√ Siklus Menstruasi Pada Wanita

Siklus Menstruasi Pada Wanita – Tentunya bagi para perempuan wajar pada setiap bulannya akan mengalami siklus menstruasi. Akan tetapi pada setiap wanita pasti mempunyai siklus yg tak sama.

Ada beberapa perempuan yg mempunyai siklus menstruasi yg rutin 20 sampai 30 hari pada setiap bulannya, ada pula yg lebih lambat & lebih singkat dibanding dgn hal itu.

Perbedaan tersebut pasti dikarenakan oleh adanya proses yg berlainan pada setiap rahim perempuan, sehingga akan sungguh berfaedah apabila Anda dapat mengetahui proses tersebut sehingga Anda mampu memprediksi kapan akan terjadi menstruasi kembali di bulan berikutnya, selain itu pula mampu digunakan untuk mengetahui kapan waktu subur & tidaknya dlm menciptakan rencana kehamilan.

Baca juga: Fungsi Uterus atau Rahim Pada Sistem Reproduksi Wanita

Pengertian Siklus Menstruasi Wanita

Siklus menstruasi merupakan salah satu proses yg terjadi pada setiap bulan dgn adanya tanda pada tubuh serta organ reproduksi wanita yg mengalami perubahan. Yang mana apabila proses menstruasi ini terjadi biasanya diikuti dgn terjadinya kehamilan.

Pada setiap bulannya sel telur akan dilepaskan oleh ovarium, di segi lain akan terjadi perubahan hormone yg membantu dlm kesiapan rahim untuk tempat bayi meningkat .

Dalam hal ini apabila sel telur tersebut tak dibuahi oleh sel sperma, maka sel telur akan lepas serta lapisan rahim yg telah disediakan tersebut meluruh & keluar lewat vagina.

Grafik Siklus Menstruasi pada Wanita

Fase yg terjadi dlm Siklus Menstruasi Wanita

Fase Terjadinya Menstruasi

Dalam siklus menstruasi yg lazimnya akan terjadi pada setiap bulan, dialami oleh perempuan normal merupakan suatu tahap siklus menstruasi yg paling utama.

  √ Macam-Macam Gangguan Menstruasi

Fase ini akan terjadi dgn adanya sel telur yg sudah dikeluarkan oleh ovarium tak kunjung dibuahi. Sehingga mengakibatkan kadar hormon progesterone & pula estrogen menurun.

Sehingga pada ketika yg serentak lapisan Rahim yg sudah menebal untuk antisipasi terjadinya kehamilan akan meluruh sebab sudah tak diharapkan & akan keluar dr rahim selaku menstruasi. Selain dlm dalam bentuk darah, lendir serta jaringan rahim pula ikut dikeluarkan melalui vagina.

Pada setiap orang yg mengalami fase ini, biasanya akan mengalami beberapa hal yg pada setiap orangnya akan berlawanan mirip payudara yg akan terasa nyeri & kencang, situasi hati yg sangat mudah berubah, perut kembung, kram perut, lebih sensitif & gampang marah, sakit pinggang, tubuh terasa lemas & Lelah, serta sakit kepala.

Umumnya untuk satu siklus yg terjadi, proses menstruasi akan terjadi sekitar 3 sampai 7 hari, akan namun tak menutup kemungkinan dapat lebih.

Fase Folikuler atau Fase Pra Ovulasi

Pada hari pertama terjadinya haid, para perempuan biasanya akan mengalami fase pra ovulasi atau fase folikuler yg mana suatu hormon FSH atau perangsang folikel akan meningkat.

Keberadaan hormon tersebut akan mengakibatkan kelenjar hipofisis dlm mengembangkan kadar hormon lutein atau LH serta FSH. Yang mana hormon FSH ini akan membuat indung telur dapat menciptakan 5 sampai 20 kantong kecil atau folikel.

Pada serangkaian proses yg terjadi, sel telur yg kesudahannya matang yakni sel telur yg paling sehat. Sedangkan untuk sisa folikel yg lain akan kembali diserap tubuh.

Adanya folikel yg matang, dapat memicu hormon estrogen dlm hal penebalan dinding rahim. Lapisan dinding rahim yg menebal tersebut bertujuan selaku tempat bagi embrio tumbuh karena terdapat banyak nutrisi.

  √ Perbedaan Spermatogenesis Dan Oogenesis

Fase folikuler ini biasanya akan berjalan sekitar 11 sampai 27 hari, tergantung dr siklus menstruasi setiap wanita. Yang mana pada umumnya akan terjadi selama 16 hari.

