Siklus Hidrologi – Air yaitu salah satu komponen abiotik yg ada di bumi & keberadaannya sungguh penting bagi hidup seluruh makhluk yg ada. Bila dikaitkan dgn manusia, air merupakan 80% pengisi tubuh manusia sehingga insan diwajibkan memenuhi kebutuhan air setiap harinya. Bila dikaitkan dgn makhluk hidup yg lain seperti hewan & tanaman, air tetap mempunyai tugas yg penting.
Tumbuhan yg setiap harinya mengolah makanan makanan tak hanya memerlukan klorofil & sinar surya, tetapi pula membutuhkan air. Sedangkan, bagi binatang, fungsi air sebagian besar sama dgn yg ada pada manusia, air dipakai untuk minum pemenuh mineral tubuh. Oleh sebab perannya yg penting bagi kelangsungan kehidupan, air diharuskan senantiasa ada sehingga adanya siklus air.
Berikut ini penjelasan lengkap ihwal siklus hidrologi. Mulai dr Pengertian siklus hidrologi, proses siklus hidrologi, macam macam siklus hidrologi, & komponen siklus hidrologi.
DAFTAR ISI
Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi mempunyai makna yg sama dgn siklus air alasannya adalah kata hidrologi artinya sama dgn air, hanya perbedaan kosakata saja. Siklus air ialah suatu siklus yg terjadi di lingkungan perairan & hal ini tak akan berhenti atau terus berjalan. Siklus hidrologi diartikan selaku proses air dr atmosfer ke bumi, lalu air akan kembali lagi ke atmosfer & begitu seterusnya.
Siklus air yaitu salah satu siklus biogeokimia yg terjadi di bumi dgn tujuan mempertahankan jumlah atau ketersediaan air. Akan tetapi, apabila kata hidrologi diartikan dengan-cara bahasa, ia memiliki makna ilmu air yg berasal dr bahasa Yunani. Sehingga hidrologi memiliki makna dengan-cara harfiah yakni suatu cabang ilmu geografi yg mempelajari aneka hal yg terkait dgn air.
Hal lain yg dibahas dlm ilmu hidrologi yaitu terkait pergerakan air atau dgn kata lain disebut dgn siklus air. Selain itu, hidrologi pula mempelajari ihwal mutu air mirip baik tidaknya untuk dikonsumsi & pula mempelajari distribusi air di bumi.
Ilmu hidrologi terbagi ke dlm beberapa jenis, yakni:
- Geohidrologi, ilmu hidrologi yg satu ini membicarakan wacana air yg berada di dlm tanah
- Hidrometeorologi, ilmu hidrologi yg membicarakan ihwal air berwujud gas yg letaknya di udara
- Potamologi, ilmu hidrologi yg membahas tentang aliran air utamanya pemikiran di permukaan
- Limnologi, ilmu yg mempelajari wacana permukaan air yg damai seperti danau
- Kriologi, ilmu yg mempelajari ihwal air padat seperti salju & es
Siklus hidrologi tak hanya ada dgn tujuan untuk mempertahankan ketersediaan air, tetapi siklus ini pula menjaga intensitas hujan. Tak cuma itu saja, siklus air pula menjaga suhu & cuaca yg ada di bumi agar segalanya tetap teratur. Siklus air pula akan membantu keseimbangan ekosistem yg ada di bumi sehingga semua lingkup kehidupan akan berjalan tanpa kendala.
Sesuai dgn namanya, siklus hidrologi tentunya mempunyai proses yg panjang biar mampu terus berjalan tanpa terhenti. Siklus hidrologi mempunyai sembilan tahapan yaitu evaporasi selaku tahap pertama kemudian diikuti oleh transpirasi, evapotranspirasi & sublimasi serta kondensasi. Tahap selanjutnya ialah tahap adveksi, tahap presipitasi & tahap run off serta yg terakhir tahap infiltrasi.
Proses Siklus Hidrologi
Secara garis besar, proses siklus hidrologi yaitu yg pertama seluruh air yg ada di belahan bumi mana pun akan menguap. Seluruh air akan menguap ke atmosfer atau lebih tepatnya ke angkasa kemudian air ini akan berkembang menjadi awan di langit. Setelah itu, air yg sudah bermetamorfosis akan berubah lagi menjadi bintik air.
