√ Siklus Daur Belerang atau Sulfur

Siklus Daur Belerang atau Sulfur – Salah satu dr siklus biogeokimia selain siklus fosfor, siklus nitrogen, siklus air, serta siklus karbon & oksigen yakni siklus atau daur belerang. Sulfur oksida yg berganti dr hydrogen sulfida yg selanjutnya menjadi sulfat serta berganti kembali menjadi hydrogen sulfida merupakan urutan terjadinya siklus atau daur belerang.

Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai produk yg digunakan oleh manusia yg di dalamnya terdapat kandungan sulfur atau welirang yaitu materi baku dlm industry kimia, korek api, bahan baku bikinan obat, materi peledak, serta yg yang lain.

Apa itu Siklus Daur Belerang atau Sulfur itu?

Siklus sulfur kadang kala diketahui dgn siklus sulfur yakni suatu rangkaian perpindahan sebuah zat kimia yg memiliki kandungan unsur sulfur atau sulfur yg berada di permukaan bumi. Dalam lingkungan atmosfer, komponen sulfur ini berbentuk gas yaitu SO2 yg berasal dr kegiatan serta pembakaran materi bakar fosil.

Selain itu unsur welirang pula memiliki bentuk gas H2S yg mampu mengakibatkan terjadinya sebuah proses pembusukan pada materi organik yg berada dlm air maupun tanah. Sulfur atau belerang selain mempunyai faedah untuk kepentingan insan pula berguna untuk kemajuan tanaman dalm bentuk anion sulfat yg berada di dlm tanah.

Proses Terjadinya Siklus Sulfur atau Daur Belerang

Sumber air panas yg mempunyai kandungan sulfur, aktivitas gunung api, & dr hasil penggunaan sebuah bahan bakar fosil ikut berperan dlm pelepasan sulfur dlm bentuk gas SO2 ke atmosfer. Kemudian gas dr SO2 yg telah ada di udara berikutnya mengalami proses oksidasi yg mampu bermetamorfosis gas sulfat atau SO4.

  √ Efek Rumah Kaca : Pengertian, Penyebab dan Prosesnya

Terjadinya pembusukan dr banyak sekali bahan organik yg melibatkan peran mikroorganisme pula mampu menciptakan sulfur yg dapat masuk ke dlm tanah mirip H2S ataupun yg melayang ke atmosfer dlm bentuk gas.

Beberapa mikroorganisme yg bisa merubah bentuk protein yg berasal dr materi organik menjadi senyawa H2S dlm proses pembusukan seperti Escherichia Sp., Neurospora sp., Proteus sp., serta Aspergillus sp.

Sedangkan mikroorganisme seperti Vibrio desulphuricans, Desulphovibrio, serta Aerobacter merupakan organisme pengurai yg mampu mengganti materi organik seperti karbohidrat menjadi H2 serta senyawa-senyawa yg lain.

Di dlm atmosfer terdapat gas H2S yg dapat mengalami fase oksidasi sehingga berubah menjadi SO4 atau gas sulfat. Selanjutnya gas ini bersama air hujan atau dlm fase presipitasi akan kembali ke permukaan bumi.

Apabila di udara terdapat kandungan gas sulfat yg kadarnya cukup tinggi sehingga mampu mengakibatkan persoalan untuk lingkungan sebab mampu menimbulkan terjadinya hujan asam. Yang mana hujan asam ini ialah suatu bentuk imbas jelek dr terjadinya polusi udara serta polusi air.

Unsur tunggal mirip sulfur dihasilkan dr gas H2S yg mengalami fase reduksi di dlm tanah. Unsur tunggal tersebut berikutnya akan memasuki suatu fase oksidasi yg mana terjadinya hal tersebut dibantu oleh basil Thiobacillus thiooxidans serta Thiobacillus denitrificans menjadi SO4.

Jenis-Jenis Bakteri dlm Siklus atau Daur Belerang

Bakteri fotoautotrof yg tak berwarna, berwarna hijau, serta ungu, dlm proses H2S -> S -> SO4-2. Kemudian basil Desulfovibrio dan pula Desulfomaculum dalam proses reduksi sulfat anaerobik yg mana prosesnya adalah SO4-2 -> H2S.

Selanjutnya basil Kemolitotrof & basil Thiobacilli dlm proses oksidasi sulfiide aerobik yg mana prosesnya yaitu H2S -> SO4-2. Mikroorganisme heterotrof aerobik & anaerobik yg dlm prosesnya melalui proses kimia tatkala sulfat mengendap di permukaan tanah yg merupakan hasil dr proses oksidasi mineral sulfia yg mana prosesnya adalah senyawa organik -> SO4-2 + H2S.

