√ Sistem Klasifikasi Filogenik

Sistem Klasifikasi Filogenik – Klasifikasi Filogenik diciptakan oleh Charles Darwin (1859), ia mempublikasikan buku tentang teori evolusi. Ia menyatakan bahwa kesamaan struktur badan memberikan korelasi kekerabatan yg lebih dekat. Didasarkan pada urutan perkembangan makhluk hidup (Filogeni). Serta untuk mengenali relasi kekerabatan antar satu makhluk hidup dgn makhluk hidup yg lainnya.

Pentingnya Sistem Klasifikasi Filogenik

Sistem klasifikasi dengan-cara filogenik mampu diartikan selaku pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya korelasi kekerabatan antar tingkatan takson. Darwin mengkaitkan kekerabatan antara penjabaran & evolusi. Dasar dr anutan Darwin yaitu setiap dr makhluk hidup mengalami perubahan sehingga sifat ataupun ciri-cirinya berlainan dgn sifat ataupun ciri dr nenek moyangnya.

Baca juga: Macam-Macam Sistem Klasifikasi

Kelebihan dr metode pembagian terstruktur mengenai filogenik sendiri yakni dapat mengenali adanya kekerabatan filogenik antar makhluk hidup dlm satu kelompok. Selain Darwin, Carolus Linnaeus pula memiliki perhatian besar dlm bidang botani, beliau mengemukakan bahwa makhluk hidup yg mempunyai ciri persamaan yg paling banyak digolongkan dlm sebuah tingkatan yg sama.

Tingkatan Takson & Cara Pemberian Nama pada Tingkatan Takson

Tingkatan pengelompokan dr sebuah makhluk hidup disebut tingkatan takson. Anggota dr tingkatan takson kalau makin tinggi tingkatan taksonnya maka akan mempunyai persamaan semakin sedikit. Tingkatan takson dr tingkat tinggi ke rendah pada umumnya yakni:

1. Kingdom (Dunia)

2. Phylum (Filum) atau Division (Divisi)

Pemberian nama pada tingkat filum atau divisi, ditentukan bahwa nama takson harus mecerminkan ciri khas seluruh marga divisi ditambah akhiran phyta atau mycota.

3. Classis (Kelas)

Untuk tingkat kelas (classis), santunan nama didasarkan atas ciri-ciri kodrati yg khas.

Contohnya mirip Dicotyledoneae (biji berkeping dua). Sangat diusulkan semoga nama kelas memakai akhiran yg berbeda-beda, mampu mycetes, phyceae, opsida, inae atau ae. Seperti, Ascomycetes, Chlorophyceae, & Gnetopsida.

Baca juga: Tahapan sistem penjabaran

4. Ordo (Bangsa)

Pemberian nama pada tingkat ordo diambil dr salah satu suku yg tergolong di dalamnya dgn mengubah akhiran aceae menjadi ales. Contohnya seperti Malvaceae (suku), & Malvales (bangsa)

5. Familia (Suku)

Pemberian nama pada tingkat Famili (Suku) terdiri atas satu kata, dibentuk dr salah satu nama takson tingkat marga yg di bawah ditambah dgn akhiran aceae, tetapi tak dicetak miring. Seperti, Solonaceae = Solonum + aceae.

Namun ada pula yg menyimpang dr ketentuan ini oleh karena sudah ada sejak dahulu telah dipakai. Seperti, Poaceae, Compositae.

Baca juga: sistem penjabaran makhluk hidup dlm biologi modern

6. Genus (Marga)

Takson tingkat genus (marga), bantuan nama terdiri atas satu kata benda yg berbentuk tunggal, karakter pertama ditulis dgn huruf besar & seluruh abjad dlm kata itu dicetak miring. Contohnya yaitu, Citrus (Jeruk).

7. Species (Spesies/Jenis)

Untuk derma nama takson pada tingkat jenis terdiri lebih dr dua kata, kata kedua & selanjutnya harus disatukan atau ditulis dgn tanda hubung.

Contoh: Hibiscus rosa sinensis mesti ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.

Untuk pemberian nama takson pada tingkat jenis untuk tanaman tak boleh merupakan suatu tantonim, yaitu nama yg terdiri atas dua kata yg sama persis atau dua kata yg hampir sama.

Contoh: Linaria linaria & Boldu boldus.

Untuk nama takson tingkat jenis mesti dicetak miring atau tak dicetak miring tetapi harus digaris bawah.

Baca juga: Tahapan metode pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup

Sistem Klasifikasi Filogenik

Tingkatan Organisasi Kehidupan

Selain tingkatan takson dlm pembagian terstruktur mengenai filogenik ada pula tingkatan organisasi kehidupan yaitu:

1. Molekul

2. Sel, adapun penggalan dr sel ada membran sel, sitoplasma, serta nukleus (inti sel).

3. Jaringan

4. Organ

5. Sistem Organ

6. Individu

7. Populasi

8. Komunitas

9. Ekosistem, dan

10. Biosfer

Daftar Pustaka

Anggota IKAPI. (2015). Biologi. Jawa Tengah: Media Karya Putra

Wonokerto, Daryonoto. (2013). Klasifikasi dgn Sistem Filogenik. [Online]. Tersedia: http://istilaharti.blogspot.com/2013/07/klasifikasi-dengan-sistem-filogenik.html [19 Oktober 2018].