√ Tabel Periodik

 Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Sistem Periodik Unsur yang dimana dlm hal ini meliputi pengertian, pertumbuhan, konfigurasi, periode, golongan, sifat, gambar & acuan, nah supaya dapat lebih memahami & diketahui simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Tabel-Periodik

Pengertian Tabel Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur adalah suatu tabel yg memuat seluruh unsur kimia yg diketahui oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Di dlm tabel periodik,unsur-unsur kimia dikelompokan menurut kesamaan sifatnya. Dengan memanfaatkan tabel periodik,kita dapat menciptakan klasifikasi, penafsiran, & perkiraaan yg sistematik dr semua keterangan kimia. Selain itu,kita pula dapat lebih gampang mempelajari struktur atom.


Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur & penyusunan Sistem Periodik Unsur sudah mengalami banyak penyempurnaan mulai dari:


  1. Lavoiser

sistem periodik unsur menurut lavoisier

Dalam sistem ini pengklasifikasikan unsur di dasarkan pada kesanggupan unsur itu untuk menghantarkan listrik & panas. Menurut tata cara ini unsur di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

  • Unsur logam ( unsur yg mampu menghantarkan listrik & panas), misalnya besi, tembaga, perak, emas, & sebagainya.
  • Unsur non logam ( unsur yg tak dapat menghantarkan arus listik & panas), misalnya sulfur, oksigen, klor, nitrogen, arsen, fosfor, hydrogen, & karbon.

Dari semua unsur yg sudah di dapatkan pada masa itu. Sebagin besar unsur kurang lebih 70% yaitu logam sehingga para hebat mengelompokkan unsur menjadi dua belahan yaitu logam & nonlogam antara lain sebagai berikut :

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : Penjelasan Sifat Fisika Dan Kimia Pada Logam


a) Logam

Sifat logam, terdiri atas:

  1. Dapat menghantarkan panas & listrik (kerapatan tinggi )
  2. Praktis di bentuk atau padat (dapat di daerah & diregangkan seperti kawat).
  3. Mengkilap terlebih jika digosok.
  4. Keelektron positif. Pada lazimnya berwujud padat pada suhu kamar.
  5. Bersifat reduktor atau basa ( mengalami oksidasi = melepaskan electron)


b) Nonlogam

Sifat non logam, terdiri atas:

  • Tidak dapat menghantarkan panas & listrik (kerapatan rendah )
  • Yang berwujud padat umumnya ringkih (sukar di bentuk).
  • Tidak mengkilap atau buram
  • Ada yg berwujud padat, cair, atau gas.
  • Bersifat oksidator atau asam (Mengalami reduksi = menyerap elektron).


  1. Dalton 

Dalton mengemukakan bahwa unsur dr atom yg berlawanan mempunyai sifat & massa yg berbeda. Massa atom diperoleh dr perbandingan massa atom unsur kepada massa atom unsur hidrogen. Berangkat dr teorinya itu Dalton menggolongkan zat-zat yg berupa unsur-unsur (sebanyak 36 unsur) berdasarkan peningkatan massa atomnya.


Daftar Unsur yg disusun oleh Dalton:

sistem periodik unsur menurut Dalton


  1. John Jacobs Berzelius (1828)

Dalam daftar massa unsur yg dibentuk oleh Dalton terdapat kesalahan dlm penentuan massa atom unsur. Pada tahun 1828 Barzellius berhasil menciptakan & mempublikasikan daftar massa atom unsur-unsur yg lebih akurat. Lambang unsur ditemukan oleh John Jacob Berzelius. Aturan yg digunakan yakni, simbol kimia yg dipakai yakni kependekan dr nama latin lantaran waktu itu bahasa latin merupakan bahasa sains, misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi), Hg yakni simbol untuk hydrargyrum (raksa), dll. Secara internasional, karakter pertama simbol kimia ditulis dlm huruf capital, sedangkan aksara selanjutnya kalau ada ditulis dlm abjad kecil. Sistem periodik unsur mampu membantu mempelajari jumlah unsur yg bertambah banyak & menjadikannya lebih simpel.

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : “Bahan Kimia Alami Dalam Makanan” Pengertian & ( Macam – Macam )


  1. Johan W. Dobereiner (1817)

sistem periodik unsur menurut Johan W. Dobereiner

Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dr Jerman mengelompokan unsur-unsur menurut kemiripan sifat-sifatnya.Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat bersahabat dgn masa rata-rata dr dua unsur lain yg mirip dgn strantium, yaitu kalsium & barium & pula mengemukakan beberapa golongan unsur lain. Dobereiner meyimpulkan bahwa unsur-unsur mampu dikelompokan ke dlm kelompok-golongan tiga unsur yg di sebut triade.


