√ Rumah Adat Madura {Pola, Material dan Penjelasan Lengkap}

Rumah Adat Madura – Hallo sobat lentera, pada kesempatan kali ini kita masih akan membahas tema yg sama dgn artikel sebelumnya, yakni seputar rumah budbahasa. Kali ini, kita akan membahas rumah budpekerti salah satu pulau yg di juluki selaku pulau garam, yaitu Pulau Madura.

Apa sih yg ada dipikiran teman tatkala mendengar kata Madura? Pasti anggapan sobat eksklusif mengarah ke salah satu masakan tradisional daerah tersebut, sate madura? Atau asumsi teman eksklusif mengarah ke salah satu kebudayaan suku tersebut, kerapan sapi?

Nah, sebelum kita membahas rumah adab suku Madura, alangkah baiknya kita berkenalan dulu dgn Suku Madura apalagi dahulu. Berikut penjelasannya.

Daftar Isi

Mengenal Suku Madura di Pulau Madura

rumah adat suku madura
by madeblog.com

Madura adalah nama sebuah pulau yg berada di sebelah timur laut Jawa. Pulau madura mempunyai luas sekitar 5.168 km2.  

Ukuran tersebut lebih kecil dr ukuran Pulau Bali, dgn jumlah penduduk masyarakat di Pulau Madura hampir 4 juta jiwa.

Pulau Madura terdiri dr empat Kabupaten, yakni : Bangkalan, Pamekasan, Sampang & Sumenenp.

Pulau Madura ditempati oleh suku Madura. Suku Madura yakni etnis dgn populasi terbesar di Indonesia. Jumlah populasi meraih sekitar 20 juta jiwa.

Suku Madura populer dgn gaya bicaranya yg blak-blakan. Masyarakatnya diketahui ekonomis, disiplin & bersungguh-sungguh bersusah payah.

Harga diri pula penting dlm kehidupan masyarakat Madura. Mereka memili falsafah “ketembheng pote mata, angok pote tolang”. Sifat seperti inilah yg melahirkan tradisi carok pada sebagian masyarakat Madura.

Berdasarkan bukti sejarah yg ada, Madura pertama kali muncul di dlm catatan sejarah lewat keterkaitannya dgn kerajaan Budha Shiva Singasari (kurun ke-13) kemudian Majapahit (periode ke-14) di Jawa Timur.

Dalam kitab Nagarakertagama ditulis bahwa “Madura tak tergolong negeri yg aneh, karena sejak semula bersatu dgn tanah Yawa”.

Kutipan ini memberikan bahwa orang Jawa & orang Madura sudah merasa selaku anggota dgn budaya yg sama.

Baca Juga : Rumah Adat Sunda 

Rumah Adat Madura 

rumah adat madura
by satujam.com

Tanean Lanjhang yaitu rumah budbahasa Madura (artinya halaman panjang). Tanean Lanjhang merupakan pemukiman tradisional masyarakat Madura, yakni kumpulan rumah yg tediri atas dasar kekeluargaan. Ciri khas dr Tanean Lanjhang yakni dlm satu kompleks terdiri dr 2 hingga 10 rumah.

Rumah etika suku Madura adalah Tanean Lanjhang yg terinspirasi dr kehidupan sosial budaya mereka.

Rumah etika Madura yg disebut Tanean Lanjang. Tanean Lanjang adalah pemukiman tradisional Masyarakat Madura yg terdiri dr kumpulan rumah dr beberapa keluarga yg masih terikat dlm satu ikatan keluarga. 

Masyarakat Madura memang populer kuat dlm relasi kekerabatan mereka. Hubungan keluarga kandung merupakan, ciri khas suku Madura.

Pola dr rumah budbahasa tanean lanjhang ditimbulkan dr nilai-nilai falsafah kehidupan sosial masyarakat Madura.

Baca Juga : Rumah Adat Bangka Belitung 

Pola Rumah Adat Madura – Tanean Lanjhang 

pola rumah adat suku madura
by wisatamadura.com

Tanean lanjhang bahwasanya bukan hanya sebutan untuk satu rumah saja, melainkan beberapa rumah yg berada dlm satu lingkungan.

