√ Teknik Menulis: 4 Langkah di Awal Menulis Buku

Teknik menulis buku, tak semua prosesnya bikin capek karena ada beberapa serpihan dr buku yg mampu kita lakukan gampang di awal.

Ketika teknik menulis buku, pada dasarnya ada banyak tahapan yg mesti kita lalui, mulai dr menemukan ide, menyusun kerangka goresan pena, hingga melaksanakan proses editing. Dari sekian banyak proses tersebut, tentu ada beberapa penggalan yg kita anggap sukar & ada beberapa penggalan yg kita anggap gampang. Pada awal penulisan, bahu-membahu kita dihidangkan oleh tahapan-tahapan yg sebetulnya tak terlalu sulit untuk dilakukan. Tatkala kita terbiasa, hal-hal yg sebetulnya sulit untuk dilakukan dlm teknik menulis buku pula dengan-cara tak sadar akan menjadi gampang. Tentu hal tersebut tak mampu dilepaskan dr impian kita sendiri untuk membuat suatu buku. Kita pasti mengakui bahwa kepingan tersulit dr teknik menulis buku ialah mencantumkan setiap ide yg kita miliki ke dlm isi buku yg ingin kita tulis. Artinya kesusahan tersebut akan muncul di penggalan pembahasan dimana kita dituntut untuk berbicara dgn menggunakan data & hal lain yg mendukung argumen kita, utamanya untuk buku referensi. Meskipun demikian, setidaknya ada beberapa hal permulaan yg mampu dgn mudah kita selesaikan terlebih dahulu.

  1. Menulis Bagian Paling Praktis

Salah satu tahapan awal yg mampu kita lakukan tatkala sudah mengawali untuk teknik menulis buku yaitu dgn menuliskan pecahan-belahan yg kita anggap paling gampang untuk ditulis. Kondisi tersebut pasti serupa dgn ungkapan yg sering kita dengar di saat masih kecil yaitu kerjakanlah soal yg paling mudah apalagi dahulu. Pepatah itu tentu pula berlaku pada dunia kepenulisan dimana kita mampu menuliskan hal-hal yg paling gampang terlebih dahulu. Tidak hanya yg kita anggap gampang, namun pula potongan yg kita anggap menarik. Tatkala hal tersebut kita kerjakan, pasti di permulaan masa penulisan tersebut kita akan merasa bersemangat alasannya adalah hal-hal yg kita tulis tersebut kita anggap mudah & mempesona. Situasi tersebut menjadi penting dilakukan dlm rangka menjaga mood kita biar tetap konsisten dlm teknik menulis buku dr awal hingga final. Kita mampu melaksanakan langkah tersebut dgn menyaksikan outline yang sudah kita buat sebelumnya. Artinya outline tersebut bisa menjadi rujukan kita untuk memilih poin-poin apa saja yg sekiranya mampu kita jabarkan terlebih dahulu.

Selanjutnya, pada tahap awal penulisan tersebut, kita pula bisa mempertimbangkan faktor ketersediaan bahan atau data yg kita miliki. Artinya kita bisa menulis belahan-belahan yg datanya cukup untuk memperkuat argumen kita. Dengan demikian, poin-poin goresan pena lain yg datanya belum terlalu terkumpul banyak mampu dikerjakan di potongan-bagian akhir sembari kita menghimpun data untuk belahan tersebut. Menulis kepingan yg kita anggap paling mudah pula tak berarti kita mesti mengurutkan pekerjaan kita sesuai dengan outline yang sudah kita buat dr awal hingga simpulan. Artinya kita mampu menulis dr cuilan yg kita anggap mudah. Apabila cuilan tersebut ada di bagian 3, maka kita bisa mengisi bab 3 tersebut dgn tulisan yg ingin kita sampaikan, walaupun bab 1 & bab 2 belum kita selesaikan. Hanya saja yg terpenting nantinya kita pula harus melakukan pengecekan ulang agar alur tulisan kita tak terputus-putus dr permulaan hingga selesai.

  1. Menulis Bagian Pendahuluan

Selanjutnya, hal lain yg bisa kita lakukan di awal kepenulisan adalah dgn membuat bagian pendahuluan dr buku yg kita buat. Bagian pendahuluan ini relatif mudah alasannya kita cuma menceritakan dengan-cara umum dr isi buku yg kita tulis tersebut. Meskipun demikian, kita tak perlu mengatakan banyak data di serpihan ini karena potongan pendahuluan hanyalah menjadi suatu teras dr buku yg nantinya dibaca oleh publik. Hal yg perlu kita pahami dr pendahuluan yakni bahwa pendahuluan harus dibuat semenarik mungkin yg setidaknya mampu mengirimkan pembaca ke dlm goresan pena inti kita. Dalam teknik menulis buku, membuat pendahuluan intinya bukanlah hal yg sulit dilakukan selama kita telah mengetahui alur atau garis besar isi yg ingin kita sampaikan di dlm buku yg kita tulis tersebut. Artinya bagian pendahuluan nyaris sama dgn suatu sinopsis yg menjelaskan dengan-cara singkat isi buku yg kita tulis sendiri.