Bintik air tersebut selanjutnya akan turun ke bumi dlm bentuk hujan mampu pula dlm bentuk es & dapat pula salju. Setelah hujan turun, air akan masuk ke dlm celah atau pori tanah dgn arah gerak vertikal atau pun arah horizontal. Air tersebut selanjutnya akan kembali ke ajaran permukaan air yg mana akan terus mengalir hingga kembali ke danau atau sungai.
Evaporasi atau penguapan seluruh air
Evaporasi ialah tahap pertama dlm siklus hidrologi yg mana pada tahap ini air yg berada di sungai & lainnya menguap. Sungai, danau & bahari serta tempat yg lain dianggap sebagai tubuh air kemudian air yg menguap akan menjadi uap air. Air yg ada di seluruh tubuh air menguap alasannya panasnya sinar matahari & penguapannya disebut evaporasi.
Penguapan atau evaporasi ialah proses pergantian molekul cair menjadi molekul gas, maka air berkembang menjadi uap. Penguapan yg terjadi menyebabkan imbas naiknya air yg telah berubah menjadi gas ke atas atau ke atmosfer. Sinar matahari ialah penunjang utama dlm tahap evaporasi sehingga makin teri sinarnya, makin besar molekul air yg terangkat.
Transpirasi atau penguapan air di jaringan makhluk hidup
Transpirasi pula merupakan proses penguapan, tetapi penguapan yg terjadi bukan pada air yg tertampung dlm tubuh air. Transpirasi adalah penguapan yg terjadi pada serpihan tubuh makhluk hidup terutama tumbuhan & binatang & prosesnya sama dgn tahap evaporasi. Molekul cair pada tubuh tanaman & hewan akan menjelma uap atau molekul gas.
Setelah molekul cair menguap, berikutnya akan naik ke atas atau ke atmosfer sama seperti proses yg ada saat tahap evaporasi. Transpirasi khususnya terjadi pada jaringan yg ada di tanaman & binatang, namun dr tahap ini air yg dihasilkan tak banyak. Pada proses transpirasi, molekul cair yg menguap tak sebanyak saat proses evaporasi.
Evapotranspirasi
Evotranspirasi yaitu proses gabungan dr tahap evaporasi & tahap transpirasi sehingga pada tahap ini air yg menguap banyak. Evotranspirasi ialah suatu tahap penguapan yg mana molekul cair yg menguap ialah seluruh air & jaringan makhluk hidup. Tahap ini ialah tahap yg paling memengaruhi siklus hidrologi atau jumlah air yg terangkut.
Sublimasi
Selain ketiga proses yg sudah diterangkan di atas, ada pula proses penguapan yg lain yakni sublimasi. Sublimasi memiliki makna yg sama merupakan pergeseran molekul cair menjadi molekul gas ke arah atas yakni arah atmosfer. Namun, penguapan yg terjadi ialah pergantian es yg ada di kutub & di gunung yg tak melewati proses cair.
Hasil air yg terangkat pada saat tahap sublimasi memang tak sebanyak hasil dr tahap evaporasi & yg lainnya. Namun, tahap sublimasi tetap kuat pada berjalannya siklus hidrologi sehingga tak dapat dilewatkan atau bahkan dihilangkan. Hal yg membedakan tahap sublimasi dr tahap evaporasi, tahap ini memerlukan waktu yg lebih lama atau lambat.
Kondensasi
Setelah melalui empat tahap di atas, berikutnya yaitu tahap kondensasi yg mana air yg telah menguap berkembang menjadi partikel es. Partikel es yg dihasilkan sungguh kecil & terjadi karena suhu hambar pada ketinggian yg ada di atmosfer belahan atas. Lalu partikel es tersebut akan berubah menjadi awan & kian banyak partikel es, awan semakin berwarna hitam.