Dalam satu Tanean Lanjhang terdapat beberapa rumah yg berjajar memanjang dr arah Barat ke arah Timur yg dilengkapi dgn musholla selaku tempat ibadah keluarga, sumur, kandang ternak & halaman yg memanjang.

Lingkungan rumah tradisional Madura ini biasanya berada di akrab lahan garapan, ladang, sawah, sungai & jalan. Sebagai pembatas, kompleks rumah dipagari dgn tenaman hidup atau galangan (tanah yg ditinggikan) sehingga terpisah daru lahan garapan.

Seperti yg disampaikan sebelumnya, dlm satu komplek Tanean Lanjheng terdiri dr 2 hingga 10 rumah.

Masing-masing rumah dihuni satu keluarga & dlm satu kompleks masing-masing pemilik rumah masih mempunyai kekerabatan kekerabatan.

Biasanya kompleks rumah Tanean Lanjhang dilengkapi bangunann masjid yg letaknya di ujung barat kompleks.

Sedangkan sangkar ternak berada pada pecahan depan rumah seberang halaman. Setiap rumah memiliki satu sangkar dgn beragam jenis binatang peliharaan seperti sapi, kambing & ayam.

Komponen Penyusun Rumah Adat Madura Tanean Lanjheng 

komponen penyusun rumah adat suku madura
by docplayer.info

Secara umum, rumah adat Madura disusun oleh beberapa komponen utama. Komponen-komponen penyusun rumah adat Madura, memiliki fungsi tersendiri, diantaranya :

  • Langgar atau Musholla Tanean Lanjhang 

Keberadaan langgar menunjukkan bahwa masyarakat Madura ialah penduduk yg religius.

Langgar yg bentuknya persegi panjang dgn memanjang ke belakang & ukurannya 23,1 meter.

Sama halnya dgn musholla kebanyakan yg dilengkapi alat sholat & sarana pendukung ibadah yang lain seperti mukenah, sajadah, tikar & pengeras suara.

  • Tanean atau Halaman Tanean Lanjhang 

Halaman pada rumah tradisional Madura berupa persegi panjang yg membujur dr arah timur ke arah barat dgn panjang 90 m.

Tanean biasanya digunakan belum dewasa penduduk Madura selaku tempat bermain, tempat menjemur hasil pertanian tatkala animo panen & tempat dilaksanakan program keluarga mirip tahlilan, khitanan & ijab kabul.

  • Rumah utama Tanean Lanjhang 

Ukuran rumah utama Suku Madura berbentuk persegi panjang & memanjang ke arah samping dgn ukuran lebar 6,6 meter & panjang 11 meter.

Namun ukuran tersebut bukanlah suatu tolok ukur untuk menciptakan rumah budpekerti Madura, melainkan diadaptasi oleh kebutuhan pemilik rumah itu sendiri.

Sama halnya dgn rumah budpekerti pada umumnya, rumah tradisional tanean lanjheng berfungsi sebagai tempat tinggal.

Hanya saja yg membedakan dgn rumah biasa lainnya yaitu tanean lanjheng menawarkan kedudukan sosial pada lingkungannya.

  • Kandang Adat Tanean Lanjhang 

Jenis bangunan ini bentuknya persegi panjang dgn lebar kira-kira panjang 6,6 & 5,9 meter meter. Fungsi kandang yaitu selaku tempat menyimpan binatang ternak.

  • Dapur Adat Tanean Lanjhang

Dalam rumah budpekerti tanean lanjheng, dapur memiliki ukuran 3,8 m x 6,6 m, namun ukuran ini bisa beradaptasi pemilik rumah. Berbentuk persegi panjang & memanjang ke belakang.

Perbedaan dapur pada umumnya dgn dapur pada rumah adat Suku Madura yaitu, dapur rumah adat Madura terpisah dgn tempat tinggal & digunakan oleh seluruh anggota keluarga dengan-cara bareng -sama di lingkungan Tanean Lanjheng.

