Sejarah Penemuan Sel dari Tahap Ke Tahap – Sel merupakan penyusun oraganisme. Definisi tersebut diperoleh sehabis pertumbuhan ilmu wawasan dan teknologi pada dulu era. Ilmu pengetahun terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, penemuan – penemua gres perihal sel serta partikel kehidupan lainnya mulai terpecahkan bertahap. Baiklah, kita akan mengulang kembali bagaimana penemuan sel yang lalu memanggil ilmuwan – ilmuwan yang lain untuk mempelajari ihwal organism dan kehidupannya. Cabang ilmu yang mempelajari sel disebut dengan sitologi yang barasal dari Bahasa Yunani, sito mempunyai arti sel, sementara logos yang artinya ilmu.
Daftar Isi
Penemuan Mikroskop
Penemuan sel berkembang sehabis inovasi mikroskop yaitu alat yang dipergunakan untuk menyaksikan benda – benda mikro yang tak kasat mata. Adalah Roobert Hooke, dengan mikroskop sederhana yang dibuatnya sendiri dia gunakan untuk memperhatikan sayatan gabus (1665). Mikroskop yang saat itu berlensa tunggal dan daya pembesarannya hanya 30x, Hooke melihat ialah pori – pori atau celah atau lubang – lubang dari sayatan gabus tersebut. Hooke lalu menyebut pori tersebut dengan kata “cella” yang mempunyai arti lubang atau ruang/kamar kecil. Hooke hanya menyaksikan ruangan kosong alasannya gabus yang beliau amati merupakan sel mati. Sejak inovasi yang dilakukan oleh Hooke, lalu ilmuwan yang lain kesengsem untuk mengamati dan mempelajari tentang sel. Robert Hooke disebut sebagai Bapak sel.
Di sisi lain, Antonie van Leeuwenhoek seorang fisikawan yang juga mengembangkan mikroskop sederhana. Pada 1674 dia memperhatikan air rendaman jerami dengan mikroskop tersebut dan mendapatkan benda – benda renik yang bergerak yang sekarang dikenal selaku protozoa oleh karenanya beliau disebut sebagai Bapak Mikrobiologi. Dengan mikroskopnya itu, Antonie menjadi orang yang pertama kali mendapatkan sperma sehingga ia juga dikenal selaku Bapak Andrologi (ilmu kelamin pria). Antonie menjadi orang yang pertama kali berhasil memperhatikan sel hidup dengan mikroskop sederhana miliknya.
Perkembangan Teori Sel
Setelah inovasi akan sel, sejumlah ilmuwan terpesona untuk mendalami sel yang lalu berbagi teori sel. Berikut teori sel yang berkembang menurut hasil penemuan – inovasi para ilmuwan:
1. Sel Sebagai Unit Struktural Organisme
M. Schleiden dan Theodor Schwann mengamati pada objek dan tempat yang terpisah pada waktu yang bersamaan (1839). Schleiden merupakan spesialis botanis yang mengamati sel flora. Sementara Schwann seorang zoology yang memperhatikan sel binatang. Meski memperhatikan objek yang berlainan, hasil pengamatan mereka menciptakan kesimpulan yang serupa. Bahwa setiap organism baik tanaman maupun binatang tersusun atas sel – sel. Sel yakni bagian terkecil dari menyusun organism, sementara bakteri hanya tersusun atas sel tunggal. Dari fakta – fakta inilah kemudian muncul teori bahwa sel selaku unit structural dari makhluk hidup.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
2. Sel Sebagai Unit Fungsional Organisme
Protoplasma ialah unsur isi dari sel yang berisikan sitoplasma (cairan sel), nucleus, serta organel hidup yang lain. Istilah protoplasma pertama kali diperkenalkan oleh J. Purkinye (1840) dan Hugo von Mohl (1846) yang mempelajari desain “sarcode” (perumpamaan daging) yang diperkenalkan oleh Felix Durjadin yang menyebutkan bab pengisi kamar kecil yang diperhatikan oleh Robert Hooke. Penelitian lain yang dilakukan oleh Robert Brown mendapatkan bahwa inti sel (nucleus) adalah komponen dasar yang senantiasa terdapat di dalam sel hidup. Tahun 1860an, Max Schultze melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa bab protoplasma ialah dasar fisik dari sel sebagai unit dari dasar kehidupan. Bagian protoplasma terbagi menjadi sitoplasma atau cairan sel serta nukleoplasma (komponen inti). Sehingga dari kesimpulan observasi yang dikemukakan oleh Schultze lalu berkembang teori bahwa sel yakni unit fungsional dari makhluk hidup.
3. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan dan Reproduksi
Mempelajari penemuan pembelahan sel yang sudah dikerjakan oleh Hugo dan Karl Nugeli, Rudolph Virchow pada 1859 menyimpulkan penelitiannya bahwa sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula e cellula). Melalui pembelahan ini, sel – sel memperbanyak diri dengan mewariskan materi genetis kepada sel yang gres. Penemuan Virchow ini lalu diperkuat dengan observasi mikrobiologi yang dijalankan oleh Louis Pasteur yang menjajal untuk memaparkan asal ajakan kehidupan. Berdasarkan pemaparan penelitian yang dijalankan oleh Virchow kemudian berkembang teori bahwa sel adalah unit perkembangan dan reproduksi melalui serangkaian pembelahan sel yang mau mewariskan bahan genetis kepada sel – sel gres.
4. Sel Sebagai Unit Hereditas
Perkembangan wawasan perihal sel terus gencar dilakukan oleh para ilmuwan. Hingga pada kesudahannya, Watson dan Crick sukses mengungkapkan struktur DNA yang menjadi dasar pewarisan sifat pada sel.
Demikian penjelasan singkat terkait sejarah penemuan sel, agar berguna.
Sumber https://www.kakakpintar.id