Kelemahan dr teori ini ialah pengelompokan unsur ini kurang efisien dgn adanya beberapa unsur lain & tak tergolong dlm kalangan triade padahal sifatnya sama dgn unsur dlm kelompok triade tersebut. Kelebihan dr teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yg sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsur yg kedua (tengah) meru
pakan massa atom rata-rata di massa atom unsur pertama & ketiga.


  1. A. R. Newland (1863-1865)

sistem periodik unsur menurut A. R. Newland

Newlands merupakan orang pertama yg mengelompokan unsur-unsur menurut peningkatan massa atom relatif. Newlands menginformasikan penemuanya yg disebut aturan oktaf.


Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berganti dengan-cara teratur. Unsur pertama mirip dgn unsur kedelapan, unsur kedua mirip dgn unsur kesembilan, & seterusnya. Daftar unsur yg disusun oleh Newlands menurut aturan oktaf. Disebut Hukum Oktaf karena ia mendapati bahwa sifat-sifat yg sama berulang pada setiap unsur ke delapan dlm susunan selanjutnya & pola ini ibarat oktaf musik.


Hukum oktaf newlands ternyata cuma berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yg cukup berlawanan dgn Al maupun B.


Kelemahan dr teori ini yaitu dlm kenyataanya masih diketemukan beberapa oktaf yg isinya lebih dr delapan unsur. Dan penggolonganya ini tak cocok untuk unsur yg massa atomnya sangat besar.


  1. Lothar Meyer

Tabel Periodik Menuru Lothar Meyer Horizontal
Tabel Periodik Menuru Lothar Meyer Horizontal

Pada tahun 1969, Lothar Meyer mengamati kekerabatan antara kenaikan massa atom dgn sifat unsur. Hal ini dilaksanakan antara lain dgn menciptakan Kurva volume atom versus fungsi massa atom.


Dari kurva, ia mengamati adanya keteraturan dr unsur-unsur dgn sifat yg mirip, & pengulangan sifat unsur tak senantiasa sehabis 8 unsur, seperti dinyatakan dlm hukum oktaf.


Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom dengan-cara vertikal. Pengulangan sifat unsur membentuk kolom. Sedangkan unsur-unsur dgn sifat yg mirip terletak pada baris yg sama.

Tabel Periodik Menuru Lothar Meyer Vertikal
Tabel Periodik Menuru Lothar Meyer Vertikal


  1. Dmitri Mendeleev

Tabel Periodik Menurut Dmitri Mendeleev

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dimitri Ivanovich Mendeleev, berdasarkan observasi terhadap 63 unsur yg sudah dikenal tatkala itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur yaitu fungsi periodik dr massa atom relatifnya. Tabel Sistem Periodik Mendeleev yg sudah disempurnakan (1871) terdiri atas golongan (lajur tegak) & periode (deret mendatar).

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : Hukum Proust (Perbandingan Tetap)


Keuntungan Tabel Periodik Mendeleev dlm mengerti sifat unsur ialah:

  1. Sifat kimia & sifat fisika unsur dlm satu golongan berubah dengan-cara teratur.
  2. Dapat meramal sifat unsur yg belum diketemukan, yg akan mengisi tempat kosong dlm daftar.
  3. Tabel ini tak mengalami pergeseran setelah inovasi unsur-unsur gas mulia.


Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev:

  • Panjang periode tak sama.
  •  Triade besi (Fe, Co, & Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, & Pd), & triade platina (Os,Ir, & Pt) dimasukkan ke dlm golongan VIII.
  •  Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yg berurutan tak teratur (antara –1 & +4), sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yg belum ditemukan.


Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dikerjakan untuk memutuskan kemiripan sifat dlm golongan. Sebagai pola, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48) pada golongan IV & membiarkan golongan III kosong lantaran Ti lebih mirip dgn C & Si, dr pada dgn B & Al. Mendeleev meramalkan dr sifat unsur yg belum di kenal itu.


Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsur lain yg sudah diketahui , yg letaknya berdampingan baik dengan-cara mendatar maupun dengan-cara tegak. Tatkala unsur yg diramalkan itu didapatkan, ternyata sifatnya sangat cocok dgn ramalan mendeleev. Salah satu acuan yakni germanium (Ge) yg didapatkan pada tahun 1886, yg oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.


  1. Henry G. Moseley

Tabel Periodik Menurut Henry G. Moseley

Pada awal kala 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami pertumbuhan yg sangat fundamental. Para andal mendapatkan bahwa atom bukanlah suatu partikel yg tak terbagi melainkan terdiri dr partikel yg lebih kecil yg disebut partikel dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu proton, elektron, & neuron.


Jumlah proton merupakan sifat khas dr unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yg berbeda dr unsur lainya. Jumlah proton dlm satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris berjulukan Henry Moseley melaksanakan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.


Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yg mempunyai massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.


Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nomor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur metode periodik modern merupakan penyempurnaan aturan periodik Mendeleev, yg disebut pula sistem periodik bentuk panjang.


  1. Tabel Periodik Modern

Tabel-Periodik
Tabel Periodik Modern

Pada tahun 1913, spesialis fisika muda berkebangsaan Ingris henry Moseley (Henry Gwyn-Jeffreys Moseley, 1887-1915) memperoleh relasi antara nomor atom dgn frekuensi sinar-X yg dihasilkan dr penembakan unsur tersebut dgn elektron berenergi tinggi, dgn beberapa pengecualian, moseley mendapatkan bahwa nomor atom berkembangseiring dgn meningkatnya massa atom. Berdasarkan kenyataan ini Moseley memodifikasi tata cara periodik Mendeleev & menciptakan Sistem Periodik Modernyang kita kenal kini ini.


Penyusunan sistem periodik unsur menurut nomor atom & sifat atom dilakukan menurut kenyataan bahwa unsur-unsur yg sama bermakna memiliki sifat-sifat yg sama,mampu mempunyai massa atom yg berbeda atau isotop. Dengan demikian sifat-sifat kimia suatu unsur tak diputuskan oleh massa atomnya, melainkan di pastikan oleh jumlah proton dlm atom tersebut. Jika jumlah proton merupakan nomor atom unsur, unsur-unsur di susun menurut kenaikan nomor atom bukan berdasarkan nomor massanya.

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : Kesetimbangan Kimia


Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron yakni pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit-kulit atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu selaku berikut :

  • Jumlah maksimum elektronika pada suatu kulit menyanggupi 2 n
  • Jumlah maksimum pada kulit terluar ialah 8. Hal ini disebabkan pada system periodik cuma ada 8 golongan
  • Pada kondisi normal, pengisian electron dimulai dr kulit serpihan dlm (kulit K) untuk unsure nomor atom 1 hingga 18, kulit potongan luar diisi setelah kulit cuilan dlm terisi penuh.


Table Pengisian Atom dlm Elektron

Atom Jumlah electron Kulit k Kulit L Kulit M Kulit N
1H 1 1
3Li 3 2 1
7N 7 2 5
13Al 13 2 8 3
35Br 35 2 8 18 7


Pada kilit berikutnya ternyata jumlah elektron tak cukup, tetapi lebih besar dr kulit sebelumnya maka di isi sama dgn kulit sebelumnya. Kemudian pada kulit terluar di isi dgn elektron sisanya.


Periode & Golongan

 Terdiri atas:


  1.  Periode

Periode

Periode diposisikan pada lajur horizontal dlm sistem periodik modern. Periode suatu unsur menandakan suatu nomor kulit yg sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron ialah persebaran elektron dlm kulit-kulit atomnya.


Dalam metode periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :

  • periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur, yakni H & He.
  • periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur yaitu, Li, Be, B, C, N, O, F, Ne.
  • periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur, yakni Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar.
  • periode 4 (periode panjang) berisi 18 unsur, yakni K, Ca, Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Ga, Ge, As, Se, Br, Kr.
  • periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur, yakni Rb, Sr, Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd, Ag, Cd, In, Sn, Sb, Te, I, Xe.
  • periode 6 (periode sungguh panjang)berisi 32 unsur yakni, 18 unsur mirip pada periode 4 atau ke-5, yakni Cs, Ba, La, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au, Hg, Tl, Pb, Bi, Po, At, Rn, & 14 unsur lagi merupakan deret lantanida, yakni Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb, Lu;
  • periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur, yaitu Fr, Ra, Ac, Rf, Db, Sg, Bh, Hs,Mt, Uun, Uuu, Uub, Uut, Uuq, Uup, Uuh, Uus Uuobelum lengkap lantaran maksimum 32 unsur. Pada periode ini terdapat deret aktinida yaitu Th, Pa, U, Np, Pu, Am, Cm, Bk, Cf, Es, Fm, Md, No, Lr.