Fase Ovulasi

Kelenjar pituitari yg dipicu oleh kadar estrogen yg meningkat pada fase pra ovulasi akan melepaskan sebuah hormon luteinizing atau sering disebut dgn LH.

Pada fase ini ovulasi yg bahwasanya sudah dimulai. Yang mana biasanya terjadi pada pertengahan siklus, selama kurang lebih 2 ahad sebelum menstruasi terjadi.

Saat ovarium melepaskan satu sel telur yg matang, inilah yg disebut dgn ovulasi. Yang selanjutnya telur tersebut akan terus bergerak menuju tuba falopi untuk kemudian menuju rahim. Untuk menanti hingga berjumpa dgn sperma, masa hidup dr sel telur ini sangatlah singkat yakni cuma sekitar 24 jam.

Baca juga: Bagian Struktur Anatomi Kalenjar Prostat

Dalam fase ini merupakan sebuah fase yg paling memungkinkan untuk terjadinya kehamilan, akan namun sel telur akan mati apabila dlm waktu sekitar 24 jam sel telur tak dibuahi oleh sperma. Biasanya tatkala fase ovulasi, akan terjadi keputihan yg lengket serta kental dgn warna bening ibarat seperti putih telur.

Suhu tubuh pula akan meningkat, dlm keadaan terendah suhu basal tubuh dlm keadaan istirahat pada angka sekitar 35,5 hingga 36 derajat Celcius, & dikala terjadinya fase ovulasi suhu basal tubuh akan meningkat menjadi 37 hingga 38 derajat Celcius.

Apabila Anda mempersiapkan untuk hamil, alasannya fase ini sangat memungkinkan untuk terjadinya proses kehamilan, Anda mampu mengukur suhu basal tubuh Anda dgn termometer suhu tubuh yg mampu ditaruh pada ketiak, verbal, anus, ataupun vagina pada lokasi serta waktu yg sama setiap harinya. Untuk waktu pengukuran yg paling baik yaitu dijalankan pada pagi hari sebelum beraktivitas.

Fase Luteal

Bentuk dr folikel akan mengalami pergantian tatkala folikel melepaskan sel telur, yakni menjadi korpus luteum yg mampu memicu keluarnya hormon estrogen & pula hormon progesteron.

  √ Alat Reproduksi Laki-Laki Beserta Gambar dan Penjelasannya

Hormone yg dilepaskan pada tahap ini memiliki peran untuk mempertahankan lapisan rahim yg tebal serta siap selaku kawasan bagi sel telur yg dibuahi.

Hormon human chorionic gonadotropin atau hCG akan dihasilkan oleh tubuh, yg mana hormon ini dapat mempertahankan korpus luteum & pula lapisan rahim senantiasa dlm kondisi tebal apabila terjadi proses kehamilan.

Namun apabila tidak, maka korpus luteum tersebut akan kembali berkurang serta diserap kembali oleh lapisan rahim, sehingga kadar hormon progesterone & estrogen akan menurun & lapisan rahim akan meluruh.

Pada fase ini apabila kehamilan tak terjadi, umumnya para wanita akan mengalami berbagai gejala sindrom pramenstruasi atau PMS dgn tanda mirip perut yg terasa kembung, kondisi hati yg sungguh sensitif, pusing, payudara terasa sakit & membesar, merasa terus ingin makan, insomnia, serta berat badan yg bertambah.

Fase luteal ini biasanya akan terjadi selama 11 sampai 17 hari, akan namun rata-rata yg dialami oleh para wanita mampu meraih 14 hari.

Baca juga: Proses Fertilisasi atau Pembuahan Pada Manusia

Hormon Pengatur Fase Menstruasi

Estrogen

Memiliki fungsi untuk mengatur siklus serta mempunyai tugas dlm kemajuan lapisan rahim. Kadar hormone estrogen akan menurun apabila sel telur tak dibuahi.

Progesteron

Selain mampu memicu lapisan rahim dapat menebal, hormon ini pula mampu menangkal terjadinya kontraksi pada otot rahim yg mengakibatkan sel telur tak dapat menempel.

Hormon Luteinizing atau LH

LH mampu menolong untuk merangsang ovarium menghasilkan estrogen.

Baca juga: Perbedaan Spermatogenesis Dan Oogenesis

Hormon Perangsang Folikel atau FSH

Hormone FSH ini berperan dlm menolong folikel untuk berkembang dlm ovarium serta melepaskan sel telur.

Hormon Pelepas Gonadotropin atau GnRH

Hormon GnRH ini mempunyai tugas dlm mengendalikan serta merangsang pelepasan FSH & pula LH.

Daftar Pustaka:

Campbell. (2012). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Suharsono & Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Suharsono & Egi Nuryadin. (2018). Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.