Pada reaski S(s) + O2 (g) menjadi SO2(g) yg lewat proses kimia tatkala gas H2S terbentuk dlm suatu kegiatan biologis ketika basil yg menguraikan materi organik ketika berada dlm kondisi tak ada oksigen, misalnya tatkala berada di lingkungan jalan masuk pembuangan limbah serta lingkungan rawa.

Gas sulfur atau belerang pula berasal dr alam seperti dr gunung berapi yg memiliki persamaan reaksi yaitu 1S-2(s) + 2H+(g) -> (S2). Dengan santunan dr mikroorganisme dekomposer SO4 berkembang menjadi H2S & SO2 atau welirang dioksida maupun sebaliknya.

1. Bakteri Thibacillus

Dalam proses siklus tau daur belerang, terdapat peran dr bakteri Thibacillus yg mena memiliki ukuran yg kecil, merupakan basil gram negatif dgn bentuk batang & beberapa spesiesnya memiliki sifat motil serta memiliki flagel polar.

Terjadinya reduksi atau oksidasi satu senyawa sulfur merupakan proses dr didapatkannya energi. Sulfat merupakan bentuk final dr senyawa sulfur yg mengalami oksidasi. Namun senyawa sulfur, polithionat, serta sulfit sungguh mungkin untuk berkumpul & menjadi beberapa macam bakteri.

Oksidasi dr besi ferro menjadi besi ferri pula mampu dipakai untuk mendapatkan energi oleh beberapa spesies. Bakteri tersebut dapat hidup dlm kondisi autropik & mampu mengikat karbondioksida dgn menggunakan lingkan Benson Calvin yg disebut dgn obligat khemolitotropik, pH maksimal untuk basil ini dapat hidup ialah 28 dgn suhu 20-43 derajat C.

Sebutan lain dr genus Thiobacillus yaitu Acidithiobacillus. Bakteri dr genus ini mampu hidup pada sekitar suhu 45 hingga 50 derajat Celcius & memiliki sifat termofilik. Bakteri Thiobacillus pula masuk dlm genus asidofil yg mana bisa hidup dlm pH 1,5 hingga 2,5. Spesies yg lain pula mampu hidup dlm pH yg netral.

  √ Siklus Nitrogen Beserta Penjelasannya

Spesies dr genus Thibacillus ialah golongan basil pengoksidasi sulfur yg sungguh penting. Bakteri ini kerap kali ditemukan pada danau, pantai, serta sungai. Bakteri dr spesies Thibacillus pula berperan dlm proses oksidasi besi yg dapat menjadikan metabolisme ionion metal, contohnya yaitu besi ferro.

2. Bakteri Desulfovibrio Desulfuricans

Kelompok basil Desulfovibrio desulfuricans merupakan mikroorganisme yg masuk dlm kalangan Sulfate Reducing Bakteri (SRB). Yang mana dlm keadaan yg anaerob bisa menghemat sulfat serta dapat membentuk logam sulphide apabila kation yg berasal dr logam bebas di alam dapat menjadi atom S atau logam sulphide.

Terdapat sebuah observasi serta evaluasi yg mengatakan bahwa terjadinya reduksi sulfat di dlm bakteri Desulfovibrio Desulfuricans sangat dipengaruihi oleh sumber karbon. Yang mana sumber karbon ini ialah etanol yg merupakan jenis karbon terbaik.

Fungsi serta Manfaat Siklus atau Daur Belerang

1. Dapat membantuk daun untuk lebih terlihat hijau lantaran prosesnya dibantu oleh terbentuknya butir hijau daun.

2. Protein serta vitamin yg terdapat di dlm tumbuhan untuk ditingkatkan kandungannya.

3. Produksi anakan tanaman padi dihitung dapat memperbesar .

4. Memiliki fungsi dlm keterlibatan pengerjaan zat gula.

5. Struktur kelenturan, aroma, serta warna dr tumbuhan tembakau mampu diperbaiki dgn adanya sikuls sulfur ini.

6. Bermanfaat dlm meminimalkan penyusutan, memperbaiki aroma serta memperbaiki kemajuan yg menyimpang & dapat berfaedah seperti umbi serta bawang merah dgn besarnya umbi.

Dampak Sulfur atau Belerang untuk Lingkungan

1. Dampak Positif

Adanya belerang atau sulfur yg mana dlm skala industri dapat dimanfaatkan dlm proses pembuatan pupuk, kertas, fungisida, memutihkan buah  kering, serta sterilisasi alat pengisap.

2. Dampak Negatif

Selain dikenal dgn aneka macam manfaat, sulfur pula terkenal dgn efek jelek untuk lingkungan sekitar utamanya pada desain pencernaan udara yg dapat menjadikan atmosfer.

Daftar Pustaka:

Campbell. (2012). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Suharsono & Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.