Rumah Adat Ambon – Hallo sahabat lentera, pada potensi kali ini, kita masih akan membahas wacana rumah etika. Seperti yg kita ketahui, Indonesia terdiri dr beragam suku-suku bangsa.
Nah, masing-masing dr suku Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yg berbeda dgn suku Bangsa yg lain.
Salah satu wujud dr kebudayaan Indonesia adalah rumah budbahasa. Seperti yg akan kita bahas kali ini, yakni perihal rumah budpekerti Ambon.
Untuk lebih mengetahui & lebih mengerti materi ini, yuk kita simak pembahasannya.
Daftar Isi
Pengertian Suku Ambon
Suku Ambon terletak di Pulau Ambon Provinsi Maluku. Suku Ambon bisa disebut pula selaku suku Alifuru (diketahui pula sebagai orang Indigenos Kepulauan Maluku) yakni suatu golongan etnis Indonesia dr adonan Austronesia dan Papua.
Suku Alifuru tinggal di kepulauan yg bernama Kepulauan Maluku yg berada di Pulau Ambon atau Kota Ambon.
Pulau Maluku ialah nama sebuah pulau yg letaknya disebelah timur Pulau Sulawesi & sebelah timur Kepulauan Timor atau Nusa Tenggara & sebelah barat dr Pulau Papua.
Bahasa sehari-hari yg digunakan Suku Ambon ialah Bahasa Melayu Maluku atau yg disebut dgn Bahasa Ambon.
Selanjutnya, Bahasa Ambon tersebut berkembang & menjadi bahasa komunikasi sehari-hari para penjualMaluku.
Bahasa komunikasi komunitas setempat leih dr 200 Bahasa Ambon setempat & 1 bahasa induk yaitu bahasa tanah atau bahasa kapata.
Suku Ambon menjadi salah satu suku paling besar yg ada di Indonesia. Orang Ambon tersebar ke tempat-daerah yg ada di Indonesia.
Suku Ambon pula sungguh terkenal dgn kebudayaan mirip pakaian adab Suku Ambon, senjata tradisional Ambon & rumah akhlak Suku Ambon.
Sehingga hal ini menjadi salah satu cermin dr keanekaragaman budaya & kesenian yg semakin memperkaya citra budaya Indonesia dimata dunia.
Agama & Kepercayaan Suku Ambon
Mayoritas penduduk Ambon memeluk agam Islam atau Katolik. Jumlah penduduk yg beragama Islam sedikit lebih banyak dr pemeluk agama Kristen.
Kebanyakan para penganut agama Islam terampil dlm bidang jual beli & ekonomi. Sedangkan orang Ambon yg memeluk agama Kristen lebih banyak berprofesi sebagai pegawai negeri, mirip guru & serdadu.
Namun, dlm kegiatan sehari-hari mereka masih melaksanakan berbagai kegiatan akhlak dr kebudayaan usang yg menjadi salah satu identitas Suku Bangsa yg menonjol, seperti Nae Balieu yg merupakan sebuah warisan kepercayaan dr nenek moyang mereka.
Mengenal Rumah Adat Ambon
Rumah budpekerti Ambon diketahui dgn sebutan rumah adat baileo. Nama rumah budpekerti ini diambil dr bahasa Indonesia yakni balai. Sama halnya dgn rumah adab Bangka Belitung, rumah ini berupa rumah panggung.
Meskipun Ambon masih satu provinsi dgn Maluku, namun rumah adatnya berlawanan dgn kawasan-tempat & kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Maluku.
Fungsi Rumah Tradisional Ambon
Kebanyakan rumah akhlak suku-suku Indonesia dipakai selaku tempat tinggal keluarga & yg menghuni rumah adat itu, biasanya ketua akhlak dr keluarganya.
Namun, berbeda dgn rumah budbahasa Ambon yg tak berfungsi sebagai tempat tinggal melainkan selaku Balai konferensi, oleh sebab itu dinamakan dgn Rumah Baileo yg artinya rumah untuk konferensi & musyawarah.
Fungsi rumah etika Suku Ambon yang lain yaitu selaku tempat untuk mengadakan acara etika & menyimpan benda-benda antik yg dianggap keramat mirip benda pusaka atau senjata tradisional tempat tersebut.
Melihat fungsi & tujuan dibangunnya rumah tradisional Ambon, maka desain bentuk rumah Ambon diadaptasi dgn fungsi tersebut.
Desain & Bentuk Rumah Adat Suku Ambon
Berdasarkan fungsinya, maka rancangan rumah Ambon dirancang dgn ukuran yg cukup besar & tanpa dinding biar dapat memuat kegiatan adat penduduk Ambon yg pengunjungnya banyak.
Selain itu, desai tanpa dinding pada rumah budbahasa Baileo dimaksudkan supaya seluruh warga Ambon yg hadir tetap dapat mengikuti banyak sekali acara yg diselenggarakan, walaupun tak mendapat tempat pada ruangan.
