakin memudahkan penulis mengungkapkan tokoh dlm dongeng.

 

3. Teknik Menulis Buku Fiksi: Membangun Plot Cerita

Setelah selesai mendeskripsikan huruf masing-masing tokoh yg terlibat dlm dongeng, kita dapat mulai membangung plot dongeng. Untuk mempermudah dlm membangun plot kisah mampu dgn memakai teknik menulis dgn sistem mind-mapping. Kita dapat  menggambarkan keseluruhan kisah dgn gampang.

Untuk menjabarkan  plot cerita pula dapat  dengan  menggunakan rumus dasar penulisan yg mencakup 5W & 1H. Setelah mendapatkan gambaran insiden-kejadian kita mampu memastikan penyusunan dongeng dgn alur maju, alur mundur (flash back), atau alur maju mundur.

Jangan lupa untuk menentukan konflik & bagaimana simpulan cerita. Perlu diingat simpulan kisah yg “tidak terduga” akan lebih mempesona pembaca untuk terus membaca goresan pena hingga selesai dibanding dgn alunan cerita dgn selesai yg mudah ditebak.

  √ Cara Menerbitkan Buku: Ada Penyebar-Ilmu Buku Yang Kurang Kredibel

4. Membuat Daftar Isi (Outline)

Penyusunan daftar isi pada buku fiksi lebih bebas dibanding dgn buku nonfiksi. Tidak ada batasan jumlah bab & halaman. Pembuatannya mampu dilaksanakan dgn mengelompokkan adegan menurut citra kejadian-insiden yg berkesinambungan dlm plot dongeng.

Outline ini mampu bersifat sementara, sebab dlm proses penulisan sungguh mungkin terjadi pergantian judul atau penambahan ilham. Teknik menulis dgn membuat outline bukan cuma memberi gambaran keseluruhan buku, melainkan pula menjadi panduan dlm proses penulisan mudah-mudahan tulisan fokus  & tak melebar kemana-mana.

5. Menulis Apa yg Sudah Direncakan

Mulailah menuliskan nasrasi, obrolan antar tokoh sesuai dgn outline yg telah disusun. Penulisan dongeng dapat memakai cara menuturkan gaya orang pertama, dimana penulis serba tahu & terlibat dlm cerita sebagai salah satu huruf di dalamnya. Bisa pula memakai teknik menulis dgn cara menuturkan gaya orang ketiga, dimana posisi penulis serba tahu, tetapi tak terlibat dlm dongeng.

Baca juga: Cara Menerbitkan Buku: Tonjolkan Kelebihan Buku dgn Sinopsis mudah-mudahan Dilirik Penyebar Ilmu Buku

Teknik menulis karya fiksi tak hanya terpaku pada dialog antar tokoh, tetapi pula bagaimana bisa membuat narasi yg membangkitkan kisah. Selama proses menulis yg tak cuma sekedar menulis, melainkan pula proses membangun emosi & merangkai imajinasi sehingga tak jarang khayalan macet, rasa malas yg menghampiri ataupun godaan yg lain. Oleh alasannya adalah itu, dlm proses menulis diharapkan kedisiplinan & target menulis sesuai kemampuan. Hal ini mudah-mudahan tulisan mampu selesai.

6. Revisi Tulisan

Setelah naskah tulisan rampung, istirahatkan sejenak fikiran dgn melaksanakan hal-hal yg mengasyikkan seperti, main game, tidur, jalan-jalan atau melakukan hobi yg lain. Tatkala anggapan sudah fresh kembali, kita dapat mulai melaksanakan revisi goresan pena dgn membaca kembali draft tulisan. Tidak mampu disangkal, draft pertama pasti  jauh dr sempurna.

  √ Bingung Mencari Kegiatan? Investasikan Waktu Dengan Datang ke Toko Buku Terdekat

Ada banyak yg perlu diperbaiki, seperti plot kisah yg masih berantakan, pertentangan yg terlalu datar, dialog yg masih terlalu kaku, & lain sebagainya. Terlepas dr itu, dlm proses revisi sangat mungkin terjadi perubahan alur cerita atau penambahan karakter untuk membuat kisah lebih mengalir. Oleh sebab itu, kerjakan revisi satu persatu.

 

7. Menyerahkan Naskah Pada Penyebar Ilmu Buku

Sebelum naskah diserahkan pada penerbit buku yg diharapkan, pastikan Anda telah menentukan penerbit buku yg sesuai dgn nafas novel yg ditulis. Cari keterangan selengkap-lengkapnya terkait dgn syarat & ketentuan pengiriman naskah pada penerbit buku yg bersangkutan. Ikuti panduan pengajuan naskah dgn tepat, bahkan bila tutorial tersebut bertentangan dgn informasi pada artikel ini. .

Jika penerbit meminta margin berskala 1.37”, sesuaikan margin Anda (meski margin persyaratan lazimnya berskala 1” atau 1.25”). Naskah yg tak mengikuti tutorial umumnya tak akan dibaca atau diterima (http://id.wikihow.com/Menulis-Karya-Fiksi). Terlepas dr berbagai aturan ataupun teknik menulis, yg terpenting dr menulis yakni mulai menulis.  Selamat menulis!!

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak ihwal teknik menulis buku fiksi anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:

  1. Inilah Cara Mengidentifikasi Penyebar Ilmu Buku Ajar
  2. Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yg Perlu Anda Tahu
  3. Teknik Menulis: Optimalisasi Kemampuan Menulis Sehingga Naskah Diterima Penyebar Ilmu Buku
  4. Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS di sini!

 

Referensi:

(Ulin Nafiah)