Adveksi
Adveksi adalah tahap yg cuma berada di siklus hidrologi panjang atau dgn kata lain tak terjadi di siklus hidrologi pendek. Pada tahap ini yg terjadi ialah perpindahan awan dr satu titik ke titik lainnya atau dikatakan awan di langit menyebar. Perpindahan awan ini terjadi karena adanya angin & akan berpindah dr lautan ke daratan begitu pula sebaliknya.
Presipitasi
Proses yg ketujuh ialah presipitasi yakni tahap mencairnya awan alasannya adalah tak mampu lagi menahan suhu yg makin meningkat. Pada tahap inilah akan terjadi salah satu tanda-tanda alam yg dinamakan hujan dgn ciri jatuhnya butiran air ke permukaan bumi. Bila suhu yg ada di sekeliling kurang dr 0 derajat celcius, kemungkinan akan terjadi hujan salju atau bahkan es.
Run off
Tahap run off pula mempunyai nama lain limpasan yg mana pada tahap ini air hujan yg telah turun akan bergerak. Pergerakan yg terjadi yakni dr permukaan yg lebih tinggi ke permukaan bumi yg lebih rendah melalui banyak sekali akses. Saluran yag dimaksud sebagai acuan saluran got, sungai & danau atau bahari bahkan samudera.
Infiltrasi
Infiltrasi menjadi tahap terakhir dlm siklus hidrologi yg terjadi, tahap ini merupakan tahap dimana air hujan menjadi air tanah. Air hujan yg turun ke bumi tak semuanya akan mengalir seperti pada tahap limpasan, tetapi akan mengalir pula ke tanah. Merembesnya air hujan ke pori tanah inilah yg disebut dgn infiltrasi kemudian seluruhnya akan kembali ke laut.
Macam-Macam Siklus Hidrologi
Setelah dijelaskan mengenai proses siklus hidrologi, selanjutnya akan dibahas tentang tiga macam siklus hidrologi yaitu siklus pendek, sedang & panjang. Macam-macam siklus hidrologi, yaitu:
Siklus hidrologi pendek
Seperti yg telah dijabarkan sebelumnya bahwa pada siklus pendek tak akan terjadi tahap adveksi atau perpindahan awan. Molekul cair yg sudah berkembang menjadi uap akan turun selaku hujan di tempat sekitar laut.Secara singkat siklus hidrologi pendek yakni terjadi penguapan air bahari atau evaporasi sebab paparan sinar matahari yg menyoroti lautan.
Selanjutnya air maritim akan bermetamorfosis molekul uap yg kemudian akan terjadi tahap kondensasi atau pembentukan partikel es di awan. Tahap terakhir dr siklus hidrologi pendek yakni turunnya awan menjadi hujan di atas permukaan maritim. Setelah hujan turun ke maritim, dgn kata lain air bahari yg awalnya menguap sudah kembali lagi ke laut.
Siklus hidrologi sedang
Jenis siklus hidrologi yg kedua yaitu siklus hidrologi sedang, siklus ini merupakan siklus yg paling umum di Indonesia. Pada siklus hidrologi sedang, tahap atau proses adveksi tetap ada & berjalan, berlainan dgn siklus pendek. Siklus hidrologi sedang menghasilkan hujan yg akan turun di daerah daratan yg kemudian air hujan akan kembali ke badan air.
Siklus hidrologi sedang tahapan yg pertama yakni tahap evaporasi atau penguapan dr aneka macam air yg ada di badan air. Lalu air akan berubah menjadi molekul gas atau uap & terangkat ke atmosfer cuilan atas alasannya adalah dampak sinar matahari. Kemudian uap tersebut bergerak sebab pengaruh tahap adveksi sehingga uap berjalan ke arah daratan.
Setelah hingga pada atmosfer daratan, uap air akan bermetamorfosis awan yg mana sesudah itu hujan akan turun ke bumi. Tahap selanjutnya yaitu air hujan yg sudah turun atau sampai ke daratan akan mengalami tahap limpasan atau run off. Air hujan akan mengalami pergerakan lewat banyak sekali kanal hingga pada karenanya kembali ke bahari.
