√ Sistem Saraf Pada Manusia

Sistem Saraf Pada Manusia

Pada ketika kaki kita tertusuk duri kemudian berteriak atau kita segera menarik tangan tatkala memegang panci yg panas sebetulnya telah terjadi suatu kinerja tubuh yg cukup rumit ditubuh kita hingga kesudahannya kita memiliki suatu gerak refleks dimana gerak refleks membutuhkan koordinasi saraf yg sangat kompleks.

Seluruh kegiatan tubuh manusia dikelola oleh dua perangkat yaitu tata cara saraf (neural) & tata cara hormon (endokrin) yg saling berkoordinasi. Perbedaan keduanya terletak dimana tata cara saraf mampu menyikapi pergantian lingkungan dgn cepat sedangkan metode hormon mempunyai respon lebih lambat namun sungguh terorganisir & berutan. Pengaturan sistem saraf dilaksanakan oleh benang-benang saraf sedangkan metode hormon dilakukan oleh pembuluh darah.

Panca indera insan berperan sebagai penerima rangsangan dr lingkungan atau yg dinamakan sebagai reseptor. Dimana keterangan dr lingkungan (yang berupa impuls) kemudian diantarkan ke otak melalui media transmisi yg dinamakan sel saraf. Setelah keterangan diolah kemudian otak mengirimkan tanggapannya ke efektor.

A. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yg tersusun dgn struktur yg khas. Di salam saraf ada serpihan yg dinamakan dendrit. Dendrit berfungsi selaku mediator untuk pergerakan sinyal dr organ reseptor menuju sentra pembuatan saraf sehingga perannya sungguh penting.

Bila seseorang mengalami kerusakan dendrid pada otak, maka seseorang tersebut akan mengalami kepikunan tetapi bila kerusakannya terjadi pada organ lain, maka seseorang tersebut bisa mengalami mati rasa. Untuk lebih mudah dlm memahami, kita bisa melihat gambar sel saraf berikut ini.

Sel saraf
Gambar. Sel saraf (Sumber: Biology Concepts & Connections, 2006)

Pada gambar di atas, kita bisa menyaksikan bahwa suatu sel saraf terdiri atas beberapa potongan yakni dendrit, selubung mielin, nodus Ranvier, sel Schwann, badan sel & inti sel.

Badan sel atau perikarion merupakan bagian dr sel yg menyimpan inti sel, neurofibril, badan Golgi, mitokondria & sitoplasma. Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yg panjang serta berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yg berupa keterangan informasi dr badan sel. Nah, akson ini mempunyai tiga kepingan yaitu neurofibril, selubung mielin & nodus ranvier.

  √ Sistem Saraf Pusat

Neurofibril merupakan serpihan paling dlm dr akson yg berupa serabut halus. Dibagian inilah yg memiliki peran untuk meneruskan implus. Selubung mielin (lapisan lemak) merupakan kepingan terluar dr akson yg disusun oleh sel-sel berupa pipih yg disebut sel Schwann.

Selubung ini berfungsi melindungi akson bagian dlm dr kerusakan, tekanan dll. Perlu diketahui bahwa tak semua kepingan akson tertutupi oleh selubung mielin.

Nah, serpihan yg tak tertutupi ini dinamakan sebagai nodus Ranvier. Nodus Ranvier sungguh berguna dlm mekanisme penghantaran impuls atau rangsangan.

Nah, sel-sel saraf di atas kemudian membentuk suatu jaringan yg dinamakan tata cara saraf. Ujung dendrit bisa saja berafiliasi dgn akson sel saraf lain atau bisa jadi eksklusif berafiliasi dgn efektor (misalnya kalenjar & otot), yaitu struktur yg memberikan jawaban terhadap impuls yg diterima reseptor. Pertemuan antara akson dgn dendrit atau efektor dinamakan sinapsis.

B. Macam-Macam Neuron

Berdasarkan fungsinya, sel saraf (neuron) mampu dibagi menjadi tiga macam yakni:

1. Neuron aferen (sensori) yakni sel saraf yg erat kaitannya dgn indera yg berfungsi untuk mendapatkan rangsang dari

alat indra kemudian meneruskan impuls saraf ke sentra saraf yakni otak atau sumsum tulang belakang.

2. Neuron eferen (motoris) yaitu sel saraf yg berfungsi membawa informasi ke otot atau kelenjar & membuat mereka

bergerak, bereaksi atau memberi respon .

3. Neuron internunsial atau intercalated yaitu sel saraf yg fungsinya selaku penghubung keterangan antara sel saraf sensorik & sel saraf motorik.

Berdasarkan strukturnya, sel saraf (neuron) mampu dibagi menjadi tiga macam yakni:

1. Neuron multipolar yakni sel saraf yg mempunyai beberapa dendrit & satu akson. Sel saraf multipolar pada umumnya terdapat di otak & sumsum tulang belakang.

2. Neuron bipolar yakni sel saraf yg mempunyai satu dendrit & satu akson. Sel saraf jenis ini banyak terdapat di dlm retina & ganglion spiralis dr telinga dalam.

  √ Pengertian, Contoh, Pengukuran, Faktor dan Jenis Inteligensi

3. Neuron unipolar yakni sel saraf yg mempunyai satu juluran dr badan sel yg kemudian bercabang menjadi dendrit & akson. Sel saraf ini tergolong langka karena hanya ditemui pada embrio.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada ambar di bawah ini.

Beberapa struktur sel saraf
Gambar. Beberapa struktur sel saraf (Sumber: Biology, 1999)

C. Mekanisme Jalannya Impuls

Mekanisme jalanannya impuls dimulai dr dendrit menuju akson. Dalam dendrit & akson, kita mampu mendapatkan relasi antar sel saraf lain atau yg dinamakan selaku sinapsis. Arah perambatan pada sinapsis cuma ada satu arah, nyaris serupa dgn pergerakan listrik satu arah.

Dalam skala mikroskopis, akan tampakbahwa korelasi antar sel saraf bahwasanya terpisah karena ada celah diantara kedua sel saraf. Celah ini dinamakan celah sinaptik. Celah sinaptik ini akan meneruskan impuls dr satu sel saraf ke sel saraf lainnya lewat sebuah mediator yg dinamakan neurotransmitter yg berupa cairan tubuh (asetilkolin, serotonin atau noradrenalin) yg dapat menghantarkan impuls.

Akson dapat menghantarkan impuls apabila sudah mencapai potensial agresi. Apa itu? potensial agresi ialah kondisi dimana akson harus mencapai potensial yg lebih negatif sampai ke ambang batas. Nah, ini tentunya berkaitan dgn adanya perbedaan muatan yg dibawa oleh ion-ion yg ada di dlm sel & di luar sel. Ion-ion tersebut seperti Cl, Na+ yg berada di luar sel saraf & A, K+ yg berada di dlm sel.

Dalam posisi istirahat, di dlm sel saraf yg berkeadaan berpotensial lebih rendah (dibandingkan dengan di luar sel saraf) dinamakan sebagai polarisasi atau potensial istirahat. Keadaan ini akan berubah apabila terjadi perubahan muatan di dlm membran dimana ion Cl & Na+ akan masuk ke dlm sel apabila ada impuls. Perlu diingat bahwa selubung mielin memiliki sifat semipermiabel sehingga mampu ditembus oleh ion-ion dgn mekanisme transpor aktif atau pompa ion.

  √ Pengaruh Zat Psikoaktif Terhadap Sistem Saraf

Arah perambatan impuls pada sinapsis
Gambar. Arah perambatan impuls pada sinapsis (Sumber: Biology, 1999)

Keadaan atau kawasan yg terdepolarisasi ini kemudian akan menghasilkan anutan listrik yg menjalar ke kawasan lain sehingga yg tadinya dlm keadaan polarisasi akan berubah menjadi terdepolarisasi. Proses ini terjadi seterusnya sehingga menjadi sebuah penjalaran listrik, inilah yg dinamakan sebagai impuls.

Impuls akan menjalar hingga ke ujung akson. Nah, di ujung akson akan ada daerah sinapsis, lalu bagaimana impuls akan melalui daerah ini?

Saat impuls sampai di ujung akson, maka akson akan mengekresikan neurotransmitter. Misalnya kalau ujung akson berafiliasi dgn sel otot, maka neurotransmitter nya yakni asetilkolin.

Nah, molekul-molekul asetilkolin akan melewati kawasan sinapsis ini sehingga tatkala sampai ke cuilan reseptor molekul yg terdapat pada membran sel otot, maka ini menimbulkan otot mampu berkontraksi. Asetilkolin ini tak serta merta akan selalu aktif melainkan ada waktu istirahatnya.

Sel otot mengeluarkan enzim yg dinamakan asetilkolinterase yg berfungsi mentidakatifkan asetilkolin sehingga otot mampu dlm keadaan istirahat.

Perjalanan impuls pada sel saraf
Gambar. Perjalanan impuls pada sel saraf (Sumber: Heath Biology, 1985)

Berikut beberapa neurotransmitter yang lain yg diketahui yaitu dopamin (banyak dijumpai di penderita parkinson), serotonin (berada di otak & sumsum tulang belakang yg berfungsi untuk menghipnotis mood), norepinefrin (banyak ditemui di organ dlm mirip jantung, hati dll) & neuropeptida (berfungsi memunculkan emosi seperti rasa lapar, ngantuk, marah dll).

Kecepatan impuls disebabkan oleh beberapa macam aspek antara lain diameter serabut saraf (lebih besar diameternya, maka impuls lebih cepat merambat), selubung mielin (daerah akson yg tertutup selubung mielin akan lebih cepat dlm menghantarkan impuls) & suhu (pada kondisi tertentu, peningkatan suhu akan mempercepat penghantaran impuls).

Ferdinand, Fictor P & Moekti Ariebowo.2009.Mudah Belajar Biologi 2 untuk Sekolah Menengan Atas/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.

Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.

Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.