  1.  Golongan

Golongan

Golongan yakni lajur tegak pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur yg ada dlm satu lajur tegak ialah unsur-unsur segolongan, terdapat delapan golongan utama & delapan golongan transisi.


2.1 Golongan utama

Unsur Golongan utama

Golongan utama tersebut  adalah :


  1. Golongan I A disebut golongan alkali (kecuali H) terdiri dr unsur-unsur : H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr .
  2. Golongan II A disebut golongan alkali tanah yg terdiri dr unsur-unsur : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra.
  3. Golongan III A disebut golongan baron aluminium yg terdiri dr unsur-unsur: B, Al, Ga, In, Ti, Uut.
  4. Golongan IV A disebut golongan karbon-silicon yg terdiri dr unsur-unsur : C, Si, Ge Sn, Pb, Uuq.
  5. Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosforus yg terdiri dr unsur-unsur: N, P, As, Sb, Bi, Uup.
  6. Golongan VI A disebut golongan oksigen-sulfur yg terdiri dr unsur-unsur: O, S, Se, Te, Po, Uuh.
  7. Golongan VII A disebut golongan halogen yg terdiri dr unsur-unsur : F, Cl, Br, I, At.
  8. Golongan VIII A disebut golongan gas mulia yg terdiri dr unsur-unsur : He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn.

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : Unsur, Senyawa & Campuran


2.2  Golongan transisi

Unsur Golongan transisi

Golongan transisi tersebut  ialah :

  • Golongan I B terdiri dr unsur-unsur Cu, Ag, Au, Rg.
  •  Golongan II B terdiri dr unsur-unsur Zn, Cd, Hg, Uub.
  •  Golongan III B terdiri dr unsur-unsur Se,Y, La, Ac.
  •  Golongan IV B terdiri dr unsur-unsur Ti, Zr, Hf, Rf.
  •  Golongan V B terdiri dr unsur-unsur V, Nb, Ta, Db.
  •  Golongan VI B terdiri dr unsur-unsur Cr, Mo, W, Sg.
  •  Golongan VI B terdiri dr unsur-unsurMn, Te, Re,Bh.
  •  Golongan VIII B terdiri dr unsur-unsur Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt, Ds.


Pada periode 6 & 7 terdapat masing-masing 14 unsur yg disebut unsur-unsur transisi dalam, yakni unsur-unsur antanida & aktinida. Unsur-unsur transisi dlm semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, & unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di potongan bawah tabel periodik ialah untuk alasan teknis, sehingga daftr tak terlalu panjang.


Sifat-Sifat Periodik Unsur

Berikut ini terdapat beberapa sifat-sifat periodik unsur, terdiri atas:


  1.  Jari-Jari Atom

Jari-Jari Atom

Jari-jari atom ialah jarak dr inti atom ke kulit terluar. Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh jumlah kulit elektron & muatan inti atom.


Dalam suatu golongan, jari-jari atom kian ke atas condong semakin kecil. Hal ini terjadi lantaran semakin ke atas, kulit elektron makin kecil.


Dalam suatu periode, kian ke kanan jari-jari atom condong semakin kecil. Hal ini terjadi lantaran makin ke kanan jumlah proton & jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yg terisi elektron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar makin kuat.


  1.  Jari-Jari Ion

Ion mempunyai jari-jari yg berlainan dengan-cara konkret (signifikan) kalau dibandingkan dgn jari-jari atom netralnya. Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yg lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yg lebih besar bila dibandingkan dgn jari-jari atom netralnya.


  1. Energi Ionisasi

Energi Ionisasi

Energi ionisasi adalah besarnya energi yg dibutuhkan oleh suatu atom/ion untuk melepaskan suatu elektron yg terikat paling lemah (elektron teluar).


Energi ionisasi merupakan energi yg dipakai untuk melawan gaya tarik inti kepada elektron terluarnya, jadi makin jauh dr inti maka semakin kecil energi ionisasinya & semakin mudah elektron itu dilepaskan.


Dalam suatu periode bertambah banyak elektron & proton gaya tarik menarik elektron terluar dgn inti makin besar (jari-jari kecil). Akibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron makin besar. Hal ini mempunyai arti energi ionisasi besar. Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dgn inti lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil memiliki arti energi ionisasi kecil.