Material Bangunan Rumah Adat Madura Tanean Lanjhang 

material bangunan rumah adat suku madura
by kumparan.com

Pada lazimnya , rumah tradisional tanean lanjhang dibangun menggunakan materi material yg tersedia di alam.

Namun seiring perkembangan zaman, penduduk Madura memakai jenis bahan bangunan yg terbaru.

Bagian lantai rumah etika ini cuma menggunakan alas tanah atau memakai plesteran semen.

Ketinggian yg biasanya digunakan sekitar 40 cm diatas permukaan tanah, fungsinya untuk menyingkir dari merembesnya air ke permukaan lantai dlm rumah jika musim hujan.

Namun beberapa masyarakat ada yg menyertakan keramik selaku materi dasar pengerjaan lantai. Dinding & kerangka rumah etika ini menggunakan material kayu yg sudah dibentuk.

Kerangka dindingnya terbentuk dr balok kayu, dindingnya yang dibuat dr papan & kerangka, atapnya menggunakan material bambu yg kering & diiris kecil memanjang.

Bagian atap rumah memakai genteng tanah, daun nipah atau alang-alang. Semua bahan tergantung kesanggupan ekonomi pemilik rumah adat dlm membangun rumah tersebut.

Ada beberapa desain yg populer pada belahan atap rumah adab suku Madura, diantaranya:

  • Desain Pacenan yakni rancangan atap yg mempunyai hiasan berupa ekor atau tanduk pada kepingan bubunganya mirip pada bagunan rumah Cina.
  • Desain Jadrih, bubungan pada atapnya ada dua.
  • Desain Trompesan yaitu memiliki desain atap yg dibagi menjadi tiga patahan tergantung seberapa lebar rumahnya.

Jenis rumah adab ini, hingga dikala ini masih terlihat pada sebagian besar penduduk Suku Madura, utamanya pada serpihan pelosok yg masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan. Hal ini dijalankan dgn cara menjaga lambang-lambang yg masih budpekerti pada bangunan rumah akhlak tanean lanjhang.

Baca Juga : Rumah Adat Manado 

Proses Terbentuknya Pola Pemukiman Rumah Adat Tanean Lanjhang 

rumah tradisional madura
by wisatamadura.com

Pemukiman rumah budpekerti Suku Madura tanean lanjeng mempunyai proses yg diawali dgn rumah induk yg disebut “tonghuh”.

Tonghuh yakni rumah leluhur dlm suatu keluarga. Pada Suku Madura, orang tua diwajibkan membangun sebuah rumah bagi anaknya yg sudah berumah tangga. Khususnya bagi anak perempuan & ditaruh di sebelah timur. Proses ini berlanjut dr masa ke masa.

Kepala keluarga yg sepuh atau tertua dlm lingkungan rumah tanean lanjheng disebut selaku kepala somah. 

Ketika susunan rumah sudah terlalu panjang, maka susunan rumah akan diubah menjadi susunan yg saling berhadapan.

Tonghuh selaku tempat tinggal Somah, dibagian atapnya memiliki dekorasi berupa 2 jengger ayam yg berhadapan seperti watu nisan. 

Urutan rumah tetap dimulai dr ujung barat hingga ujung timur. Posisi tonghuh akan tetap berada di posisi ujung barat setelah bangunan langgar.

Orientasi susunan rumah budbahasa tersebut selalu dr utara ke selatan. Halaman tengah inilah yg disebut dgn tanean lanjhang.

Generasi terpanjangg mampu dilihat hingga 5 generasi di Tanean Lanjhang.

Susunan Rumah Adat Suku Madura Tanean Lanjhang

susunan rumah tanean lanjhang
by google

Rumah budbahasa madura memiliki konsep susunan rumah yg didasarkan pada hierarki keluarga. Nah konsep inilah yg membuat ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat.

Di sisi lain hubungan antar golongan sungguh renggang, alasannya adalah pemukinan rumah etika yg mirip ini tersebar & terpisah dr kalangan lain. Hal ini menjadikan ketergantungan keluarga hanya tertuju pada lahan masing-masing.