Bentuk rumah etika yg mirip rumah panggung memiliki ketinggian sekitar 1-2 meter dr tanah.
Hal ini alasannya adalah doktrin orang Ambon yg menilai bahwa roh-roh leluhur mereka memiliki posisi lebih tinggi atau di atas insan. Istilah yg lebih kerennya, tempat para leluhur yg telah meninggal ada di surga, jauh di atas langit.
Jika ditinjau dr prinsip arsitekturnya, pembangunan rumah Baileo yang lebih tinggi dr tanah ialah untuk keamanan dr hewan buas yg mampu saja masuk & menerobos cuilan dlm rumah.
Desain rumah adat Ambon tanpa sekat atau dinding, menurut filosofinya meningkat alasannya adalah akidah penduduk Ambon bahwa dgn adanya dinding atau sekat, maka roh-roh leluhur tak akan leluasa keluar masuk Rumah Baileo tersebut alasannya dihalangi oleh dinding atau sekat.
Sedangkan jika ditinjau dr sisi fungsinya, tak adanya dinding adalah semoga penduduk tetap mampu menyaksikan kesibukan yg terjadi dlm ruangan tersebut meski mereka berada di luar rumah, begitu pun orang dlm rumah mampu dgn leluasa melihat potongan luar.
Jika ditinjau dr prinsip arsitektur, desain tanpa dinding ini ialah supaya rumah tersebut mendapatkan pencahayaan & penghawaan alami yg maksimal.
Ciri Khas Rumah Ambon
Beberapa ciri-ciri khas dr rumah tradisional Ambon, diantaranya:
- Batu pamali selalu didapatkan di kepingan depan rumah budbahasa. Batu pamali ialah petunjuk bagi penduduk, bahwa rumah tersebut ialah balai etika.
- Batu pamali senantiasa dipakai sebagai wadah mempersembahkan sesaji & ritual akhlak untuk berelasi dgn para leluhur & menghormati para leluhur.
- Lantai rumah tradisional dibuat lebih tinggi dr permukaan tanah biar roh nenek moyang dapat diberi tempat dgn derajat yg tinggi di sisi yang kuasa.
- Adanya pernak-pernik berupa sebuah gesekan, mirip 2 ekor ayam yg berhadapan & diapit dgn 2 ekor anjing dimulut kanal rumah potongan depan & ukiran matahari, bulan, & bintang di atap rumah.
- Tiang-tiang untuk peyangga rumah terdiri dr 9 buah di depan & di belakang rumah, serta 5 buah tiang di sisi kanan & kiri rumah. Jumlah tiang-tiang tersebut melambangkan persekutuan antar desa & kalangan di Maluku.
Macam Macam Rumah Tradisional Baileo
Pada dasarnya, macam-macam rumah akhlak baileo ada empat yg belum diketahui penduduk biasa , khususnya yg bukan penduduk orisinil Maluku terlebih suku Ambon, diantaranya:
- Rumah Adat Baileo Nolloth
- Rumah Adat Baileo Ihamanhu
- Rumah Adat Baileo Haria
- Rumah Adat Baileo Ullath
Yuk kita bahas-bahas satu persatu!
Rumah Tradisional Ambon – Baileo Nolloth
Rumah tradisonal Suku Ambon ini yakni tempat upacara budbahasa & masih dilakukan sampai dgn ketika ini.
Beberapa upacara adat tersebut antara lain, upacara panas pela, pelantikan kepala desa, upacara tutup baileo & upacara kain berkat.
Biasanya, upacara budpekerti yg dijalankan dgn proses yg berlawanan, namun tujuannya tetap sama yakni untuk menghormati & meminta restu dr para leluhur.
Bentuk rumah ini yaitu bangunan rumah panggung yg terbuat dr papan & kayu serta atap yg yang dibuat dr daun rumbia.
Keseluruhan rumah Ambon tersebut berdiri di atas dr tiang-tiang yg dipancangkan pada tanah & dibentuk tinggi yg berfungsi untuk menopang seluruh bangunan.
Lantai rumah adat yang dibuat dr papan, dindingnya yang dibuat dr kayu yg di silang-silangkan ibarat pagar dgn tinggi kurang lebih 75 cm dr lantai.
Rumah akhlak Baileo Nolloth memiliki 20 tiang yg posisinya masing-masing bersebelahan. 10 pecahan terletak pada serpihan barat & 10 bagian terletak di timur.
Tiang-tiang ini melambangkan marga-marga yg ada di Nolloth yg dikelola demikian:
- 10 buah tiang pada sisi Barat melambangkan marga matekohy, Sopacua, Lawalatta, Pasalbessy, Hehamahua, Pemahu, & Selanno.
- 10 tiang pada sisi Timur melambangkan marga Manuputty, Pasalbessy, Metakohy, Patty, Sopacua, Huliselan (tiang raja), Mattahula, Ningkelwa, Silahooy, & Tousalwa.