  • Unsur-unsur yg segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar makin jauh dr inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
  • Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai kebanyakan makin ke kanan makin besar, lantaran makin ke kanan gaya tarik inti makin besar lengan berkuasa.

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : Taksonomi Bloom


Kekecualian :

Unsur-unsur golongan II A mempunyai energi ionisasi yg lebih besar dr pada golongan III A, & energi ionisasi golongan V A lebih besar dr pada golongan VI A.


  1. Afinitas Elektron

Afinitas Elektron

Afinitas Elektron ialah besarnya energi yg dibebaskan oleh suatu atom untuk menerina sebuah elektron.


Kaprikornus, besaran afinitas elektron merupakan besaran yg mampu dipakai untuk gampang tidaknya atom untuk menawan elektron. Semakin besar afinitas elektron yg dimiliki atom itu membuktikan bahwa atom itu gampang nenarik elektron dr luar & membentuk ion negatif(anion). Jika ion negatif yg terbentuk bersifat stabil, maka proses peresapan elektron itu dibarengi pelepasan energi & afinitas elektronnya dinyatakan dgn tanda negatif.


Akan namun bila ion negatif yg terbentuk tak stabil, maka proses perembesan elektron akan memerlukan energi & afinitas elektronnya dinyatakan dgn tanda positif. Makara, unsur yg mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron ketimbang unsur yg afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron mempunyai arti makin besar kecenderungan menyerap elektron.


Dalam satu periode dr kiri ke kanan, jari-jari makin kecil & gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin gampang menarik elektron dr luar sehingga afinitas elektron makin besar.


Pada satu golongan dr atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom makin sukar mempesona elektron dr luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.


Dalam satu periode, dr kiri ke kanan afinitas elektron bertambah. Dalam satu golongan, dr atas ke bawah afinitas elektron menyusut.


  1. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan yakni kesanggupan suatu atom untuk menawan elektron dr atom lain. Faktor yg mempengaruhi keelektronegatifan yakni gaya tarik dr inti terhadap elektron & jari-jari atom. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom yag lain).

  • Unsur-unsur yg segolongan : keelktronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya taik-menawan inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dlm metode periodik cenderung melepaskan elektron.
  • Unsur-unsur yg seperiode : keelektronegatifan makin ke kanan makin besar. Keelektronegatifan paling besar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga keelektronegatifan paling besar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, & harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.


Harga keelektronegatifan penting untuk memilih bilangan oksidasi (biloks) unsur dlm sutu senyawa. Jika harga keelektronegatifan besar, berarti unsur yg bersangkutan cenderung menerim elektron & membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur condong melepaskan elektron & membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yg diikat bergantung pada elektron valensinya.

Keelektronegatifan


  1. Sifat Logam & Non Logam

Sifat Logam & Non Logam

Sifat-sifat unsur logam yg spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas & listrik, mampu ditempa menjadi lempengan tipis, serta mampu ditentangkan menjadi kawat/kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yg membedakan dgn unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam, dlm sistem periodik makin kebawah makin bertambah, & makin ke kanan makin berkurang.


Batas unsur-unsur logam yg terletak di sebelah kiri dgn batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada tata cara periodik sering digambarkan dgn tangga diagonal bergaris tebal. Unsur-unsur yg berada pada batas antara logam dgn bukan logam menawarkan sifat ganda.

Baca Juga Artikel yg Mungkin Berkaitan : Difusi Adalah


Contoh :

  1. Berilium & Aluminium yakni logam yg mempunyai beberapa sifat bukan logam. Hal ini disebut unsur-unsur amfoter.
  2. Baron & Silikon yakni unsur bukan logam yg mempunyai beberapa sifat logam. Hal ini disebut unsur-unsur metalloid.


  1. Kereaktifan

Kereaktifan

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada tata cara periodik, makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada metode periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, lantaran makin sukar menangkap elektron.


Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menawan elektron. Kaprikornus, unsur logam yg paling reatif ialah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dlm satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tak reaktif.


Daftar Pustaka:

  1. Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Erlangga


Demikianlah pembahasan mengenai Tabel Periodik – Pengertian, Perk
embangan, Konfigurasi, Periode, Golongan, Sifat, Gambar & Contoh
 semoga dgn adanya ulasan tersebut mampu menambah pengetahuan & pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

  Kloroform