Siklus hidrologi panjang
Jenis siklus hidrologi yg ketiga yakni siklus hidrologi panjang, siklus ini biasa terjadi di tempat seperti pegunungan. Tak hanya terjadi di tempat pegunungan, siklus hidrologi panjang pula terjadi di suatu kawasan yg beriklim subtropis. Perbedaan yg ada dlm siklus panjang dibanding siklus yg lain yaitu awan tak eksklusif turun menjadi hujan.
Tahap pertama dr siklus ini yaitu air laut mengalami penguapan atau evaporasi lalu berubah menjadi molekul gas atau uap. Perubahan yg terjadi akibat adanya panas dr sinar matahari, kemudian uap akan mengalami tahap sublimasi. Selanjutnya akan terbentuk awan yg berisi kristal es kemudian terjadilah tahap adveksi atau perpindahan awan ke titik yg lain.
Pada tahap adveksi, awan yg di dalamnya mengandung kristal akan berganti arah menuju daratan & mengalami presipitasi. Setelah presipitasi terjadi, hujan akan turun, tetapi hujan yg turun berupa salju tak berbentuk air yg terakumulasi menjadi gletser. Kemudian gletser yg sudah ada di daratan akan mencair akibat dr imbas suhu & tekanan.
Akibat mencairnya gletser, akan terbentuk air yg mana berjalan menuju pemikiran air sungai & membentuk anutan air sungai. Selanjutnya air yg berawal dr salju kemudian bermetamorfosis gletser & terbentuk air akan melaksanakan pergerakan ke arah laut. Saat itulah, seluruh air yg sudah melalui beberapa tahap siklus hidrologi akan kembali lagi ke laut.
Komponen Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi pertama kali diungkap setidaknya sejak 3000 tahun yg kemudian lewat filsuf Yunani yg berjulukan Thales & mitra-mitra. Banyak sekali pemikiran yg diungkap oleh para ilmuwan salah satunya pemikiran bahwa air laut menuju sungai kurang masuk logika. Hingga pada tahun 1500 di negara Perancis de Vinci menyampaikan bahwa air sungai berasal dr hujan yg turun.
Selanjutnya pada tahun 1670 hingga sepuluh tahun ke depan, Pierre Perault & Edme Marriote merilis sebuah data terkait curah hujan. Data tersebut mengungkapkan bahwa perkiraan dr curah hujan merupakan salah satu penyedia air yg ada di sungai. Kemudian padatahun 1700 kedua ilmuwan ini memasukkan data dr Edmun Halley mengenai jumlah air hujan dlm siklus hidrologi.
Perkembangan mengenai ide siklus hidrologi terus berlanjut hingga tahun 1750 dgn hadirnya ilmuwan, fisikaan & kimiawan yakni John Dalton. Ia merupakan ilmuwan yg mengungkan istilah hidrologi & balasannya menguatkan gagasan mengenai siklus hidrologi dr ide sebelumnya. Lalu pada tahun 1856 Henry Darcy mengumumkan aturan teorinya mengenai anutan pada media berpori.
Hingga pada karenanya observasi mengenai siklus hidrologi terus dikerjakan khususnya mengenai korelasi antara jumlah air sungai & curah hujan. Kemudian pada tahun 1904 Daniel Mead merilis suatu teks berbahasa Inggris yg membahas mengenai pemikiran hidrologi beserta siklusnya. Hingga pada kesannya pada periode ke 21 timbul aneka macam teori baru & dikaitkan dgn aneka macam teori yg lain.
Terkait dgn bahasan komponen yg ada di dlm siklus hidrologi yakni sembilan tahap yg sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya. Kesembilan komponen tersebut ialah evaporasi, transpirasi, evatranspirasi, sublimasi, kondensasi, adveksi, perisipitasi & limpasan atau run off serta infiltrasi. Kesembilan tahap itulah yg dimaksud dgn komponen pada siklus hidrologi sang penjaga air bumi.
Pengertian siklus hidrologi, proses siklus hidrologi, macam macam siklus hidrologi, & komponen siklus hidrologi. Semoga pemaparan siklus hidrologi di atas berfaedah buat anda.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih