√ Teknik Menemukan Ide untuk Menulis Buku

Masih banyak orang yg mengeluhkan susahnya mencari wangsit untuk menulis buku. Anda setuju bahwa mencari inspirasi itu sulit? Ada lagi yg menyampaikan bahwa idenya sudah keduluan oleh orang lain. Ada pula yg mengatakan kehabisan ide alasannya tampaknya segala jenis ilham dongeng sudah dijadikan buku, sehingga mereka merasa tak kebagian ide.

Benarkah demikian? Jika, anda merasa mencari inspirasi untuk menulis buku yakni hal yg amat rumit & bikin pusing, berikut ini ada beberapa teknik mudah untuk mendapatkan inspirasi menulis

A. Ide Menulis Non-Fiksi

Sulit memperoleh wangsit untuk menulis buku non-fiksi? Coba praktikan beberapa teknik ini

  1. Teknik Melihat Kebutuhan Pasar

Mau menulis buku non-fiksi, tetapi resah mau menulis apa? Gampang… Silahkan anda jalan-jalan ke toko buku & lihat buku apa yg sedang disenangi pasar? Apakah buku perihal wirausaha, kuliner, jalan-jalan, buku psikologi atau buku agama? Hal ini bias memancing ilham untuk mendapatkan format buku non-fiksi yg ingin kita tulis.

Dengan menyaksikan minat pasar, kita pula bias menduga-ngira jenis buku apa yg dibutuhkan oleh pasar atau penduduk , mungkin saja penduduk sedang membutuhkan buku yg memotivasi untuk manajemen waktu, kemudian kita bias menulis hal tersebut.

Atau masyarakat membutuhkan buku rumah tangga, ijab kabul, mengawali bisnis langsung, atau bajkan bahasa aneh. Kita bias mengambil ilham-ilham tersebut untuk dikembangkan. Cara mengenali minat pasar tak cuma dgn berjalan-jalan ke toko buku, namun bias pula berdiskusi dgn penulis lain.

  1. Teknik Observasi Diri

Menulis buku non-fiksi intinya mentransfer pengetahuan yg dimiliki untuk orang lain. Kita bias mencari ide menulis non-fiksi dgn mengajukan pertanyaan dgn diri sendiri. Bidang apa yg dikuasi & kira-kira dapat memberi faedah untuk orang lain jika kita menuliskannya? Atau bidang apa yg disenangi & bersedia kita perdalam dgn cara menuliskan hal tersebut menjadi buku?

Jangan anggap remeh diri sendiri. Setiap orang mempunyai sesuatu yg mampu dibagikan untuk orang lain. Setelah itu carilah celah pasarnya. Bagi yg menguasai computer, tulislah buku computer. Bagi yg menguasai ilmu arsitektur, tulislah buku tentang wirausaha. Yang suka traveling, tulislah buku tentang traveling. Namun, jangan lupa untuk melihat pasar agar apa yg kita tulis berlainan dgn penulis lain.

B. Ide Menulis Fiksi

Menulis diksi sedikit lebih rumit ketimbang sekedar menulis buku non-fiksi karena menulis fiksi tak sekedar mentransfer ilmu yg kita miliki. Berikut ini beberapa teknik simpel yg mampu di coba

  1. Teknik Pancaindra

Memperoleh wangsit mampu dilakukan dgn cara mendayagunakan seluruh pancaindra kita, yaitu mata, telinga, hidung, kulit, & lidah. Apa yg kita lihat, dengar, & rasakan mampu menjadi sumber ilham.

Contoh tatkala sedang memakan sate, kita bisa menjadikannya wangsit dongeng tentang penjual sate. Tatkala mendengar suara merdu, bisa pula menciptakan ceria tentang seorang yg bersuara merdu. Melihat orang gemuk, kita bisa bercerita tentang usaha pembatasan makanan yg dilaksanakan oleh seseorang yg obesitas

  1. Teknik Mencatat & Observasi

Cara menemukan ilham dgn teknik ini yakni dgn melakukan pencatatan pada hal-hal yg kita anggap mempesona, namun bantu-membantu pengetahuan tentang hal tersebut masih kurang memadai. Hal-hal mempesona yg perlu dicatat tersebut mampu terkait dgn peristiwa, tempat, orang, benda alam, beda produksi insan, atau apa pun pula yg kita anggap mempesona untuk ditulis menjadi novel.

Jika kita tertarik untuk menulis novel mengenai pengidap penyakit gagal ginjal, tetapi kita tak punya banyak pengetahuan perihal penyakit tersebut. Kita perlu melaksanakan observasi & mencari banyak sumber rujukan, seperti apa ciri-ciri orang pengidap penyakit gagal ginjal? Apa yg membuat orang mampu mengidap penyakit ini? Obat apa yg perlu diperlakukan oleh penderita penyakit ginjal? Dan sebagainya.

Data-data tersebut dapat kita telusuri melalui studi pustaka, surfing internet, maupun wawancara tokoh. Hal ini diperlukan untuk memperkaya novel yg akan digarap, pula untuk mempertanggung jawabkan kebenaran dlm novelkita. Biar pun novel adalah karya fiksi, namun harus ada hal-hal yg dibentuk sedekat mungkin dgn kenyataannya untuk meyakinkan pembaca

  1. Teknik Meniru yg sudah ada

Cara lain untuk menemukan inspirasi yakni dgn menjiplak karya lain yg sudah ada. Namun, kita perlu menyertakan imajinasi sendiri mudah-mudahan tak terjebak dlm perkara plagiat alias mencontek yg terperinci-terang melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual orang lain. Teknik ini mungkin diperlukan untuk penulis pemula yg sama sekali tak tahu harus menulis apa, belum terbiasa menggunakan khayalan sendiri, atau tak pede dgn inspirasi sendiri

  1. Teknik True Story

True story merupakan teknik yg paling lazim digunakan oleh penulis pemula atau penulis professional yg memang mempunyai pengalaman batin yg kaya. Menggunakan teknik yg menyebabkan pengalaman langsung selaku sumber pandangan baru ini bukan memiliki arti sebagai penulis kita dengan-cara terang-terangan menyajikan kisah eksklusif kita ke hadapan publik.

Tidak! Kita sekedar mengambil secuil dr perjalanan hidup kita & memolesnya dgn khayalan. Nama tokoh, nama tempat, waktu insiden, mampu kita ubah sesuai dgn yg kita kehendaki atau disamarkan

Itulah beberapa poin bagaimana teknik mudah untuk menemukan pandangan baru menulis. Semoga bisa menolong anda dlm mencari ilham untuk menulis buku. Semoga ulasan ini menambah kekayaan berfikir. Salam untuk terus berkarya & melahirkan produk yg berguna.

Apakah Anda punya kegemaran nulis sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

Referensi :

Hawa, Syamsa, & Irawan Senda, 2011, 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat, Jakarta : Tangga Pustaka

 

  √ Dengan Menulis Buku Setidaknya Anda Membuat 8 Perubahan Ini