Tiang-tiang ini di hubungkan dgn dinding memakai teknik ikat tali ijuk, pintu masuk berjumlah 4 & tangga kayu di bawahnya & masing-masing pintu yakni lambang dr 4 marga sebagai penjaga pintu, yakni:
- Pintu Utara marga Mattatula.
- Pintu Selatan marga Metakohy.
- Pintu Barat marga Pasalbessy.
- Pintu Timur marga Sopacua.
Rumah Adat Ambon – Baileo Ihamahu
Rumah budbahasa Baileo negeri Ihamahu (Nurwaito
Amapati) disebut Simaloa Peimahu. Bangunan baileo ini mempunyai bentuk arsitektur rumah panggung yg yang dibuat dari
materi kayu yaitu kayu gufasa & kayu besi.
Jenis rumah etika ini memiliki tiga pintu masuk pada pecahan depan & samping. Masing-masing pintu dilengkapi tangga yg yang dibuat dr kayu.
Atap bangunan baileo terbuat dr daun sagu. Warna yg mayoritas pada baileo ini adalah warna merah, dgn hiasan pada tiang yang
diukir dgn warna emas.
Pada belahan dlm bangunan baileo terdapat sembilan buah tiang yang
yang dibuat dr kayu gufasa. Sembilan tiang ini melambangkan sembilan soa yg ada di Ihamahu yaitu:
- Soa iha
- Soa mahu
- Soa atala
- Soa matalete
- Soa soulima
- Soa hatulesi
- Soa pia
- Soa kulur
- Soa siri-sori
Soa ialah kelempok yg dibangun dlm desa, budaya orang Maluku Tengah.
Rumah akhlak Baileo negeri Ihamahu masih sering difungsikan sampai ketika ini, khususnya pada saat pelaksanaan upacara budpekerti seperti upacara pelantikan raja, & sebagainya.
Beberapa upacara yg dilakukan di baileo adalah:
- Rapat budpekerti
- Upacara Kain Berkat
- Upacara Tutup Baileo
Rumah Tradisional Ambon – Baileo Haria
Menurut sejarah, rumah akhlak baileo negeri Haria pertama kali didirikan oleh Pati Arang Besi yg berasal dr marga Souhoka pada tahun 1700-an.
Baileo Haria panggung merupakan suatu bangunan berbentuk rumah panggung yg terbuat dr kayu, lantainya terbuat dr papan, & atap daun sagu.
Bangunan ini sepintas mirip bentuk perahu dgn banyak tiang. Keseluruhan bangunan dibiarkan polos tak dicat, tanpa ornamen, & dibiarkan terbuka tanpa dinding.
Tiang penyangga rumah adat Baileo Haria berjumlah 84 buah tiang yg terdiri dr 4 baris, masing-masing baris terdapat 21 tiang.
Jenis rumah adab ini memiliki dua pintu yg terletak pada sisi barat & timur. Masing-masing pintu memiliki tangga yg menghubungkan bangunan baileo dgn tanah.
Pintu pada sisi timur difungsikan selaku pintu masuk, sedangkan pintu yg terdapat pada sisi barat difungsikan sebagai pintu keluar.
Konstruksi atap menggunakan kayu & bambu. Di atas tiap-tiap tiang baileo diletakan kayu balok dengan-cara horisontal.
Rumah Tradisional Ambon – Baileo Ullath
Baileo ulath dibangun di atas tanah, bukan rumah panggung. Hanya saja ukuran pondasi dibentuk agak tinggi yaitu 1 meter dr tanah sehingga kelihatan mirip rumah panggung.
Bangunan ini tak berdinding, sebagai batas bangunan dibuat semacam
pagar dr balok-balok kayu setinggi 1 meter dr lantai, sisanya dibiarkan terbuka.
Lantai bangunan berupa pasir pantai. Atapnya yang dibuat dr daun sagu. Terdapat tiga pintu pada sisi utara, selatan & barat. Pada masing-masing pintu terdapat tangga untuk menghubungkan lantai bangunan
dengan tanah. Pondasi bangunan bangunan menggunakan bahan semen.
Bagian atap baileo yang dibuat dr daun sagu dgn konstruksi atap terbuat dr balok kayu & balok bambu.
Konstruksi atap dibentuk mirip bentuk segitiga sama kaki, makin ke atas makin kecil. Atap daun sagu diikatkan pada balok bambu dgn menggunakan tali rotan.
Penutupan
Demikianlah pembahasan mengenai Suku Ambon, rumah budpekerti Ambon. Semoga dgn adanya artikel ini mampu memperbesar pengetahuan & pengetahuan.
Jangan lupa untuk mengunjungi artikel kami yg lain mengenai rumah budbahasa Bali, rumah adab NTB dan rumah adab Sunda.
Terimakasih sudah berkunjung ke website kita 🙂