Adapun waktu yg kita butuhkan untuk menulis potongan pendahuluan ini pada dasarnya tak usang. Kita bahkan mampu menuntaskan kepingan ini cuma dlm waktu satu hari saja karena kontennya yg tak terlalu banyak dibahas di serpihan pendahuluan ini. Meskipun demikian, kita pula perlu memeriksa kembali potongan pendahuluan yg sudah kita buat tersebut. Jangan hingga pendahuluan yg kita buat tersebut tak sesuai dgn isi buku yg telah kita tulis. Artinya apa yg kita janjikan akan dibahas di kepingan berikutnya harus sesuai dgn fakta yg ada. Pembaca mesti memperoleh komitmen-janji yg telah kita sampaikan di cuilan pendahuluan. Oleh alasannya adalah itu, kepingan ini menjadi potongan gampang & paling penting dr suatu buku yg akan kita terbitkan.

  1. Menulis Biografi Penulis

Salah satu hal yg paling gampang untuk kita kerjakan di awal proses penulisan buku ialah dgn teknik menulis buku biografi diri kita sendiri sebagai seorang penulis. Proses penulisan biografi ini menjadi menawan alasannya adalah kita dituntut untuk menjelaskan diri kita sendiri. Untuk membuat cuilan ini, kita cuma membutuhkan waktu sehari saja. Seperti bagian sebelumnya, kepingan ini adalah potongan yg paling mudah untuk dibentuk, namun sekaligus cuilan yg terpenting dr buku yg kita buat. Hal tersebut tak mampu dilepaskan dr identitas diri kita sendiri sebagai seorang penulis. Tanpa adanya biografi ini, pasti pembaca akan merasa kesulitan untuk mengidentifikasi penulis buku. Artinya pembaca pun pula perlu mengenali latar belakang & pengalaman penulis di banyak sekali hal, khususnya di bidang-bidang yg menjadi kemampuan si penulis. Dengan adanya serpihan ini, kita dengan-cara tak langsung akan menerima banyak laba.

Bagian biografi menjadi pecahan yg relatif penting di dlm susunan suatu buku. Adanya cuilan tersebut setidaknya membuat lebih mudah pembaca untuk mengenal diri kita sebagai seorang penulis dengan-cara lebih mendalam. Dari hal tersebut, justru kita pula bisa mendapatkan banyak keuntungan. Dengan mencantumkan nomor telepon & alamat e-mail, pembaca mempunyai kesempatan untuk menelepon diri kita. Apakah itu untuk sekedar menyebarkan pengalaman, menjadi pembicara, & lain sebagainya. Tidak sedikit penulis yg kemudian dipanggil menjadi pembicara di berbagai acara berkat bukunya yg luar biasa memberi gagasan banyak orang, baik buku fiksi ataupun non-fiksi. Oleh karena itu, pasti kita harus membuat belahan biografi sebagus mungkin untuk menimbulkan kesan yg nyata pada pembaca.

  1. Merancang Kata Pengantar

Bagian terakhir yg bisa kita buat pada permulaan proses penulisan buku yakni dgn merancang kata pengirim . Bagi sebagian orang, kata pengirim merupakan belahan yg tak terlalu penting dlm sebuah buku. Artinya tak banyak pembaca pula yg terlalu mengamati pecahan kata pengirim tersebut. Di segi lain, tak sedikit pula penulis yg peduli terhadap penggalan ini mudah-mudahan bisa menimbulkan pesan yg faktual bagi pembaca. Bahkan tak sedikit penulis yg memerlukan jasa orang lain cuma untuk menciptakan kata pengirim . Bagi pembaca yg peduli terhadap semua isi buku, kata pengirim mungkin menjadi kepingan yg menarik untuk dibaca karena isinya yg relatif lebih ringan. Oleh sebab itu, kita sebagai seorang penulis pula perlu untuk mencantumkan kata pengantar di dlm buku yg kita buat.

Demikian postingan berjudul Teknik Menulis: 4 Langkah di Awal Menulis Buku. Semoga bermanfaat.

[Bastian Widyatama]

 

 

Referensi

Mawardi, Dodi, 2009, Cara Praktis Menulis Buku dgn Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.

 

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.

Anda pula bisa KONSULTASI dgn Customer Care yg siap menolong Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.

Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂

  √ Kelemahan Metode Peer Feedback Dalam Teknik Menulis