Dalam rumah budpekerti Suku Madura, Barat – Timur merupakan arah yg pertanda kelompok rumah yg tersusun sesuai hierarki keluarga dr urutan renta hingga muda. 

Dalam satu lingkungan keluarga dilengkapi halaman, rumah utama, musholla, sangkar & dapur.

Fakta & Keunikan Rumah Adat Madura – Tanean Lanjhang 

Bagi Suku Madura, kekerabatan & persaudaraan ialah segala-galanya. Beragam Suku di Indonesia pula bantu-membantu memiliki prinsip & filosofi yg sama, yaitu persaudaraan dlm kekerabatan di atas semuanya.

Bagi orang Madura, kekerabatan adalah ciri khas dr Masyarakat Madura. Simbol-simbol yg mendukung hal ini, mampu kita lihat lewat rumah etika yg sebagian besar masih terpelihara dgn rapi di berbagai pelosok di Madura.

Berikut yakni beberapa fakta & keunikan rumah adat Madura, diantaranya:

  • Rumah tradisional ini terdiri dr kumpulan beberapa rumah yg terdiri dr beberaoa keluarga & masih terikat dlm satu ikatan keluarga.
  • Jarak antara rumah yg stau dgn rumah yg lain hanya dibatasi oleh pekarangan. Letaknya sungguh berdekatan.
  • Susunan rumah adat disusun menurut hierarki dlm keluarga. Barat – timur adalah arah yg memberikan urutan renta – muda.
  • Ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat berkat diberlakukan metode tersebut. Sedangkan korelasi antar kalangan condong renggang, alasannya adalah letak pemukiman yg menyebar & terpisah.
  • Pada rumah tradisional Madura, ada rumah induk atau rumah utama yg ditempati orang tertua dlm keluarga tersebut.
  • Orang renta ini disebut kepala somah. Ibarat raja kecil, kepala somah yaitu yg menguasai semua kebijakan keluarga, utamanya menyangkut problem perkawinan.
  • Rumah budbahasa Madura ini cuma memilki satu pintu di depan. Hal ini dimaksudkan supaya pemilik rumah dapat menertibkan aktifitas keluar masuk anggota keluarganya.

Filosofi Rumah Adat Tanean Lanjhang 

Tanean Lanjang terbentuk sebab sejumlah rumah di tata berjejeran dgn rumah induk yg berada di tengah-tengah.

Biasanya, rumah induk ini ditandai dgn hiasan 2 jengger ayam di atapnya dgn posisi berhadapan layaknya kerikil nisan pada sebuah makam.

Hiasan ini mengingatkan penghuni rumah pada ajal, yg pasti akan terjadi pada setiap makhluk hidup. Rumah induk ini ditempati oleh orang tertua pada keluarga tersebut.

Pada rumah akhlak Suku Madura, dibagia pintu cenderung dihiasi dgn tabrakan-gesekan asli Madura dgn warna hijau & merah yg merupakan lambang kesetiaan & usaha.

Sebuah lukisan bunga pula terlihat menghiasi dinding depan rumah. Lukisan ini menggambarkan keharmonisan keluarga, sebuah harapan rumah masa depan yg senang.

Di penggalan dlm rumah berdiri 4 buah pilar penyangga yg terlihat kokoh. Pilar-pilar ini terhubung satu dgn lainnya, sehingga membentuk suatu bujur sangkar. Pilar-pilar ini disebut dgn pilar pasarean.

Semua arsitektur rumah adat Madura didirikan atas prinsip & nilai filosofi kehidupan yg mengutamakan kekerabatan & persaudaraan.

Penutup 

Nah, itulah beberapa informasi perihal rumah adat suku Madura atau yg biasa disebut Tanean Lanjhang.

Semoga dapat menambah wawasan & mudah-mudahan bermanfaat.

 

  Beberapa negara ASEAN berada di jalur pegunungan muda sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Identifikasikanlah dampak positif dan negatif kondisi tersebut!